Anto adalah pemuda malas. yang bermimpi untuk menjadi seorang penakluk di dunia ini.
tetapi Anto hanyalah pemuda miskin yang sangat malas.
Anto juga bukan pemuda yang kaya.
pekerjaan nya hanyalah melamun dan berkhayal.
tetapi Anto adalah pemuda pemberani dan baik hati.
mampukah Anto mewujudkan mimpi Nya yng muluk muluk.
ikuti kisah perjalanan Anto yang pemalas dan cabul. dan ini adalah cerita untuk umur ***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suryo Widodo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33. siksaan
Saat itu, hari menjelang siang.
matahari sangat terik menyinari bumi. Cuaca terasa sangat panas, hingga burung burung pun enggan untuk keluar. Tetapi di suatu rumah besar di tengah hutan, terdapat seorang laki laki yang tangan dan kaki nya terentang di ikat kuat pada sebuah pohon besar di halaman rumah besar itu. Dia tertunduk lesu dan pasrah ke pada lima wanita cantik di depan nya. Laki laki itu , tentu bernama barda. Seorang begal yang sakti mandraguna dan terkenal kejam dan keji. Sedang lima wanita cantik itu adalah Ndari, Dian, tari, mawar dan Maya wanita paling cantik di antara empat wanita itu. Maya sedang menjalankan hukuman sebagai penebus dosa kepada barda.
" kakak kakak yang cantik.. Silakan kalian lampiaskan ke kedalam dan kemarahan kakak kakak semua atas perlakuan barda pada kalian semua. Siksa dan puaskan hati kalian hingga hati kalian puas dan tidak merasa dendam lagi atas kejahatan barda. Ambilah alat yang kalian suka, lampiaskan kemarahan kalian."
Mendengar perkataan Maya, sontak empat wanita cantik itu mengambil alat dan senjata untuk melampiaskan kemarahan nya yang selama ini di pendam. Dian mengambil cemeti, tari mengambil tongkat palang pintu, Ndari membawa golok dan Mayang membawa parang. Maya tersenyum kecut dengan barang bawaan para bekas Harem barda, semua membawa senjata mematikan.
" kakak kakak ku semua.. Silakan di mulai eksekusi nya..!"
Dian mendapat giliran yang pertama, Dian mencambuk barda sekuat tenaga.
* cetar..cetar..cetar..cetar..*
Ratusan kali dian mencambuk barda hingga kulitnya berdarah darah. Dan Dian ke habisan tenaga. Dengan ter engah engah dia kembali ke kelompok nya, puas sudah hati Dian , kemarahan yang selama ini di pendam ter lampias kan.
Kini giliran tari dengan tongkat palang pintu. Tari memukuli barda tanpa belas kasihan dengan tubuh barda yang telah berlumuran darah.
* buhg..buhg...buhg...buhg.."
Tak beda jauh dari Dian, tari pun memukuli barda sampai hati nya puas, hancur semua tulang tulang barja. Belum sempat barja bernapas. Datang Ndari membawa golok. Tubuh barda di sayat dan di tusuk sampai ratusan kali. Sungguh barda merasakan siksaan yang tiada terperikan. Setelah Ndari puas dengan perbuatan nya.. Kini ganti mawar dengan parang nya, tidak tanggung tanggung, tubuh barda di cacah dengan parang. Tangan dan kaki nya terputus, tubuh nya jatuh berdebar di tanah yang panas, tetapi mawar belum lah puas. Tubuh barda di cacah sampai lembut seperti daging cincang. Maya menggeleng gelengkan kepala melihat ke sadis an para mantan Harem barda.
" sudah kakak kakak yang cantik, barda sudah tidak berwujud lagi, dia sudah menjadi daging cincang. Sekarang silakan kakak kakak ku yang cantik masuk ke rumah untuk membersihkan diri.. Tentu kakak sudah puas bukan..?
Serempak empat wanita cantik itu menjawab.
" sudah nyai.. Terimakasih atas kesempatan yang nyai berikan."
Maya tersenyum menatap empat wanita cantik yang beranjak masuk ke dalam rumah. Maya memandang tubuh barda yang perlahan lahan mulai pulih. Tubuh nya menyatu dengan sempurna seperti sedia kala. Di tangan Maya, ilmu kebal barda tidak ber arti sama sekali. Setelah tubuh barda pulih dan utuh seperti semula, Maya mengikat barda terlentang seperti semula. lalu Maya masuk ke dalam rumah untuk mengambil air minum satu kendi. Maya keluar membawa satu kendi penuh air ke hadapan barda.
setelah barda siuman, Maya mengucurkan air kendi ke dalam mulut barda.
