Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Clarisha Hanna Wijaya

Clarisha Hanna Wijaya, gadis yang hari ini berulang tahun yang ke 19 tahun. Mempunyai tubuh mungil, lesung pipi yang manis, dan selalu ceria seolah yang melihatnya pun ia tak pernah merasakan kesedihan.

Senyuman manisnya mampu membuat siapapun ikut tersenyum, dia selalu berusaha membuat orang sekitarnya bahagia. Dia juga sangat menyukai anak kecil.

Bagaimana tidak menyukai? Dia tumbuh dan hidup di Panti Asuhan selama 7 tahun sejak dia berumur 12 tahun.

Siapa sangka dibalik keceriaannya dia telah melewat kehidupan pahit, pengalaman yang menjadikan dia tumbuh menjadi wanita kuat dan tidak mudah menangis.

Dia mengerti bagaimana kehidupan dan perasaan anak anak panti disana, ada yang kehilangan orang tuanya maka dititipkan di panti asuhan oleh neneknya, ada yang dibuang oleh ibunya dan ada juga dari jalanan yang sengaja dibawa ke panti agar mempunyai kehidupan yang jauh lebih baik. Hanna besar di panti bersama mamanya, lalu mamanya meninggalkan Hanna dan menitipkannya kepada adik mamanya yang tak lain pemilik panti asuhan tersebut.

***

Mentari pagi sudah mulai terlihat dan cahayanya menembus jendela kamar membuat Hanna merasa silau...

"Hooaaamm, Wah sudah jam 7, nyenyak sekali aku tidurnya".

Hanna sedang kedatangan tamu bulanan jadi dia mematikan alarmnya agar bisa bangun lebih siang lagi. Lagipula dia sedang berulang tahun hari ini jadi tidak masalah kalau berleha-leha sedikit.

Lalu Hanna mengambil bingkai foto yang berada di meja kecil di samping tempat tidurnya

"Hai ma, ini ulang tahun ke 5 aku tanpa mama, lihat aku sudah besar hehe walaupun aku masih terus sedih memikirkan mama dan masa lalu kita dulu tapi percaya mah aku sudah jauh lebih baik. Aku kangen banget sama mama, apa mama juga kangen sama aku? Aku sudah kuliah mah tapi aku juga tidak bisa terus terusan merepotkan tante dan ka Syifa. Aku mao cari pekerjaan saja dulu. Aku sudah harus mandiri. Hm, Sudah dulu ya mah nanti sore aku ke makam mama ya, kita lanjut cerita ceritanya."

Sejenak dia menyeka buliran air yang jatuh dari pelupuk mata, apapun yang menyangkut mamanya pasti akan sedih terlebih dengan kehidupan masa lalunya yang begitu menyakitkan.

"Ah sudahlah aku harus bangkit demi mama, aku akan jadi anak yang pemaaf dan selalu ceria". Ujar Hannah sembari membawa handuk untuk segera mandi.

***

Dibawah sudah ada tante dewi yang tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk Hannah dan anaknya "Syifa Latifa".

Selama 7 tahun dia tinggal bersama dengan tante Dewi, adik dari mamanya Hanna, yaitu Hanindita. Tante dewi punya anak hanya satu yaitu cuma kak Syifa aja. Umur mereka cukup terbilang jauh yaitu beda 7 tahun.

"Selamat pagi, ponakan tante tersayang, nyenyak ya nak tidurnya?"

"Hehe iya tante maaf ya aku bangun siang karna lagi palang merah"

"Gapapa kok nak, oiya, selamat ulang tahun ya nak semoga selama hidup kamu selalu diberi kebahagiaan dan segera menemukan jodoh". ujar tante dewi sambil memeluk Hanna.

"ah tante aku belom kepikiran soal jodoh , aku masih ingin bebas kemanapun aku mau, lagian mana ada cowo yang mau sama aku"

"Halah bukan ga ada, kamu tuh yang pemilih". kali ini ka Syifa datang dan meyahuti sepupunya itu.

"Hm bukannya ka Syifa tuh yang pemilih, sudah banyak yang melamar kaka tapi kaka masih aja terpaku dengan cinta semasa SMA kaka wleee". ujar Hanna, mereka walaupun sering berdebat tapi mereka saling menyayangi, melindungi dan tentunya bergosip hehehe..

