NovelToon NovelToon
Masjid Berhantu

Masjid Berhantu

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Time Travel / Iblis / Hantu / Tamat
Popularitas:888
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Jangan mampir di masjid ini. Sudah banyak yang mengalaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidur di Masjid

Fulan pulang lembur. Fulan adalah seorang pekerja teknisi alat-alat berat. Dari kantor nya ia dan seorang teman baru dikirim ke kota jauh untuk memperbaiki buldozer yang macet di area proyek. Fulan dan temannya bekerja dari pagi sampai malam baru alat penggusur itu bisa dibetulkan dan kembali berfungsi.

Dari kota jauh pulang ke kantor tempat Fulan dan temannya bekerja perlu menempuh waktu perjalanan darat hingga enam jam. Mereka berdua sudah ditawari menginap saja di lokasi proyek karena jam sudah kelewat malam.

"Pulang dulu ya mas"

"Mari... Mari...",

"Hati-hati mas kalau ngantuk istirahat mas",

22:40

Fulan dan temannya bergantian menyetir mobil dinas. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa mengakibatkan kendaraan mengalami kecelakaan.

Jalanan cenderung sepi. Hanya mobil-mobil yang biasa keluar malam yang melintas wara-wiri.

Fulan memelankan laju mobil mereka. Di depan sana terlihat sedang ada razia. Mobil patroli lampunya bersinar merah terang. Kelap-kelip warna-warni. Petugas dengan senter panjang berwarna sama menghentikan mobil Fulan dan temannya.

"Selamat malam pak bisa lihat surat-suratnya",

Fulan menunjukkan surat-surat lengkap termasuk surat jalan dari perusahaan yang mengirim mereka.

"Terimakasih pak silahkan lanjutkan perjalanan",

Mereka pun lolos karena tertib berkendara dan berlalulintas. Memiliki dokumen-dokumen yang otentik.

"Kamu merasa ada yang aneh tidak?"

"Aneh bagaimana?",

"Ini jam dua belas malam kenapa ada razia?",

Fulan melihat ke belakang melalui pantulan kaca. Padahal mereka belum berjalan terlalu jauh tapi ramai-ramai petugas berseragam yang tadi sudah tidak terlihat. Di belakang sana kosong tidak ada siapa-siapa.

01:00

"Aku sudah tidak kuat",

"Sama aku juga ngantuk berat sebaiknya kita menepi dan tidur dulu",

"Aku akan cari tempat semoga ada pom bensin atau rest area di sekitaran sini",

"Itu di sana ada masjid",

"Alhamdulillah kita berhenti di masjid itu saja",

Mereka melihat masjid di seberang jalan raya. Fulan dan temannya memutuskan untuk tidur di masjid itu saja karena kalau tidur di dalam mobil sudah pasti tidak nyaman karena banyak peralatan tukang yang berserakan. Belum lagi bau oli bekas.

"Itu gerbangnya dikunci tidak ya?" ,

"Coba aku periksa dulu",

Teman Fulan turun dari mobil dan membuka pintu gerbang masjid yang tidak dikunci. Masjid besar yang megah terlihat paling bersinar di tengah malam. Fulan memasukkan mobil mereka ke halaman masjid yang mempunyai tempat parkir yang luas.

Mereka berdua kemudian tidur di serambi masjid yang beralaskan karpet. Tapi tetap saja udara malam di luar ruangan terasa begitu dingin.

"Apa kita tidur di dalam masjid saja", kata Fulan.

"Tadi sudah aku periksa semua pintu nya terkunci", kata teman Fulan.

Fulan tidak yakin karena melihat ada pintu di masjid itu yang sedikit terbuka.

"Yang ini tidak dikunci", Fulan menghampirinya.

Mereka berdua kemudian masuk ke dalam masjid dan tidur di sana. Benar lebih hangat karena angin malam tidak ikut masuk.

Fulan yang begitu lelah berharap adzan subuh nanti yang akan membangunkan mereka. Karena sekarang ini mereka berdua sudah menemukan tempat yang paling nyaman.

"Zzzzzzz......……….........",

Fulan terbangun ia merasakan badannya segar kembali karena sudah cukup tidur. Tapi ia terbangun karena gatal-gatal di kaki dan tangannya yang dikerubungi nyamuk.

"Jam berapa?",

Fulan masih belum bangun sepenuhnya yang ia lakukan hanya menggaruk-garuk tangan dan kakinya yang semakin gatal.

"Astaghfirullah"

"Dimana ini?",

Fulan terbangun dan sadar mendapatkan dirinya berada di dalam kebon. Yang gelap dan banyak suara serangga. Fulan hanya sendiri kemana temanya pergi.

Fulan segera bangun dan pergi untuk mencari jalan keluar dari kebun yang mencekam itu.

Setelah berjalan cukup jauh di dalam pekatnya malam di dalam kebon yang tidak mudah dengan beberapa kali menabrak pohon-pohon dan tersandung ranting-ranting sampai terjatuh. Fulan akhirnya berhasil membebaskan diri keluar dari kebon yang gelap gulita itu. Fulan kembali bertemu dengan jalan raya. Fulan melihat mobil dinas punya kantor yang ia bawa berada di pinggir jalan. Tidak ada masjid sama sekali.

Teman Fulan sudah dipindahkan tidur di tangah jalan raya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!