NovelToon NovelToon
Titisan Darah Biru 2 Singgasana Berdarah

Titisan Darah Biru 2 Singgasana Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mengubah Takdir / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:78.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ebez

Setelah Mahesa Sura menemukan bahwa ia adalah putra seorang bangsawan yang seharusnya menjadi seorang raja, ia pun menyusun sebuah rencana untuk mengambil kembali hak yang seharusnya menjadi milik nya.


Darah biru yang mengalir dalam tubuhnya menjadi modal awal bagi nya untuk membangun kekuatan dari rakyat. Intrik-intrik istana kini mewarnai hari hari Mahesa Sura yang harus berjuang melawan kekuasaan orang yang seharusnya tidak duduk di singgasana kerajaan.




Akankah perjuangan Mahesa Sura ini akan berhasil? Bagaimana kisah asmara nya dengan Cempakawangi, Dewi Jinggawati ataupun Putri Bhre Lodaya selanjutnya? Temukan jawabannya di Titisan Darah Biru 2 : Singgasana Berdarah hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kawan Baru

DHHUUUAAAAAAARRRRRRR!!!!

Ledakan dahsyat terdengar kala cahaya putih kebiruan dari tapak tangan kiri perempuan bercadar hitam itu menghantam tubuh Ganggadara alias Thukul si Pendekar Pedang Mentawa. Akibatnya, tubuh gempal nya terlempar keluar dari dalam warung makan usai menabrak dinding dan menjebol nya. Sekitar 3 tombak dari tempat pertarungan sengit antara Ki Jaran Mayangkara dan Nyai Landhep, tubuh Ganggadara menyusruk tanah.

Mata Ki Jaran Mayangkara melotot tatkala ia melihat tubuh Ganggadara separuh gosong seperti baru saja tersambar petir. Tanpa mempedulikan Nyai Landhep, lelaki tua itu langsung melompat ke arah murid kesayangan nya itu.

"Ganggadara murid ku!! "

Ganggadara muntah darah segar. Selain mulut, hidung dan telinganya juga keluar darah. Jelas ia menderita luka dalam yang sangat parah dan mustahil untuk ditolong lagi.

"Gu-guru, a-aku ahhhh... ", Ganggadara tak bisa meneruskan omongan nya karena darah kembali keluar dari mulutnya.

" Kau tenang dulu, Gangga.. Orang yang melakukan hal ini pasti akan ku balas berpuluh kali lipat ", ucap Ki Jaran Mayangkara segera.

Ganggadara alias Thukul tersenyum tipis sebelum terkulai lemas. Ia tewas di hadapan gurunya yang berharap ia kelak akan menjadi seorang pendekar besar.

Saat itulah kembali terdengar ledakan beruntun dari dalam warung makan yang membuat empat sosok terlempar keluar dari dalam warung makan di pinggiran Kota Anjuk Ladang ini.

BLLLAAAAARRR BLLLAAAAARRR BLLLAAAAARRR BLLLAAAAARRR..!!!

Oooouuuuggggggghhhhh...!!!

Mata Ki Jaran Mayangkara kembali dibuat melebar selebar-lebarnya kala melihat 4 sosok yang terlempar keluar dari dalam warung makan itu adalah empat murid nya yang lain. Salah satu diantaranya adalah Bodong yang sempat memperingatkan Ganggadara tadi.

"TIIIIDDDDDDAAAAAAKKKKK..!!!

Murid murid ku..... !!!! ", teriak Ki Jaran Mayangkara histeris kala melihat Bodong dan kawan-kawan tewas dengan tubuh hangus seperti baru terbakar api.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, seluruh murid yang ia didik selama puluhan tahun tewas dalam waktu yang bersamaan. Ini jelas memukul batin lelaki tua yang menghabiskan separuh hidupnya untuk memperdalam ilmu kanuragan itu. Ki Jaran Mayangkara segera menoleh ke arah sosok perempuan bercadar hitam yang melangkah keluar dari dalam warung makan dengan santainya.

