NovelToon NovelToon
ME OR HER, MR?

ME OR HER, MR?

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Pelakor / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Blueberry Solenne

Serafim Dan Zephyr menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dari awal Serafim tahu Calon suaminya sudah mempunyai pacar, dan di balik senyum mereka, tersembunyi rahasia yang bisa mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blueberry Solenne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 - Dilema dan Kepercayaan

(Zephyr) 

Ponselku berdering di tengah suasana hening. Suara di ujung sana memecah ketenangan dan membuat dadaku menegang.

“Lepaskan dia, Phyr!” katanya tegas dan menekan.

Aku mengerutkan dahi, berusaha mengenali suara yang asing itu.

“Siapa kau? Kenapa kau membakar gudangku? Apa kau yang meneror Zea?” tanyaku, sedikit takut tapi tetap curiga.

Napasnya terdengar berat, seperti menahan marah.

“Kau tidak perlu tahu siapa aku. Bebaskan anak buahku. Aku hanya ingin menyapamu, Phyr.”

Lalu ia memutus sambungan begitu saja.

Aku menghabiskan empat jam datang ke tempat itu, berharap ada jawaban. Tapi yang ada hanya kekecewaan dan rasa penasaran yang makin besar.

"Sial, siapa orang itu?"

Aku menendang tumpukan kardus dengan kesal. Dari kejauhan, kulihat seseorang dijemput beberapa pria yang tak kukenal. Aku makin bingung.

Aku duduk dan memejamkan mata untuk menenangkan diri. Tangan kananku kutempelkan di dahi, berharap bisa sedikit tenang. Tanpa sadar aku tertidur.

......⚫⚫⚫......

Suara air dari dapur membangunkanku. Rupanya bibi Naureen sedang memasak, aroma rempahnya tercium samar.

Aku bangun setelah tidur hampir dua setengah jam. Kamar Serafim sunyi, membuatku cemas. Aku langsung ke sana.

Dia masih tidur, wajahnya pucat. Aku hanya menatapnya tanpa berkata apa-apa, mencoba menahan kekhawatiran.

Aku pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Air hangat sedikit membuat tubuhku lebih rileks. Meskipun aku hanya tidur beberapa jam. 

Hari ini aku tidak masuk kantor, karena ingin menemaninya. Ketika sedang menyisir rambut, suara Serafim muntah membuatku berhenti.

Aku bergegas ke kamarnya. Serafim terduduk lemah di dekat wastafel, matanya merah. Bibi Naureen mengusap punggungnya sambil memberikan air hangat.

Ia sempat menoleh padaku.

“Sakit lambungku sering kambuh sekarang,” katanya lirih.

“Nona Fim, sebaiknya tidak usah pergi kalau masih sakit,” kata Bibi Naureen cemas.

“Aku akan baik-baik saja,” jawabnya pelan tapi tetap memaksa.

Ia kembali duduk di tempat tidur dengan bantuan Art. Dia minum obat sambil menahan rasa tidak nyaman. Matanya terlihat mencari tenaga untuk bertahan.

Aku ingin menenangkan dia, tapi Serafim menolak saat aku hendak menyentuhnya. Aku hanya menghela napas.

Ketika Bibi Naureen mulai membereskan koper, aku mengambil alih dengan pelan, lalu memasukkan ke dalam bagasi mobilku.

“Dia selalu membawa banyak barang setiap berpergian,” gumamku.

Sekitar pukul empat sore, Serafim selesai berkemas. Wajahnya tetap pucat dan lelah.

Aku duduk di ruang tengah, lalu berdiri dan mendekatinya hati-hati, sambil meraih tangannya perlahan.

“Apa kau yakin akan pergi?” 

Ia melepaskan genggamanku.

“Tentu saja,” jawabnya tanpa ekspresi.

Dia sempat menatapku, seolah ingin bicara sesuatu, tapi tidak jadi. Aku hanya merapikan rambutku dan menerima keputusannya.

Meskipun terpaksa menyetujui keinginannya, aku mengantarnya ke rumah Liam. 

