NovelToon NovelToon
Dihamili Oleh Crazy Rich

Dihamili Oleh Crazy Rich

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Suatu malam, Kaila datang ke pesta kelulusan angkatan seniornya. Mantan kekasihnya, Hansel, laki-laki biasa yang mencampakkan dirinya begitu saja itu juga merupakan salah satu mahasiswa angkatan akhir. Hansel tiba-tiba diberikan minuman yang sudah diobati, oleh salah satu mahasiswi yang sudah mengincar cintanya. Naas, Hansel malah melampiaskan efek obat tersebut kepada Kaila. Sialnya lagi, malam itu juga, Hansel harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarganya.
Bagaimanakah masa depan Kaila selanjutnya?
Apakah Hansel akan kembali, ataukah ada laki-laki lain yang akan menerima masa lalu Kaila?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelarian Kaila

Astrid terus melaju meninggalkan dua orang yang berusaha menghampiri mereka tadi. Namun ternyata, sementara berkendara Astrid sadar mereka telah diikuti oleh sebuah mobil.

“Siapa mereka?” Astrid mulai panik karena baru mengalami kejadian seperti ini.

“Apa mereka semacam begal?” Kaila juga ikut khawatir.

“Entahlah Kay, kita sudah hampir sampai di alamat yang kita tuju,“ ucap Astrid masih fokus dengan jalanan di depan.

Kaila melihat lagi ke arah kertas yang tertulis alamat di sana. Lalu melihat ke arah jalanan dan menyadari bahwa mereka memang sudah dekat dengan alamat yang sedang mereka tuju.

Ternyata alamat tersebut mengarahkan mereka pada sebuah gedung apartemen yang lumayan jauh dari kota. Astrid segera masuk ke area bawah yang terdapat tempat untuk parkiran kendaraan. Sepi situasinya, tapi gedung apartemen ini terlihat bersih dan terawat.

Hanya terlihat ada beberapa buah mobil yang terparkir untuk seukuran gedung apartemen yang terlihat mempunyai banyak kamar.

Mereka berdua turun dari mobil. Kaila yang masih mengenakan gaun pengantin terlihat kesusahan menarik gaun bawahnya untuk bisa keluar dari pintu mobil. Astrid lalu membantunya.

“Terima kasih,” ucap Kaila.

“Disini tertulisa angka 30. Mungkin nomor sebuah kamar yang ada di apartemen ini,” ucap Astrid kepada Kaila. Kaila mengangguk mengiyakan.

Mereka lalu masuk ke dalam melalui pintu masuk di area parkiran tersebut.

Kertas tadi digengam erat oleh Astrid. Astrid juga sedang mengenakan gaun panjang berwarna Cream dan juga high heels. Rambutnya diikat dan diatur sedemikian rupa dan terlihat tak kalah cantik dengan sang pengantin.

Mereka terus masuk berjalan ke lantai dasar tempat itu. Tidak ada satu orang pun yang terlihat. Mereka pun melihat dua buah lift. Kaila segera menarik gaunnya berjalan ke arah lift sambil memberi isyarat kepada Astrid untuk mengikutinya.

“Lantai berapa?” tanya Kaila sebelum menekan tombol di salah satu lift tersebut.

“Coba saja lantai dua,” sahut Astrid.

Kaila pun segera memencet angka dua pada samping pintu lift. Pintu lift segera terbuka dan mereka langsung masuk ke dalam. Astrid membantu Kaila dengan mengangkat bagian bawah gaunnya.

Ting.. Suara lift berbunyi seraya pintu terbuka.  Mereka berdua keluar dari dalam lift tersebut dan memindai setiap nomor yang tertera di setiap pintu kamar.

“Sepertinya di lantai ini untuk kamar yang bernomor 10 sampai 20,” ucap Astrid.

“Kalau begitu kita naik lagi ke atas,” sahut Kaila. Astrid pun mengiyakan. Mereka lalu kembali ke arah lift tadi dan naik ke lantai atas.

Saat pintu lift kembali terbuka mereka pun bergegas keluar. Letih sekali berjalan kesana kemari menggunakan gaun pengantin dan juga high heels. Tiba–tiba Astrid berhenti sambil bersandar ke dinding.

“Itu dia kamar nomor 30,” ucap Kaila merasa senang lalu menoleh ke arah Astrid.

“Astrid. Ada apa?” Astrid terlihat sedang mengatur napas yang lemah dan wajahnya pucat.

“Tidak apa–apa ayo kita segera masuk ke dalam,” ucap Astrid terlihat seperti menahan sakit.

“Hidungmu berdarah lagi.” Kaila mulai panik.

“As, ayo kita pergi saja ke rumah sakit.” Kaila mendekati Astrid dan ingin memapahnya.

“Tidak, kita harus masuk dulu aku ingin duduk sebentar.”

“Baiklah. Kita bersihkan hidungmu dulu setelah itu kita pergi ke dokter, ya.” Kaila berusaha memapah Astrid walaupun sulit berjalan dengan gaunnya.

Astrid diam saja mengikuti arah langkah Kaila kearah pintu kamara nomor 30.

“Apa tadi kita di berikan kunci pintunya?” tanya Kaila. Astrid menggeleng.

Kaila lalu mencoba memutar gagang pintu kamar itu dan ternyata tidak terkunci. Kaila lalu masuk terlebih dahulu karena gaun panjangnya memenuhi pintu masuk. Dia memandang ke sekitar kamar, terlihat lampu temaram dan ruangan yang bersih serta wangi aroma parfum ruangan tapi tidak ada siapa–siapa yang tampak di sana.