"Setan betina!! Aku pasti akan membuat mu menyesal telah membunuh murid murid ku..!!! ", geram Ki Jaran Mayangkara sembari bangkit dan menyalurkan tenaga dalamnya pada pedang besarnya.

Cahaya merah redup di sertai dengan bau anyir darah yang kuat berpendar dari bilah pedang di tangan Ki Jaran Mayangkara. Nyai Landhep pun segera mengenali ilmu kanuragan yang hendak dikeluarkan oleh musuh lamanya ini.

'Ilmu Pedang Setan Darah..! Bajingan tua ini rupa-rupanya berhasil menyempurnakan nya. Aku harus memperingatkan saudari bercadar hitam ini', batin Nyai Landhep.

"Hati-hati Nisanak! Ilmu Pedang Setan Darah adalah ilmu kanuragan sesat dan memiliki kekuatan luar biasa. Meskipun itu akan menghancurkan dasar tenaga dalamnya tetapi itu juga sangat kuat bagi siapapun termasuk aku", peringat Nyai Landhep segera.

" Terimakasih atas peringatan mu, Nini..

Aku akan sangat berhati-hati. Tetapi jika menghadapi penjahat seperti mereka saja, aku masih gentar maka aku masih belum layak disebut sebagai seorang pendekar ", perempuan bercadar hitam itu menganggukkan kepalanya ke arah Nyai Landhep sebelum ia juga menyalurkan tenaga dalamnya pada pedang di tangannya.

"Matilah kau, setan betina!!! ", teriak Ki Jaran Mayangkara sambil membabatkan pedang besarnya ke arah perempuan bercadar hitam itu.

Thhrrraaaaaaaaannnggg....

Zzzzzeeeeeerrrrrrrrrrrrrttttt!!!

Gelombang kejut besar terjadi dan menyebar ke segala arah usai benturan kedua senjata andalan kedua orang pendekar itu berlangsung. Melihat serangannya berhasil ditahan, Ki Jaran Mayangkara segera memutar tubuhnya dan kembali mengayunkan pedang besarnya ke arah perempuan bercadar hitam.

Thhrrraaaaaaaaannnggg thhrrraaaaaaaaannnggg thhrrraaaaaaaaannnggg thhrrraaaaaaaaannnggg..

BLLLAAAAARRR..!!!!

Sekitar tempat itu langsung hancur berantakan karena efek samping dari benturan senjata Ki Jaran Mayangkara dan perempuan bercadar hitam itu. Nyai Landhep terus memperhatikan jalannya pertarungan itu karena khawatir dengan sosok perempuan bercadar hitam ini.

Melihat sosok perempuan bercadar hitam itu tersurut mundur setelah benturan terakhir, Ki Jaran Mayangkara menyeringai lebar sebelum melesat ke arah perempuan bercadar hitam ini sambil mengayunkan pedang besarnya.

"Kali ini, mampuslah kau setan betina!!! Hahahaha..... "

Saat perempuan bercadar hitam itu yang sudah sedemikian lelah karena pertarungan yang menguras tenaga dalamnya, dengan seluruh kekuatan yang tersisa menyabetkan pedang nya untuk menahan serangan maut Ki Jaran Mayangkara.

Tiba-tiba, saat yang genting itu Nyai Landhep melesat ke belakang perempuan bercadar hitam dan menyalurkan seluruh tenaga dalamnya. Lonjakan kekuatan ini sontak membuat segalanya berbalik arah.

BLLLAAAAAAAAMMMMM!!!

Aaaaaarrrrrrgggggghhhhhhhhh...!!!!

Raungan keras terdengar dari mulut Ki Jaran Mayangkara usai gelombang kejut menghantam dadanya. Lelaki tua itu terpental jauh ke belakang dan menghujam tanah dengan keras. Pedang besarnya terlepas dari genggaman dan mulutnya langsung muntah darah segar. Matanya nyalang menatap sosok Nyai Landhep yang muncul di belakang perempuan bercadar hitam itu.

"Bajingan kau Landhep!!! Uhhuuukkk uhuukk hoooeeegggg....! ", Ki Jaran Mayangkara lagi-lagi muntah darah segar, dadanya sesak seperti dihimpit oleh batu besar.

