" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 22 Resmi menjadi Mahasiswa Universitas Bina Nusantara
Setelah beberapa hari mengikuti kegiatan kampus akhirnya hari ini Zio resmi menjadi bagian Universitas Bina Nusantara
" Cih mereka selalu menggangguku" ucap Zio yang melihat ban motornya di bocor kan dan Zio tau siapa pelakunya
" Bye' culun semangat ya dorong motornya" ucap Reno
" Hahaha rasakan bersiaplah mandi keringat " ucap Jino
" Itu akibat nya jika merani melawan ku " ucap Kenan tersenyum jahat
Zio hanya menatap kepergian mereka yah selama ini mereka selalu mengusik Zio tujuan mereka zio meminta maaf dan keluar dari kampus ini tapi Zio lebih memilih bertahan Walaupun harus di usik oleh mereka
" Butuh bantuan?" tanya Seorang yang berhenti di samping Zio
" Gue Alan" ucap Alan
Zio menatap Alan dan teringat awal ke kampus ini
" Jika kamu butuh bantuan aku bisa membantu mu" ucap Alan bersikap dingin
" Terimakasih tapi aku bisa sendiri " ucap Zio karena zio tidak ingin menambah jumlah orang yang mengusiknya apalagi Alan juga dari golongan orang kaya tidak seperti nya
" Mengapa kamu begitu sombong tapi kenyataan nya kan kamu membutuhkan bantuan" ucap Alan tersenyum mengejek
" Aku tidak peduli apa yang kamu pikirkan yang jelas aku lebih memilih mendorong motor ku ke bengkel dari pada harus menambah jumlah orang yang tidak menyukai ku " ucap Zio tegas
" Yang benar saja panas begini Kamu memilih dorong motor?" tanya Alan tidak percaya
" Ya bagi orang miskin seperti ku sudah biasa dengan yang namanya panas jika tidak ada yang di bicarakan lagi aku pergi " ucap Zio lalu berlalu mendorong motor nya
" orang seperti dia yang selama ini ku cari bukan teman yang toxic" ucap Alan
Alan sama seperti zio tidak memiliki teman bagi Alan yang perna memiliki teman toxic sangat hati' dalam mencari teman dan sekarang Alan menemukan orang yang bisa di ajak berteman
Zio mendorong motor nya sampai menemukan sebuah bengkel saat menunggu motornya pandang Zio teralihkan dengan datangnya Sebuah mobil mewah tapi bukan mobilnya yang berhasil mengalikan perhatian Zio tapi gadis cantik dengan senyum manis nya
" Cantik" batin Zio menatap gadis itu
" Nona Sharon " ucap pemilik bengkel itu mereka terlihat berbicara bisa Zio simpulkan jika gadis itu mengenal dekat mereka
" Jadi namanya Sharon nama yang cantik secantik orangnya" Batin Zio merasa jantungnya berdebar
" Tuan motornya sudah selesai" ucap karyawan itu membuat Zio tersadar karena sedari tadi Zio hanya melamun menatap Sharon
" Terimakasih" ucap Zio dan membayar saat ingin pergi tatapan Zio dan Sharon bertemu Zio tersenyum dan di balas oleh Sharon membuat Zio begitu senang
Sepanjang perjalanan Zio tersenyum membayangkan wajah cantik Sharon saat tersenyum bahkan sampai di rumah zio juga tidak hentinya tersenyum membuat Varo dan Vania mendekati zio yang baru sampai
" Aku sedang tidak sakit Van" ucap Zio menurunkan tangan Vania di keningnya
" Aku pikir kamu sedang sakit ku perhatikan kamu tersenyum terus dari motor" ucap Vania
" Apa kamu sedang kesambet Zi?" tanya Varo
Pluk
Zio menepuk pelan lengan Varo
" Aku sehat ya dan juga aku tidak kesambet" ucap Zio Santai
Vania dan Varo saling menatap lalu menatap Zio
" Ada apa? Mengapa kalian menatap ku seperti itu?" tanya Zio
" Kamu sedang jatuh cinta Zi?" tanya Vania dan Varo bersamaan
Zio terkejut tapi berusaha santai
" Ya" ucap Zio singkat
" Oh ternyata benar" ucap Vania dan Varo bersamaan
" What" ucap Vania dan Varo bersamaan lagi saat sudah sadar atas jawaban zio