" barda,, nikmati lah ke bebasan mu yng sesaat ini.
setelah ini.. Aku akan mengikuti mu seperti kata ku tadi kepadamu. "
Barda meneguk air yang di kucurkan Naya dengan lahap.
dengan wajah pucat dan napas Ter engah engah barda berkata.
" kanjeng nyai.. Tolong beri saya waktu ber istirahat kanjeng nyai.. Saya telah merasakan penderitaan atas perbuatan mereka... Tolonglah kanjeng nyai.."
Maya hanya tersenyum sinis menanggapi barda yang meng iba ke padanya.
"Bersiaplah barda.. penebusan akan segera di mulai, jangan jadikan ini dendam di hatimu barda,, karena hanya akan menyiksa jiwamu. Tapi jadikan ini peringatan bila karma buruk akan menuai ke buruk an pula.
setelah ini,, tanamlah karma yang baik, maka kebaikan pula yang akan kamu tuai barda..bertahan dan bersabarlah. Hanya dengan jalan ini dosa dosa mu akan tertembus barda."
Barda menyadari akan perbuatan jahat di masa lalu nya. Sudah ratusan orang dia begal tanpa peduli nasib dari yang di begal nya. Dan sudah ratusan wanita dia perkosa tak peduli perawan, janda, maupun suami orang.. Barda menitipkan air mata, pasrah dengan apa yang akan di hadapi nya. Mungkin ini belum setimpal dengan ke jahatan nada lalu nya. Maya menyumpal mulut barja dengan kain, lalu mengikat nya melingkar di kepala barja dengan kuku nya yang sangat tajam, Maya mulai menguliti barda. mulai dari betis naik ke paha. dan terus berlanjut. Barda menggeleng gelengkan kepala dengan kuat menahan rasa sakit yang tidak terkira.
tetapi apa daya, tangan dan kaki nya terikat sangat kuat dan mulut nya tersumpal kain.
satu jam sudah Maya menyelesaikan pekerjaan nya
di tangan kiri Maya meng genggam kulit barda, sungguh mengerikan wujud barda sekarang, tubuh nya terlihat daging dan otot serta jeroan tubuh nya. Maya lalu meludah ke tubuh barja tugas kali dan membakar kulit tubuh barja.
barda perlahan lahan pulih. Kulit nya tumbuh seperti kloning. Tetapi penampilan barda berbeda dari sebelum nya. Kulit barda putih bersih.
barda berubah muda dan lebih tampan dari sebelum nya. Wajah nya tidak tergambarkan nafsu ke duniawi an lagi. Maya memutus tali yang mengikat kaki dan tangan barda. Sedang barda pingsan tidak kuat menahan rasa sakit nya di kuliti hidup hidup. Maya membawa barda ke dalam kamar nya. Lalu memanggil tari dan Ndari.
" kak tari.... Kak Ndari... Kemari lah.. Kalian urus barda, dia tidak akan berbuat jahat lagi.. Jangan takut, aku akan beristirahat sambil menunggu barda sadar kembali. sediakan makanan yang enak di sisi ranjang nya.."
Tari dan ndari mengangguk patuh. dan melaksanakan semua yang perintah kan Maya ke pada mereka. Maya berjalan ke belakang rumah. Di sana Anto sedang memungut dedaunan yang jatuh dari pohon untuk di makan nya. Ironis sekali Anto.. banyak makanan enak dan lezat di depan mata nya. Tetapi dia tidak dapat menikmati nya. Hanya dedaunan yang jatuh dari pohon yang di makan nya tiap hari.. Entah sampai kapan Anto akan begitu. Maya menatap sendu ke pada Anto. Hati nya sangat Terenyuh dengan kondisi Anto.
Maya lalu mendekati Anto dan memeluk nya. Maya memegang kepala Anto lalu mengulum bibir Anto dan memberikan air ludah nya banyak banyak untuk di minum Anto. Hanya air ludah Maya satu satu nya sumber energi yang di dapatkan oleh Anto.
berubah kah sifat barda setelah ini.. Kita simak di bab berikutnya.