NovelToon NovelToon
MY BODYGUARD

MY BODYGUARD

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Obsesi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ana_nanresje

Hidup di tengah-tengah para Pria yang super Possessive tidak membuat Soraya Aleysia Abigail Jonshon merasa Terkekang Ataupun diatur. Karena hanya dia satu-satunya perempuan yang hidup di keluarga itu, baik Ayah maupun kakak-kakaknya, mereka menjaganya dengan super ketat . Bagi mereka, Raya adalah anugrah Tuhan yang harus benar-benar dijaga, gadis itu peninggalan dari Bunda mereka yang telah lama meninggal setelah melahirkan sosok malaikat di tengah-tengah mereka saat ini.

Raya adalah sosok gadis jelmaan dari bundanya. Parasnya yang cantik dan mempesona persis seperti bundanya saat muda. Maka dari Itu baik Ayah maupun Kakak-kakaknya mereka selalu mengawasi Raya dimanapun Gadis itu berada. Secara tidak langsung mereka menjadi Bodyguard untuk adik mereka sendiri.


Penasaran sama kisahnya? kuylah langsung baca.....!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana_nanresje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3_Tiga Sejoli

Bibir Raya terus merekah mengukir sebuah senyuman yang sangat mempesona. Bibirnya yang ranum dan tipis, manik matanya yang hitam nan tajam, dihiasi bulu mata yang lebat dan lentik, hidungnya mancung dan kulitnya yang bersih terawat dan sehat. Dan parasnya yang cantik tanpa Make Up membuat Raya semakin terlihat sempurna.

Semua mata tertuju padanya saat Raya dan kedua sahabatnya menelusuri Koridor kampus menuju kelasnya. Senyum manis yang terlontar dari wajahnya mampu menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Sapaan dan senyuman ramah yang di berikan Raya pada setiap orang yang ber pas-pasan dengannya membuat mereka bungkam karena melihat parasnya yang sangat mempesona.

Mereka bercanda dan tertawa ria. Membuat siapa saja ikut senang dan merasakan kebahagiaan yang mereka pancarkan. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang sengaja berhenti hanya untuk memperhatikan mereka. Bukan! Lebih tepatnya adalah Raya! Sosok asing yang baru pertama kali mereka lihat dan menjadi pusat perhatian di pagi hari ini.

" Udah jangan senyum senyum mulu tar anak orang pada masuk rumah sakit lagi," Celtuk Hana disela tawanya pada Raya.

" Masuk Rumah sakit sama Senyum apa hubungannya?" Tanya Meli mengerutkan keningnya tak mengerti.

Hana memutar matanya jengah lalu menoyor kening sahabatnya itu" Yaelah Mel Mel masa Lo gak ngerti?" Tanya Hana " Tuh Senyum si Raya terlalu manis. Tar anak orang pada Diabet kalo terus terusan liat senyumnya yang kelewat manis." lanjutnya menjelaskan.

"Apaan sih Han, emang lo pikir gue gula, yang bisa bikin orang kena Diabet." Elak Raya sambil menepuk pundak sahabatnya itu.

" Ouh iya. Emang dasar Han temen kita yang satu ini kelewat cantik. Nih ya Kalo Gue Cowok udah gue jadiin pacar si Raya. Tapi sayang Gue kan Cewek jadi gak mungkin gue pacarin dia." Balas Meli. Meli nyengir kuda sambil menaik turunkan Alisnya. Lagi untuk kedua kalinya Hana menoyor kening Meli dengan telunjuknya.

" Ihhhh Hana ngapain sih dari tadi ngejentulin kepala gue mulu. Kurang kerjaan banget sih tuh tangan." Omel meli memanyunkan bibirnya.

" Gue jijik sama omongan lo barusan. Kayak gak laku aja lo mau pacarin si Raya." Sahut Hana menampilkan ekspresi jijiknya.

"Awww sakit Mel," Kali ini Meli yang menjitak kepala Hana sampai si empu meringis kesakitan. Hana melontarkan tatapan tajamnya kearah Meli, sedangkan tangan kanannya mengelus  kepalanya yang di jitak Meli tadi.