Saat baru akan berbalik dan memanggil Astrid, tiba–tiba terdengar suara seseorang berteriak.

“Berhenti!” teriak orang tersebut.

Astrid yang sedari tadi berdiri menunggu Kaila masuk beserta dengan ekor gaunnya yang panjang itu pun menoleh ketika mendengar suara itu.

Sedangkan Kaila yang tadinya sudah berbalik menghadap Astrid lantas berhenti dan menatap Astrid yang berdiri mengarah ke sumber suara.

“Kaila? Benarkah itu kamu?” tanya orang tadi. Astrid pun hanya diam memperhatikan. Kaila di dalam mengerutkan alisnya. Siapa yang mencarinya?

“Kamu pasti sudah mengenalku sebelumnya. Aku Livia, tunangannya Hansel,” kata orang itu, yang rupanya adalah Livia. Astrid hanya menoleh ke arah Kaila lalu kembali menatap ke arah Livia lagi.

Agak jauh jarak mereka sehingga Livia berbicara dengan keras. Melihat Astrid yang dia sangka adalah Kaila hanya diam saja, Livia pun melangkah pelan maju ke arah Astrid.

“Dengar. Aku tahu rencana pernikahanmu dengan tunanganku. Tapi dengan berat hati aku harus bilang bahwa Hansel tidak berniat meninggalkanku.”

“Dia hanya akan mengambil hak asuh putranya yang telah kamu lahirkan itu.”

Astrid merasa aneh kenapa wanita di depannya ini tidak mengenali wajah Kaila yang sebenarnya. Kalau Hansel yang memberitahukan tentang Kaila kepadanya, sudah pasti dia juga menunjukkan foto wajah Kaila kepada Livia.

“Dari mana kamu mengetahui tentang diriku?” Astrid akhirnya bertanya. Kaila masih diam dalam posisi semula.

“Well... sebenarnya ada satu lagi gadis bodoh yang menjadi korban perasaan Hansel,” jawab Livia dengan angkuh.

“Dia memberikan namamu lalu aku mencarimu di sosial media. Dan aku menemukan fotomu,” sambung Livia bangga.

Kaila yang mendengar semuanya dari dalam kamar hanya mengerutkan alisnya. Selama ini dia tidak pernah mempunyai akun media sosial.

Astrid juga mengerutkan alisnya sambil mengingat–ingat, mungkin saat Livia melakukan pencarian dan mengetik nama Kaila Abrisam, lalu yang muncul adalah akun dirinya. Karena dia sering memposting foto kebersamaannya bersama Kaila dan sering menyebut nama Kaila Abrisam dalam caption di postingannya. Itu lah kenapa saat Livia mencari nama Kaila yang muncul malah akun sosial medianya Astrid.

Dan Livia pun menyangka bahwa Astrid lah orang yang bernama Kaila. Tapi siapa orang yang menjadi korban perasaan dari Hansel? Astrid tidak tahu siapa, namun Kaila langsung mengetahui nya. Pasti dia adalah Mika.

“Aku tidak punya waktu lebih lama lagi untuk berbicara dengan mu. Yang bisa aku bilang hanyalah Hansel adalah milikku sekarang dan selamanya,” ucap Livia mengancam seraya membuka tas kecilnya lalu mengeluarkan sesuatu dari dalamnya.

Astrid terkejut saat melihat senjata api berupa pistol kecil yang dikeluarkan oleh Livia yang langsung di arahkan kepadanya.

“Apa yang mau kamu lakukan dengan benda itu?” tanya Astrid ketakutan dan langsung mundur satu langkah.

“Memberimu kehidupan di dunia yang berbeda dengan Hansel!” jawab Livia dengan suara keras.

Astrid reflek ingin berlari masuk ke dalam kamar detik itu juga. Kaila juga langsung mengulurkan tangannya ingin meraih tangan Astrid yang menjulur ke depannya. Akan tetapi, sebelum Astrid sempat masuk, sudah terdengar suara tembakan dan seketika itu Astrid pun tumbang. Kaila menutup mulutnya agar suara teriakannya tidak terdengar. Namun, dia tetap berlari keluar.

Di saat yang bersamaan, Livia juga sudah bergegas pergi setelah baru saja melesatkan satu tembakan kearah Astrid dan yakin Astrid sudah tumbang.

Kaila melihat ke arah wanita tadi tapi sudah tidak ada siapapun di sana. Lalu Kaila mendekati Astrid yang terbaring lemah di lantai.

Kaila menangis gemetaran melihat ada darah yang mengalir di bahu kanan Astrid.

“As... Astrid apa yang sudah terjadi? Apa yang aku lihat ini As… kamu berdarah…” ucap Kaila sambil menangis dan terbata–bata.

1
yumi chan
thor smbuhln astris thor beri kesrmotn hidp..dn jdhkn nanti sm dika
Nancy Barus
jangan2 maxim bukan ayah kandung hazel,,
karena ayah kandung tdk mengorbankan darah dagingnya sendiri hanya untk ambisi yg kejam,,
hazel selamatkan rumah tanggamu
jngn sprti maxim,,
yumi chan
jgn smpk anknya hansel jd korbn thor...
Dewi Anggraeni
jgan bilang 2 gundik bakal an .. macem2 . d hari bahagia si bucin
Dewi Anggraeni
km mau pergi kemna . udha diem . mu ngumpet ke lobang .pun bakal ketahuan .mending diem am gavin toh mu di kawin
Ripah Ajha
the best
Nuraeny
lanjut👍👍
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!