NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Muda

Dendam & Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:798.5k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Jiro Adrian pernah mencintai wanita begitu dalam namun di hianati, beberapa tahun kemudian setelah bertunangan dengan wanita lain tiba-tiba masa lalunya hadir dan kembali mengacak-acak hatinya.

Pria itu menyayangi tunangannya tapi juga tak bisa melepaskan wanita masa lalunya karena ingin membalas rasa sakit hatinya dahulu.

Lalu siapa yang akan ia pilih, tunangannya yang telah membantunya kembali bangkit atau justru masa lalunya yang banyak menyimpan rahasia yang tak pernah ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~35

"Jadi benar kamu memberikan ku izin?" ulang Hanna seraya melangkah kearah pria itu, tentu saja ia sangat senang bahkan tanpa sadar kini mendekati pria yang masih mengenakan handuk tersebut.

"Hm," sahut Jiro singkat.

Hanna pun kembali mengulas senyumnya. "Terima kasih banyak," ucapnya dan tanpa sadar menyentuh lengan kekar pria itu karena saking senangnya.

Ehm,

Jiro pun langsung berdehem nyaring hingga membuat Hanna tersadar dan pandangannya pun tak sengaja kearah dada telanjang pria itu.

"Ma-maaf, baiklah aku akan segera membersihkan ini." Hanna segera pergi mengelap nakas dengan salah tingkah meskipun tak ada debu disana.

"Tapi dengan satu syarat," ucap Jiro kemudian dan tentu saja itu membuat Hanna langsung menghentikan tangannya lalu berbalik badan menatap pria itu.

"Syarat?" ucapnya dengan pandangan curiga, seketika perasaannya tidak enak.

"Hm, aku akan mengantarmu." tegas Jiro seraya berlalu kearah walk in closet tempat semua pakaiannya tersimpan disana.

"A-apa? apa dia sedang bercanda?" gumam Hanna menanggapi lantas di kejarnya pria itu namun wanita itu langsung berteriak terkejut ketika tak sengaja melihat bosnya itu sedang memakai celana da lam nya.

"Dasar mesum!" umpatnya lantas kembali menjauh.

"Mataku benar-benar ternodai," gerutunya ketika mengingat apa yang ia lihat tadi dan wanita itu pun langsung menggeleng cepat berharap segera lupa ingatan.

Sementara Jiro hanya tersenyum sinis dan dengan santainya kembali memakai pakaiannya, sebuah kemeja yang lengannya digulung sampai siku dipadukan dengan celana panjangnya.

Penampilan santai menurutnya tapi tidak dengan Hanna yang kini melihatnya seperti layaknya pria kaya sombong yang ingin tampil menonjol dibanding dengan yang lain.

Mungkin setelah mengantarnya akan pergi menemui Sofie pikirnya mengingat hari libur seperti ini memang waktunya menghabiskan hari bersama sang kekasih. Jika ia punya pacar pun juga pasti akan melakukan hal yang sama.

"Baiklah ayo!" ajak Hanna yang nampak menunggunya di sofa ruang tamu, wanita itu pun segera beranjak dari duduknya.

"Apa kamu tak punya pakaian lain? rokmu terlalu pendek," Jiro menatap penampilan wanita itu yang terlihat sedikit seksi dimatanya.

"Tidak ada dan ini satu-satunya pakaian terbaikku jadi jangan banyak protes," tegas wanita itu. Ia tidak ingin waktunya habis hanya karena terlalu banyak berdebat dengan pria itu, lagipula siapa dia kekasih juga bukan berani sekali mengatur pakaiannya. Semua pakaian Sofie saja banyak yang kurang bahan kenapa tidak diurusi?

Jiro nampak membuang napasnya kemudian terpaksa mengikuti langkah wanita itu meninggalkan apartemennya.

"Jalanmu jauh-jauh saja biar orang tidak berpikiran macam-macam!" tukas Hanna seraya membuat jarak dengan pria itu.

Jiro hanya menggeleng kecil, dasar wanita kampungan pikirnya. Sepertinya pria itu terlihat kesal menghadap sikap pelayannya tersebut.

Beberapa saat kemudian mereka pun telah tiba di sebuah taman bermain dan Hanna segera melepaskan safety beltnya karena sudah tak sabar bertemu dengan teman-temannya juga mencoba beberapa wahana tentu saja.

Lama sekali ia tidak datang kemari dan mungkin terakhir kali datang beberapa tahun silam saat sebelum putus dengan mantan kekasihnya itu, mereka pernah menghabiskan waktunya disini dan mungkin itu satu-satunya hal terindah yang diberikan oleh pria itu di hari ulang tahunnya sebelum beberapa waktu kemudian ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.

"Baiklah, terima kasih nanti akan ku usahakan pulang sebelum gelap." ucapnya sebelum turun namun dilihatnya pria itu juga nampak melepaskan safety beltnya, jangan bilang bosnya itu juga akan ikut dengannya? tidak, itu tidak boleh. Pria itu benar-benar mengganggu kesenangannya saja.

"A-apa kamu tidak pergi?" ucapnya ingin memastikan.

"Tidak, lagipula apa ada jaminan jika kamu tidak akan kabur tanpa pengawasanku?" sahut pria itu menatapnya lantas berlalu turun dari mobilnya.

"A-apa?" Hanna nampak tak percaya bahkan dihari liburnya pun pria itu tak memberikannya kebebasan, kemudian wanita itu pun segera turun mengejarnya.

"Tentu saja aku tidak akan kabur bahkan kamu bisa menyimpan kartu tanda pengenalku jika tidak percaya," Hanna pun langsung mengambil dompetnya lantas memberikan kartu identitasnya tersebut namun pria itu hanya menatapnya tak berminat.

