NovelToon NovelToon
Cinta Paksa Di Menara Kaca

Cinta Paksa Di Menara Kaca

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mr. Awph

​"Kaila terpaksa menukar seragam sekolahnya dengan status istri rahasia seorang CEO arogan demi sebuah wasiat. Di dalam menara kaca yang dingin, ia harus bertahan di antara aturan kaku sang suami dan ancaman para musuh bisnis yang siap menghancurkan hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Awph, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Kamar yang Terpisah

Perjanjian tiga ratus enam puluh lima hari itu seolah-olah menjadi saksi bisu saat tubuh Kaila yang lemas diseret keluar dari griya tawang melalui pintu rahasia oleh para pria misterius.

Kesadaran Kaila perlahan-lahan menghilang ditelan aroma obat bius yang sangat sangat tajam sementara bayangan Adnan yang sedang murka nampak sangat sangat buram di pelupuk matanya.

Namun sebuah suara tembakan yang sangat sangat nyaring tiba-tiba saja memecah keheningan malam dan membuat para penculik itu tersentak kaget dengan sangat sangat hebat sekali.

"Lepaskan dia sekarang juga jika kalian masih ingin melihat matahari terbit esok pagi dengan mata yang sangat sangat utuh!" teriak Adnan menggelegar.

Adnan berdiri di ujung lorong dengan sebuah pistol hitam yang nampak sangat sangat kokoh di genggaman tangannya yang sedang gemetar karena amarah yang sangat sangat luar biasa.

Sorot matanya yang biasanya sedingin es kini berubah menjadi sangat sangat predator seolah-olah ia siap mencabik-cabik siapa pun yang berani menyentuh milik Dirgantara tanpa izin.

Para penculik itu saling pandang dengan sangat sangat panik lalu mereka memutuskan untuk melempar tubuh Kaila ke lantai marmer sebelum mereka melarikan diri ke arah tangga darurat.

"Tuan, tolong jangan tinggalkan saya di tempat yang sangat sangat gelap dan sangat sangat mengerikan ini," rintih Kaila saat kesadarannya kembali sedikit demi sedikit.

Adnan segera menghampiri Kaila lalu mengangkat tubuh kecil itu dengan gerakan yang nampak sangat sangat protektif sekaligus sangat sangat posesif di bawah lampu lorong.

Ia tidak mengucapkan satu patah kata pun namun napasnya yang sangat sangat memburu menunjukkan betapa ia merasa sangat sangat cemas akan keselamatan istri kontraknya tersebut.

Pria itu membawa Kaila kembali ke dalam griya tawang namun kali ini ia tidak menuntunnya menuju kamar tamu yang selama ini ditinggali oleh Kaila dengan sangat sangat sunyi.

"Mulai malam ini kau tidak akan pernah lagi tidur di kamar yang terpisah dariku karena keamananmu sudah sangat sangat terancam," tegas Adnan dengan suara rendah.

Kaila terbelalak mendengar keputusan tersebut sementara jantungnya mulai berdegup sangat sangat kencang seolah-olah ingin melompat keluar dari rongga dadanya yang masih terasa sangat sangat sesak.

Ia menatap pintu kamar utama milik Adnan yang nampak sangat sangat megah dan sangat sangat misterius karena selama ini area tersebut adalah wilayah terlarang bagi siapa pun.

Adnan meletakkan Kaila di atas tempat tidur raksasa yang memiliki seprai sutra berwarna abu-abu gelap yang nampak sangat sangat dingin namun terasa sangat sangat lembut di kulit.

"Tapi tuan, bukankah aturan main Anda mengatakan bahwa kita harus memiliki kamar yang terpisah agar privasi Anda tetap sangat sangat terjaga?" tanya Kaila ragu.

Adnan melepaskan jas mahalnya dengan gerakan yang sangat sangat kasar lalu ia menatap Kaila dengan sebuah tatapan yang nampak sangat sangat dalam dan sangat sangat mengunci.

Ia mendekat hingga wajahnya hanya berjarak beberapa sentimeter saja dari wajah Kaila yang masih nampak sangat sangat pucat dan sangat sangat penuh dengan tetesan keringat dingin.

Suasana di dalam kamar itu seketika menjadi sangat sangat panas meskipun pendingin ruangan sudah dipasang pada suhu yang sangat sangat rendah dan sangat sangat menusuk tulang.

"Aturan itu sudah tidak berlaku lagi sejak darahmu menetes di lantai rumahku karena kelalaian sistem keamananku sendiri," jawab Adnan dengan nada tajam.

Kaila hanya bisa terdiam membisu sambil meremas pinggiran seprai karena ia merasa seolah-olah baru saja masuk ke dalam kandang singa yang sangat sangat lapar dan sangat sangat berbahaya.

Ia melihat Adnan mulai membuka kancing kemejanya satu per satu dengan gerakan yang nampak sangat sangat tenang namun memancarkan aura kejantanan yang sangat sangat kuat sekali.

Gadis itu segera memalingkan wajahnya dengan rona merah yang nampak sangat sangat jelas menyelimuti kedua belah pipinya yang mungil karena ia merasa sangat sangat malu sekali.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak karena aku hanya akan mengawasimu agar para penjahat itu tidak kembali untuk menculikmu lagi," ujar Adnan sambil mendengus sinis.

Malam semakin larut namun Kaila sama sekali tidak bisa memejamkan matanya karena ia merasa sangat sangat tegang berada di satu tempat tidur yang sama dengan pria sesempurna Adnan.

Ia bisa merasakan gerakan tubuh Adnan yang nampak sangat sangat tenang di sampingnya namun ia tahu bahwa pria itu sebenarnya sedang terjaga dengan sangat sangat waspada sekali.

Keheningan di dalam kamar itu terasa sangat sangat berbeda dibandingkan dengan keheningan di kamar tamu yang biasanya terasa sangat sangat hampa dan sangat sangat menyedihkan bagi Kaila.

"Tuan, apakah Anda benar-benar akan melindungi saya meskipun masa kontrak kita hanya tersisa tiga ratus enam puluh lima hari lagi?" bisik Kaila pelan.

Adnan tidak menjawab dengan suara melainkan ia justru menarik tubuh Kaila agar mendekat ke arahnya lalu memeluk pinggang kecil itu dengan sebuah pelukan yang sangat sangat erat.

Kaila merasa seolah-olah seluruh rasa takutnya menguap begitu saja saat ia merasakan kehangatan tubuh Adnan yang nampak sangat sangat kokoh dan sangat sangat mampu melindunginya.

Namun di balik ketenangan itu, Kaila melihat sebuah kilatan cahaya merah kecil dari balik tas sekolah miliknya yang tergeletak di atas meja rias milik Adnan yang sangat sangat mahal.

Rahasia di balik tas sekolah nampaknya mulai terendus oleh seseorang yang sengaja menanamkan alat pelacak di sana tanpa pernah disadari oleh Kaila maupun Adnan Dirgantara.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!