Sepanjang perjalanan Serafim diam membisu, membuat suasana makin sunyi, kami benar-benar bseperti orang asing.

...... ⚫⚫⚫......

(Serafim)

Aku berusaha menahan perasaan campur aduk, tetapi aku juga tidak ingin ribut dengannya. 

Aku memakai headsetku lalu memasang musik dengan pelan. Tidak lama kemudian perutku sakit lagi, keringat dingin lun keluar.

Ya Tuhan… kalau aku benar sedang mengandung, tolong beri aku kekuatan. Jangan sampai aku tampak lemah di depan Zephyr.

Aku mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan pada Elaina.

Serafim: Elaina, bisakah kau datang ke rumah Liam malam ini? Perutku sakit sekali.

Elaina: Tentu. Aku akan menginap di sana. 

Sesampainya di rumah Liam, aku masuk lebih dulu dengan terburu-buru, karena serangan mual datang lagi.

Aku baru saja keluar dari kamar mandi, namun Zephyr tiba-tiba muncul di ruang tamu.

“Apa perutmu sakit lagi?” tanyanya khawatir.

Aku memaksa tersenyum. “Tidak. Aku cuma terburu-buru ingin buang air kecil," sahutku berbohong.

Dia masih memperhatikanku dengan curiga. kemudian ia bicara pada Liam, menepuk bahunya pelan.

“Liam, tolong jaga dia. Kalau ada apa-apa, kabari aku.”

“Jangan khawatir, Phyr, percayakan saja padaku!" jawab Liam.

Zephyr pun tersenyum lega sambil mengangguk.

Saat Zephyr akan memelukku, aku berpura-pura pergi mengambil air di dapur. Aku tahu dia kecewa, tapi aku juga lebih kecewa padanya.

Zephyr pun meninggalkan rumah Liam. Kini aku bisa menghela napas panjang.

Liam terkekeh melihat tingkahku.

“Kenapa kau tertawa?”

Liam mengambil buah apel lalu menggigitnya.

“Kau jelas-jelas menghindarinya. Kenapa tidak sekalian lanjutkan saja sandiwara seolah tidak ada apa-apa?” ujarnya sambil mengunyah dan duduk di kursi ruang makan.

Aku hanya mengangkat bahu. “Entahlah.”

Liam lalu menuntunku ke kamar tamu. Ia menghubungi petugas kebersihan untuk menjagaku selama ia pergi berlibur seminggu. Setidaknya aku bisa sedikit menjauh, meski hanya untuk beberapa hari.

Kami sambil mengobrol soal gugatanku pada Zephyr. Ia mengatakan padaku, sejak aku meminta dia menjadi pengacara, setiap pulang kerja Liam menyempatkan membuat dokumen perceraian

“Fim, siapkan semua berkas yang kuminta. Mungkin satu atau dua minggu lagi kau bisa mendaftarkan perceraianmu.”

“Aku sudah menyiapkan semuanya. Cepat pulang, aku pasti merindukanmu.”

“Siap,” jawabnya sambil tersenyum.

Tak lama Elaina datang. Ia memelukku, lalu mengecek kondisiku dan menyuruhku minum obat.

“Kau tenang saja, aku ada di sini,” katanya sambil membereskan alat medisnya.

Malam itu kami bercerita dan bermain permainan masa kecil. Rasanya lega punya mereka di dekatku.

...▫️▫️▫️⚫⚫⚫▫️▫️▫️...

Besoknya Liam berangkat. Aku memintanya membelikanku beberapa barang, buah tangan untuk ayah dan kakakku agar mereka mempercayaiku bahwa aku ke Sovereign Heart. Aku memeluk Liam sebelum dia pergi.

Hari-hariku setelah itu lebih tenang. Aku mengisi waktuku membaca buku, juga ditemani Bibi Sarah yang perhatian dan sabar.

Malamnya Elaina datang, kadang membawa asistennya. Saat Louis menelpon dan ingin datang, Elaina bilang padannya kalau ia sedang menjaga pasien. Pasien itu tentu saja aku.

