Bagi Lea Richard pria paling brengsek dan menyebalkan di dunia adalah Bara Klopper. Tapi kenapa hatinya justru mencintai pria itu? Pria yang sudah memiliki seorang istri yang sangat cantik bernama Arneta.
Sedangkan bagi Bara Klopper wanita yang selalu membuat hati dan tubuhnya panas hanyalah Lea Richard, bagi Bara wanita yang bernama Lea Richard adalah miliknya! Tidak ada yang boleh memiliki Lea selain dirinya.
"Kau harus mau menjadi istriku!" Bara Klopper.
"Aku tidak sudih menjadi istri keduamu!" Lea Richard.
Akankah hubungan keduanya yang sempat menjauh selama beberapa bulan itu akan kembali terjalin? Ataukah akan berpisah untuk ke-dua kalinya dan untuk selamanya?
Follow Ig ~ mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Setelah sampai di lantai satu, Lea berjalan menghampiri Mom Lily dan kerabat yang lainnya. Entah mengapa ia merasakan aura ketegangan di sekitarnya, karena semua mata kini menatap kearahnya dengan pandangan mata yang sulit diartikan.
"Mom ada apa?" tanya Lea saat melihat Mom Lily yang terlihat gelisah.
"Bara belum sampai, dan nomernya tidak bisa dihubungi." Bisik Lily.
"Benarkah?" Lea yang tak percaya meminjam ponsel Mom Lily untuk menghubungi nomer Bara, tapi seperti yang dikatakan oleh Mommy nya nomer pria itu tidak aktif. "Bara kau di mana?" Lea mulai gelisah, apalagi saat orang yang bertugas menikahkan mereka bertanya dimana calon mempelai prianya? Karena sebentar lagi acara akan di mulai.
"Bagaimana Lea, apa Bara mengangkatnya?
Lea menjawab dengan gelengan kepala.
"Daddy mana Mom?" tanya Lea saat tidak melihat keberadaan Dad Leo.
"Daddy, Lio, dan Lou sedang menunggu kedatangan Bara di luar." Lily menunjuk pintu mansion nya.
"Aku akan kesana."
"Jangan! Kau tunggu saja di sini!" Lily mencegah putrinya.
Dan mau tidak mau Lea pun duduk menunggu kedatangan Bara di ruang tengah, namun itu hanya sesaat karena ia kembali berdiri saat melihat Dad Leo masuk bersama dengan seorang old man dengan tongkat ditangannya.
"Lea kenalkan ini Benjamin Klopper, dia kakek calon suamimu." Terang Leo.
Lea menatap pria tua yang berdiri di hadapannya, lalu menunduk hormat pada orang tersebut yang ternyata adalah kakek Bara yang mudah ditipu oleh Arneta perempuan licik itu.
"Lea Richard," Lea memperkenalkan diri seraya menahan rasa ingin tertawanya. Ia merasa lucu dengan situasi yang dihadapinya saat ini, dimana dirinya baru berkenalan dengan kakek calon suaminya di hari pernikahan mereka.
"Benjamin Klopper," ucap Benjamin dengan suara seraknya khas orang lanjut usia. Ia memperhatikan wanita yang ada dihadapannya dari atas sampai bawah, dan hanya ada satu kata yang terlintas dibenaknya, yaitu cantik. Pantas saja cucunya yang tidak bisa diatur itu begitu tergila-gila pada wanita itu.
"Kakek, eh maksudku Tuan Benjamin. Apa Bara ikut dengan Anda?"
"Bara?" Benjamin menautkan kedua alisnya. "Aku kira dia sudah sampai, karena kami berangkat dari tempat yang berbeda." Benjamin berangkat dari mansion Klopper, sedangkan Bara berangkat dari mansion nya sendiri.
"Tapi sampai saat ini Bara belum sampai." Sahut Leo dengan suara beratnya.
Benjamin pun baru menyadari cucunya tidak ada di ruangan tersebut, di ruangan yang terasa tegang dengan raut wajah gelisah dari sang pemilik mansion. Ia menatap jam mewah yang melingkar dipergelangan tangannya, lalu menghela napasnya dengan berat seraya mengumpat atas kelakuan Bara yang belum sampai di mansion Richard.
Karena merasa tidak enak dengan situasi tersebut, Benjamin memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari keberadaan Bara. Leo pun tidak tinggal diam dan memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan calon menantunya itu. Sementara Lea kini tengah sibuk menghubungi ponsel Bara, dan berharap pria itu akan memberikan kabar padanya.
"Awas saja jika dia berani melarikan diri dan membuat malu keluargaku, aku tidak agan segan-segan membunuhmu Bara Klopper."
Lea yang sangat kesal karena ponsel Bara tidak juga aktif, ingin sekali membanting ponsel yang dipegangnya. Namun niat itu diurungkannya saat ia mendengar namanya dipanggil oleh seseorang.
"Lea..."
Lea menatap kebelakang dan terkejut saat melihat kedatangan seorang pria yang sangat dikenalnya, ia tidak menyangka teman baiknya itu ada di Paris dan saat ini ada di mansion nya.