NovelToon NovelToon
Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Dendam dua jiwa.

Jiwa seorang mafia cantik berhati dingin, memiliki kehebatan dan kecerdasan yang tak tertandingi, namun akhirnya hancur dan berakhir dengan mengenaskan karena pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.

Jiwa yang satu adalah jiwa seorang gadis lugu yang lemah, yang rapuh, yang berlumur kesedihan dan penderitaan.

Hingga akhirnya juga mati dalam kesedihan dan keputus asaan dan rasa kecewa yang mendalam. Dia mati akibat kelicikan dan penindasan yang dilakukan oleh adik angkatnya.

Hingga akhirnya dua jiwa itu menyatu dalam satu tubuh lemah; jiwa yang penuh amarah dan kecewa, dan jiwa yang penuh kesedihan dan putus asa, sehingga melahirkan dendam membara. Dendam dua jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17. Kehebohan di Kantin Sekolah part. 1

Annabella kembali menyantap sarapannya dengan tenang dan santai. Tidak menghiraukan lagi desas-desus tentang motornya.

Tapi....

"Ada ancaman yang datang ke mari, Kak," seketika jiwa Annabella menginfokan sesuatu pada jiwa Fiorella. "Geng Rangga dan geng Reinald menuju ke mari bersama geng Nikita."

"Sudah aku duga," gumam jiwa Fiorella menanggapi. "Tapi aku nggak takut!"

"Bagus, Kak, kita akan melawan mereka," sambut jiwa Annabella dengan girang. "Kayaknya Nikita ingin memanfaatkan kedua cowok brengsek itu untuk menindas kita."

"Me-na-rik...."

Tak lama kemudian, selagi siswa-siswi di kantin membicarakan tentang motor sport biru dan pemiliknya yang misterius, bersamaan dengan itu beberapa orang siswa masih membicarakan tentang kedatangan dan penampilannya yang sedikit beda.

Seketika pintu masuk kantin terbuka dengan cukup lebar. Membuat beberapa pengunjung kantin menoleh ke arah situ. Dan kejap berikut mereka langsung terkejut takut bercampur segan.

Karena di balik pintu itu menampilkan beberapa siswa populer yang akan segera masuk.

Sejenak mereka berhenti di ambang pintu sambil sepasang mata berkeliling ke seantero ruangan kantin, jelas mencari seseorang.

Mereka itulah....

"Yang rambut ikal dan berwajah kayak kulkas itu adalah Rangga," kata jiwa Annabella menginfokan. "Sedangkan yang berambut lurus dan berwajah angkuh itu adalah Reinald. Selebihnya adalah anggota geng masing-masing."

"Adapun dua cewek yang bersama Nikita adalah kedua sahabatnya yang sama-sama brengsek," lanjut jiwa Annabella, "yaitu Stella dan Vanka."

"Sepertinya akan ada adegan kasar nanti, Kak," kata jiwa Annabella mengungkapkan firasatnya. "Kakak harus melakukan sesuatu."

"Tenang saja, aku akan meretas CCTV di sekitar kantin ini," kata jiwa Fiorella. "Biar aman jika ada adegan kekerasan."

Lalu mengambil HP-nya yang baru dibeli yang lebih mewah dan lebih canggih dari HP Annabella yang dulu. Tak lama kemudian, Annabella sudah sibuk mengotak-atik HP-nya.

Setelah meretas CCTV kantin melalui HP, benda pintar itu dimasukkan kembali ke dalam tasnya. Kejap berikut dia kembali dalam mode santai dan tenang menikmati sarapannya.

Sementara itu beberapa siswa yang memang geng Rangga, Reinald dan Nikita masih ada di ambang pintu, masih mencari seseorang yang sudah jelas siapa yang dicari.

"Niki, apa kamu yakin motor sport biru itu milik Bella?" tanya Reinald sambil menoleh pada Nikita yang masih celingak-celinguk mencari Annabella.

Kantin sekolah PAS 1 memang cukup besar dan luas. Apalagi sudah banyak siswa yang berkunjung di sini. Apalagi Annabella duduk di meja paling belakang dan paling pojok. Ditambah lagi penampilannya telah berbeda sekarang.

Tentu saja cukup sulit bagi Nikita maupun kedua sahabatnya menemukan di mana tepatnya gadis itu berada. Terlebih lagi geng Rangga maupun geng Reinald, lebih-lebih sulit untuk menemukan.

"Aku yakin, Kak, motor sport itu memang milik Bella," sahut Bella sedikit panik juga karena belum menemukan Annabella.

"Bella, keluar kau!" teriak Reinald seketika. "Jangan sembunyi kayak pengecut hina!"

Suaranya yang keras yang bernada marah campur frustrasi langsung memenuhi ruangan kantin. Membuat seisi kantin langsung terkejut ketakutan.

