NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Iblis

Kembalinya Ratu Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirls

"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Sadar

" Kami Sudah Mencari Dan Memohon Pangeran Tapi Tidak Ada Satu Pun Tabib Di Istana Ini Yang Mau Memeriksa Tuan Putri

Karena Mereka Menganggap Tuan Putri Adalah Pembawa Sial," bukan Bibi Chan yang

menjawab melainkan Jingmi.

Deg.

tanpa mereka sadari sejak tadi di luar kamar alias di depan pintu ada sosok lain yang mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan.

sosok tersebut tak lain dan tak bukan adalah Putra Mahkota, ia ikut panik saat Pangeran Kedua menarik Tabib tadi dengan mengatakan jika saat ini gadis kecil yang tak pernah dia anggap akan keberadaannya tengah sekarat.

tentu saja hal itu membuat Putra Mahkota juga nekat bangun dari atas ranjangnya lalu keluar dari kamar mengejar akan Pangeran Kedua dan Tabib.

tak di sangka sampai disini ia akan mendengar kenyataan seperti ini, dia memang membenci An Yue tapi ia juga tak pernah mengharapkan kematian gadis kecil itu.

saat mendengar jika keadaan An Yue bisa saja mengancam nyawanya entah kenapa Putra Mahkota menjadi gelisah dan juga sesak secara bersamaan.

kenyataan lain menghantamnya tak kala

dirinya mendengar jika An Yue pernah melewati hal yang sama beberapa bulan lalu tapi tidak ada yang mau mengobatinya.

Putra Mahkota menjadi sedikit emosi mengingat walau An Yue bukanlah sosok yang dia inginkan hadirnya dan dia juga di abaikan bukan berarti para tabib dan pelayan

meremehkannya.

walau bagaimana pun juga darah Kaisar Zhu mengalir deras di nadi gadis kecil itu.

Putra Mahkota yang sedang melamun tidak menyadari jika saat ini Pangeran Kedua telah keluar dari dalam kamar An Yue.

" Apa Yang Kau Lakukan, Putra Mahkota?"

mendengar akan suara itu membuat Putra Mahkota yang sedang melamun langsung

tersadar hingga akhirnya ia mendongak dan menatap ke arah Pangeran Kedua.

" Tidak Ada," jawab Putra Mahkota dengan wajah dingin.

Pangeran Kedua yang melihat akan hal itu hanya mendengus dingin sebelum menatap nyalang ke arah Putra Mahkota.

" Kau Pasti Sedang Memastikan Apakah Keadaan An Yue Baik-bauk Saja Atau Tidak

Bukan? Sayangnya Kau Pasti Kecewa Karena An Yue Baik-baik Saja," ketus Pangeran Kedua.

" Jika Dia Baik-baik Saja Tidak Mungkin Dia Terbaring Di Atas Ranjang Seperti Itu," ucap Putra Mahkota pelan.

" Tutup Mulutmu Itu!" seru Pangeran Kedua yang menatap nyalang ke arah Putra Mahkota.

" An Yue Akan Baik-baik Saja Walau Kau Mendoakannya Setiap Saat Untuk Mati Sekalipun." kata Pangeran Kedua yang berlalu

pergi.

namun, sebelum itu terjadi Pangeran Kedua

menghentikan langkahnya berbalik menatap tajam ke arah Putra Mahkota.

" Lebih Baik Anda Pergi Dari Tempat Ini, Putra Mahkota, Saya Tidak Akan Bertanggung Jawab Jika Anda Sampai Di Serang Karena Datang Seperti Penyusup." tekan Pangeran Kedua yang membuat Putra Mahkota terdiam membisu.

Pangeran Kedua kemudian segera berbalik lalu berjalan menjauh dari tempat Putra

Mahkota meninggalkan pria itu yang masih terdiam membisu.

" Aku Memang Membencinya Tapi Aku Juga

Tidak Ingin Dia Mati, Bagaimana Pun Juga Dia Adalah Peninggalan Terakhir Dari Ibunda," lirih Putra Mahkota yang hanya bisa di dengar olehnya.

setelah terdiam beberapa saat akhirnya Putra Mahkota memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

...****************...

waktu terus berlalu tak tahu sudah berapa lama An Yue tertidur hingga ia sadar di bawah sebuah tempat yang sangat amat dia kenali.

tempat yang merupakan tempat ia lahir, di besarkan, berjaya, dan juga tewas secara bersamaan.

tempat itu tak lain dan tak bukan adalah Istana Iblis, Istana Iblis yang menjadi tempatnya selama di kehidupan sebelumnya.

sebuah gelombang bertebrangan membuat An Yue bisa melihat akan kehidupan masa lalunya lebih jelas lagi.

di mulai dari masa kecilnya, masa kecil An Yue di kehidupan masa lalu atau kehidupan masa kini sama saja, bedanya hanya di masa lalu ayahnya walau sangat membencinya tapi dia masih melihatnya sebagai anak walau

kadang dia akan di latih dengan keras hingga nyaris mati sekali pun.

An Yue melihat masa kecilnya yang dimana ia di latih dengan keras oleh seorang pria paruh baya yang tak lain adalah ayahnya sendiri.

jika ada yang bertanya dimana ibunya maka

jawabannya sama seperti kelahiran An Yue sekarang juga ia tak pernah merasakan kasih

sayang seorang ibu.

