Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu orang-orang penting.
Lintang mulai bekerja di perusahaan dengan di bingbing oleh Kevin. Saat ini Lintang di minta Kevin untuk mempelajari berkas yang di bawa Kevin.
"Ini apa bang? " tanya Lintang.
"Ini semua berkas mulai dari keuangan, masalah karyawan dan yang lain. Kamu harus pelajari satu persatu, " jawab Kevin menjelaskan.
"Yang benar aja bang, aku bukan robot, " ucap Lintang tidak sanggup.
"Udah pelajari dulu kalau tidak mengerti nanti tanyakan sama Davit, " ujar Kevin menunjuk asistennya.
Lintang pun hanya bisa pasrah dan dia pun mulai membuka satu persatu berkas dan dia langsung pusing saat melihat angka-angka. Tapi Lintang gak boleh menyerah karena dia harus bisa agar beban sang abang berkurang. Seharian ini Lintang hanya mempelajari dua berkas dan itu pun sudah membuat dirinya pusing. Lintang pun pulang bersama Kevin dan di jalan Lintang malah tidur dan Kevin dia hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Lintang. Mereka pun tiba dan Kevin langsung membangunkan Lintang. Lintang pun bangun dan dia langsung turun lalu masuk.
"Ma, aku gak ikut makan malam ya, " ucap Lintang pada sang mama saat bertemu di ruang tamu.
"Loh kenapa?, kamu udah makan? " tanya sang mama.
"Lintang capek ma, Lintang mau lanjut tidur saja, " jawab Lintang lalu naik ke kamarnya Kevin dia hanya tersenyum melihat tingkah sang adik.
Lintang pun langsung menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur dan langsung melanjutkan tidurnya. Lintang ke bangun karena perutnya minta di isi. Lintang pun masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka lalu turun ke bawah untuk mencapai makanan. Lintang pun membuat mie rebus karena ingin yang segar dan pedes.
"Bangun juga kamu, " ucap Kevin yang menghampiri Lintang ke dapur
"Abang belum tidur? " tanya Lintang saat melirik Kevin.
"Abang baru beres buat berkas untuk kerjasama dengan perusahaan Dika, " jawab Kevin.
"Banh Dika, emang abang akan melakukan kerja sama apa sama perusahaan bang Dika? " tanya Lintang setelah duduk di hadapan Kevin.
"Untuk perusahaan kamu, jadi abang minta besok kamu ikut abang ketemu dengan Dika, " jawab Kevin.
"Oh, " ujar Lintang lalu memakainya mienya.
"Kenapa makan mie sih?, kan ada makanan tinggal kamu panaskan, " tanya Kevin.
"Malam-malam gini enaknya makan mie bang, " balas Lintang lalu fokus ke mienya.
Kevin dia hanya memperhatikan Lintang makan, dia sangat senang karena pada akhirnya Lintang banyak berubah tidak seperti dulu yang manja.
"Papa sudah siapkan asisten buat kamu, mungkin dia akan mulai bekerja minggu depan dan minggu depan abang sudah tenang buat melepas kamu, " ucap Kevin.
"Kenapa?, toh aku sama orang itu belum kenal dan terbiasa, " ucap Lintang.
"Siapa bilang?, kamu kenal dan dekat kok orang itu, " beritahu Kevin.
"Emang siapa? " tanya Lintang.
"Tar juga kamu tau, " jawab Kevin lalu beranjak hendak pergi.
"Abang mau kemana? " tanya Lintang.
"Ngantuk mau tidur, besok jangan sampai kesiangan, " pesan Kevin lalu meninggalkan Lintang di dapur sendiri.
Setelah selesai Lintang kembali ke kamarnya lalu di berbaring dan memikirkan siapa orang yang akan bantuin dia di perusahaan. Namun karena tidak bisa menebak akhirnya Lintang memutuskan untuk kembali tidur agar besok dia tidak kesiangan. Paginya Lintang sudah siap dan bahakan dia sudah duduk manis di meja makan sebelum Kevin turun.
"Tumben kamu pagi banget, " ucap Kevin lalu duduk di depan Lintang.
"Ya kan abang bilang jangan sampai kesiangan, " balas Lintang dengan memamerkan giginya.