★☆★☆

Tiba-tiba salah seorang siswa di salah satu meja berdiri dan langsung menghadap ke arah kedua geng populer itu. Lalu telunjuk tangan kirinya menunjuk ke satu arah sambil berkata.

"Bella ada di sana, Rei, di pojok ruangan paling belakang!"

Tanpa menunggu lama geng Reinald, geng Rangga maupun Nikita dan kedua sahabatnya langsung menoleh ke arah yang ditunjuk siswa laki-laki itu. Dan menunggu lama mereka segera mendapati wujud Annabella duduk tenang di situ.

Sedangkan Annabella, tidak memandang ke arah kedua geng populer itu. Dia malah menatap pada siswa yang memberi tahu keberadaannya itu. Dia menatap siswa itu dengan tajam, menguncinya dalam ingatan. Lalu....

"Kita akan urus cowok sialan itu belakangan, Kak," kata jiwa Annabella membisikkan. "Kita bakalan tunjukkan padanya kalau dia salah berurusan dengan kita."

"OK, manis...."

Lalu Annabella kembali pada modenya, tenang dan santai, seolah tidak terjadi apa-apa di sekitarnya barusan.

Sedangkan Rangga maupun Reinald masih berada di tempatnya sambil masih menatap wujud Annabella yang tampil beda sekarang. Tatapan mata mereka tampak ragu jika yang mereka lihat itu adalah Annabella.

"Kamu yakin itu Bella, Niki?" tanya Rangga bernada dingin. Sepasang matanya yang tajam dan dingin terus menatap Annabella yang tampak santai saja. Membuatnya masih ragu jika itu Annabella.

"Iya, Kak Rangga, itu memang Bella dalam penampilannya yang baru," sahut Nikita penuh semangat. Dalam benaknya sudah membayangkan penindasan yang akan didapat Annabella di sini.

"Rasakan kamu, Bella! Siapa suruh kamu bikin ulah!" ucap batin Nikita.

"Sebaiknya kita ke sana mendatanginya!" usul Reinald seolah memerintah.

Tanpa menunggu tanggapan Reinald langsung melangkah cepat menuju meja Annabella yang dikuti oleh keempat anggota gengnya. Menyusul kemudian Rangga dan keempat anggotanya. Hampir bersamaan Nikita dan kedua sahabatnya ikut di belakang.

Sementara seluruh pengunjung kantin yang semuanya siswa-siswi PAS 1 menyaksikan kejadian itu dengan hati yang berdebar-debar. Sebentar saja seluruh ruangan kantin terbungkus oleh suasana yang begitu menegangkan.

Di kepala mereka masing-masing sudah terngiang adegan penindasan terhadap Bella yang sungguh mengenaskan.

Tidak butuh waktu lama geng Rangga dan Geng Reinald sudah sampai di meja Annabella, dan langsung mengitari meja itu selayaknya mengepung Annabella. Nikita dan kedua sahabatnya menyusul kemudian.

Tapi untuk beberapa saat lamanya, baik Rangga maupun Reinald belum melakukan tindakan apa-apa. Begitu juga dengan anggota mereka masing-masing.

Lalu apa yang mereka lakukan dan pikirkan kalau begitu?

Kedua cowok populer dan tampan itu menatap Annabella, penampilannya yang baru, dengan tatapan mereka masing-masing.

Tapi seakan bersepakat kalau hati mereka yang paling dalam seketika terpesona dengan penampilan Annabella yang sekarang.

Gadis itu yang dulunya cupu dan lugu lagi penakut, kini begitu cantik, begitu manis, kalem dan elegan serta anggun. Pembawaannya kini begitu tenang, sarat akan keberanian yang absolut.

Hati mereka tentu saja menjerit keheranan melihat perubahan yang begitu drastis itu. Apakah ini efek sehabis bangun dari koma?

★☆★☆

Sementara Annabella, seolah tidak terjadi apa-apa di sekelilingnya, tetap tenang-tenang saja. Sikapnya tetap santai-santai saja. Bahkan sekarang sambil membaca buku, seolah sambil menunggu bell masuk kelas.

Melihat semua itu; melihat sepasang mata Rangga maupun Reinald yang begitu tajam seakan hendak menelan Annabella hidup-hidup, melihat Annabella yang begitu tenang, membuat semua pengunjung merasakan ketegangan yang semakin menghimpit dada. Membuat atmosfer di ruangan kantin semakin meningkat.

"Bella!" hardik Nikita seketika yang membangunkan kedua cowok tampan itu dari keterpanaan. "Nggak disangka ternyata kamu yang bikin kacau balapan Kak Rei dan Kak Rangga malam itu."

Nikita sengaja berkata seperti itu, bahkan dengan berani seolah lupa akan ancaman Annabella, agar kedua cowok populer itu segera bertindak.

