NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Winarsih

Misteri Kematian Winarsih

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Kematian Winarsih sungguh sangat tragis, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wanita itu?

Gas baca!
Jangan lupa follow Mak Othor, biar tak ketinggalan updatenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKW Bab 20

Wanda memperhatikan Wati yang begitu telaten mengurus Cantik, dia merasa Wati bukan seperti pengasuh. Wati justru terlihat seperti seorang ibu yang begitu menyayangi putrinya, Wanda sangat suka dengan cara kerja Wati sebagai seorang pengasuh dari keponakannya.

Wanda menghampiri Wati yang saat ini sedang mengganti popok Cantik, dia tersenyum melihat Wati yang begitu serius sampai tak menyadari kedatangannya.

"Mbak Wati serius banget urus Cantik, sayang banget ya sama keponakan cantik aku?"

"Iya, Neng Cantik itu gemesin. Bikin pengen gendong terus, lucu, imut, pokoknya Bi Wati suka banget sama Neng Cantik."

Wanda menatap keponakan cantiknya yang memang sangat lucu, dia jadi ingin menikah dan juga memiliki anak yang lucu seperti Cantik. Namun, selama ini dia begitu sibuk mengurus perusahaan bersama dengan ibunya. Karena Bagas tak kunjung pulang.

"Mbak Wati udah nikah?"

"Belum," jawab Wati.

"Memangnya usia Mbak berapa?"

"Dua puluh lima tahun," jawab Wati.

"Seumuran aku berarti, Mbak.

"Udah nikah?"

"Belum, kayaknya jodohnya kesasar. Makanya gak datang-datang ke rumah untuk melamar," jawab Wati sambil terkekeh.

"Mbak bisa aja," ujar Wanda ikut terkekeh.

Wanda memerhatikan penampilan Wati, dia juga memerhatikan wajah Wati. Wanita itu terlihat seperti wanita pekerja keras, lebih senang bekerja daripada memikirkan seorang pria.

Berbeda dengan dirinya, dia bukannya tidak suka seorang pria. Dia hanya terlalu sibuk memikirkan pekerjaan, sampai-sampai tidak sempat memikirkan calon suami. Atau hanya sekedar mencari calon pendamping hidupnya.

"Mbak, kita ke pasar yuk? Atau mungkin ke toko baju," ajak Wanda.

Wati merasa heran karena adik dari majikannya itu mengajak dirinya untuk pergi ke pasar, ada hal yang harus menjaga Cantik. Kasihan kalau anak sekecil itu dibawa ke pasar, takutnya nanti malah terkena polusi.

"Nggak ah, kalau misalkan nanti kita ke pasar bawa Neng Cantik kasihan dia. Terkena polusi terus sakit, aku nanti sedih."

"Ada bunda, kita titip Cantik ke Bunda aja. Aku mau beli beberapa helai baju, untuk aku dan juga bunda. Datang ke sini nggak bawa bekal baju, tapi aku berencana akan menginap seminggu di sini sama bunda. Ayo, Mbak?"

"Iya, iya. Tapi di sini gak ada toko baju bermerek, hanya ada toko baju di dekat pasar. Mau pake baju kaya gitu?"

"Mau, dari pada polosan. Yuk? Nanti Mbak aku jajanin baju," jawab Wanda.

"Ya udah iya," jawab Wati pasrah.

Wati dengan berat hati menitipkan Cantik kepada neneknya, dia sudah seperti ibu kandung yang begitu berat meninggalkan putrinya. Dia elus puncak kepala Cantik, lalu dia kecup pipi gembul bayi itu.

"Titip Neng Cantik ya, Nyonya. Jangan dicubit, nanti dia nangis. Jangan telat kasih susunya, nanti---"

"Saya itu Oma-nya, kamu gak usah lebay. Sana pergi ajak Wanda ke pasar, sekali-kali kamu harus jalan-jalan."

"Iya, Nyonya."

Winda sampai menggelengkan kepalanya mendengar apa yang dikatakan oleh Wati, walaupun dulu dia sempat tidak setuju dengan pernikahan Bagas bersama dengan Winarsih, tetapi saat melihat cucunya yang sudah kehilangan ibunya di hari lahirnya, Winda merasa iba.

Wanda mengajak Wati untuk memborong banyak baju, sepatu dan juga tas. Wanda juga mengajak Wati untuk membeli jajanan di pinggir jalan. Wanda sampai menghabiskan banyak uang hari ini.

