NovelToon NovelToon
Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fega Meilyana

Perempuan yang sangat menyukai anak kecil yang dibesarkan di panti asuhan lalu mendapat pekerjaan sebagai pengasuh dan guru les untuk anak laki-laki berumur 5 tahun. Namun tidak disangka, ia menemukan jodohnya yang tidak lain om dari anak tersebut. Berawal dari rasa jengkel lalu menjadi cinta .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fega Meilyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Adit

Adit melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, mendengar semua yang diucapkan tadi membuat emosi Adit meluap. Rahangnya mengeras dengan wajah merah padam. Ia memukul setir mobilnya.

Beberapa menit kemudian, Adit sampai di rumah. Adit mencari Hanna dan Raka di kamarnya. Hanna sedang menemani Raka setor hafalan surat. Adit membuka pintu kamar Raka dengan keras.

BRUG

Suara keras dari pintu kamar Raka terdengar sampai ke ruang keluarga. Semua keluarga Narendra kecuali Arka segera menghampiri ke kamar Raka apa yang sedang terjadi.

"Raka! Sini kamu! Apa benar kamu ikut lomba melukis hari ini"

Deg!

Raka hanya mematung, tidak dapat menjawab pertanyaan papanya. Hanna yang melihat Raka ketakutan langsung memeluknya.

"Raka cepat jawab pertanyaan papa!" bentak Adit.

"Maaf pak jangan bentak Raka seperti itu" Hanna mengusap kepala Raka menenangkan Raka yang sedang menangis.

"Kamu tidak usah ikut campur masalah saya dan anak saya! Pasti kamu kan yang mempengaruhi Raka hah!"

"Papa tolong jangan salahkan kak Hanna, kak Hanna tidak salah pa. Iya Raka ikut lomba melukis hari ini"

Semua keluarga Narendra pun menyaksikan amarah dari Adit.

"Adit! Apa yang kamu lakukan, kenapa kamu membuat Raka takut!" Ucap pak Hanung.

Bu Ratna dan oma langsung menghampiri dan memeluk Raka.

"Kenapa kamu melanggar janji kamu sendiri Raka? Papa sudah peringatkan kamu jangan melukis, lupakan hobbi kamu itu!"

"Apa salahnya kalau Raka melukis pa? Papa tidak pernah memberi tau alasannya!"

"Kamu tidak perlu tau! Papa melakukan itu semua demi keselamatan kamu"

"Sudah ya Raka, Raka jangan bantah papa lagi" Ucap Hanna.

Sekarang Adit menatap Hanna dengan tatapan tajam, "kamu sini!" Adit menarik tangan Hanna hingga keluar dari kamar Raka hingga Hanna jatuh tersungkur.

"Kamu kan pasti yang sudah mempengaruhi Raka, mana kata kamu akan menjaga Raka dan membuat Raka menepati janjinya!"

"Saya tidak tau apa-apa pak, saya memang sudah melarang Raka untuk ikut lomba itu" Jawab Hanna

"Kamu tidak usah bohong! Kamu itu bukan siapa-siapa disini kenapa kamu selalu ikut campur!"

Raka keluar kamarnya, langsung memeluk Hanna.

"Raka masuk ke kamar sekarang!" bentak Adit.

"Adit kita bisa bicara ini dengan baik-baik nak tolong jangan pakai emosi" Ucap bu Ratna

"Semenjak kamu menjadi pengasuhnya, Raka menjadi anak yang tidak nurut lagi apa kata saya sebagai papanya, kamu mempengaruhi Raka apa hah, kamu membawa pengaruh buruk untuk Raka!"

"Adit sudah, jangan bicara seperti itu lagi dengan Hanna" kali ini eyang berbicara, eyang tidak tega melihat Hanna dan Raka menangis.

"Kalian tidak tau apa yang selama ini aku alami, aku berusaha keras menjauhkan Raka dari itu semua agar Raka bisa hidup damai. Kalian tidak tau kan alasan kenapa Aisyah meninggal dalam kecelakaan?" Adit ikut menangis, emosi yang memuncak membuat dia kehilangan akal sehat sehingga berbicara yang dapat menyakiti hati Hanna.

Arka yang baru pulang kerja mendengar suara ribut-ribut di dalam.

