Kecewa! Itulah yang dirasakan oleh Arabella setelah mengetahui tunangannya ternyata suami dari wanita lain. Selama dua bulan mereka bertunangan Arabella baru mengetahui ternyata pria itu sama sekali tidak mencintainya melainkan hanya demi sebuah bisnis. Namun, sebuah insiden penculikan menyebabkan Arabella bertemu dengan seorang mafia yang tidak lain adalah kakak dari istri mantan tunangannya. Untuk membuat rumah tangga adiknya tetap utuh! Mogan Rijkaard sengaja menikahi Arabella dan berbohong pada dunia jika Arabella ibu kandung dari putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idatul_munar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berjumpa Wanita Asing
Arabella sedang bersiap-siap untuk pergi ke tempat tujuannya. Para bodygart yang di utus oleh mogan sedang menunggunya di depan.
“Nyonya, sudah siap?” tanya Ratih saat masuk ke kamar yang di tempati oleh arabella.
arabella tersenyum lembut. “Sudah bi, apa mereka sudah menungguku.”
“Iya, para bodygart sedang menunggu nyonya.”
Mereka pun keluar dari kamar, Ratih hanya mengantarnya sampai depan saja. Di karenakan wanita itu terlihat sibuk dengan pekerjaannya yang belum selesai.
Senyum indah terbit dari bibir Arabella, ia sudah lama terkurung. Akhirnya, hari ini dia bisa terbebas walaupun nanti ia akan pulang kembali ke kediaman tersebut.
Sampai di MALL Arabella berencana untuk menyalon rambutnya terlebih dahulu, setelah itu baru ia rencana berbelanja.
Sebelumnya Arabella sempat berpikir untuk mengajak Sherly. Akan tertapi, niatnya diurungkan ia tidak enak mengajak wanita itu yang beru saja dekat dengan dirinya.
Saat akan ingin berbelanja tiba-tiba tubuhnya tidak sengaja tersenggol dengan wanita lain yang terlihat sedang berbelanja sendirian.
Wanita mengambil barangnya kembali yang sempat terjatuh.
“Maaf! Saya tidak sengaja,” ucap Arabella saat membantu wanita itu.
Wanita itu menoleh kearahnya lalu tersenyum kecil. “Its okay … tidak apa-apa,” jawab wanita itu.
Namun, beberapa saat kemudian mereka sama-sama merasa tidak asing. Seperti pernah bertemu.
“Kamu …,”
“Kamu, yang di Indomaret waktu itu kan?”
Belum habis Arabella terucap, wanita itu memotong pembicaraannya.
“Iya benar,” jawab Arabella membalas tersenyum.
“Kebetulan sekali ya,”
“Kamu, sendiri?” tanya Arabella basa basi, karena melihat wanita itu hanya sendiri.
Wanita itu mengangguk, ia memang sendiri karena pacarnya tidak bisa menemaninya.
“Kebetulan, aku juga sendiri.”
“Kalau begitu, kita bareng saja. Di ujung sana ada restsuran favorit aku, kamu mau tidak makan dulu,” ajak wanita itu.
Arabella berpikir sebentar, memang dia merasa sedikit lapar setelah bebelanja.
Tampa pikir panjang mereka pun sama-sama masuk ke dalam restouran tersebut dengan barangnya yang sudah berada di para bodygart.
“Oiya, kamu asli orang Indonesia?” tanya wanita itu, karena melihat Arabella mirip keturunan luar.
“Tidak, aku dari Australia. Kebetulan di sini tinggal dengan … Suami!”
Arabella tercengah saat mengatakan kata suami, dirinya memang tidak ada siapa-siapa di sini selain mogan sebagai status suaminya.
“Kamu, sudah menikah?” tanya wanita itu yang baru tahu.
“Sudah …,”
“Panggil saja Amelia, namaku Amelia Harisa.”
“Iya kak Amelia … namaku Arabella,” jawab Arabella sopan karena memang Amelia terlihat lebih tua darinya.
“Aku. Asli dari sini, cuma sering bolak balik ke Amerika karena kerjaanku jadi model,” jelas wanita itu ramah.
“Wahh, kakak model ternyata,” ujar Arabella girang dan salut dengan Amelia.
Namun, dia tidak tahu model apa yang di maksud oleh Amelia. Yang ia tau mungkin model busana seperti itu.
Sedangkan di tempat lain mogan menghubungi para bodygart yang mengawal Arabella.
Pria itu penasaran apa yang di lakukan oleh arabella di mall selain bebelanja.
“Iya tuan!”
“Apa, wanita itu masih berada di MALL?” tanya mogan to The poin.
“Masih, tuan! Nyonya, sedang makan bersama seseorang wanita yang baru saja bertemu di mall, tuan.
“Seorang wanita!” gumam mogan.
Pria itu berpikir sejak kapan arabella memiliki teman di Indonesia, seperti yang dia tahu jika arabella tidak memiliki siapa-siapa di sini.
“Teruslah awasi, jangan sampai dia berbuat macam-macam.”
Mogan memutuskan sambungan, pria itu kembali fokus berkerja dan akan bertanya nanti di rumah dengan siapa arabella berjumpa tampa memberitahunya.
Pria itu tidak akan membiarkan, jika arabella memiliki rencana untuk kabur pulang kembali ke negaranya.
Puin-puin rasa tak rela mulai tumbuh, dia tidak akan membiarkan arabella menghilang di kehidupannya.
Wanita itu akan selalu berada di dalam kehidupannya, apalagi kedua anaknya mulai bergantung pada wanita itu.
Bersambung
*
*
*
Malam kita usahain lagi gays ….