"Pulang yuk, Nona. Ini udah malem," ujar Wati.

"Aku masih mau kulineran loh," ujar Wanda dengan matanya yang tertuju pada nasi kucing yang ada di pinggir jalan.

"Beli gak apa-apa, tapi makannya di rumah aja. Aku udah kangen sama neng Cantik," ujar Wati.

"Ck! Kamu itu benar-benar menyebalkan, yang melahirkan Cantik siapa, tapi yang sayang banget sama Cantik siapa."

Wati hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh Wanda, tak lama kemudian Wanda memutuskan untuk pulang saja karena Wati terus saja merengek untuk bertemu dengan Cantik.

"Nyonya, neng Cantik mana?"

Setelah sampai di kediaman Bagas, Wati langsung menghampiri Winda yang sedang duduk di ruang keluarga. Dia dengan tidak sabarnya menanyakan tentang keberadaan Cantik.

"Tidur sama bapaknya, ini kan' udah jam sembilan."

Wati begitu kecewa mendengar apa yang dikatakan oleh Winda, padahal dia cepat-cepat pulang agar bisa bertemu dengan Cantik. Wanita itu begitu merindukan bayi gembul itu.

"Yah, malam ini gak bobo sama neng Cantik jadinya." Wati cemberut, ia sudah begitu rindu dengan bayi itu. Namun, ternyata Cantik sudah tidur dengan ayahnya. Bayi itu benar-benar mengambil hatinya.

"Udah jangan cemberut, itu artinya Malam ini kamu bisa tidur pulas. Karena tidak perlu bangun untuk membuatkan susu," ujar Winda.

"Iya, ini mau masuk kamar. Mau istirahat," ujar Wati. Lalu, wanita itu menolehkan wajahnya ke arah Wanda. "Makasih ya, traktirannya."

Hari ini Wati bener-bener merasa tidak enak hati, tapi dia juga merasa senang karena mendapatkan banyak barang dari wanita yang dia anggap begitu cantik dan baik itu.

"Sama-sama," ujar Wanda.

Wati berpamitan kepada Winda dan juga Wanda, setelah itu dia masuk ke dalam kamar Cantik. Setelah sampai di dalam kamar, ternyata lampu kamar itu belum dinyalakan. Bahkan, jendela kamarnya juga belum ditutup.

"Mentang-mentang aku dari tadi gak pulang, pak Bagas tega banget nggak nyalain lampunya. Dia juga gak tutup jendela," keluh Wati.

Dia dengan cepat menyalakan lampunya, lalu dia menutup jendela kamar tersebut. Namun, ketika dia ingin menutup gorden, Wati melihat wanita yang sedang berdiri dari balik jendela itu.

Sosok wanita berbaju hijau, sangat cantik dan rambutnya diurai. Wati menajamkan penglihatannya, tak lama kemudian dia memegangi dadanya.

"Astagfirullah! Bu Winarsih!" pekik Wati.

Wati masih sangat ingat kalau Winarsih sudah meninggal, jadi tidak mungkin wanita itu hidup kembali. Wati ketakutan, terlebih lagi sosok wanita yang wajahnya mirip dengan Winarsih itu kini sedang menatap dirinya.

Wanita itu tersenyum hangat kepada dirinya, terlihat begitu cantik seperti dulu di saat Winarsih masih hidup.

"Bu Win, itu beneran Bu Win?" tanya Wati.

Brak!

Jendela yang tadi Wati tutup ini terbuka kembali, Wati begitu kaget. Dia bahkan sampai memundurkan langkahnya, Wati lebih kaget lagi ketika melihat wanita yang seperti Winarsih itu mendekat ke arahnya.

Kakinya tidak menapak, persis seperti hantu yang berjalan di film horor yang pernah dia tonton. Tubuh Wati merinding semua, dia benar-benar merasa takut sekali.

"Jangan ganggu Wati, Bu. Wati nggak pernah nakalin neng Cantik, sumpah! Wati juga gak pernah godain bapak, Wati jadi pengasuh yang baik. Wati di sini cuma kerja, beneran nggak jadi pelakor."

Wati terus saja berkata-kata sambil memundurkan langkahnya, sungguh dia merasa takut ketika Winarsih semakin mendekat ke arahnya.

Bibir wanita itu terus tersenyum, tetapi wajahnya begitu pucat. Tatapan matanya seperti wanita yang begitu putus asa, Wati benar-benar sangat takut.

