NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Dunia Pria Yang Mengaku Suamiku

Terjebak Dalam Dunia Pria Yang Mengaku Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Time Travel / Dokter Genius / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Dark Romance
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

bijak dalam memilih bacaan!


"Kamu... siapa?" bisik Zeya lirih, tangan kirinya memegangi kepala yang berdenyut hebat.

Pria itu tersenyum lembut, menatapnya seolah ia adalah hal paling berharga di dunia ini.
"Aku suamimu, sayang. Kau mungkin lupa... tapi tenang saja. Aku akan membuatmu jatuh cinta lagi...seperti dulu."

*****

Zeya, seorang mahasiswi kedokteran, tiba-tiba terbangun di dunia asing. Ia masih dirinya yang sama,nama, wajah, usia..tak ada yang berubah.

Kecuali satu hal, kini ia punya suami.

Ares Mahendra. Dosen dingin yang terlalu lembut saat bicara, terlalu cepat muncul saat dibutuhkan… dan terlalu mengikat untuk disebut sebagai “suami biasa.”

Zeya tidak mengingat apa pun. Tapi dokumen, cincin, dan tatapan Ares terlalu nyata untuk disangkal. Ia pun mulai percaya...

Hingga satu rahasia terkuak,zeya bukan istri nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 : Patuh Bukan Berarti Percaya

Zeya melangkah beriringan dengan Ares di sisinya,kedua tangan mereka saling bergandengan,jari jemari Ares dan Zeya saling bertautan begitu erat,seolah Ares tak ingin melepaskan tangan sang istri.

Senyum tipis menghiasi wajah Ares,sementara zeya menunduk sedikit,mencoba menghindari sorotan banyak mata yang kini tengah memperhatikan mereka berdua.

Ares yang sadar akan sikap zeya,segera menoleh ke samping."ada apa sayang?"tanya nya khawatir.

Zeya menggeleng pelan."aku cuma sedikit tidak nyaman"

"apa karena banyak orang menatap mu aneh?"tebak Ares tentu saja benar.

Zeya mengangguk pelan.

"abaikan saja mereka"

"tapi...kenapa mereka menatap ku begitu?"

Ares tersenyum penuh maksud,ia mengangkat tangan keduanya yang bergandengan."biasa nya aku tidak pernah menggandeng tangan mu seperti ini di depan umum"alibi Ares lagi."mungkin mereka sedikit terkejut"tambah Ares yakin.

Zeya mengangguk pelan,meski masih penasaran, ia tidak bertanya lagi.dan memilih untuk kembali berjalan memasuki area kampus.

Begitu mereka sampai di area kampus, suasana seketika berubah. Seolah dunia membeku untuk sesaat.

Semua kepala menoleh. Beberapa mahasiswa yang tengah duduk santai langsung berhenti berbicara. Suara gumaman lirih mulai terdengar, disusul bisik-bisik tak percaya yang menyebar cepat bagai api kecil yang membakar daun kering.

“...itu Zeya, kan?”kata seseorang di sana.

“Bukannya dia... sudah...”

“Gila. Aku pikir dia udah mati.”

"bukan nya sudah setahun yang lalu.."bisik orang itu lagi.

"kurasa dia bangkit dari kematian"

Zeya tidak bisa untuk pura pura tidak mendengar,jelas jelas mereka tengah menggosip tentang nya.

Zeya merasakan detak jantungnya makin tak beraturan. Semakin banyak pasang mata yang menatapnya, semakin besar dorongan aneh dalam dirinya untuk bertanya pada Ares tentang apa yang mereka bicarakan.

"apa maksud mereka tentang kematian setahun yang lalu?"tanya Zeya akhirnya tidak tahan lagi.

Ares menoleh perlahan,tatapan nya menahan,seakan tidak suka pada pertanyaan yang Zeya ajukan."mereka cuma bercanda"jawab Ares pelan.

"tapi...kurasa mereka tidak sedang bercanda,mereka kelihatan takut padaku"bantah zeya tidak percaya.

"Sayang,berhenti mendengarkan omong kosong orang lain"perintah Ares serius,dia tampak sedang menahan amarah.