"Bener tuh apa yang dibilang adik kamu, kamu sudah mau 27 tahun harusnya kamu sudah menikah dan beri mama cucu, ini sibuk terus dengan dunia roti kamu".

"Kalo sudah bahas ini aku pasti kalah telak, udahlah aku berangkat aja ke toko, hari ini banyak pesanan. Oiya dek, nanti malam bisa jemput kaka? Kamu kan hari ini ulang tahun, kita pergi rayakan bersama. Gimana?".

"Mau kemana ka? Kaka yang teraktir ya hehe"

"Kamu yang ulang tahun kok aku yang teraktir, hm yasudah gapapa hitung- hitung kasih bonus soalnya pesanan roti lagi membludak nih" seru ka Syifa.

"Wah alhamdulillah rejeki anak solehah! Terimakasih kaka, love you sekebon hehehe".

Seru Hannah sambil berpelukan dan menciumi pipi ka Syifa.

"Ih apa sih kamu. Yaudah aku berangkat dulu ya mah". Sambil mencium punggung tangan mama Dewi.

"Hati hati dijalan ya nak, jangan ngebut bawa mobilnya".

"Iya mah, assalamu'alaikum".

"Wa'alaikum salam". Hanna kamu jadi ambil cuti kuliah kamu hari ini nak? Tante serius gapapa tidak merasa direpotkan, kamu kuliah aja yah sesuai kemauan mama kamu".

"Tante ku yang cantik, aku gapapa kok, aku sudah pikirkan baik baik gimana nanti, tolong tante gausah khawatirkan aku lagi, aku mau mandiri dulu". Sambil mengedipkan satu matanya.

"Baiklah, tante hanya bisa dukung semua keputusan kamu. Oh iya apa boleh tante minta tolong antarkan tante ke supermarket dekat sana, tante mau belanja kebutuhan untuk anak anak panti?"

"Jam berapa tante? Aku bisa kok, aku cuma ke kampus sebentar saja hari ini"

"Yaudah selepas kamu dari ke kampus saja ya"

"Siap komandan hehe". Ucap Hannah sambil hormat.

"Lihatlah Hanin, anakmu sudah dewasa sekarang meskipun dia masih terlihat seperti anak kecil dimataku, aku tau dia selalu menangis sendirian agar aku tantenya pun tidak boleh mengkhawatirkan dia sedikitpun, dia selalu ceria dan terlihat baik baik saja padahal aku tau betapa rapuhnya dia". Batin tante Dewi.

***

Sedangkan di ke kediaman lain...

"Pagi ma"

Sambut Arka, si tampan yang dingin.

Iyah dia Arka Heyan Narendra, anak kedua dari pasangan Ratna Sari dan Adnan Narendra.

"Pagi sayang. Kamu sudah mau berangkat ke kantor nak?"

"Iya ma, setelah itu aku mao ke kampus karna ada urusan penting".

"Oh baiklah, mama minta tolong jemput oma ya di supermarket deket kampus kamu, soalnya nanti pak supir kan antar mama jemput Raka ke sekolah. Kamu kan searah kalo sekolah Raka kan tidak searah nak".

"Siap ma, apa nenek sendiri?"

"Iyah nak, eyang tadi ikut papa ke kantor duluan".

"Yaudah aku berangkat dulu ya ma". Ujar Arka sambil mencium punggung tangan bu Ratna.

Sudah jam 09.30, lalu lintas sungguh padat oleh kendaraan roda 2 dan roda empat. Kemacetan ibu kota menjadi ciri khasnya di pagi hari.

Lampu lalu lintas yang mati makin menambah kemacetan pagi ini. Di sebuah kejauhan Arka melihat 3 anak sekolahan sedang menunggu untuk menyebrang namun karna padatnya kendaraan anak anak tersebut takut untuk menyebrang.

Namun, tak lama datang seorang gadis cantik membantu 3 anak tersebut sambil seraya melambai tangannya agar bisa menyebrang.

Sampai di ujung jalan, gadis tersebut memberikan permen kepada ketiga anak tersebut untuk menghiburnya seraya mengelus rambut anak tersebut.

Arka yang di dalam mobil tersenyum melihat bagaimana cara gadis itu membantu dan menghibur ketiga anak tersebut. Sambil ia bergumam "cantik".