" Lagian lo juga budek. Kan tadi Gue bilang kalo Gue Cowok! Cowok!" Tegas Meli menekankan kata Cowok" Gue juga masih waras kali. Gue masih Doyan laki. Inget Doyan laki!" Meli kembali menegaskan.

" Omongan lo kaya udah pacarin Cowok satu kampus aja. Satu juga belum pernah." Ejek Hana sambil tertawa keras. Di ikuti Kekehan dari Raya dan itu berhasil membuat Meli jengkel atas perkataan sahabatnya itu.

" HANA!!!"

Mendengar teriakan dari Meli dengan secepat mungkin Hana menarik tangan Raya untuk ikut lari dengan nya. Meninggalkan Meli seorang diri yang tertinggal jauh di belakangnya. Hana dan Raya tertawa ketika melihat Meli yang terlihat ngos ngosan karena kehabisan nafas untuk mengejar mereka berdua.

" Hana, Raya tungguin gue. Awas lo berdua yah!" teriak Meli sambil mengejar mereka. Wajahnya sudah memerah dan larinya pun mulai melambat. Meli  berhenti, tubuhnya membungkuk dan kedua tangannya menyentuh kedua lututnya. Nafasnya masih tersenggal senggal dan rasa lelah tiba tiba menghampirinya.

" Napa Lo Mel? Capek?" Tanya Hana " Yaelah baru juga lari segitu udah cape aja lo mah. Cemen banget sih." Lanjut Hana meledek Meli. Raya dan Hana kini sudah berada di sisi Meli.

" Iiihhhh Mahluk Astral. Lo nyebelin banget sih! Orang Gue kecapean bukannya nolongin gue malah ledekin gue. Bopong gue ke, gue cape nih!" Sahut Meli cemberut kearah Hana. Mahluk Astral adalah panggilan Raya dan Meli untuk Hana. Awalnya mereka berdua iseng ngatain Hana Hantu, yang di ambil dari kata Awal namanya yaitu Han dan entah kenapa kini mereka lebih suka memanggil Hana dengan Mahluk Astral, karena itu masih satu Spesies dengan Hantu dan Hana pun tidak mempermasalahkannya. Asalkan bersama mereka itu saja sudah cukup membuat Hana bersyukur dan Bahagia.

" Eh Terompet Tahun baru. Emang lo Lansia Apa? Yang perlu gue bopong dan gue papah? Bukan kan? Yaudah lagian Lo juga masih bisa jalan! Gak usah lebayyy. Kalo kaki Lo patah atau di amputasi baru Gue mau mapah lo! Nah ini? Gak ada angin gak ada hujan minta di Bopong. Gila Lo?" Balas Hana sambil melipat tangan di dadanya. Meli semakin mengerucutkan bibirnya. Omongan Hana memang pedas tapi Meli paham kalo yang di katakan Hana itu benar adanya. Tidak asing lagi bagi Raya atau Meli, Terompet Atau Toa adalah panggilan Raya dan Hana untuk sahabatnya yang memiliki Oktaf suara yang melebihi Toa Masjid alias cempreng. Sama dengan Hana, Meli tidak mempermasalahkan panggilan mereka pada dirinya. Yang intinya hidup diantara mereka berdua sudah membuat Meli senang. Apalagi kini Raya kembali bergabung dengan mereka, sudah di pastikan oleh Meli dan Hana kalau hidup mereka kini kembali berwarna dan bercahaya.

" Guys! Gue baru dateng tadi pagi. Dan hari ini hari pertama gue masuk. Nah Lo Lo pada ngapa nyambut gue kaya gini? Ribut mulu? Sambut Gue pake Red Carpet ke Apa ke. Nah ini?" Protes Raya pada mereka berdua.