An Yue hanya tersenyum tipis melihat masa kecilnya di kehidupan sebelumnya yang sangat keras bahkan tak memiliki waktu

bermain seperti anak pada umumnya.

berpindah ke gelombang lain ternyata disana adalah masa dimana kejayaannya datang, ia

di angkat menjadi Ratu Iblis di saat usianya yang ke 18 tahun di saat ayahnya meninggal

tertusuk pedang saat ia sedang berjalan pulang setelah menyelesaikan salah satu

masalah yang menerka wilayah kekuasaan Kerajaan Iblisnya.

An Yue menatap peti mati ayahnya dengan tatapan memerah dan air mata yang menetas, di kehidupan dulu ia hanya memasang wajah datar bahkan senang saat ayahnya mati

karena berfikir ayahnya tidak menyayanginya.

namun di kehidupan ini dia tahu jika ayahnya melatihnya dengan keras agar ia menjadi wanita tangguh yang mampu untuk menjadi pemimpin kerajaan mereka agar tak jatuh di tangan musuh.

An Yue berpaling ke arah gelombang lain dimana ia melihat akan awal kisah pertemuannya dengan kekasihnya saat tak lama kematian ayahnya.

awalnya semuanya berjalan dengan lancar hingga tiba-tiba dia menjadi bodoh dan

mencintai pria itu seperti cinta buta.

hal yang dia sesali seumur hidupnya adalah dengan menyerahkan tahta kerajaannya pada pria yang menjadi kekasihnya lalu ia ikut ke

medang perang.

" Sialan, Aku Akan Membalaskan Dendam Ini."

tekad An Yue yang membuang muka.

tak sanggup dirinya menyaksikan sendiri bagaimana kematian itu datang di kehidupan masa lalunya dan pelakunya adalah orang yang sangat dia percayai, cintai, dan hormati di atas segalanya.

An Yue terdiam dengan pikiran yang berkecamuk hingga sebuah cahaya terang

menyinarinya sampai ia menutup matanya.

saat membuka mata ia sudah berada dalam kamarnya hingga membuat An Yue menghela

napas panjang lalu bangun dan bersandar di kepala ranjang miliknya.

" Aku Sangat Bodoh Hingga Sampai Mempercayai Kedua Manusia Hina Seperti Kalian, Lihat Saja Saat Waktunya Tiba Nanti Aku Akan Menghancurkan Kalian Tanpa Sisa, Namun Sebelum Itu Aku Harus Memperkuat Diriku Terlebih Dahulu, Kekuatanku Akan Bangkit Di Usiaku 18 Tahun Aku Harap Saat Itu Aku Sudah Lebih Kuat Hingga Saat Mereka Merasakan Keberadaanku Aku Bisa Membuat Orang-orang Di Sekitarku Aman," gumam An Yue dengan tenang.

Kriieettt..

" Astaga Nona! Anda Sudah Sadar?" Jingmi menjatuhkan mangkuk yang ada di tangannya

berlari ke arah An Yue.

sudah menjadi kebiasaan Jingmi yang akan menyeka tubuh An Yue setiap pagi dan sore, secara kebetulan ini pagi oleh karena itu, Jingmi masuk ke dalam kamar An Yue.

" Jingmi Berapa Hari Aku Tertidur?" tanya An Yue dengan tenang.

" 2 Hari Nona," jawab Jingmi yang membuat An Yue kaget.

" Dua Hari?" teriak An Yue yang langsung berdiri dari ranjang membuat Jingmi kaget.

" Ada Apa Nona?" tanya Jingmi dengan dahi yang mengkerut.

" Panggilkan Tang San Sekarang Juga." perintah An Yue tak bisa di bantah.

mendengar itu Jingmi tak perlu diperintah dua kali segera berlari keluar mencari akan

keberadaan Tang San.

sedangkan An Yue langsung melompat turun dari ranjang lalu berlari ke permandian mencuci muka lalu mencari pakaian serba hitamnya.

Braakkk...

pintu di buka dengan paksa oleh Tang San dan beberapa orang di belakangnya karena saat ini mereka sedang panik.

" Nona!"

" Tang San Apakah Acara Perburuan Ulang Tahun Para Pangeran Sudah Di Mulai?" tanya

An Yue dengan cepat.

" Belum Nona, Tapi Akan Di Adakan Hari Ini Juga." jawab Tang San.

" Siapkan Anak Panah Dan Busurku Sekarang Juga, Jingmi Pergi Ke Aula Kabarkan Aku Jika Lombanya Akan Di Mulai," perintah An Yue.

" Tapi Nona Anda Baru Saja Sadar," kata Jingmi yang khawatir akan keadaan An Yue.

An Yue yang tak suka di bantah langsung menatap tajam ke arah Jingmi.

" Aku Tuanmu Dan Apa Yang Aku Katakan Adalah Perintah Mutlak, Pergi!"

"Baik Nona.!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Cha Sumuk
bagus ceritanya krna mc ceweknya kuat tdk mudah di tindas tp bikin bingung dgn tulisan nya thor putus putus bait nya trs kebanyakan spasi,,titik komanya jg
Yuli: di aku gak gitu ya ka 😔 mungkin dari sistem nya ka padahal aku gak banyak pake spasi...
total 1 replies
Cha Sumuk
bagus tp tulisan nya susah untuk di bc bikin bingung... trlalu bnyk spasi nya bikin bingung
Yuli: di aku gak gitu ka.. itu otomatis dari sistem nya kali ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!