Budi seorang remaja tampan tak terduga mendapat warisan yang membuat nya menjadi kuat dan sakti
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anto di kerjai
Pak Tarno yang berusaha menyaingi cafe Sahabat milik Budi , berusaha keras agar pelanggan Budi berpindah padanya, dia juga membuat dekorasi yang bertema persis dengan Cafe Sahabat.
Budi tahu akan hal itu ,tapi ia tak mempermasalahkan , bila mampu silahkan saja ,rejeki ga mungkin tertukar , itu yang selalu ada di pikiran Budi.
Pak jali yang seorang manajer sebuah perusahaan tak malu mempromosikan Cafe Sahabat, ia bahkan menyuruh karyawan bawahannya untuk membeli kopi dan roti di sana saat ada pertemuan relasi. Cafe Sahabat memang menyediakan jasa antar untuk pembelian di atas sepuluh cup kopi dan roti. Membuat Cafe Sahabat semakin terkenal ,belum lagi teman teman Linda yang mayoritas mahasiswa selalu datang hanya untuk menikmati secangkir kopi sambil mencuri curi pandang pada wajah tampan Budi .
" Kenapa kamu ga deketin anak itu Lin" ucap Mira salah seorang teman Linda.
" Udah ada pawangnya ,kalau ga mah heeeem" ucap Linda gemas. Linda memang suka dengan Budi semenjak Budi mengobati penyakitnya yang membandel
" Huh sayang amat ganteng gitu di ambil orang" gerutu sary , ia greget dengan Budi apalagi bila Budi sedang tersenyum saat melayani pesanan mereka
Sebagai pelayan di cafe tentu saja Budi harus ramah dan murah senyum ,namun karena senyumnya banyak wanita muda yang salting, dan berusaha mendekati Budi, hanya saja Budi menjaga jarak . Ia tak meladeni wanita wanita yang mendekatinya , ada Clara yang sudah menjadi kekasihnya . Ia tak ingin menyakiti hati Clara, Clara menyukainya saat dirinya dalam keadaan miskin dan tak punya apa apa maka ia akan selalu berusaha setia pada Clara ,apalagi Clara telah memberikan segalanya padanya.
" Emang yang mana pacarnya?" Tanya Mira yang penasaran
" Hari ini belum dateng , mungkin agak sorean " ucap Linda ." Dia bos disini bersama Budi , mereka yang merintis Cafe ini ,dan mereka yang membantu itu sahabat Budi dari kecil, makanya Cafe ini di namai Cafe Sahabat" ucap Linda
" Wah hebat juga yah, walau menumpang sama pacarnya" celetuk Ria
" Ga, mereka patungan membuka usaha ini ,dan kamu tahu , Budi itu begini" ucap Linda mengacungkan jempolnya
" Apanya ,gituannya!" Mira yang memang blak blakan asal omong.
" Dasar mesum, bukan itu maksudku "gerutu Linda kesal .
" Kirain kamu udah ninaninu sama Budi , aku juga mau dong" goda Mira
" Budi itu hebat , kalian tahu kemarin aku sakit kan , sudah berobat kemana mana tapi ga sembuh, eh malah sembuh di obati oleh Budi " ucap Linda .
" Wah, aku juga mau lah di obati Budi " ucap Sary bersemangat
" Hus ga segampang itu ,Budi bisa ngeliat kita sakit apa ga" tegur Linda.
" Aku sakit , sakit hati kalau ga dapat dia, hi hi hi "ucap Sary sambil terkikik
Linda terkekeh melihat Sary yang kumat genitnya.
Budi mendengar percakapan itu ,namun ia pura pura tak mendengar , semakin lama latihan pendengaran Budi semakin tajam begitu juga dengan penglihatan nya .
Dengan adanya alam kecil di cincinnya Budi bisa naik dengan cepat tenaga dalam nya, ilmu kebatinannya pun semakin kuat.
♣️♣️♣️♣️♣️♣️
Di rumah Anton , beberapa preman telah di sewa oleh Anton untuk memberi pelajaran pada Budi, ia tak mengetahui tentang Budi yang mengalahkan Purnomo dalam tantangan silat.
" Kapan kalian akan bergerak?" Tanya Anton , ia berencana mendatangi Cafe Sahabat dan menghajar Budi di sana.
" Nanti sore, kita akan mengobrak Abrik Cafe Budi, dan membuatnya patah tulang!" Seru jimmy kepala preman yang Anton sewa.