"Jangan bilang kamu gak tidur, " ujar Kevin.
"Tidur lah, enak aja, " ucap Lintang.
"Aku yang bangunkan dia, " ucap Tantri membela Lintang.
"Kamu sayang, kok bisa? " tanya Kevin pada Tantri istrinya.
"Lintang semalam ngirim pesan padaku, kalau aku bangun tolong bangunkan dia juga, " jawab Tantri dan Lintang hanya Tersenyum.
Darius pun datang dan langsung duduk kemudian meminum kopinya.
"Vin, kamu jadi hari ini ketemu Dika? " tanya Darius.
"Jadi pa, setelah ketemu Dika baru aku ke kantor papa, " jawab Kevin.
"Kamu selesaikan dulu saja urusan kamu di perusahaan itu, jika setelah selesai baru kamu bisa mulai kembali ke kantor papa, " ucap Darius dan Lintang merasa tidak enak.
"Baik pa, " jawab Kevin.
Setelah sarapan Lintang pun pergi bersama Kevin ke kantor dan jam sembilan baru mereka keluar lagi untuk bertemu Dika. Dika pun tiba dan mereka mulai membicarakan kerjasama sedangkan Lintang dia hanya memperhatikan dan mencatat apa saja yang penting.
"Lin, kamu tenang saja aku pasti akan bantu kamu, " ucap Dika pada Lintang.
"Makasih bang, " jawab Lintang.
"Setelah ini lo mau kemana? " tanya Dika pada Kevin.
"Balik ke kantor lah, emang mau kemana? " jawab Kevin.
"Gue mau ketemu Adrian di kafe tempat biasa, " beritahu Dika.
"Sorry gue gak bisa, karena gue harus ngajarin Lintang masalah perusahaan, " balas Kevin.
"Oke, gue ngerti. Ya udah kalau gitu ketemu nanti malam, " ucap Dika dan Kevin pun mengangguk.
Mereka pun pulang dan hendak menuju kantor namun saat di jalan mereka malah mendapat panggilan telepon dari Darius agar ke kantornya.
"Ada apa ya bang? " tanya Lintang.
"Abang juga gak tau, " jawab Kevin dan Kevin langsung memutar balik mobilnya menuju kantor Darius.
Tibanya di kantor Kevin dan Lintang langsung masuk ke perusahan dan naik menuju ruangan Darius namun tibanya di ruangan Darius mereka kaget saat melihat banyak orang di sana.
"Nah akhirnya mereka datang, " ucap Darius, Kevin mau pun Lintang hanya tersenyum.
Darius mendekati mereka lalu merangkul Kevin.
"Ini anak ku Kevin Yang akan menggantikan aku, dan yang cewek ini Lintang dia sebentar lagi akan menjabat jadi CEO perusahaan Aditama, " ucap Darius mengenalkan mereka pada rekan bisnisnya.
Mereka pun menyalami orang-orang yang ada di ruangan itu dan mengenalkan diri. Darius mengenalkan mereka agar mereka terbiasa dengan orang-orang penting. Mereka pun makan siang dan Lintang sebenarnya sedikit risih karena belum biasa. Setelah makan dia mendekati Darius.
"Pa, aku pulang duluan ke kantor boleh? " tanya Lintang.
"Kenapa gak nunggu Kevin? " tanya balik Darius.
"Aku gak nyaman disini pa, " jawab Lintang.
"Sayang, kamu harus biasa karena nanti kamu akan sering bertemu dengan orang-orang seperti ini, " penjelasan Darius.
"Tapi, aku bisa belajar dengan perlahan kan pa, jangan langsung gitu aku belum terbiasa, " ucap Lintang.
Darius pun gak tega akhirnya memanggil Daren buat mengantar Lintang kembali ke kantornya.
"Bang Daren, Zyan kapan pulang? " tanya Lintang.
"Minggu depan non, kenapa udah kangen ya sama Zyan, " jawab nya malah ngatain.
"Tau aja bang Daren, " balas Lintang dengan santai.
"Padahal yang empat bulanan istri adiknya kenapa dia yang harus pulang coba non, " ucap Daren.
"Ya biar kumpul kali bang, " balas Lintang lalu menatap ke samping.