"Ada apa ini? hanna mengapa kamu menangis?"

"Sudah kamu tidak usah dramatisir lagi. Kamu harus pergi sekarang juga, jangan pernah temui Raka lagi agar kamu tidak membawa pengaruh buruk untuknya lagi" Adit berbicara tanpa menoleh ke Hanna

"Eyang ada apa sebenarnya ini?" Arka dibuat bingung.

"Eyang, Adit batalkan perjodohan Adit dengan Hanna"

"Hanna, ayo bangun sayang. Maafkan Adit ya, dia hanya emosi" Ucap oma.

"ini gaji kamu, silahkan kamu pergi dari sini" Adit meletakkan amplop coklat di meja.

"Tidak perlu pak, saya juga minta maaf mungkin memang benar saya membawa pengaruh buruk untuk Raka. Saya berterimakasih sama keluarga ini sudah memperlakukan saya dengan baik. Saya permisi".

Hanna langsung berlari keluar tanpa membawa semua barangnya termasuk tasnya yang berisi dompet dan ponselnya.

Arka sedikit mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Ratna yang berada di kamar Raka sedang menenangkan Raka yang masih saja menangis.

Eyang menceritakan semuanya ke Arka aoa yang sudah terjadi tadi.

"Eyang kecewa sama kamu Adit! Tidak habis pikir eyang kenapa kamu begitu menyakiti anak kamu sendiri. Sebenarnya apa masalah kamu sampai kamu melarang keras Raka?!" Bentak eyang.

"Eyang sudah ya, eyang juga tenang dulu biar Arka yang cerita"

Setelah semua duduk, Arka menceritakan kejadian beberapa tahun yang lalu.

"Sebenarnya kak Aisyah bukan murni kecelakaan, almarhumah ditabrak oleh seorang wanita. Wanita itu merasa iri dengan kesuksesan kak Aisyah.

Kak Aisyah memenangkan lomba melukis, mengalahkan wanita itu yang sudah mempertahankan kemenangannya. Wanita itu tidak terima dengan kekalahan, dia juga cemburu terhadap kak Aisyah karena banyak yang melirik karya lukisannya, makanya dia merencanakan kecelakaan tersebut. Kami tau itu semua setelah mengecek CCTV, awalnya kami tidak curiga namun ada kejanggalan dari kejadian tersebut. Akhirnya setelah mengumpulkan semua bukti wanita itu ditangkap dan masuk penjara. Arka yang mengurus itu semua, kak Adit tidak mau berurusan dengan wanita itu. Maka dari itu kak Adit melarang Raka menjadi pelukis karna kak Adit trauma dengan kejadian itu eyang".

"kenapa hal seperti ini kalian tidak bercerita?" Tanya pak Hanung

"Maafin kami eyang"

Ratna keluar dari kamar Raka dengan tergesa-gesa.

"Arka cepat kamu susul Hanna, dia pergi begitu saja tanpa membawa apapun, ini sudah malam, mama takut Hanna terjadi sesuatu". Ucap bu Ratna sambil memberikan tas Hanna

Arka langsung mengambil tas Hanna yang dimana tas Hanna itu terbuka dan jatuhlah sebuah foto. Arka tidak menyadarinya namun eyang menyadari ada sesuatu jang jatuh dari tas Hanna. Eyang mengambil foto tersebut dan melihatnya.

Deg!

1
Rista Ismi Utami
Semangat 💪🏻
lontongletoi
🤣🤣🤣 saingn g tuh
lontongletoi
kenangan yng indah dn sulit untuk di lupakan 🫂
lontongletoi
wah wah hati2 ya Hanna jangan sampai ucapan mu jdi bumerang untukmu 🤣🤣🤣🤣
lontongletoi
ga tau aku yang ngeleg atau emng crtnya aga blibet kurang jelas ketika perkenalan keluarganya 🤣🤣 spertinya aku yang lagi loading Thor
Fegajon: maaf ya aku masih newbie, support terus ya 🙏🏻
total 1 replies
lontongletoi
mampir thor 💪
iqbal nasution
oke
lyPoppy
Wah, mantap!
🍧·🍨Kem tình yêu
Dijamin ngakak mulu!
Fegajon: terimakasih 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!