Raihana ayu,ibu muda berusia 25 tahun ini harus menerima kenyataan pahit.luka sayatan bekas oprasi caesarnya belum juga kering tapi harus menerima kenyataan pahit suami yg menikahinya 14 bulan lalu menjatuhkan talak 3 atas dirinya.dengan langkah gontai ia keluar bersama putri cantiknya yang baru berusia 45 hari.hana memilih menjauh,meninggalkan kota kelahirannya yang penuh dengan kenangan pait.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayra Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ikatan batin
Tidak biasanya seoarang maheswara pradipta merasa gelisah saat hendak melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri.entah mengapa ia rasanya berat meninggalkan rumah,seperti sesuatu yang besar akan terjadi,tapi entah apa itu?
Kegelisahannya bahkan terus berlanjut sampai pertemuan pertama dengan rekan bisnisnya selesai.padahal angga asisten pribadinya melaporkan semua baik-baik saja.
perjalanan bisnisnya kali ini memang tanpa pendampingan angga,dia hanya berangkat dengan febri sekretaris pribadinya.
Sepanjang meeting keduaku,mahes semakin dibuat susah konsentrasi.wajah langit tiba-tiba berputar-putar di kepalanya.mahes bahkan meraskan jatungnya berdetak tak karuan.
Saat meeting usai mahes mencoba menghubungi ponsel putranya,tapi tak ada respon.tanpa pikir panjang dia beralih menghubungi mbok minah.
" mbok apa langit belum pulang sekolah ?" ucapnya begitu sambungan telfon terhubung.
"su-sudah tuan,aden sudah dikamarnya "
" pulang jam berapa tadi mbok ?"
" ehm...jam satu tuan " dalam benaknya merasa aneh,bukankah langit baru pulang pukul 2 siang?
" ogh...kenapa saya telfon nggak bisa ya mbok ?"
" anu tuan,a-den mungkin sedang istirahat siang."
" ya sudah mbok,nanti kalau sudah bangun tolong ingatkan untuk telfon saya ya mbok "
" baik tuan "
" semua baik-baik saja kan mbok ?"
" i- iya tuan"
" ya sudah "
mahes merasa ada yang mbok minah sembunyikan.dari cara bicaranya saja mahes sudah bisa menebaknya. Karena mbok minah ini tipe orang yang lugas kalau berbicara,tapi kenapa hari ini terbata-bata.
" Tuan " suara febri membuyarkan lamunan seorang mahes.
" sudah saatnya kembali ke hotel tuan." dia hanya menganguk.lalu berjalan menuju mobil yang akan membawanya kembali ke hotel.
" feb apa malam ini masih ada agenda ketemu dengan klien ?" ucapnya usai duduk didalam mobil.
" sepertinya tidak tuan,memang kenapa tuan ?"
" kalau tidak ada aku ingin pulang terlebih dahulu" bukan segera merespon ucapan tuannya.febri justru terlihat gelisah.
" ada apa feb ?"
" anu tuan...."
" feb....!"
" saya baru ingat,tuan julius mengundang anda makan malam "
" kapan beliau bilang,memang harus malam ini,nggak bisa gitu di undur besok malam?"
" ehm.....?" mahes menangkap sinyal ketidak beresan dari sang sekretaris.
" ada apa feb ?"
" maksud tuan ?" wajah febri terlihat pucat.
" kenapa kamu gelisah,jujur atau saya pecat kamu !" mahes sedikit menggertak.
" ehm...maaf tuan jangan pecat saya "
" katakan !"
" mahon maaf tuan,saya baru mendapat kabar kalau tuan muda langit belum kembali kerumah "
" apa ?"
" betul tuan "
Tanpa pikir panjang mahes menghubungi anga.berharap apa yang ia khawatirkan tidak menjadi nyata.
" kenapa hal sebesar ini kamu sembunyikan dariku angga,sudah bosan kamu kerja denganku ?" mahes tak dapat membendung amarahnya usai angga membenarkan berita yang tadi disampaikan febri.
" mohon maaf tuan,saya hany tidak ingin membuat anda khawatir " hanya itu yang mampu angga katakan.
" cari langit sampai ketemu aku tidak mau tau."
" baik tuan "
Mahes segera menuju bandara,usai febri mengkonfirmasi jet pribadinya sudah mendapat ijin terbang.
" kamu dimana nak,jangan bikin papa takut ?"
Sepanjang mengudara mahes hanya trus berdoa dan berharap,semoga saat dia mendarat nanti langit sudah ditemukan dalam keadaan baik-saja.
Kedatangan mahes disambut muka pucat angga dan salman.terlebih tatapan mata mahes seolah ingin menenggelamkan keduanya saja.
" katakan !" satu kata tapi mampu membuat salman dan angga kesusahan walau hanya menelan ludah.
" mohon maaf tuan ini salah saya " salman tau permohonan maafnya tak akan bisa meredakan amarah dan ke khawatiran tuannya.
" ngga... !"
"mohon maaf tuan,kami sudah menyisir segala tempat yang biasa tuan muda kunjungi,termasuk lingkungan sekolah tuan muda.tapi,masih nihil tuan.hanya ini yang kami temukan " angga menyerahkan tak sekolah milik tuan mudanya.
Mahes dibuat terkejut,ada bercak darah di tas yang biasa dipakai putranya itu.
" ya Allah apa yang terjadi dengan putraku !" bohong jika tidak ada ketakutan dan kekhawatiran dalam diri mahes.
" ada petunjuk lain " angga mengeleng
" sejauh ini hanya tas itu tuan,tempat kami menemukan tas itu pun tergolong sepi.kurang lebih 100 m dari sekolah tuan muda.sementara cctv minimarket yang tuan muda datangi dalam kondisi rusak tuan "
" antar saya pulang,kumpulkan anak- anak dimarkas " ucap mahes dingin.
" baik tuan "