"Bu! Kalau ibu mau sesuatu tolong katakan saja, jangan nakut-nakutin Wati seperti ini."

Lutut Wati terasa gemetaran, dia rasanya mau mengompol saja. Namun, dia tahan.

"Ibu ngomong dong, ibu jangan diem aja. Wati jadi takut, ibu ngomong aja mau apa. Nanti Wati berusaha untuk mewujudkan," ujar Wati dengan tubuhnya yang kini mulai bergetar hebat.

Bagaimana Wati tidak merasakan ketakutan yang luar biasa, karena kini tiba-tiba saja tubuh Winarsih tiba-tiba saja melayang dan mengelilinginya.

"Duh! Jadi makin takut, ini punduknya juga jadi dingin banget. Punggung Wati juga terasa bolong, ini kenapa?"

Padahal wanita itu sedang ketakutan, tetapi wanita itu terus saja berbicara untuk mengusir rasa takutnya itu. Dia semakin takut lagi ketika tiba-tiba saja Winarsih tersenyum dan memasuki tubuh Wati.

"Argh!" teriak Wati dengan begitu keras karena merasakan sesuatu yang mendesak untuk masuk ke dalam tubuhnya melalui punggungnya.

1
Redmi Note 10 Pro
Thor BI tuti ko ga di ganggu ya, apa nanti pembalasan nya😈 biasanya nanti ada karma nya gitu, lanjut Thor penasaran nih BI tuti gimana😈
neni nuraeni
pasti si Tuti nuduh si Wati Selma ni kan si Tuti taunya si Wati yg sudah tau kelakuannya,bkl marh ga tu si tuti
Yuli a
wah... hebat kk @Yulay Yuli tebakannya benar Lo...👏👏👏🥳🥳🥳
hadiahnua bisa diambil dirumah kk othor ya...😂😂😂

Bu Tuti syok berat ini.. udah beli segala macam perlengkapan pemujaan lagi.. /Facepalm//Facepalm/
Yuli a: iya dah...🥰😍
Yulay Yuli: Asikkk dah 😘
total 12 replies
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
ngamuk g tuhh si tuti ya kira2🤔🤔🤔
secara suami gaib nya musnah tp apakh nnti akan menuntut blas yg lebih kejam lagi ga yaaa /Smug//Smug//Smug//Smug/
Yuli a: enggak sih kayaknya..
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Yuli a
masih ada apa ya di gudang .. the myth nya masih bersarang disitu kah..?
trus kalau bi Tuti pulang nanti bagaimana ya....

Bagas kok masih bisa menahan emosinya saat melihat bi Tuti... keren banget kamu bagas
Yulay Yuli: 😂😂😂😂😆
Yuli a: wah iya.. bener banget.../Good//Facepalm//Facepalm/
total 7 replies
stela aza
lanjut Thor 🥰
stela aza
cerminya kan masih ada ,, harusnya cerminya di hancurkan juga
Redmi Note 10 Pro
lanjut lanjut lanjut Thor semangat 🤣🤣🤣gimana ya reaksi BI tuti di Jogja, duh mau ikut BI tuti ke Jogja deh
Redmi Note 10 Pro
hayol udh ketauan....
neni nuraeni
alah alah bikin penasaran aja deh thor,lnjut lagi dong up yg bnyak 😊
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
nahhh yooo apa itu coba kok smpe minta tolong ada apa
setanya marah yaaa tp.klo marah masa iya g bisa sih dinlwan dgn doa
minta sm yg esa gtu 🤔
stela aza
konsultasi sama ustad biar di bantu
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
wahhh smg aja dr boneka yg di bebasain ikatanya arwah winarsih bisa kembali yaaa
dan si tuti dpt karmanya
undg pak uztad ngajiin biar keluar tuhh mahkluk gaib biar aman rumah
Yuli a
terbongkar sudah rahasia bi Tuti... apakah sudah mau tamat ya...??

Halah... paling geh nanti Bagas juga suka sendiri sama Wati. 🤭
neni nuraeni
ya datang lah ke pak ustadz Bagas jgn ke dukun,nnti yg ada kmu mlh SMA" sesat kaya si Tuti,jgn smpai Bagas ke dukun ya thor
Cindy
lanjut kak
neni nuraeni
jadiin anaknya saksi itu juga klw bisa thor lnjut thor
Redmi Note 10 Pro
lanjut Thor, ohya yang nirmala itu jadi di lanjut kn Thor?...
Redmi Note 10 Pro
seruu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!