Bocil dilarang keras mampir di sini. Bijaklah mencari bacaan. Dilarang komen negatif. Ini hanya sebuah cerita yang isinya hanya haluan, jadi jangan baper.
Karena pengkhianatan istrinya, Axel terluka, hingga luka itu mendarah daging. Memperegoki istrinya yang tengah bercinta dengan sahabatnya sendiri. Tak cukup sampai disitu, Hanna yang merupakan istrinya harus pergi selama-lamanya akibat perkelahian antar suami dan selingkuhannya.
Berimbas, Axel yang menjadi tersangka akan pembunuhan yang dilakukan sahabatnya sendiri. Axel mendekam selama 15 tahun di penjara. Saat terbebas, ia akan membalaskan dendamnya pada sahabat sekaligus pembunuh yang sebenarnya. Hasil dari perselingkuhan, hadirlah sosok wanita cantik yang menjadi incaran Axel untuk membalaskan dendamnya.
RANJANG PENGKHIANTAN (balas dendam)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode_035
"Pantau Axel dari kejauhan, aku ingin tau apa dia tau tentang anaknya yang bukan anak kandungnya," kata Leo pada Ronald. Leo sudah sampai di kota di mana Axel dan Elle tinggal.
Ia akan melakukan penyelidikan secara diam-diam. Jika ada perlakuannya yang tidak membuat anaknya nyaman, terpaksa Leo akan mengambil hak asuh atas Elle.
"Baik, saya akan melakukan semua perintah, Tuan." Bagi Ronald, cukup uang yang berbicara.
* * *
Beberapa hari kemudian.
Kediaman Axel.
Axel tengah membuat kejutan untuk Elle, menyambut hari kelahirannya yang ke 17. Acara tersebut diselenggarakan di rumah, Axel tidak ingin ada yang tahu soal persiapannya. Elle tidak tahu bahwa bukan cuma menyambut hari kelahiran ada sesuatu yang akan membuatnya terkejut.
"Sudah siap? Baju pengantin?" tanya Axel pada Carla.
"Sudah," jawab Carla.
"Persiapkan Elle hari ini, buat dia secantik mungkin," tutur Axel, dirinya pun pergi ke kamar untuk bersiap-siap. "Jose, awasi rumah, aku tidak ingin acaraku gagal," ucapnya di ambang pintu.
Jose mengangguk mengerti. Ada beberapa orang yang selalu mengawasi rumah mereka, selagi orang itu tak membuat keributan, Axel mau pun Jose belum bertindak. Mereka ingin tahu seberapa keberanian Leo saat ini.
"Mis, sebenarnya ini ada acara apa? Kenapa aku harus memakai gaun seperti ini? Aku dan Daddy hanya akan merayakan hari ulang tahunku, bukan pernikahan," tutur Elle setelah menggunakan gaun pengantin, duduk manis di kursi meja rias dan Carla sibuk mendandaninya.
"Ini memang pernikahan, Non. Tuan Axel akan menikahi Non hari ini juga." Jawabnya tanpa menghentikan aktivitasnya.
"What? Menikah?" Elle benar-benar terkejut, tanpa diskusi terlebih dulu sang daddy akan menikahinya begitu saja, "kenapa daddy tidak membicarakan ini sebelumnya padaku? Pernikahan bukan sebuah lelucon," Elle sedikit kesal, terlebih ia tahu bahwa daddy-nya tidak mencintainya. Melainkan hanya untuk menginginkan tubuhnya.
Carla tidak menjawab, karena ia tidak tahu harus berkata apa. Elle beranjak, bahkan riasannya pun belum selesai. Gadis itu pergi untuk menemui daddy-nya.
"Daddy ...." Elle berteriak di depan pintu sambil menggedor pintu tersebut.
Axel keluar kamar dan sudah memakai jas setelan resmi yang biasa digunakan untuk acara pernikahan, sebuah setelan jas berwarna putih, bersenada dengan gaun yang digunakan Elle. Gadis itu menerobos masuk ke kamar sambil mengomel.
"Apa-apaan ini, Daddy? Kenapa Daddy tidak memberitaukanku soal ini?" Ekspresi Elle begitu kesal, bayangan tubuh mereka terlihat jelas di tirai jendela. Gerakan mereka seperti orang yang sedang bertengkar.
Kedua lelaki yang selalu memantau rumah itu melihat siluet mereka di jendela. Entah apa yang terjadi, yang jelas mereka langsung melaporkan itu pada Leo.
"Ell, bukankah kamu ingin melakukan hubungan hanya dengan suami? Genap diusiamu yang 17 Daddy akan menikahimu, tidak ada kata untuk menolak keinginan, Daddy."
"Tapi, Dad!" protes Elle.
"Tapi kenapa? Tidak ada ikatan darah di antara kita, kita bisa menikah. Apa kamu tidak ingin kita menikah?" tanya Axel.
Hening ... Percakapan itu terjeda saat mendengar sesuatu di luar jendela. Penasaran Axel langsung mengeceknya, tidak ada siapa-siapa yang ada hanya seekor kucing yang berada di sana. Axel kembali masuk dan menutup jendela rapat-rapat. Kembali meyakinkan Elle untuk menikah dengannya.
"Tapi bagaimana dengan sekolahku? Aku ingin kuliah setelah lulus nanti," kata Elle.
"Kamu masih bisa melakukan apa pun, termasuk kuliah," jelas Axel. Beberapa menit kemudian, Elle mengangguk mengiyakan keinginan sang daddy untuk menikah.
"Tapi apa alasan Daddy menikahiku? Daddy mencintaiku atau hanya menginginkan tubuhku? Jika hanya menginginkan keperawananku, lebih baik tidak usah menikah. Aku akan memberikan seluruh yang aku punya."
"Tidak, Daddy mencintaimu," jawab Axel berbohong, dari dulu tujuannya hanya satu, membuat Leo hancur dan menyaksikan kehancuran anaknya menikah diusia dini dan tersiksa.
* * *
"Gagalkan pernikahan itu sekarang juga, aku tidak sudi Axel menikahi putriku. Dia melakukan ini pasti untuk membalaskan rasa sakitnya kepadaku. Gagalkan pernikahan itu, dan bawa putriku di hadapanku," kata Leo pada Ronald.
Anak buah Leo sudah berhasil menyadap percakapan mereka melalui seekor kucing yang sengaja di kirim ke rumah Axel.