" Untuk kali ini, aku ampuni nyawa mu Jaran Mayangkara...!

Tetapi jika lain kali kau berani macam-macam dengan kami, aku pasti akan membuatmu menyesal setengah mati. Nisanak, kita tinggalkan tempat ini.. "

Telinga Nyai Landhep yang peka mendengar derap langkah kaki kuda mendekat meski mereka belum kelihatan. Dia tahu bahwa pertarungan di warung makan ini pasti sudah diketahui oleh pihak pengamanan Kotaraja Anjuk Ladang. Jika sampai ia berurusan dengan pihak keamanan kotaraja, maka urusannya untuk mencari dukungan untuk Mahesa Sura pasti akan terhambat.

Perempuan bercadar hitam ini sepertinya paham dengan situasi yang akan terjadi. Dia pun segera mengikuti langkah Nyai Landhep yang sudah melesat lebih dulu. Dalam waktu sekejap saja, keduanya sudah cukup jauh dari tempat itu.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian puluhan prajurit Kertabhumi berkuda tiba di warung makan yang porak poranda itu. Salah seorang prajurit Kertabhumi berpakaian lurah prajurit alias bekel langsung melompat turun dari kudanya untuk memeriksa seluruh tempat itu. Para bawahannya pun segera melakukan hal yang sama.

Sekitar 100 tombak dari tempat itu, tepatnya di balik pohon randu besar, Nyai Landhep dan perempuan bercadar hitam itu menyaksikan semua yang terjadi.

"Untung saja kau memperingatkan ku, Nyai. Jika sampai berurusan dengan para prajurit Kertabhumi itu, panjang urusannya.. ", bisik perempuan bercadar hitam itu yang membuat Nyai Landhep tersenyum.

" Aku memang malas untuk berjumpa dengan mereka. Aku khawatir akan lepas kendali dan membantai mereka semuanya, Nisanak.

Oh iya, perkenalkan aku Nyai Landhep. Melihat tubuh dan penampilan mu, kau sepertinya masih sangat muda. Siapa namamu? "

Mendengar permintaan perkenalan dari perempuan paruh baya yang sudah menyelamatkannya 2 kali, perempuan bercadar hitam itu segera melepaskan tali pengikat cadar nya agar perempuan paruh baya itu tidak merasa direndahkan.

Begitu cadar hitam itu terlepas, wajah cantik perempuan itu terlihat jelas.

"Saya Jinggawati, nini bisa memanggil nama saya demikian. Saya, berasal dari Bukit Pakis di kaki Gunung Lawu.

Kalau boleh tahu apa yang membuat Nini bisa sampai di tempat ini? ", perempuan yang menyebut dirinya sebagai Jinggawati itu balik bertanya.

"Rupa-rupanya kau seorang pendekar muda yang baru turun gunung, pantas saja aku baru kali ini bertemu dengan mu, Ni Jinggawati.

Aku anggap kau orang baik dan bisa dipercaya, maka aku akan jujur pada mu, Nimas. Aku kemari sebenarnya sedang mencari bala bantuan untuk membantu seorang kawan yang ingin menuntut keadilan atas hak yang seharusnya menjadi miliknya. Sayangnya orang yang ingin ku ajak tidak bersedia untuk membantu secara langsung. Ah sudahlah lupakan saja yang aku katakan.

Ini sudah genap 1 purnama aku meninggalkan tempat orang itu. Sudah saatnya aku kembali pada nya untuk melaporkan hasil kerja ku. Kita berpisah dahulu disini, Ni Jinggawati. Aku permisi.. "

Nyai Landhep segera berbalik badan setelah berkata demikian. Saat dia hendak melangkah pergi, Jinggawati segera berseru sedikit keras,

"Tunggu Nini Landhep, aku ikut dengan mu.. "

1
Ali Gilih
saya lebih focus ke apa yg bakalan terjadi di kerajaan Majapahit..yg tentunya akan berdampak ke wilayah yg di kuasai Mahesa Sura..

