Mutiara Tersembunyi

ciiiiiiit, , , ,

suara rem mobil menggema di depan pintu mobil, tidak ada yang boleh berhenti di tempat tersebut kecuali petinggi perusahaan, dan yang berhenti di hadapan mereka semua merupakan mobil keluarga tuan Adam Nugraha yang tak lain bukan adalah pemimpin perusahaan tersebut,

dan keluarlah sang supir yang mereka kenali, siapa lagi kalau bukan pak Bejo, supir pribadi milik keluarga Nugraha yang di segani para karyawan di diperusaan itu.

pak Bejo membuka pintu belakang bagian penumpang, dan keluar lah lebih dulu kaki jenjang seorang wanita yang sangat mulus, itu dan di ikuti anggota tubuh yang lainnya.

semua orang menatap tak percaya, melihat seorang wanita cantik keluar dari mobil mewah milik atasannya.

Suara Tak tak tak, suara high heels berbunyi begitu nyaring, sampai sampai semua orang menghentikan aktivitas nya, seorang wanita cantik, begitu seksi berjalan dengan anggun nya , satpam, tukang kebun, office boy yang tidak jauh darinya melotot kan matanya, membuka mulutnya lebar-lebar, bahkan ada yang menetes kan air liur nya, ( Ih nulis sendiri geli sendiri nih author).

Setelah sampai di resepsionis wanita itu menghentikan jalannya, dan bertanya dengan anggunnya " permisi, tolong bisakah kamu mengantarkan ku keruangan adam ?" tanya wanita itu dengan santainya, memperhatikan tubuhnya yang begitu mencolok,

Dan sukses membuat sang resepsionis itu mengangguk kan kepalanya, seakan terhipnotis oleh suara lembut wanita itu, tapi sejenak kemudian tersadar" , "eh maaf, anda siapa ya,? apa sudah ada janji dengan atasan kami ? " Tanya si resepsionis itu tersenyum dengan ramah.

" saya meli, tunangannya Adam, saya kesini mau kasih kejutan , jadi tinggal antar aku saja keruangan Adam" papar meli dengan nada sedikit sombong, tubuhnya di buat meliuk-liuk seperti cacing kepanasan, suaranya mendayu-dayu seakan akan ingin di belai.

" tapi mohon maaf sebelumnya, kalau tidak buat janji dulu , anda tidak bisa menemui pak CEO kami, karena tidak bisa sembarangan seorang masuk ke ruangan nya,v! " balas resepsionis sedikit takut namun tetap menunjukkan sisi ramahnya.

" tapi saya sudah jauh-jauh dari luar negeri untuk memberikan kejutan pada Adam, kalau kamu tidak mau mengantarkan saya ya sudah, tunggu saja, saat ini aku akan menelepon Adam, biar kamu di pecat sekarang juga !" ancaman meli tidak main-main, lantas pura-pura mengambil handphone dari tas mewah nya seakan-akan mau menelepon .

" baik , baik nona, mari saya antar" gagap si resepsionis itu, sambil memanggil teman-temannya untuk bergantian berjaga, dengan berat hati , resepsionis itu memimpin jalan untuk mengantar nona yang katanya tunangan atasannya itu.

Meli berjalan dengan gaya angkuhnya dengan menenteng tas mewahnya , berlenggak lenggok bak berjalan di karpet merah, dan melewati beberapa karyawan yang berbisik bisik tentang nya.

" siapa wanita seksi itu, seperti nya aku baru melihatnya? " kata para karyawan yang penasaran,

" tadi aku mendengar, katanya dia tunangan nya tuan Adam ! " balas temannya

" ih tapi kok seleranya tuan Adam ,bukanya yang tertutup !, tidak terbuka seperti itu ,?" kata teman nya yang lain menatap sinis ke arah meli.

" yah mungkin saja sudah berubah sekarang, lihat saja dengan mudahnya dia masuk secara bebas ke perusahaan ini" ucap karyawan yang lain, sambil manggut-manggut,

" sudahlah jangan urusin orang lain, nanti kalau ketahuan hibah bisa di hukum kita" ajak karyawan yang bijak.

