Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Calo... Bagaimana kalau saya bilang, saya mau serius sama kamu?" Suara Darren tidak terlalu besar tapi entah kenapa membuat Calo yang tadi dada sama Meca tersentak.
"Maksud mas apa?" tanya Calo pelan, dia tidak ingin berpikir berlebihan dan dia juga tidak ingin mendengar sesuatu yang pernah ia pikirkan itu.
"Aku ingin hubungan yang serius antara kita, lebih dari teman."
kita?!
Jelas sekali hubungan apa yang dimaksud Darren. Calo terdiam, dadanya berdebar tak karuan, ada banyak bisikan jahat di hatinya. Bagaimana ia bisa menjalani hubungan serius yang pernah merenggut kebahagian ibunya? Yang menghantar Calo pada kesendirian tanpa ada ayah yang menemani langkahnya.
Katakan saja Calo trauma tapi siapa yang tidak trauma ketika satu satunya orang yang penting di hidupnya harus merasakan sengsara hanya karena menikah dengan seorang pria biadap seperti ayahnya.
"Calo?" Panggil Darren saat melihat Calo termenung.
"Hah?! Iya apa?" Ucap Calo terkejut.
"Biasanya goda goda saya, pas saya udah tergoda kok malah kaget gitu." Ucap Darren yang diakhiri oleh kekehan.
"Apa yang dikatakan ibu pada mas Darren? Mas nggak mungkin tiba tiba ngelamar aku kan?" tanya Calo dengan kening berkerut bahkan dia tidak menanggapi candaan Darren tadi.
Calo sedang dalam mode serius.
"Bukan apa apa, pembicaraan aku dan ibuk bukan menyangkut hal ini. Saya sudah memikirkan ini dari jauh jauh hari. Perkataan kamu yang mengatakan bahwa seorang anak sedih tidak memiliki orang tua lengkap benar benar menyadarkan saya. Selama ini saya fokus memberikan materi pada Meca yang tanpa saya sadari dia juga butuh hal lain. Dia butuh kasih sayang dan bimbingan oleh orang tuanya. Dan..."
"Lalu mas ingin aku menjadi ibu untuk Meca?" tanya Calo dengan suara yang sedikit bergetar.
Darren terdiam sebentar tapi hal itu malah membuat bara api yang tadinya kecil pun meluap di dada Calo.
"Kenapa nggak pekerjakan saja aku jadi baby sitter anak mas, nggak usah pakai ikatan ikatan segala atau mas juga butuh aku sebagai pemuas kebutuhan biologis mas?!" Calo mengeluarkan unek uneknya langsung di depan Damar.
"Meca masuk mobil dulu ya sayang, Ayah mau ngomong sama Tante bentar." Darren tidak ingin Meca mendengarkan hal yang tidak tidak meskipun sedari tadi anak itu hanya diam saja.
"Bukan seperti itu maksudku Calo. Aku ingin serius sama kamu untuk menjadikan kamu istriku, ibu dari anak-anakku. Demi Allah aku tidak akan menikahkan kamu hanya karena ingin kamu mengasuh Meca saja. Aku serius dengan kamu karena selama ini aku nyaman dengan kamu, aku senang ketika melihat kamu saat aku capek pulang kerja. Aku suka ketika kamu menggoda ku padahal tampak sekali kalau kamu amatiran, aku suka saat kamu tiba tiba berbicara dewasa dan aku juga suka saat kamu bertingkat kekanakan di depanku. Aku suka segala tingkah kamu Calo." Darren benar benar berbicara panjang lebar di depan Calo.
Calo hanya dia mencoba memahami setiap kata yang di ucapkan Darren.
"Lalu saat tadi ibuk mengatakan bahwa dia ingin berhenti berkerja, ada suatu hal yang mengganjal di hatiku. Aku berpikir, mungkin aku kasihan melihat Meca yang tidak ada temannya. Tapi semakin lama aku menyadari bahwa bukan hanya Meca yang kehilangan tapi aku yang juga akan kehilangan kamu. Aku tidak akan melihat kamu ketika berangkat kerja, aku tidak akan melihat kamu pulang kerja, aku tidak akan melihat tingkah absurb kamu lagi, aku tidak akan melihat tawa lebar kamu lagi. Aku sadar Calo, bukan hanya Meca yang akan kehilangan kalian tapi aku juga."
Darren mengusap wajahnya lalu tatapannya kembali serius. Melangkah satu langkah ke depan memegang tangan kiri Calo.
"Aku menyukai kamu Calo, aku tidak ingin terlambat menyadari rasa ini. Aku menyukai segala tingkah absurb kamu, aku menyukai semuanya. Izinkan aku serius dengan kamu Calo..."
.
.
.
Siapin baju!!! kita mau kondangan
bersambung
jangan lupa baca cerita Author yang lain juga sambil nunggu update cerita ini
salam hangat dari author
good job kak 🤗