Bagaimana jika kalian sudah mempunyai kekasih yang sangat disayangi dan sudah lama menjalin hubungan dengannya namun tiba-tiba tidak ada angin dan hujan kamu harus menerima perjodohan dari orang tua kalian..
Akankah kalian akan menerima perjodohan itu atau bahkan lebih memilih kekasih kalian??
Ini lah yang dirasakan Biyanka Mahendra, anak kedua dari keluarga Mahendra harus menerima perjodohan dengan lelaki yang sama sekali tidak dia kenal dan sama sekali belum pernah dilihatnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lembur
Kehidupan Tian juga Biyanka berjalan sangat harmonis, hampir setiap hari Tian selalu memanjakan istrinya,, membuat Biyanka tidak bisa jauh dari suaminya..
Namun saat ini Biyanka harus merelakan suaminya pulang malam karena Tian harus mengikuti meeting bersama Kliennya sampai malam nanti, tidak mungkin juga Biyanka ikut bersamanya walaupun sebenarnya Tian memang mengajaknya karena Tian tidak tega melihat Biyanka sendiri di Apartemen menunggunya sampai larut..
Setelah pulang kuliah dan Ben yang menjemputnya, Biyanka langsung pulang ke Apartemen dan menunggu Tian di sana..
-
Biyanka berbaring di ranjangnya dengan memainkan ponselnya,,
Tiba-tiba terlihat nama Suami di layar ponselnya dengan segera dia langsung mengangkatnya..
" Halo Mas,,
" Sayang,, kamu sedang apa hem,
" Tiduran aja di kamar,,
Mas dimana
" Mas masih di kantor,, Oya bentar lagi Ben ke sana untuk mengantarkan makanan buat kamu,,
" Mas,, kan aku bisa beli keluar kenapa menyuruh Ben
" Sayang,, Mas gak mau kamu keluar sendiri malam apalagi naik mobil..
" Kan dulu aku juga sering naik mobil sendiri Mas..
" Itu dulu,, sekarang Mas gak ijinin Oke..
" Iya,,
Mas sendiri sudah makan malam..
" Mas Makan malam sekalian meeting sayang,,
Ya sudah kamu jangan lupa makan, jangan bukain pintu sembarang..
" Iya Suamiku,,
" Kamu hati-hati ya,,
Maafin Mas pulang malam ya..
" Iya Mas,, Mas Hati-hati ya nanti pulangnya..
" Siap Istriku,,
Biyanka menutup panggilannya dan tersenyum,
Ting-tong,,
Terdengar suara bel pintu Apartemen, dia pun beranjak turun dan melihat dari celah di pintunya..
Biyanka langsung membukakan pintu saat tau jika Ben yang memencet belnya..
" Selamat malam Nona,, ini makanan dari Tuan Tian..
" Ah Ya,, Makasih Pak Ben,,
Mari masuk
" Terimakasih Nona,, tapi saya langsung kembali ke kantor,, Tuan sudah menunggu untuk meeting..
" Baiklah,, hati-hati
" Saya permisi Nona..
Biyanka kembali menutup pintu dan berjalan menuju meja makan,
Dia membuka kotak makannya dan tersenyum saat melihat isi di dalamnya..
Nasi dengan big steak pedas kesukaannya juga orange jus serta beberapa snack ringan..
Tian sangat tau kesukaan istrinya..
Biyanka pun segera memakannya dengan lahap..
-
Biyanka menatap jam dan ternyata sudah pukul 9 malam namun Tian masih belum pulang, dia tidak mungkin menanyakannya,, Biyanka yang merasa sangat kantuk pun langsung memejamkan matanya dan tidak lama terlelap..
Sementara Tian masih berada di sebuah restoran dimana dia sedang melakukan meeting dengan Kliennya dari Surabaya..
Tian terus melihat kearah jam Arlojinya, dia khawatir dengan Biyanka yang pasti menunggunya.. Namun Kliennya terlihat masih terus mengajaknya bicara tentang rencana kerja sama mereka sehingga tidak mungkin Tian memotongnya..
Setelah cukup lama akhirnya mereka pun selesai, Tian menatap jam dan sudah menunjukan pukul 11 malam dia segera masuk ke dalam mobilnya dengan Ben yang menyetirnya..
" Ben Mobil kamu bawa pulang saja,, besok kamu jemput saya namun jangan terlalu pagi.. Saya ke kantor siangan..
" Baik Tuan..
Ben melajukan mobilnya menuju Apartemen, tidak ada pembicaraan di sana karena mereka terlihat sedikit lelah terlihat dari wajahnya Masih-masing..
-
Tian langsung masuk ke dalam Apartemennya, dia tau pasti jika Biyanka sudah tertidur karena memang ini sudah sangat larut..
Benar saja, saat Tian membuka pintu kamarnya dan melihat Biyanka yang sudah tertidur pulas dengan memeluk boneka yang di belikannya..
Tian berjalan menghampiri dan duduk di sampingnya menatap wajah istrinya..
" Maafin Mas sayang,, kamu pasti menunggu Mas sampai tertidur seperti ini..
Tian menyelimuti tubuh Biyanka dan mengecup keningnya..
Dia pun berjalan masuk kedalam Kamar mandi membersihkan tubuhnya..
Setelah selesai dia pun berjalan naik ke atas ranjang dan berbaring di samping Biyanka dan langsung memeluknya..
Tidak lama pun Tian terlelap karena rasa lelah di tubuhnya..