Andrew tidak pernah menyangka jika dia akan jatuh cinta pada anak angkatnya sendiri, namun cinta itu membuat tabir masa lalu perlahan terkuak.
Siapa Ayara? dan bisakah mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 - Florin dan Alaric Pearce
Tiba di rumahnya, Ayara sudah melihat mobil sang daddy terparkir di halaman rumah.
Ayara turun dengan raut wajah yang nampak kesal. Padahal sebentar lagi dia akan mengetahui apa yang selama ini jadi beban pikirannya.
Tentang kenapa keluarga Pearce membuang dia disaat masih kecil.
Sebelumnya Tessa meminta bantuan pada asisten ayahnya untuk menyelidiki tentang keluarga Pearce, Tessa juga menunjukkan foto kalung milik Ayara. Memperlihatkan jelas sepasang suami istri di dalam kalung itu.
Dari hasil penyelidikan itu didapatkan informasi bahwa dua orang di dalam kalung milik Ayara adalah, Florin dan suaminya Alaric Pearce.
Keduanya telah meninggal dalam kecelakaan mobil 14 tahun yang lalu.
Di kasus kecelakaan itu kini sudah ditutup dan dinyatakan sebagai kecelakaan yang terjadi karena bencana alam.
Selebihnya tidak ada lagi informasi yang didapat.
Dengan perasaan yang tidak menentu akhirnya Ayara masuk ke dalam rumah dan dia langsung disambut oleh sang suami.
Andrew yang sudah sejak tadi memang menunggu kepulangan Ayara. Pria itu tersenyum, sungguh dia tak ingin Ayara sampai membahas tentang Keluarga Pearce itu.
"Kenapa daddy meminta ku pulang? bahkan sampai memerintahkan beberapa anak buah untuk menghadang mobil ku."
"Kita masuk dulu Yara_"
"Dad, aku mohon_"
"Kamu mengambil kalung itu di brangkas Daddy?"
Ayara terdiam.
Sampai akhirnya dia buka suara.
"Aku tidak punya identitas Dad, apa salah jika aku ingin tahu siapa sebenarnya kedua orang tuaku? aku tidak masalah dibuang, aku hanya ingin tahu siapa mereka?" kedua mata Ayara nampak berkaca-kaca. ada ruang kosong di dalam hatinya yang tak bisa dia jelaskan.
Meskipun Andrew sudah memberinya begitu banyak cinta, tapi tetap saja ruang kosong itu selalu ada.
Sementara Andrew tergugu, dia seperti terlilit dengan semua kejadian di masa lalu. Fakta yang tidak akan pernah bisa dia ubah sampai kapanpun. Bahwa dia adalah pembbunuh kedua orang tua Ayara. Terlepas dari Apapun alasannya tetap saja hal itu akan melukai hati wanita yang dia cintai ini.
Entah sampai kapan Andrew bisa berlari.
Satu-satunya yang bisa dia harapkan kini hanyalah tentang hipnoterapi itu, selama ingatan itu dia kubur Andrew yakin Ayara akan tetap berada di sampingnya. Ayara hanya akan percaya dengan apa yang dia ucapkan.
"Maafkan daddy Yara, maafkan daddy."
"Kenapa daddy meminta maaf? Apa daddy mengetahui sesuatu tentang kedua orang tuaku?"
Andrew terdiam.
"Aku masih ingat dengan jelas Bagaimana Daddy menarik kalungku waktu itu dengan sangat kasar, juga semakin marah ketika melihat foto di dalamnya. Kenapa? apa daddy membenci dua orang itu?"
"Daddy akan menjelaskan padamu lain kali."
"Tidak, kita punya banyak waktu untuk membicarakannya sekarang, Kenapa pula harus ditunda?"
"Kamu tidak dalam keadaan baik untuk bicara, lihatlah, bahkan sekarang emosi mu sudah membuncah."
"Florin, Alaric Pearce, apa daddy mengenal kedua orang itu?"
"Darimana kamu tahu tentang mereka berdua?"
"Jadi daddy benar-benar mengetahuinya?" air mata Ayara akhirnya jatuh.
Andrew terdiam.
"Jika daddy tidak ingin memberitahuku maka aku akan mencari tahu jawaban itu sendiri."
"Yara, jangan buat daddy marah."
"Tapi daddy membuat hidupku semakin tertekan! aku ingin tahu, hanya ingin tahu, darimana asal usul ku!"
Ayara pergi dari sana steleah membentak Andrew, dia berlari dan menangis.
Sementara Andrew sesaat tergugu, tapi tak lama dia segera mengejar Ayara.
Savana yang sejak tadi berdiri di balik pintu utama bergeming.
Florin? Alaric Pearce? dua orang itu seperti tidak asing.
apa gk ada cctv,,kok mereka bisa bebas berkeliaran 🤔