Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa gagal
.
.
satu bulan kemudian Amora berlari masuk ke dalam ruang IGD bersama dengan tim nya dan beberapa dokter dan suster lainya
baru saja terjadi kebakaran di salah satu pasar tradisional dan itu mengakibatkan banyak korban jiwa.
bahkan ada yang sudah meninggal akibat terbakar oleh sih jago merah yang tiba-tiba sedang mengamuk.
selain orang dewasa dan remaja banyak juga anak - anak yang terluka parah.
" sakit tolong dokter suster "
" seperti nya aku akan mati "
" anakku kemana anakku hiks... hiks... "
teriakkan demi teriakan yang terjadi di rumah sakit itu , Amora menatap iba kepada mereka semua bahkan rumah sakit Harapan Indah saat ini sudah full di karenakan korban kebakaran, jadinya sebagian pasien di bawa ke rumah sakti Peduli Kasih untuk mendapatkan pengobatan.
karena kebakaran saat ini bukan hanya membakar pasar tradisional saja tetapi rumah para penduduk yang ada di dekat pasar bahkan toko-toko besar pun ikut terbakar.
Dokter Dito mengikatkan tali berwarna kuning ke tangan seorang anak kecil yang kaki nya sudah gosong terbakar , dan hal itu mendaptkan teguran dari dokter Widya
" dia sudah meninggal dokter, kenapa kamu mengikat tangannya dengan tali kuning itu " tegur dokter Widya
" tidak dia masih hidup... pasien ku ini masih hidup... " bantah dokter Dito
dokter Widya meraih tangan anak itu dan segera memeriksa denyut nadi nya dan ternyata benar anak itu sudah meninggal terlihat dari tubuh nya yang sudah kaku
" dia sudah meninggal " ucap dokter Widya seraya membuka tali kuning di tangan anak itu
" dia masih hidup jangan dibuka " tegas nya seraya menarik tangan dokter Widya yang sudah membuka tali itu
dokter Widya membalikkan badan nya seraya menatap dokter Dito , " sadar lah dia sudah meninggal jangan seperti ini " ucap dokter Widya mengguncang pundak dokter Dito yang berdiri mematung itu seraya menatap pasien nya yang sudah tidak bernyawa lagi
" sadarlah.... masih banyak yang membutuhkan pertolongan kamu jangan seperti ini " ucap nya lagi dengan sedikit lembut
dokter Dito langsung melangkah pergi tanpa berkata apapun, dokter Widya menghembuskan nafas nya dengan kasar
" suster Lisa tolong urus jenazah nya aku mau memeriksa pasien yang lain nya " ucap dokter Widya kepada suster Lisa yang berada tidak jauh dari nya
sebelum melangkah pergi dari sana dokter Widya menutup mayat anak itu dengan kain putih.
Amora bersama dengan dokter Lucky sibuk di dalam ruang operasi, hingga beberapa jam kemudian semua nya sudah selesai
tim Anggrek kembali masuk ke dalam ruang ganti
" hari ini cukup melelahkan " ucap suster Tiara menghembuskan nafas nya dengan kasar
" oh ya dimana dokter Dito kenapa aku tidak melihat nya, ? bukan kah pekerjaan sudah selesai " tanya suster Lisa yang tidak melihat keberadaan dokter Dito biasanya dokter itu lah yang paling heboh di antara mereka ketika berhasil menyelesaikan pekerjaan nya dengan baik
semua nya melihat sekeliling rungan ganti itu tetapi tidak menemukan keberadaan dokter Dito disana
" dimana dia " tanya Amora menatap satu persatu teman nya itu
" aku akan mencari nya " ucap dokter Widya yang baru saja selesai mencuci tangan nya lalu ia segera keluar dari ruangan itu
mereka semua saling tatapan satu sama lain dengan expresi bingung. dan setelah nya mereka mengangkat bahu nya tidak tau.
" aku pulang duluan " Pamir Amora seraya tersenyum lalu melangkah keluar dari ruang ganti itu
tetapi sebelum Amora melangkah jauh seorang suster berlari ke arah nya dan menghentikan langkah nya
" maaf dokter " ucap suster itu dengan nafas yang naik turun
" iya kenapa ? " tanya Amora bingung
" pak Yudha memanggil anda keruangan nya, seperti nya ada hal penting yang mau beliau ceritakan bersama dengan anda " jawab suster itu
Amora diam ia bingung hal penting apa yang ingin di ceritakan oleh direktur nya malam-malam begini. dan tak lama Amora kembali berkata " aku akan menemui nya " Amora melangkah ke arah ruangan direktur dengan berbagai macam pertanyaan yang memenuhi kepala nya itu.
tak bisanya pak Yudha memanggil nya ke ruangan nya malam-malam begini.
