Perjalanan Claudia Siyatim Piatu Dan Mempunyai Ruang

Setelah bel pulang berbunyi, anak -anak yang lainnya segera pulang secara berdesak-desakan di pintu kelas siapa yang cepat dia yang dapat.

Sedangkan Claudia seperti biasa dia menunggu kelas sepi terlebih dahulu setelah baru dia beranjak dari duduknya untuk segera pulang juga, sebelum itu ia pamit pada teman-teman nya.

"Gaes, aku balik dulu ya" kata Claudia pamit pamit pada para sahabatnya dengan santai, bila di lihat dari wajahnya tidak ada masalah apapun.

Teman-temannya melihat Claudia seperti itu berbicara dengan santai dengan mereka merasa heran.

"apakah dia tidak marah, bukan nya dia marahnya" batin semua sahabatnya secara bersamaan.

"Mungkin lagi PMS kali" pikir mereka

Claudia yang melihat teman-temannya hanya terbengong sedari tadi, juga merasa heran apa yang terjadi dengan mereka.

"Kalian kenapa, bengong saja sedari tadi." Kata claudia

Mendengarkan suara claudia baru mereka tersadar dari lamunannya .

" Clau, lu gak marah sama kita-kita" kata Vina untuk memastikan keadaan.

"Buat apa aku marah" kata claudia lagi

"Aku pamit duluan ya, soalnya Bonbon pasti sudah menunggu" kata Claudia lagi

"Oh..tidak apapa lupakan saja, kenapa lu cepat banget balik nya, apa lu lupa kalau lu mau cerita sama kita" kata sinta kepada Claudia menagih janji nya.

"Cerita apa." kata kata Claudia pura pura lupa

"Cerita tentang kak devan sama lu juga" kata Vina

"Benarkah kapan" kata Claudia lagi

"Clau, jangan pura-pura lupa lu" kata santi

"Jadi begini ceritanya..." Kata Claudia sambil menceritakan semuanya kepada teman temannya supaya mereka tidak penasaran lagi.

"Begitu ceritanya, udah ya aku balik dulu, soalnya kak devan pasti sudah lama menunggu" kata Claudia lagi.

"Kita bersama-sama ke parkiran." Kata Vina

Lalu mereka keluar kelas dan bersama-sama pergi ke arah parkiran. Saat sampai di parkiran sudah ada devan dan teman-temannya menunggu di sana.

"Hai cantik, kenapa lama turun" kata Alvaro pada Santi

"Apa lu" kata Santi sambil membesarkan bola mata nya ke arah Alvaro.

"Galak benar, nanti cantiknya hilang" kata Alvaro lagi

Claudia yang mendengarkan cerita dari Alvaro kalau devan sudah lama menunggu dia merasa bersalah.

"Kak, kenapa gak duluan aja, kenapa masih menunggu ku?." Kata Claudia dengan nada merasa bersalah pada Devan

" Itu tidak benar Audi, meskipun lama aku akan tetap menunggumu" kata Devan lagi dengan lembut segera menghampiri Claudia supaya lebih jaraknya dekat lagi dengannya

" Hu...hu..." Sorak Alvaro kepada Devan

"Dan satu lagi kamu jangan dengarkan ocehan orang yang tidak jelas" kata Devan lagi lalu mata tajamnya mengarah kepada Alvaro

"Apa maksud lu lihat gue seperti itu, gue memang ganteng" kata Alvaro pede nya

"Ck...." Devan tidak mendengarkan nya lalu ia membawa Claudia ke mobilnya.

"Audi kita harus segera balik, pasti Denzzel dan Bonbon sudah menunggu kita" kata Devan kembali dengan lembut juga tersenyum. Lalu membukakan pintu mobil untuk Claudia masuk ke dalamnya.

"So sweet nya, gue juga ingin kali di perlakukan seperti itu" kata Santi dramatis

"Sini gue bukakan pintu mobil buatmu," kata Alvaro kepada Santi

"Diam lu" kata Santi kepada Alvaro sambil memutar matanya malas.

"Kenapa!, hanya membuka pintu mobil gue juga bisa kali" kata Alvaro lagi.

Yang lain melihat perdebatan Mereka hanya membiarkan nya saja, untuk hiburan pikir mereka.