Setelah sampai didepan ruangan Adam, tidak ada siapapun, mungkin Ara sedang ada urusan, " baiklah terimakasih sudah mengantarku, kamu boleh kembali ketempat mu" perintah meli kepada resepsionis tersebut.

" baik, permisi" balasnya sopan.

meli mengibaskan tangannya tanpa menoleh ke arah resepsionis itu.

Ceklek, ,

meli memutar kenop pintu ke bawah dan membuka pintu ruangan Adam dengan mudah,

tak tak tak , , ,

meli berjalan perlahan mendekat ke arah Adam yang sedang sibuk dengan tumpukan berkas yang berada di atas meja kerjanya, Adam yang mengira itu istrinya , lantas pura-pura tidak tahu, sambil tersenyum menunduk, ingin mengerjai istrinya itu,

Meli tersenyum senang , bahwa kedatangan nya ini sangat mudah, bahkan Adam pun tak mempermasalahkan, buktinya, Adam membiarkan dirinya masuk ke dalam ruangannya dengan mudah, ia berjalan kearah belakang Adam siap-siap dengan mengendap-ngendap , ia berencana akan menutup kedua mata Adam, untuk memberinya kejutan, Adam yang mencium aroma yang begitu menyengat pun mulai memikirkan sesuatu yang berbeda lantas ia pun mulai curiga, " istri ku kok wanginya beda, apa mungkin berganti parfum, tapi tumben biasanya istri ku suka dengan aroma-aroma yang soft tapi ini tumben terlalu menyengat," ucap Adam dalam hati, setelah aroma nya semakin mendekat , , ,

Adam membalikkan badannya seketika,

deg , , , , ,

karena sama-sama kaget hampir saja meli terjengkang kebelakang kalau tidak berpegangan jas Adam, sedangkan Adam menahan tangan meli biar tidak sama-sama ter jatuh, karena bisa berbahaya kalau mereka jatuh bisa saling menimpa .

" ehmmmm , "

tiba-tiba terdengar suara orang berdehem, pas kejadian itu berlangsung, Adam langsung cepat-cepat menarik tangannya dan membetulkan jas yang barusan di tarik meli

takut kalau seseorang yang melihat kejadian ini berpikiran buruk tentang nya, tapi tidak dengan meli, ia tersenyum licik melirik ke arah seseorang yang memergoki ke duanya. Dan pura-pura membetulkan pakaian nya yang sama sekali tidak berantakan.

menunjukkan wajahnya yang pura-pura terkejut,

" aku tau, kau ja****g pasti saat ini sedang berpikiran macam-macam, apalagi melihat posisi kami seperti tadi , hemmmm, lihatlah wajahnya sudah seperti akan menggigit orang, tatapan nya begitu tajam , " gumam meli dalam hati tersenyum senang, rencananya membuat pasangan suami istri itu bertengkar sudah di depan matanya.

,Ara terdiam tanpa ekspresi, wajahnya sangat datar dengan tatapan tajam yang menusuk ke arah suaminya.

bibirnya bergetar, ingin memaki-maki meli, tapi ia tahan, ia sangat tahu betul, kalau Mak lampir di depannya ini, ingin mencari gara-gara,

Ara akan pura-pura mengikuti permainan yang meli rencanakan .

Ara berjalan, mendekat ke arah sofa, duduk dengan anggunnya, matanya tak lepas menatap suaminya dengan tajam.

" maafkan aku suamiku, aku hanya ingin memberi pelajaran kepada Mak lampir ini" ucap Ara dalam hati.

iy melipat kedua tangannya di depan dadanya, sampai beberapa saat, tidak ada yang keluar dari mulut mungilnya,

Adam yang sudah tak tahan melihat keterdiaman istrinya pun mulai berjalan mendekat, sampai baru selangkah saja , dirinya sudah di hentikan oleh istrinya itu .

Adam mencoba membuka suaranya, lagi-lagi di hentikan oleh istrinya, ia jadi merasa serba salah, tapi kalau terus terdiam juga takut istri nya akan berfikir macam-macam kepadanya.

,

, bersambung

Semoga tidak bosan ya dengan ceritaku, terimakasih yang sudah like , semoga kita semua di beri kesehatan,

mohon dukungannya ya, biar author tetap semangat menulis, 🥰🥰🥰