up terus kang ebeezz..meski kmaren libur update nya..🤭
Idrus Salam
Mahesa Sura sepertinya ke depan juga akan mewarisi Ilmu Ngrogoh Sukma
saniscara patriawuha.
kelakuannnn moeee ngakk ngakkk baeee....
Muhammad Haidir
waduh Tunggak mau benjol kepala nya ngangu Mahesa yg lagi main kuda lumping Samo kemuning/Puke//Cry//Cry//Cry/
Tarun Tarun
awas nggak jgn cari perkara SM calon istrinya Mahesa sura
breks nets
jaluk di ajar sama Mahesa mereka wkwkwk
Abdus Salam Cotho
mereka pasti akan mendengar suara2...
Muhammad Haidir
wah kalau Mahesa punya pasukan jaran kepang nanti kalau kemasukan bakal yediain Dogan sama beling Jagan lupa menyan sama minyak pambo biar tambah seru 🤭🤭🤭🤭🤭
Ebez: wkwkwk abis pertunjukan mulutnya perih semua Bang Haidir🤭🤭🤭
total 1 replies
Adi Dwiyono
sekalian minta reog nya thor...
Ebez: itu baru muncul di periode Majapahit akhir loh Bang Adi 🤣🤣🤣
total 1 replies
🐼𝒫𝒶𝓃𝒹𝒶𝓃𝒲𝒶𝓃𝑔𝒾 🏡s⃝ᴿ
aku kira tadi Jaran Kepang ini semacam seni tari atau pertunjukan dlm sebuah acara, kalo bahasa sekarang ini sebutannya Kuda Lumping 😁 gak taunya ternyata sebuah nama Pasukan Tempur toh 😂😂
Ebez: hahahaha baru tahu ya Kak Pandanwangi🤣🤣🙏🙏
total 1 replies
Idrus Salam
Pasukan Jaran Kepang, tentunya pasukan ini pergerakan sepak terjangnya di medan laga dibantu oleh kuda... 🤭
Idrus Salam: betul Ipin 🤣
total 2 replies
Ali Gilih
pasukan jaran kepang yaa..kalo dari namanya memang ini pasukan harus di waspadai..karna Sampek sekarang jarang kepang masih ada dan sering di pertunjukan di acara acara hajatan..bener nga kang ebeezz..🤭😁

up terus kang ebeezz.
Ebez: hahaha betul sekali Bang Ali 😁😁
total 1 replies
saniscara patriawuha.
harusnya minta pendapat sama mang tunggak juga,, secara bekel tunggak kan menkeu nya wilangan....
Ebez: Tunggak muncul di episode selanjutnya Kang Saniscara😁😁😁
total 1 replies
breks nets
Nah ngunu tambah bojo meneh, soal tambah bojo kok ya marai pengen ya ... tanggung jawab Kang ebez 🤣
Ebez: wkwkwk jangan coba coba Bang Brek🤣🤣🤣
total 1 replies
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Betul Mahesa Sura pusing sendiri tuh gak enak, mending cari teman yang mau diajak pusing 😁
Ebez: hahaha mupakat dah Bang Joe 😁😁😁
total 1 replies
Mujib
akhiran babnya rubah😅😅😅😅
Mujib: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍👍
total 2 replies
Tarun Tarun
gmn sah..
saaaaaahh
Ebez: kek upacara akad nikah Bang Tarun 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Kardi Jadug
mantappp tambah kwkuatannnn ayooo runtuhkan dan robohkan penguasa lalim yg bukan haknya
Ebez: assiiiiiiaaaaaapppp Bang Kardi😁😁😁
total 1 replies
Adi Dwiyono
jatahnya ebez itu 7.... 😄😄.. kalo dah genap 7... tamatlah cersil ini... 🤣
Ebez: wkwkwk apa pula itu Bang Adi 🤣🤣🤣🙏🙏
total 1 replies
Mujib
andalan karya kang Ebez di akhir bab......
Mujib: itu yang malah bikin penasaran pemirsa kang Ebez👍👍👍👍👍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!