Seketika Annabella berhenti membaca, lalu meletakkan buku itu di meja dengan perlahan. Kemudian mengangkat wajahnya dengan perlahan, terus memandang sekelilingnya dengan ekspresi seolah terkejut.

"Oh, ada apa nih?" gumamnya berlagak pilon. "Kenapa banyak orang mengitari mejaku?"

"Hei, Tuan-tuan, ada yang bisa aku bantu?" lanjutnya berlagak tidak mengerti dengan keadaan.

Keterpanaan Reinald terhadap kecantikan Annabella seketika lenyap. Kini berganti dengan amarah dan dendam yang seketika memenuhi kepalanya.

"Apa motor sport biru di pojok parkiran adalah motormu?" tanya Reinald dengan kasar penuh emosi.

"Motor sport?!" Annabella memiringkan sedikit kepalanya berlagak tidak paham pertanyaan Reinald barusan. "Mana ada aku punya motor mewah kayak gitu? Kayaknya kamu bercanda, Rei."

Sikap Annabella begitu tenang dan santai. Ucapannya pun begitu kalem. Amat beda dengan dirinya yang dulu, yang langsung gemetar ketakutan jika berhadapan dengan kemarahan mereka. Yang tidak berani mengangkat wajah, apalagi berkata sembarangan seperti sekarang ini.

Beberapa detik lamanya semua orang yang ada di situ, tak terkecuali Nikita, tercekat dalam rasa kaget bercampur heran yang sangat.

Bahkan Rangga amat-amat terkejut dibuatnya. Apakah ini benar Annabella? Kenapa begitu berani sekarang?

"Kamu nggak usah menyangkal deh, Bella," dengus Nikita semakin memancing provokasi. "Itu memang motormu 'kan, hasil curian?"

"Siram muka ular betina bermuka dua itu dengan jusmu, Kak!" titah jiwa Annabella dengan mantap dalam bisikan seketika.

Belum hilang gema bisikan itu dalam jiwa Fiorella, seketika --tubuh-- Annabella meraih gelas jusnya dengan cepat. Lalu secepat itu pula menyiramkan semua isinya ke wajah Nikita di seberang meja sana.

Pyuuur!

Kejadian itu tidak ada yang bakal menyangka akan dilakukan oleh seorang Annabella --yang dulunya gadis cupu dan penakut--, di depan umum seperti ini, di hadapan orang banyak.

Membuat Nikita tentu saja tidak dapat dan sempat mengantisipasi. Sehingga dengan tenangnya air jus itu mengguyur wajah cantik Nikita dengan telak, dengan presisi, dengan begitu memalukan.

"Akh...!" jerit Nikita dengan panik, merasakan perih pada wajah dan matanya.

Air jus itu mengguyur hampir seluruh wajahnya. Sebagian menyiprat ke bajunya. Sebagiannya lagi mengenai baju dan rambut Vanka dan Stella. Membuat kedua cewek itu langsung uring-uringan dengan marah.

"Apa yang kamu lakukan, brengsek?" pekik Nikita dalam rasa perih di matanya.

"Dasar cewek brengsek!"

"Kamu sekarang sudah berani main gila hah!"

Dengan gerakan cepat Vanka dan Stella langsung bertindak ke arah Annabella. Vanka mengitari meja sebelah kanan dan Stella dari sisi kira. Begitu keduanya sudah dalam jangkauan serangan....

Dengan cepat Annabella berdiri dari kursinya. Belum sempurna kakinya berdiri, kedua telapak tangannya yang terbuka langsung bertindak dengan cepat, melebihi gerakan Vanka maupun Stella.

Lalu....

Tlap! Tlap!

Kedua telapak tangan yang mungil tapi kokoh itu langsung mencengkeram leher Vanka dan Stella dengan kuat dan presisi. Membuat kedua cewek itu mau tidak mau terkejut dalam ketakutan dan kepanikan.

O o o..., belum berhenti sampai di situ tindakan mengerikan Annabella....

Belum lama mencengkeram kuat leher Vanka dan Stella, Annabella kembali melakukan gerakan ringan tapi cepat, membanting kepala kedua cewek itu di atas meja dengan cukup kuat, yang membuat beberapa pengunjung cewek menjerit ngeri.

Braaak! Braaak!

"Jika kalian nggak mau bicara baik-baik, nasib kalian seperti kedua cewek tolol ini!" ancam Annabella bernada dingin yang membekukan.

★☆★☆★

1
Adhie
maksudnya kenapa bella masih bertahan di kediaman winata?
bella menunggu momen di mana dia benar benar diusir oleh keluarga winata, baru dia mau keluar.
Aretha Shanum
kenapa harus bertahan disitu
Adhie: makasih sudah mampir kaka...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!