Mengisahkan perjalanan seorang wanita yang bernama Aisyah yang di campakan dan di duakan oleh suaminya Zakir namun di angkat derajatnya oleh seorang CEO yang bernama Devan.
Bagaimanakah perjalanan hidup dan cinta antara Aisyah, Devan dan Zakir?
Apakah Aisyah akan menemukan kebahagiaan setelah tersakiti?
Ikutilah kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kino alvian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan
"Hm nyonya, kenal kan aku Radit." ucap Radit.
Aisyah yang mendengar itu langsung menjulurkan tangannya.
"Saya Aisyah tuan." ucap Aisyah dengan senyumannya.
Jangan tanya bagaimana Raditya, yang pasti jantungnya tidak karuan dan malah semakin menari.
"Aah sial, rasanya aku salah alamat , kenapa wanita ini malah membuatku tak berdaya?" ucap Raditya dalam hati.
Raditya yang melihat Aisyah menjadi semakin aneh,
"aku rasanya tidak tega menyakiti wanita selembut dia. Oh Tuhan aku kenapa? Ada apa dengan diriku?" gumam Raditya.
Saat Raditya sibuk dengan pikirannya, Zila telah selesai dan keluar dari toilet. Dan Aisyah dengan segera mengajak Zila untuk membeli apa yang menjadi tujuan awalnya tadi mereka kesini.
"Maaf sekali lagi tuan atas kejadian tadi, saya pamit duluan ya." Aisyah lantas berlalu dari hadapannya Raditya dan di susul Ema di belakangnya.
Raditya masih setia membuntuti Aisyah dengan diam-diam.
Saat Aisyah sibuk mengajak Zila mencari baju, di sisi lain Ema sibuk mengirimkan pesan kepada anak buahnya.
"Nyonya," panggil Ema.
"Iya Ema ada apa?" tanya Aisyah heran.
"Saya ke toilet dulu ya nyonya." ucap Ema beralasan.
Karena Ema tahu Radit mengikuti mereka.
Setelah mendapatkan izin, Ema bergegas menjauh dari Aisyah dan Zila. Lantas dengan langkah hati-hati Ema memergoki Raditya yang dari tadi membuntuti mereka. Dengan cepat Ema menarik tubuh Raditya menjauh.
"Kamu siapa kenapa kamu menguntit kami dari tadi?Apa kau mau cari mati hah?" kata Ema dengan marahnya.
Radit yang kaget menglihat Ema tepat di hadapannya dan langsung marah merasa mati kutu.
"Saya peringati jangan macam-macam dengan keluarga kusuma, kalau tidak mau caffe kecil itu hilang di telan bumi atau perusahan kecil mu itu hancur bagaikan debu!" ucap Ema memprovokasi.
Radit yang mendengar nama keluarga Kusuma langsung jatuh kelantai. Bagaimana tidak belum berperang sudah kalah duluan.
"Sial Vera tidak memberi tahu kalau Devan adalah anak dari Albram Kusuma." ucap Radit dalam hati.
"Maafkan saya, saya hanya hanya..." Raditya tercekat tak mampu lagi berbicara.
"Hahahahha tidak segampang itu, Bimo, Wendy seret dia cari tahu siapa yang bayar dia. Jika tidak mau menjawab lenyapkan saja!" perintah Ema pada 2 bodyguard yang sudah datang dari tadi saat Ema menghubungi mereka, ternyata mereka juga mengintai atas suruhan Albram.
Radit yang mendengar itu langsung syok, takut dan dan tak berdaya dia mendatangi kandang singa rupanya.
"Awas kau Vera, kalau aku mati dan hancur akan ku bawa kau juga sia*lan kau!" Raditya hanya mampu memaki Vera dalam hati.
"Nyonya tolong maafkan saya, tolong jangan bunuh saya." mohon Raditya yang kini bingung harus apa.
"Hhmm itu tergantung," ujar Ema dan langsung berlalu
sambil memberikan kode kepada anak buahnya.
Di sisi lain, Aisyah celingak-celinguk mencari keberadaan Ema. Kenapa lama sekali menurutnya Ema pergi. Saat kebingungan menghampiri Aisyah dan Zila, Ema telah berada di dekatnya.
"Maafkan saya nyonya tadi agak lama." Ema meminta maaf pada Aisyah karena dia sendiri merasa agak lama meninggalkan dua majikan beda usianya itu.
"Ah Ema bikin kaget saja, iya tidak apa-apa aku kira Ema kemana tadi heee. Oh iya, Ema mas Devan meng whatsapp dan di suruh ke kantor, ada apa ya?" ucap Aisyah bingung.
"Saya kurang tahu nyonya, ayo kalau begitu kita segera ke kantor." ucap Ema karena Ema tahu apa yang terjadi dan Ema juga sudah melaporkannya kepada Devan, jadi Devan menyuruh Aisyah ke kantor agar Ema bisa mengintrogasi Raditya.
Aisyah lagi ke mall
siippp zila🤗🤗🤗