"Jadi dimana teman-temanmu berada?" ucap Jiro mengalihkan pembicaraan seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh taman bermain yang lumayan ramai siang itu.

Hanna nampak menghentakkan kakinya kesal dan berlalu pergi kearah Sarah dan David yang rupanya telah menunggunya di loket pembelian tiket.

"Hai Hanna,"

Sarah langsung menyambut kedatangan sahabatnya itu lantas dipeluknya, meskipun mereka tak pernah lagi bertemu namun keduanya masih sering berhubungan melalui telepon.

Kemudian pandangan Hanna pun beralih kearah David, terakhir bertemu dengan pria itu malam itu dimana bosnya sedang menciumnya padahal beberapa waktu sebelumnya sahabatnya itu menyatakan perasaan padanya.

"Hai David," sapanya kemudian berharap pria itu sudah tak marah lagi.

"Hai Hanna," balas pria itu dengan senyuman tipisnya lalu pandangannya beralih kearah Jiro yang berdiri di belakang wanita itu.

"Selamat siang tuan Jiro," ucapnya menyapa bosnya di bar tersebut.

"Hm," Jiro hanya mengangguk kecil tanpa sedikit pun senyum dan itu membuat Hanna nampak menatapnya kesal. Benar-benar bos sombong pikirnya?

"Oh ya Hanna seperti yang ku katakan sebelumnya kita hanya perlu membeli tiket masuk namun tidak untuk tiket wahana karena David sudah memiliki voucher untuk kita bebas bermain," terang Sarah kemudian dengan antusias.

"Aku sudah membelikan mu tiket masuk," imbuh David menatap kearah Hanna.

"Benarkah? terima kasih David," Hanna menatapnya haru. Ia pikir pria itu masih marah padanya.

"Sama-sama," David kembali tersenyum menatapnya.

Ehm

Tiba-tiba Jiro berdehem nyaring hingga membuat mereka langsung menoleh kearah pria itu.

"Apa tuan Jiro juga ingin masuk dan menjajal wahana didalam?" tawar David kemudian meskipun itu tidak mungkin karena orang sekaya pria itu tidak mungkin melakukan hal konyol tersebut.

"Tidak, dia tidak ikut kita." tegas Hanna, masih teringat jelas di ingatannya beberapa tahun silam pria itu sedikit ketakutan mencoba beberapa wahana layaknya orang kaya yang takut kotor. Ia pikir karena waktu itu belum pernah saja namun kini ia tahu jika pria itu tak pernah menyentuh hiburan rakyat jelata sepertinya.

"Aku ikut," tegas Jiro dan tentu saja itu membuat mereka nampak terkejut mendengarnya terutama Hanna.

"Apa kamu bercanda, di dalam sangat panas, ramai dan juga kotor jadi mana mungkin orang kaya sepertimu akan betah." terang wanita itu kemudian.

"Beli semua tiket wahananya David!" Jiro pun langsung memberikan kartu debitnya kepada David.

"Ba-baik tuan," David pun langsung mengambilnya dan berlalu ke loket.

Sementara Hanna nampak menggerutu kesal, bahkan di luar pekerjaannya pun pria itu masih saja suka memerintah pikirnya.

1
love_me🧡
dasarnya Hanna itu polos lugu jd gak pernah curiga kalau suaminya suka ngilang, mungkin lg menemui seseorang untuk ambil uang biaya USG hanna
love_me🧡
apa nyonya Andrea sedang menonton video jiro hidup susah diluar sana & mata" itu adalah suruhan nyonya Andrea?
Risma Hye Chan
aku bacanya smpe nangis Mkch Udh up kak
Anonymous
kayaknya perlu dititipkan sama gubernurnya Jabar biar dititipkan di barak
Anonymous
sukur masih bisa bilang terimakasih
Anonymous
wihh agak lain ini si Gia kayaknya terlalu lurus jari telunjuknya dan mulutnya licin memerintah
Anonymous
tapi tanpa kejadian itu kamu ngga akan punya jiro dan Gia,dan bukankah permata,berlian dan emas dari lumpur yg kotor
Anonymous
karena cinta yg tulus memang wajib dikejar,karena merekalah yg tulus dan akan setia pada kita nantinya
Aan
buah jatuh sak pohon2 nya terus jatuhnya kemana hayo......
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
ardiana dili
lanjut
Rokhyati Mamih
Ndre nangis lihat video dari Tn Hayes kan ?
coba temuin Hanna deh
Tuti Tyastuti
oh andrea yg nyuruh orang awasin jiro
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Wkwkkwkw plot twist ternyata..
Malah Nyonya Andrea yang ngirim stalker 😄...
Terhura kan jadinya melihat anak lelaki semata wayangnya sesyahdu itu mencintai wanitanya ...
yumna
kemana jiro perginya
nuraeinieni
owgh ternyata bu andrea ya yg suruh orang memata matai kehidupan jiro dan hana,jgn menangis bu,sapa tuh anak dan menantumu
nyaks 💜
ohhh Andrea toh 😅
terhuraa ya dgn filmnya Ndre?? 🤣
Radya Arynda
masih pinteran anak nya dari pada ibuk nya,,,bisa menilai yang tulus dari. pada yang pura2,,,semangaat hanna
gemini
pasti hanna kepikiran dah karuan. jngn2 jiro minggat
Aprisya
nyatanya dihati kecil kamu , kamu ga tega kan Bu dokter buktinya kamu kepoin kegiatan mereka berdua ,, anda emang ibu teregois hanya memikirkan kesakitan hati dimasa lalu kamu itu ndre
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!