"omong kosong?"

Genggaman tangan Ares terasa lebih kuat dari yang tadi."Sayang...kamu tidak perlu memperdulikan mereka,tugas mu hanya belajar dengan baik di kampus,hanya itu..tidak perlu mendengar kan omong kosong mereka"tambah Ares dengan wajah serius.

"tapi..."

"Sayang...jangan membantahku,aku sangat tidak suka istriku menjadi wanita pembangkang"nada suara Ares terdengar tegas dan penuh intimidasi.

Pada akhirnya, Zeya hanya bisa mengangguk pelan. Patuh.Ares tersenyum tipis, senyum puas yang penuh kepemilikan.

Ia senang. Zeya begitu mudah diatur.

"Bagus..." bisiknya sambil mengusap lembut rambut istrinya. "Kamu memang istriku yang manis. Teruslah seperti itu, ya... jangan terlalu banyak bertanya tentang hal-hal yang tidak penting."

Ia menatap mata Zeya dalam-dalam, suaranya merendah, seolah menasihati dengan penuh cinta.

"Belajarlah untuk tidak mencampuri urusan yang bukan urusanmu. Omongan mereka itu... cuma kebisingan. Kamu nggak perlu tahu. Percaya saja sama aku, ya, Sayang?"ucap Ares sangat lembut ketika permintaan nya di turuti.

Zeya menunduk, menghindari tatapan mata itu. Tatapan yang terlalu dalam... terlalu menekan.

"Kenapa aku merasa...seperti di kurung?,padahal Ares tidak pernah meninggikan suara,ucapan nya manis,sikapnya hangat,tapi...entah kenapa,setiap kalimat yang keluar dari mulutnya terasa seperti tali halus yang melilit pergelangan kakiku"batin zeya tengah berperang dengan diri nya sendiri.

Zeya memegang tali tas nya erat.

"Bukan kah aku istrinya....katanya dia hanya ingin menjagaku,tapi..kenapa aku tidak boleh mengetahui apa pun,apa itu artinya sayang versi dia?"Zeya masih bertanya tanya dalam hatinya.

Zeya mencuri pandang ke wajah Ares. Laki-laki itu masih tersenyum. Tenang. Terkendali.

Tapi senyuman itu tak membuatnya nyaman.

Justru membuat jantungnya berdegup lebih kencang—bukan karena cinta, tapi karena firasat aneh yang terus berbisik di dalam hati

"sepertinya ada yang tidak beres.tapi...apa?"gumam zeya pelan.

"kenapa kamu melamun?"tanya ares membuat lamunan zeya buyar seketika.

zeya segera menggeleng ribut,jangan sampai Ares mengetahui soal apa yang ia pikirkan.

"aku cuma berpikir... yang kamu katakan itu benar,aku tidak perlu mendengar kan omong kosong mereka"ujar Zeya pura pura agar Ares tidak curiga.

Raut wajah Ares berubah melembut,dia tersenyum manis pada sang istri.

"mau aku antar ke depan kelasmu?"Ares menawarkan.dan zeya hanya mengangguk pelan.

Ares kembali melangkah dengan tenang, matanya tajam menelisik setiap orang yang berani menatap mereka terlalu lama. Seakan dengan satu pandangannya saja, ia bisa membungkam semua tanya dan kecurigaan dari mereka.

Dan di antara semua tatapan itu, satu hal yang tak bisa disangkal oleh zeya,semua orang melihatnya seperti melihat sesuatu yang seharusnya tak lagi ada di dunia ini.

1
Gedang Raja
bagus
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
Kem mlem 🍨🍨🍨
Gimana sih thor, nggak sabar ni...
Azida21: Sabar yah,Author usahain update bab nya banyak hari ini❤️
total 1 replies
Kami
Bener-bener nggak bisa berhenti baca!
Azida21: terima kasih sudah baca,di tunggu kelanjutan nya yah🤭
total 1 replies
kawaiko
Jauh melebihi harapanku.
Azida21: terima kasih☺️,Author senang kalau kamu puas dengan karya nya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!