Di sebuah kampus, sebuah mobil memasuki area parkiran mobil khusus dosen.

"Gilaaaa gue gak salah liat nih, itu kan Pak Arka, dosen baru di kampus kita". Seru para mahasiswi tersebut.

"Iya sih ganteng tapi killer woy, sama nilai pelit, udah gitu kalo ngajar dingin banget. Gue pernah ikut kelas dia dan habis habisan kena marahnya dia".

"Loh bukannya dia baru disini?"

"Ah lo tuh ketinggalan info, dia udah 2 tahun disini, tapi beliau jarang ngajar, atau sempet cuti sih beberapa bulan ini".

"Perfect banget ya pak Arka, udah ganteng, kaya, badan juga ideal, pinter, waahh perfect!!".

"Kebangetan sekali para mahasiswi selalu membicarakan yang tidak penting, apa sih yang mereka puji-puji itu". batin Arka

Terpopuler

Comments

║_Clarissa_║

║_Clarissa_║

baru baca, ternyata lumayan seru. lanjutt

2025-09-09

1

💜⟭⟬༄ᴮᵀˢ✿𝑠𝑢𝑔𝑎⁷✿ΛŔɱ¥⟬⟭࿐💜

💜⟭⟬༄ᴮᵀˢ✿𝑠𝑢𝑔𝑎⁷✿ΛŔɱ¥⟬⟭࿐💜

semangat yaa, karya mu baguss😍

2025-09-09

0

╠◠ 𝙰𝙼𝙾𝚁𝙰◠ ╣

╠◠ 𝙰𝙼𝙾𝚁𝙰◠ ╣

bab awal aja udh menarik,next

2025-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Clarisha Hanna Wijaya
2 Menangkap Pencopet
3 Membujuk Raka
4 Curhat
5 Flashback
6 Perjodohan
7 Surprise untuk Raka
8 Peringatan Pak Adit
9 Hanna menerima perjodohan
10 Syifa bertemu Raka
11 Acara Reuni Kampus
12 Menjenguk Hanna
13 PDKT
14 siapa tamu Pak Hanung?
15 Syarat dari Arka
16 Adit tau perasaan Arka
17 Masa lalu bu Sisil
18 Syifa dan Adit semakin dekat
19 Arka cemburu
20 Adit menyatakan perasaannya
21 Alasan eyang tidak menyukai Adnan
22 Cathy mengganggu!
23 Raka ingin ikut lomba
24 Arka salting
25 Ken sahabat Arka?
26 Kisah masa lalu Hanna
27 Ratna curiga?
28 Syifa bertemu Raka (2)
29 Raka melanggar janji
30 Kemarahan Adit
31 Arka jadi pahlawan
32 Pelukan Hanna
33 Ke makam
34 Menikmati Sunset
35 Yang sebenarnya terjadi
36 Memeluk Hanna
37 Calon istri Adit?
38 Dunia begitu sempit
39 Kekecewaan Syifa
40 Masa lalu yang terungkap
41 Perjodohan Arka dan Hanna
42 Rencana Hanna
43 Kejahilan Arka
44 Cathy gagal
45 Luka 7 tahun yang lalu
46 Jalan-jalan
47 Naik kereta gantung
48 Janji Suci
49 Rencana lamaran
50 Panggil Mas?
51 Happy Engagement
52 Kesempatan lagi?
53 Saya cemburu
54 Minta Maaf
55 Pasar Malam
56 Siapa pria paruh baya itu?
57 Masa lalu tante Dewi
58 Permintaan Eyang
59 Perjodohan Arka dan Hanna
60 Seperti Sidharth Malhotra!
61 Kakak?
62 Kembali kuliah
63 Bertemu Ibnu lagi
64 Luka lama terkuak kembali
65 Menolong Papa
66 Ayah?
67 Arka menyesal
68 Sah!!
69 Satu per satu Kebenaran terungkap
70 Malam pertama
71 Rencana Bulan Madu
72 Menemani Raka lomba
73 Raka menang
74 Datang ke rumah Om Adnan
75 Ibnu sakit
76 Syifa pingsan
77 Masa Lalu Sarah
78 Syifa Hamil
79 Sosok Mata di Lukisan Mama Terungkap
80 Air Mata Hanna
81 Test DNA
82 Terungkap lagi
83 Syifa tau semuanya
84 Adnan menyesal
85 Adnan ke rumah Arka?