" Baik aku akan menunggu kabar dari mu" ucap Anton .
Di Way Balak juga Eyang Hitam di datangi oleh pak Harry ,ia memprotes karena Linda tak juga mati .
" Ada seseorang yang melindungi Linda" sekarang aku akan mengirim Jin Merah untuk merasukinya." Ucap Eyang Hitam .
" Ya , Eyang" pak Harry menjadi senang mendengarnya ia sangat mendendam pada Linda yang menolaknya , bila ia tak bisa memiliki Linda , maka orang lain pun tak boleh. Itu menurut pikiran piciknya.
Di alam cincin Jira merasa sangat senang apalagi Budi memberinya tehnik penguat jiwa membuatnya semakin senang berada di alam cincin. Merasa bosan sendiri ia keluar dari alam cincin,
" Nah ini yang asik" ucap Jira yang melihat Anto sedang ngelamun di post jaga parkiran , melihat cangkir plastik kosong di samping Anto yang sedang termenung Dengan iseng dia menjatuhkan gelas itu.
" Eh, kok jatuh, perasaan ga ada angin " gumam Anto heran
Buuus
Jira meniup tengkuk Anto ,
" Ih, kok ada yang yang niup, " gumam Anto mengusap tengkuknya nya.
" Kok jadi merinding gini ?" Anto melihat ke kiri dan ke kanan, siapa tahu Ade atau Budi yang mengerjainya.
Mata Anto melotot, dengkulnya gemetaran karena tiba tiba gelas itu melayang layang di atas meja seperti ada yang memainkan .
" Hantuuuuu!" Anto berlari menuju Cafe, Jira langsung menghilang lagi takut ketahuan oleh Budi.
" Hei, ada apa " teriak Ade yang melihat Anto kedubrukan masuk ke cafe dan bersembunyi di bawah meja kasir.
Plak
Plak
Linda yang kaget ada seseorang masuk ke kolong kasir spontan memukul Anto.
" Aduuuh , sakit kak " teriak Anto menjerit terkena pukulan Linda
" Kamu mau ngapain kesana, mau ngintip !" Seru Linda marah.
" Tolongin , ada hantu di pos parkir " Anto memohon pada Linda .
" Hantu, ah loe ngaco bilang aja mau ngintip,!" Teriak Linda tak percaya
" Ngintip apa kak Linda kan pake celana panjang" gerutu Anto sambil keluar dari kolong meja ,
" Eh , iya yah, aku pikir aku make rok" Linda tersenyum malu .
" Lagian ngagetin orang" ucap Linda kemudian.
" Yeu, namanya juga orang ketakutan " timpal Anto mengusap usap punggungnya yang terkena pukulan Linda tadi .
" Aduuh kasihan, " Linda mengusap usap punggung Anto yang tadi ia pukul .
" Nah gitu dong, sering sering aja" ucap Anto tersenyum hilang rasa sakit dan takutnya karena di usap Linda.
" Huu maunya," ucap Linda " dah sana jaga lagi parkiran nanti kena marah bos lho" ucap Linda bergurau.
" Takut, temenin yuk" pinta Anto , sambil menatap Ade, Nurul dan Linda bergantian.
" Eh loe itu laki apa perempuan coba di liat" ucap Linda,
" Yuk lihat" Anto tanpa merasa berdosa menarik Linda
" Antoooo!" Linda menjerit memberontak.
" He he he" ,Anto malah tertawa tanpa dosa
" Laki laki penakut, potong lagi aja burungnya " ucap Linda sewot.
" Eh jangan , aset berharga satu satunya ini " Anto langsung menutupi selangkangannya.
" Udah udah, ayo kita lihat ke pos" ucap Ade melerai Anto dan Linda .
" He he he, gitu dong" Anto mengekor pada Ade, saat sampai di pos parkir ia bersembunyi di belakang Ade.
" Mana , ga ada apa apa?" Ucap Ade melihat ruangan pos itu biasa biasa saja tak ada yang aneh.
" Eh ,beneran tadi gelas nya terbang sendiri" ucap Anto berusaha menyakinkan Ade
" Hadeuh , minumnya kapan, mabuknya sekarang, dah tungguin parkiran ,aku mau ke dalam lagi" gerutu Ade meninggalkan Anto yang masih berdiri takut takut.