Meli dan Hana saling pandang dan langkah selanjutnya adalah mereka berdua memeluk Raya dengan Erat. Bukan sambutan megah atau Apa yang Raya inginkan, yang di katakan nya tadi hanyalah basa basi. Yang Raya butuhkan adalah pelukan hangat dari kedua sahabatnya dan melihat mereka akur dan tersenyum seperti ini. Pelukannya yang hangat dan nyaman mengingatkan Raya pada masa saat SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Pelukan hangat ini pernah Raya rasakan saat dia akan berpisah ke Australia mengikuti Ayah dan kakak-kakaknya. Dan sekarang dia merasakannya kembali setelah 6 tahun berlalu. Saat itu kedua sahabatnya itu ikut serta mengantarkan Raya ke Bandara. Orang Tua mereka sudah saling mengenal satu sama lain, apalagi Orang Tua mereka Juga memiliki ikatan dalam Dunia Bisnis dan itu semakin mempererat hubungan Orang Tua mereka.

" Ehemmm"

Deheman yang cukup keras mampu membuyarkan aksi mereka. Satu persatu Raya, Meli dan Hana melepaskan pelukan Mereka dan menghadap pada Orang yang baru saja menegur mereka.

Raya menatap Pria yang ada di hadapannya dengan Polos. Sedangkan Hana dan Meli melebarkan senyumnya saat mendapati Pria itu menatap mereka.

" Eh Pak Alden. Pagi pak." Sapa Meli Sopan dengan senyum yang Raya yakin di buat buat.

" Apa ada yang bisa kami bantu pak?" Tanya Hana  To The Point. Karena Baik Hana maupun Meli mereka berdua tau Sosok Pak Alden yang ada di hadapan mereka saat ini. Sikapnya yang dingin dan tegas plus tanpa Ekspresi membuat siapa saja enggan berbicara lama lama dengannya, karena tatapan matanya yang tajam dan kata katanya yang pedas membuat mereka lebih memilih undur diri walaupun Pak Alden adalah salah satu sosok Pria idaman kaum Hawa karena parasnya yang Kelewat tampan dan rupawan.

" Kamu Soraya Kan?" Bukannya menjawab pertanyaan Hana Pak Alden malah mengabaikannya.

Raya mengangguk dengan tampang Polosnya. Meli dan Hana hanya bisa menelan Salivanya kasar. Ini lah yang mereka tidak suka dari Pak Alden suka bertindak sesuka hatinya. Untung saja Dia Dosen Plus Ganteng kalau tidak Hana dan Meli sudah mencakar Wajahnya yang kelewat tampan itu.

" Kamu Harus ikut keruangan Saya, Karena Ada beberapa berkas yang belum terisi dan Biodata kamu pun belum lengkap." Setelah mengatakan Itu Pak Alden menarik tangan Raya tanpa permisi, meninggalkan kedua sahabat Raya begitu saja tanpa sepatah katapun. Membimbingnya menuju Ruangannya  berada.

Raya menoleh kearah Meli dan Hana yang juga menatap kepergiannya. Raya menautkan Alisnya tanda tak mengerti tapi Hana dan Meli memberitahunya bahwa dia akan baik baik saja dengan gerakan isyarat tubuh mereka. Sedingin dan sedatar apapun pak Alden, Pak Alden juga manusia pasti dia tau batasannya.

Kelas yang tadinya gaduh dan Ramai akan sorakan yang di perbuat oleh penghuninya tiba tiba saja hening saat Jam Mata Kuliah Di mulai. Ketegangan dan kegugupan yang terpancar dari Setiap Mahasiswa membuat siapa saja yakin kalau yang akan mengajarnya adalah salah satu Dosen Killer. Tapi hampir 10 menit Dosen yang di tunggu oleh Mahasiswanya tak kunjung datang juga. Terdengar hembusan nafas panjang dari setiap mahasiswa, mereka terlihat lebih santai dan tak setegang tadi. Namun itu bertahan sementara, tiba tiba saja pintu terbuka dari luar dan membuat Mereka semua tegang seperti tadi.

1
Juprianto
Karyanya bagus cm kurang seru dan panjang thooor/Smile/
Juna: makasih udah mau mampir, masih proses menuju konflik nya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!