.
.
.
di atap gedung rumah sakit, dokter Dito duduk di kursi besi yang ada disana seraya merokok matanya menatap kosong ke depan entah apa yang sedang di fikirkan nya.
dan seketika ia kaget saat seseorang datang dengan tiba-tiba dan merebut rokok nya dan menginjak nya begitu saja
dokter Dito marah ia mengangkat wajah nya melihat seorang wanita yang saat ini berdiri di depan nya dengan menatap nya tajam
" aku kira kamu sudah berhenti merokok ternyata masih sama seperti dulu " ucap wanita itu yang tak lain dokter Widya
dokter Dito seketika tidak bisa berkata-kata lagi, ia kembali menundukkan kepalanya tidak berani menatap wajah dokter Widya, wanita yang selama ini ia cinta ih, cinta pertama nya.
" katakan kepadaku kenapa kamu seperti ini " tanya dokter Widya karena ia hanya melihat dokter Dito diam seraya menundukkan kepalanya tanpa ingin melihat nya
" hiks... hiks... aku gagal hiks... " bukannya menjawab dokter Dito langsung menangis dan mengatakan hal yang tidak di mengerti oleh dokter Widya
" kamu menangis ? " tanya dokter Widya tidak menyangka jika dokter Dito menangis di depan nya seperti ini, dan ini pertama kalinya dokter Widya melihat dokter Dito menangis seperti ini
" aku gagal... aku gagal... hiks... hiks... " dokter Dito kembali mengatakan kata itu
" gagal kenapa ? tolong bicara yang jelas " pinta dokter Widya yang kini sudah berjongkok di hadapan dokter Dito
" aku gagal menjadi seorang dokter, aku gagal menyelamatkan nyawa pasien tadi " jelas nya dan akhirnya dokter Widya mengerti maksud dari nya
dokter Widya memegang kedua pundak dokter Dito dengan lembut, " kamu tidaklah gagal mungkin hidup nya sampai disitu saja "
" tidak... anak itu masih bernafas tapi kenapa tiba-tiba nafas nya hilang begitu saja... hiks... hiks... aku merasa tidak berguna menjadi seorang dokter " jelas nya lagi dengan menatap wajah dokter Widya
" dengar kita ini hanya seorang dokter dan dokter itu hanya manusia biasa bukan Tuhan " ucap dokter Widya berharap dokter Dito mengerti dengan ucapan nya itu
" tapi sebagai seorang dokter aku merasa gagal... hiks hiks... " ucap nya lagi dan dengan cepat dokter Widya memeluk dokter Dito untuk memberikan sedikit ketenangan kepada rekan kerja nya itu
di pelukan dokter Widya dokter Dito semakin menangis " sebagai manusia dan seorang dokter juga ada titik lelah nya maka menangis lah sepuasnya , tetapi setelah ini beranji lah kepada ku jangan pernah mengatakan kamu gagal kamu sudah melakukan yang terbaik tetapi takdir Tuhan lah yang menentukan semua nya " ucap dokter Widya di sela-sela pelukan mereka seraya mengelus pundak dokter Dito dengan lembut
dokter Dito menganggukkan kepalanya tetapi masih menangis.
.
.
.
Selamat malam guysss 🤗 selamat beristirahat semoga malam ini kalian mimpi indah ya 🤗🤗🥰
author kembali up satu bab malam ini, meskipun sedikit pusing dan badan rasanya sakit akibat habis latihan, tetapi hal itu tidak membuat semangat author hilang untuk up 😊
dan entah kenapa belum lolos-lolos bab nya, rasanya kulit author ini semakin keriput menunggu lolos dua puluh bab terbaik 😟 tetapi seperti nya itu hanya mimpi saja karena selama author berkarya belum ada satu pun yang lolos setidak nya dua puluh bab terbaik 🥺
seperti nya sudah cukup curhatan author malam ini, author dah ngantuk mau tidur 😴 dan jika ada typo nya mohon di tanda ih ya guysss soalnya author mengetik dengan cahaya mata yang tinggal dua wat 😵😵
.
.
.