Selama liburannya, Liam mengirimkan beberapa foto dan video dari Sovereign Heart. Sebenarnya aku juga sangat merindukan kampung halaman itu, kalau saja aku sehat, mungkin aku bisa ikut dengannya.

Sore harinya, aku merasa lebih baik. Aku dan Bibi Sarah memasak untuk menyambut Liam. 

Bibi Sarah sempat memprotes karena aku memaksa membantunya.

“Ayo, Nona Fim. Motong sayur saja, biar saya yang masak,” ucapnya sambil tersenyum hangat. 

Setelah makanan matang, tak berapa lama Elaina sudah pulang ke rumah, ia juga membelikanku buah dan makanan ringan untuk kami.

Sebelum Liam pulang, aku dan Elaina sempat mengobrol di ruang tamu.

Aku sempat menggodanya.

"Kapan kau akan menikah dengan Louis, bukankah hubungan kalian sudah lama?"

Elaina melepaskan kacamatanya, ia tersenyum.

"Kau tanyakan saja pada kakakmu itu, dia bahkan tak pernah menyinggung pernikahan."

"Aku pikir kau akan menikah duluan daripada aku. Sekarang... justru akulah yang—"

"Sssst" Elaina menempelkan telunjuknya dibibirku, dan melarang melanjutkan kata-kataku.

Suasana menjadi hening. Elaina sangat perhatian padaku.

Tiba-tiba ponselku berdering, telepon dari Liam.

"Fim, Liam ada di bandara, dia tahu kau di rumahku sekarang!"

Seketika, jantungku berdegup kencang, entah apa yang akan aku katakan Zephyr?

Bersambung...

1
Ani Suryani
jangan selingkuh
Mingyu gf😘
Pdahal kamu cuma di manfaat kan fim😞
☕︎⃝❥Haikal Mengare
Akhirnya, butuh berapa Bab ini, Phyr🗿.
PrettyDuck
ih dasaarrr!! akal2 an banget ini si zephyrr wkwkwk
PrettyDuck
nah kan sama aja zephyrr, lu juga main sama cewek. ngapain cemburu sama liam??
PrettyDuck
dih jadi flirty gini dia gara2 ada maunyaa 😩
Vᴇᴇ
awas lu phyr kalo berani macem" sama serafimmm 😠
Chimpanzini Menolak Hiatus!
duhh aku senyum² sendiri membaca keuwuan mereka berdua/Awkward//Awkward/
Mingyu gf😘
Nahkannn Zephyr pembohong😔
checangel_
Pertemuanmu itu hanya sebatas angin lewat Zea, yang berharap tak menjadi badai saja 😒🤧
checangel_
Tanda-tanda Reader hanya bisa berkata "Fim, curigalah pada suamimu itu"😅
checangel_
Firasat seorang wanita itu selalu tepat, apalagi jika dia bergelar sang istri, langit pun seketika mendukungnya, bahkan waktu juga ikut mengejar (suaminya) 🤭
Vᴇᴇ
drama untuk bisa punya anak cuma gue temuin dalam dunia novel, meanwhile di rl banyak remaja bahkan di bawah umur udaa gendong anak 🗿
checangel_: Real life terkadang memang lebih mengejutkan dari drama dan kita cukup jadi tokoh figurannya saja di realita orang lain 🤭🤧
total 1 replies
checangel_
Apakah kamu bangga Zephyr, jika perasaan Serafim terluka? termasuk juga perasaan Reader yang satu ini 😒🤧
checangel_
GPS dan bodyguard, berasa jadi istri kelas atas nggak sih, Serafim🤧
checangel_
Serafim, jika kamu nyaman bersamanya, berarti tandanya hatimu aman dengannya dan tak perlu lah dirimu meragukannya🤧 husnudzan lah terlebih dulu agar yang pernah menyapanya tak turut serta 😊
checangel_
Pasti setenang itu tempatnya, menyatu dengan alam🤧
checangel_
Istighfar saja agar kata hampir itu tak terjadi lagi🤧
Ani Suryani
sudah ku tinggalkan suami begitu
☕︎⃝❥Haikal Mengare
Manisnya 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!