NovelToon NovelToon
AVENGERS

AVENGERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Xander tubuh dengan dendam setelah kematian ibunya yang di sebabkan kelalain sang penguasa. Diam-diam ia bertekat untuk menuntut balas, sekaligus melindungi kaum bawah untuk di tindas. Di balik sikap tenangnya, Xander menjalani kehidupan ganda: menjadi penolong bagi mereka yang lemah, sekaligus menyusun langkah untuk menjatuhkan sang penguasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salam Sang Algojo

"Aaaaa!!"

Jeritan memilukan memecah udara senja di halaman kantor polisi. Seorang anggota polisi yang baru saja keluar untuk merokok langsung menjatuhkan batang rokok dari jarinya. Matanya melebar, napasnya tercekat

"Cepat sini!" teriaknya panik.

Beberapa polisi berhamburan keluar, langkah-langkah mereka tergesa menghampiri sumber suara. Dan di sana–tepat di depan gerbang kantor polisi–tergelatak sosok yang membuat semua orang terdiam kaku.

Pak Dermawan.

Pakaian rapihnya berlumuran darah. Celana bagian bawah koyak, selangkangannya berwarna merah pekat, sementara tangan kanannya tampak penuh sayatan, seolah habis dikoyak benda tajam. Tubuhnya gemetar, wajahnya pucat pasi, tetapi matanya masih terbuka, bergetar menahan sakit yang terperi.

"Ya Tuhan..." gumam salah satu polisi, langkahnya mundur setengah.

Detektif Luna yang baru saja keluar dari ruang rapat, berhenti seketika ketika melihat kerumunan itu. Nalurinya membuat ia segera maju, menerobos barisan, dan pandangannya membentur sosok yang terkapar itu.

Mata Luna melebar. "Pak Dermawan...!?"

Tepat pada saat itu, ponselnya bergetar. Notifikasi masuk. Sebuah pesan singkat dari rekannya di lapangan:

{Darmawan tidak ditemukan di rumahnya . Kami masih melakukan pencarian}

Luna menatap layar itu beberapa detik, lalu jemarinya mengetik cepat.

{Kembalilah. Dia sudah ditemukan}

Ia mengembuskan napas panjang, kemudian menatap para anggotanya. Suaranya terdengar mantap meski ada gejolak di dadanya.

"Cepat, bawa dia ke ruang kesehatan. Segera!"

Beberapa polisi langsung mengangkat tubuh Dermawan, bergegas masuk ke dalam. Jejak darah berlumuran di lantai, meninggalkan garis merah yang memanjang.

Luna berdiri diam sejenak, menatap bekas darah itu. Pikirannya berputar cepat. Luka di selangkangan, sayatan di tangan–semua bukan sekedar serangan brutal. Itu pesan. Sebuah hukuman yang disengaja.

Ia mengepalkan tangan. Avengers.

Nama itu bergema di kepalanya, semakin kuat, semakin nyata.

"Dia lagi," bisiknya lirih. "Tak ada orang lain yang bisa melakukannya sekejam ini... sekaligus setepat itu."

Mata Luna berkilat, dipenuhi amarah bercampur rasa frustasi. Setiap kali ia mencoba mengendalikan situasi, Avengers selalu lebih dulu bertindak. Selalu.

Namun, dibalik gejolak itu, ada satu hal yang ia yakini: kali ini Avengers sudah semakin berani. Bukan lagi membongkar bukti. Ia menghantam langsung, menyeret pelaku ke hadapan hukum... dengan caranya sendiri.

Dan bagi Luna, ini bukan hanya pelecahan pada hukum. Ini tentang pribadi.

•●•

Detektif Luna berdiri di ruang monitor, kedua tangannya bersedekap di depan dada. Matanya tajam menatap layar CCTV yang baru saja diputar oleh salah satu teknisi. Semua orang diputar oleh salah satu teknisi. Semua orang di ruangan itu menahan napas, suasana hening seolah satu detik terasa sangat panjang.

Dan di layar—tampak sosok berpakaian serba hitam, bertopeng, berjalan santai di halaman kantor polisi. Di tangannya, ia menyeret kantong besar berwarna cokelat yang tampak berat. Kantong itu bergesek di lantai, meninggalkan noda merah pekat di sepanjang jalannya.

“Ya Tuhan…” bisik salah satu polisi, wajahnya memucat.

Dengan langkah tenang, pria bertopeng itu menyeret kantong itu ke depan gerbang, lalu menghempaskannya seolah membuang sampah. Kantong itu robek, dan dari dalamnya terlihat tubuh Pak Dermawan yang berlumuran darah, tergolek tak berdaya.

Detektif Luna merasakan bulu kuduknya berdiri, tapi pandangannya tak lepas dari layar.

Belum selesai di situ—pria bertopeng itu menegakkan tubuhnya, lalu mengangkat wajah ke arah CCTV. Gerakannya tenang, penuh kendali. Ia menundukkan kepala dalam-dalam, seperti memberi hormat… sebuah salam dingin yang terasa lebih seperti penghinaan.

Lalu, layar CCTV bergetar, penuh gangguan statis. Sekejap kemudian, muncul tulisan tebal berwarna merah menyala:

AVENGERS

Dan sesudahnya—layar menjadi hitam total.

Semua orang di ruangan itu terpaku. Suara kipas monitor terdengar jelas, menambah mencekamnya suasana.

“Gila… dia bahkan tahu posisi semua kamera…” desis salah satu teknisi dengan suara gemetar.

Luna mengepalkan tangan erat-erat, rahangnya mengeras. Ia mencoba menjaga ketenangannya meski dadanya sesak. “Putar sekali lagi,” perintahnya cepat.

Teknisi mengangguk gugup, kembali membuka file rekaman itu. Namun, begitu layar menyala… hasilnya hanya gelap. File video hilang, seolah tak pernah ada.

“Tidak mungkin…” teknisi itu panik, jemarinya sibuk mengetik. “Padahal barusan masih ada!”

Ekspresi para polisi berubah kacau—antara takut, takjub, dan putus asa. Mereka saling pandang, seolah tak percaya apa yang baru saja mereka lihat.

Luna berdiri mematung, sorot matanya tajam menusuk layar hitam itu. Dalam hati ia berbisik lirih, penuh amarah sekaligus keheranan.

Avengers… kau bukan hanya mendahuluiku. Kau sengaja mempermainkanku.

1
kaylla salsabella
ya Alloh tegang banget aku semoga Xander berhasil
Nona Jmn: Rawr🐯🤣😄🫡
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Nona Jmn: Besok, malam yah🤭.
Upnya, jam 00:01
total 1 replies
kaylla salsabella
ikut tegang aku xan
Nona Jmn: 😄😄😄😄😄🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
kaylla salsabella
hoooo aku mampir Thor😍😍😍
Nona Jmn: Selamat datang, semoga suka yah🫡🤭
total 1 replies
Najid Abdullah
terbaikkk..,mantappp....👍👍👍
Najid Abdullah
terbaik Thor.....seruu....lanjuttt....👍💪
Nona Jmn: Terima Kasih🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!