MENCINTAI PAPAH TIRIKU

Waktu sangat cepat berlalu, sudah sebulan ini hubunganku dengan papah semakin dekat, tapi kita juga sering berselisih, karena papah rupanya orang yang sangat pencemburu, terutama ke pada kak Aldo, padahal kak Aldo itu kan asisten nya papah, tapi aku sebisa mungkin untuk menerima sikap papah yang pencemburu. kata papah ,papah tuh takut kalau aku akan meninggalkanya dan aku akan mencari yang muda,,,

Hari ini rencananya aku akan menginap di apartemen papah, karena esok paginya aku akan pulang ke kampung, setelah menyelesaikan ulangan semester, aku memang berencana liburan dan juga ingin bertemu ayah,, karena semenjak aku kuliah di kota, aku belum pernah pulang kampung, tapi hampir tiap hari aku telfon ayah untuk menanyakan kabar,

Aku sekarang sedang menuju apartemen papah ,dengan membawa ransel yang akan aku bawa ke kampung, sekitar jam 8 malam aku sampai di apartemen, saat masuk rupanya papah sedan menonton tv.

Aku berjalan berlahan ke arah papah, aku berniat menjailinya, sampainya di belakang papah aku langsung menutup mata papah, dan benar saja papah langsung kaget, papah langsung menariku dan aku jatuh di pangkuanya,,

"Jail banget yah nih anak, "sambil menarik hidungku, dan aku masih aja tertawa.

"Jadi besok pulang kampungnya hemmm,? "tanya papah, sambil menyelipkan rambutku ke telinga.

"Jadi, makanya Dinda pengin tidur di sini,"sambil aku menyandarkan kepalaku.

"Udah makan belum, papah tadi sudah masak,kita makan yuk, "aku menggeleng dan aku pun langsung bangun dari duduku dan papah menggandeng tanganku sampai ke meja makan.

"Pah,, besok Dinda mau bicara sama ayah tentah hubungan kita, "kataku saat kita sedang makan.

"Apa tidak terlalu cepat, "aku langsung melotot."maksudnya papah takut kalau nanti ayahmu tak merestui kita, "aku mengerti tentang perasaan papah, tapi aku juga ingin segera memberi tau ayah, takutnya ayah tau dari orang justru tidak baik.

"Doakan Dinda ya pah, semoga ayah tidak menentang hubungan kita, insaaloh Dinda akan berusaha meyakinkan ayah, "kataku

"Iya,, pasti papah doakan, apa perlu papah juga ikut ke kampung, biar kita sama2 berusaha meyakinkan ayah kamu, "

"Jangan dulu pah, nanti aja kalau ayah memang ingin bertemu dengan papah, Dinda akan menghubungi papah untuk datang ke kampung,sekarang Dinda aja dulu, "

Setelah makan malam selesai, aku membereskan meja dan mencuci piring yang kotor, sedang papah menonton tv lagi, setelah semua beres aku langsung menyusul papah yang sedang menonton tv,

Ditariknya tanganku, dan aku pun duduk di pangkuan papah, sambil menonton tv kita duduk saling berpelukan,

"Jangan lama2 yah di kampungnya, papah pasti akan kangen,"sambil menciumi rambutku.

"Ngga kok, cuma 10 hari, "

"Itu namanya lama, tar papah jemput aja yah, papah nanti bawa mobil dan kita ke sininya bisa naik mobil bareng, "

"Ya kita liat aja nanti ya pah, "kataku yang sudah mulai menguap

Aku di gendong depan oleh papah, dan menuju kamarnya. tapi sebelumnya papah mematikan tvnya dulu.

"Kita tidur aja yuk, "

"Loh,, kok kesini sih pah, "kataku soalnya papah membawaku masuk ke kamar papah.

"Untuk malam ini papah ingin tidur sambil memelukmu, "aku langsung melotot, "Janji ngga macam2,hanya pengin peluk aja, "

Di tidurkanya aku di kasur, dan papah langsung naik ke kasur juga, di tariknya badan ku agar mendekat ke tubuh papah, dan kita pun berpelukan.

Ngga mungkin papah hanya memeluku saja, setelah tubuh kita menempel papah langsung mencium bibirku,aku langsung membuka mulutku, kita saling mel*umat,setelah berapa menit berciuman aku sangat menikmatinya, berlahan papah melepaskan ciumanya dan beralih menciumi leherku, ini baru pertama aku rasakan, sensasinya sangat membatku terlena,,

"Eemmmhhh,, "tiba2 mulutku mengeluarkan suara,karena cumbuan papah yang membuatku menggila.