86 Saling memaafkan
87 Kedatangan Zara?
88 Hanna Salah Paham
89 Perhatian Arka ke Hanna
90 Hanna dilamar
91 Ancaman Sisil
92 Melepas Rindu
93 Pesan mengganggu
94 Sisi lain Heri
95 Rencana Heri
96 Heri ditangkap
97 Menemui Heri di kantor Polisi
98 Perkara Kotak Bekal
99 Ke sekolah Raka
100 Saudara Tiri Cathy?
101 Ken dan Arka baikan?
102 Ketemu Deva lagi
103 Perhatian Ken ke Mila
104 Kecelakaan
105 Melaporkan Kejadian
106 Mencari Pelakunya
107 Menemukan Pelaku
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Clarisha Hanna Wijaya
2
Menangkap Pencopet
3
Membujuk Raka
4
Curhat
5
Flashback
6
Perjodohan
7
Surprise untuk Raka
8
Peringatan Pak Adit
9
Hanna menerima perjodohan
10
Syifa bertemu Raka
11
Acara Reuni Kampus
12
Menjenguk Hanna
13
PDKT
14
siapa tamu Pak Hanung?
15
Syarat dari Arka
16
Adit tau perasaan Arka
17
Masa lalu bu Sisil
18
Syifa dan Adit semakin dekat
19
Arka cemburu
20
Adit menyatakan perasaannya
21
Alasan eyang tidak menyukai Adnan
22
Cathy mengganggu!
23
Raka ingin ikut lomba
24
Arka salting
25
Ken sahabat Arka?
26
Kisah masa lalu Hanna
27
Ratna curiga?
28
Syifa bertemu Raka (2)
29
Raka melanggar janji
30
Kemarahan Adit
31
Arka jadi pahlawan
32
Pelukan Hanna
33
Ke makam
34
Menikmati Sunset
35
Yang sebenarnya terjadi
36
Memeluk Hanna
37
Calon istri Adit?
38
Dunia begitu sempit
39
Kekecewaan Syifa
40
Masa lalu yang terungkap
41
Perjodohan Arka dan Hanna
42
Rencana Hanna
43
Kejahilan Arka
44
Cathy gagal
45
Luka 7 tahun yang lalu
46
Jalan-jalan
47
Naik kereta gantung
48
Janji Suci
49
Rencana lamaran
50
Panggil Mas?
51
Happy Engagement
52
Kesempatan lagi?
53
Saya cemburu
54
Minta Maaf
55
Pasar Malam
56
Siapa pria paruh baya itu?
57
Masa lalu tante Dewi
58
Permintaan Eyang
59
Perjodohan Arka dan Hanna
60
Seperti Sidharth Malhotra!
61
Kakak?
62
Kembali kuliah
63
Bertemu Ibnu lagi
64
Luka lama terkuak kembali
65
Menolong Papa
66
Ayah?
67
Arka menyesal
68
Sah!!
69
Satu per satu Kebenaran terungkap
70
Malam pertama
71
Rencana Bulan Madu
72
Menemani Raka lomba
73
Raka menang
74
Datang ke rumah Om Adnan
75
Ibnu sakit
76
Syifa pingsan
77
Masa Lalu Sarah
78
Syifa Hamil
79
Sosok Mata di Lukisan Mama Terungkap
80
Air Mata Hanna
81
Test DNA
82
Terungkap lagi
83
Syifa tau semuanya
84
Adnan menyesal
85
Adnan ke rumah Arka?
86
Saling memaafkan
87
Kedatangan Zara?
88
Hanna Salah Paham
89
Perhatian Arka ke Hanna
90
Hanna dilamar
91
Ancaman Sisil
92
Melepas Rindu
93
Pesan mengganggu
94
Sisi lain Heri
95
Rencana Heri
96
Heri ditangkap
97
Menemui Heri di kantor Polisi
98
Perkara Kotak Bekal
99
Ke sekolah Raka
100
Saudara Tiri Cathy?
101
Ken dan Arka baikan?
102
Ketemu Deva lagi
103
Perhatian Ken ke Mila
104
Kecelakaan
105
Melaporkan Kejadian
106
Mencari Pelakunya
107
Menemukan Pelaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!