Sebelum Claudia masuk ke dalam mobil Devan dia pamit terlebih dahulu sama teman-temannya.

"Gaes, aku duluan ya" kata claudia kepada temannya.

"Iya...iya, sono pergi dan hati-hati ya" kata Vina lalu mata melirik ke arah Devan

"Kak Devan jaga princess kami dengan baik, jangan sampai lecet" kata Vina

"Hmm... Devan hanya berdehem dan tidak melihat Vina pandangan nya hanya kepada Claudia, setelah Claudia masuk kedalam mobil dia siap meluncur meninggal mereka.

"Hanya deheman doank, dan dia tidak melihat gue lagi" kata Vina pada dirinya sendiri dengan bengong terlihat lucu vina seperti itu.

Sedangkan Gio yang sedari tadi melihat ekspresi Vina hanya tersenyum tidak ada yang menyadarinya hanya diri nya sendiri yang tau. Lalu dia mendekati Sinta dan bertanya.

"Sinta apakah lu bawa mobil" kata Gio lembut pada adik sepupu nya itu.

"Bawa kak emang kenapa?." Kata Sinta penasaran

"Gue bareng lu ya, soalnya mobil gue di bengkel lagi service." Kata Gio lagi

"Lalu pagi tadi kak Gio sekolah dengan siapa?" Kata Sinta lagi.

"Tadi gue di jemput Thomas" kata Gio

"Lalu kenapa tidak sama dengan kak Thomas lagi" kata Sinta

"Itu arah rumahnya beda, kasian dia bolak balik" kata Gio lagi

"Ya udah deh, tapi kakak yang bawa mobil ya" kata Sinta sambil menyerahkan kunci mobilnya ke Gio, lalu Gio mengambil nya dan segera masuk ke dalam mobil sinta dan ikuti oleh Sinta dari belakang.

" Sin, gue pulang sama siapa kalau kak Gio pulang bareng lu" kata Vina, (ya karena Vina pagi tadi bareng Sinta, karena rumah nya searah).

"Ya sama gue lah, guk masuk" kata Sinta sambil mengajak Vina masuk.

"Kok pergi semua ninggalin gue sendirian, gue pulang nya sama siapa?. " Kata Santi

"Bareng gue aja kita searah" kata Alvaro.

"Tidak mau" kata Santi sambil memalingkan pandangan nya

"Ya udah kalau tidak mau, gue pergi by" kata Alvaro

"Eh ...kak Varo kok marah gitu sich, kalau ngajak cewek itu yang lembut donk" kata Santi sambil mengejar Alvaro.

'kak Varo tunggu donk, jalannya cepat bangat sich." Kata Santi lagi, lalu Alvaro menunggu nya

"Tadi katanya tidak mau, kenapa malah ikut" kata Alvaro lagi.

"Tidak boleh nolak rezeki, yuk pulang" kata Santi santai.

"Emang yang punya mobil lu, santai bangat kayak mobil lu aja" kata Alvaro

"Hehe sorry" kata Santi lagi

"Emang mobil lu kemana" kata Alvaro lagi

"Di pinjam mama gue, karena mobil mama gue di bengkel" kata Santi lagi

Sedang kan disisi lain.

"Bisa akur juga mereka" kata Jackson

"Iya, yuk kita juga balik" kata Thomas

Sedangkan di sisi Gio....

"Tidak ada yang duduk di depan, jadi gue di jadian sopir kalian berdua" kata Gio kepada Sinta juga Vina

"Gak papa juga kak, sesekali jadi sopir kita" kata Sinta santai

"Sin, lu duduk saja di depan sama kak Gio, gue gak papa kok duduk sendiri di sini" kata Vina tidak enak kepada Gio.

"Santai Vin,"kata Sinta

"Ayok kak jalan" kata Sinta lagi

Akhirnya mereka pulang kerumah masing masing-masing. Alvaro pulang bersama Santi, Thomas bersama Jackson dan Gio bersama Sinta dan juga Vina.

.

.

.

Bersambung....

~🙏maaf kalau ada salah dalam penulisan dan penyampaian, ini hanya karangan semata dan masih banyak typo, dan mohon sarannya untuk perbaikan tulisan aku ke depannya dan jangan lupa tekan tombol like kalau suka, TERIMAKASIH telah membaca tulisan aku ~