⚠️ Mature Content (Harap bijak memilih bacaan)
Cinta itu buta, tidak memandang status. Sehingga yang terlarang pun akan terlupakan.
Luna adalah anak angkat dari Richard Owen, pengusaha sekaligus CEO perusahaan ternama di Hongkong. Sejak usia 1 tahun Luna sudah hidup bersama Richard. Luna sangat mengagumi, pria yang lebih sering dipanggilnya Daddy, itu.
Namun rasa kagum yang dimiliki Luna, bukanlah layaknya seorang anak yang mengagumi ayahnya.
Kenyataanya Luna mencintai Richard lebih sekedar ikatan takdir yang digariskan pada mereka.
“Dad, aku mencintaimu”
Begitulah kalimat yang sering Luna ucapkan untuk Richard.
“Dad juga mencintaimu sayang... ” Jawab Richard, dengan tatapan lembut seorang ayah kepada putrinya.
Akankah cinta Luna terbalaskan atau hanya akan bertepuk sebelah tangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Priska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Passionate Daddy Eps. 21
Beri jempol 👍 disetiap akhir episode yang kalian baca, sudah sangat cukup membahagiakan buat Author untuk selalu semangat berkarya.
Bryan Adams, pria yang awalnya hanya ku anggap sebagai orang aneh, kini menjadi seseorang yang akbar sekali denganku. Semua hal yang dilakukanya tampak tak masuk akal, tapi dengan mudahnya aku mau mengikuti kemauannya. Bisa dibilang, Bryan adalah orang yang bebas, dia melakukan apapun sesukanya, mungkin karena dia adalah anak laki-laki. Sedangkan aku, kadang untuk memutuskan sesuatu saja, aku selalu ragu.
“Maaf, aku pergi tanpa mengabari mu,dad... ” Seru Luna, namun sepertinya Richard sama sekali tidak mempermasalahkan kedatangan Luna. Entahlah tidak ada yang memahami isi hati pria itu sekarang.
“Bersihkan dirimu dan istirahatlah, ini sudah malam.. ” Hanya itu kalimat yang keluar dari mulut Richard, tidak ada pertanyaan atau sanggahan.
“Baiklah good night, Daddy..” Seru Luna, kemudian beranjak pergi.
“Good night, baby girl... ” Ucap Richard, meskipun mungkin Luna tidak mendengarkannya lagi.
Brug, tubuh seseorang jatuh di atas tempat tidur Luna, siapa lagi yang akan melakukanya jika bukan Richard. Setelah bersikap seolah tidak memperdulikan Luna, apa lagi yang diinginkan pria itu sekarang?
“Dad, apa yang kau lakukan?. ” Luna terkejut saat tubuh pria itu sudah berada disampingnya.
“Kenapa ! apa aku tidak boleh melakukannya.” Richard merasa bahwa tidak ada yang salah dengan sikapnya sekarang.
“Jauhi aku, Daddy ... ” Tolak Luna, karena itu akan semakin menggoyahkan imannya.
“Oh..apa sekarang kau hanya ingin pria itu yang menyentuhmu?. ”
“Cih...Kau pikir Bryan sama sepertimu, Dad .” Luna berdecak.
“Apa dia lebih baik dariku...?.”
“Secara keseluruhan dia tidak pernah melukaiku sepertimu... ” Ungkap Luna.
“Kau tahu, itu tidak akan mungkin Luna...” Richard kembali membuat sebuah statement Ambigu.
“Apa yang tidak mungkin? Aku dan dirimu?.” Tanya Luna. Agar Richard lebih mempertegas ucapannya.
“Apa yang bisa kau berikan padaku? .”
“Cintaku. Hatiku....Apa itu masih kurang, untuk meyakinkanmu Richard ?.” Luna dengan lantang menyebut nama Daddy-nya itu.
“Kau pikir itu cukup, kau tidak mengerti apa yang pria dewasa sepertiku inginkan... ”
“Apa yang aku tidak mengerti tentangmu. Aku tahu semuanya, melebihi perempuan Jal*ang itu. ” Jawab Luna.
“Stttt.... jangan mengatakan itu.” Richard meletakan jarinya di atas bibir ranum Luna.
“Teruslah membelanya, Daddy..Aku tahu wanita itu telah memberikan kesenangan untukmu. Kau pikir aku bodoh. Maria, apa kau tidak bisa lepas dari bayang-bayang tubuhnya. ”
“Aku tidak membelanya, baby girl... Lalu apa kau bisa memberikan apa yang Maria berikan padaku... ” Richard kembali melontarkan pertanyaan pada Luna.
“Aku bisa. Katakanlah apapun, semuanya bisa kuberikan... ” Jawab Luna spontan.
“Tubuhmu... ” Richard dengan cepat pula memotong kalimat singkat Luna.
Lidah Luna mendadak kelu, karena perkataan Richard benar-benar diluar dugaannya. Richard semakin mendekati wajah Luna, namun Luna mundur perlahan ketika Richard semakin mendekatinya, dengan tatapan dan desisan tajam dari pria itu.
“Lihat, kau bahkan mundur ketika aku ingin mendekatimu seperti ini. Mana mungkin kau bisa memberikan itu padaku... ”
Mata Luna membulat saat Richard mengatakan kalimat itu. Tentu bukan itu, bahkan sejak awal Luna bisa melakukanya, jika saja Richard tidak pernah menolaknya.
“Sebaiknya kau berpikir dengan matang sebelum berbicara kau mencintai dan akan memberikan segalanya padaku... Karena apapun yang terjadi.... ”
Cup.
Luna dengan berani membungkam mulut Richard, matanya terbuka lebar, menatap mata Richard yang begitu dekat dan lekat. Naluri dalam dirinya membawanya terus mencium dan melumatt bibir Richard secara bergantian. Beberapa menit Luna melakukanya, namun tak ada satupun balasan dari Richard. Hingga ia memilih mengakhirinya saja.
“Baiklah, kau yang menginginkannya. Akan ku beri tahu padamu, bagaimana pria sepertiku melakukanya.” Seketika saja tubuh Luna semakin merinding dengan kalimat Richard.
Luna hanya diam, namun tangannya seperti memberi jawaban. Dengan sigap Luna mengalungkan tangannya di tengkuk Richard.
Kini giliran Richard ******* bibir ranum Luna atas dan bawah secara bergantian. Lidahnya membelit lidah Luna.
“Mmmhh... ” Hanya itu yang bisa terdengar dari mulut Luna.
Sementara Luna menatap Richard yang memperlakukannya dengan sangat manis. Terus mengikuti apapun yang akan dilakukan Richard padanya malam ini.
“Daddy... ” Panggil Luna lembut, ketika Richard melepaskan ciuman mereka.
“Sttt.... Cukup untuk hari ini sayang. Tidurlah sekarang... ” Richard segera membalikan tubuh Luna, agar ia lebih mudah memeluk wanita itu.
Bersambung...