Seorang pria misterius menggunakan 2 sumber kehidupan untuk membentuk klon Dao yang sempurna. tapi tidak seperti klon pada umumnya, klon yang dia buat dari dua sumber kehidupan berubah menjadi bola cahaya bewarna biru yang isinya sebuah jiwa janin. apa yang akan dia lakukan dengan itu?
jika penasaran langsung saja baca novelnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YUKARO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putra Seorang Kaisar Abadi!!
Chen Yu yang sebelumnya di ajak ke suatu tempat oleh Guru Ji Qianlan dan Qing Shanyue akhirnya tiba di tempat tujuan. Dari kejauhan terlihat kuil kuno berdiri.
Chen Yu dan Guru Ji Qianlan dan Qing Shanyue berjalan mendekati kuil tersebut.
Angin pagi yang tenang menyapu lembut halaman kuil kuno itu. Suasana di dalamnya sunyi dan sakral, hanya terdengar desir daun yang berjatuhan. Chen Yu mengikuti di belakang dua tokoh penting, Guru Ji Qianlan dan Guru Qing Shanyue. Meski langkah mereka perlahan, setiap langkah terasa berat, seakan menuju ke suatu tempat yang menyimpan misteri masa lalu.
“Chen Yu, di tempat ini… kau akan bertemu seseorang yang sangat penting,” kata Ji Qianlan dengan nada lembut namun penuh makna.
Chen Yu mengangguk tenang. Mereka tiba di sebuah ruangan batu terbuka, cahaya pagi menyorot masuk melalui celah-celah dinding bebatuan. Di tengah ruangan, duduk seorang pria tua dengan rambut panjang keperakan dan janggut yang menandakan kebijaksanaan panjang umur. Matanya masih terpejam, namun napasnya tenang, menunjukkan kendali spiritual yang luar biasa.
Guru Ji Qianlan dan Guru Qing Shanyue segera menunduk hormat.
“Salam hormat, Ketua Sekte lama, ShiTong,” ucap mereka serempak.
Chen Yu ikut menunduk sebagai bentuk hormat, tetapi dalam hatinya muncul rasa heran.
Lalu, perlahan ShiTong membuka matanya. Sorot matanya tajam seperti elang, namun saat melihat Chen Yu, matanya langsung bergetar. Dalam satu detik, ekspresinya berubah drastis. dari ketegasan seorang tokoh legendaris menjadi guncangan mendalam. Air mata tua itu jatuh seketika.
“Tu… Tuan… Tuan muda…” bisiknya.
Chen Yu mengerutkan alis, bingung dengan sebutan itu. Guru Ji Qianlan dan Qing Shanyue pun juga terkejut.
Tanpa berkata lagi, Tetua ShiTong langsung berlutut di hadapan Chen Yu.
“Tuan, sudah berabad lamanya… aku akhirnya menemukanmu kembali.”
Chen Yu terkejut bukan main. “Tunggu… kau pasti salah orang. Aku hanya murid biasa dari Sekte Langit Cerah. Bagaimana bisa aku.”
ShiTong menunduk lebih dalam, suaranya mulai bergetar karena emosi.
“Tidak… aku tidak mungkin salah. Mata itu… aura itu… bahkan napas jiwamu… semuanya sama. Seperti beliau yang kami tunggu selama ribuan tahun.”
Guru Ji Qianlan dan Guru Qing Shanyue tampak terkejut, mereka saling memandang dengan tatapan tak percaya.
Chen Yu masih mematung, kemudian menjawab, suaranya lirih namun jelas.
“Mungkin aku hanya mirip dengan orang yang kau maksud. Atau mungkin…”
Chen Yu terdiam sejenak, lalu melanjutkan,
“aku adalah anak yang dibuang. Waktu bayi, aku ditemukan oleh seorang kakek dan nenek di dalam hutan. Mereka yang membesarkanku.”
Kalimat itu membuat seluruh ruangan hening. Tatapan ShiTong gemetar.
“Kakek dan nenek…? Di hutan…”
Guru Qing Shanyue bergumam pelan, “Apakah ini takdir yang diputar kembali?”
ShiTong perlahan bangkit, lalu menatap Chen Yu dengan mata yang berkaca-kaca.
“Jika demikian, biarkan aku yang mengungkap kebenarannya… Tuan muda."
Chen Yu hanya mengangguk kecil, masih dilingkupi misteri yang bahkan tak ia pahami sepenuhnya. Di dalam hatinya mulai tumbuh keraguan dan rasa penasaran akan asal usulnya.
“Kalau memang ada jawaban tentang kudi masa lalu,” ujar Chen Yu, “aku siap untuk mendengarnya.”
Lalu.. Suasana di dalam ruang batu itu perlahan menghangat, namun tidak karena cahaya mentari atau hawa spiritual. Melainkan karena kebenaran besar yang mulai menyeruak ke permukaan.
ShiTong memandang Chen Yu, suaranya bergetar namun penuh keyakinan.
“Chen Yu… atau seharusnya aku memanggilmu putra dari Kaisar Chen Fu.”
Ucapan itu seperti petir yang menyambar langit biru.
Guru Ji Qianlan dan Qing Shanyue berdiri seketika. Mata mereka membelalak.
“Apa? Chen Fu… Kaisar Chen Fu dari Domain Abadi itu?”
tanya Ji Qianlan tak percaya.
ShiTong mengangguk.
“Benar. Dulu aku adalah salah satu pelayan pribadi Kaisar Chen Fu. Dia adalah penguasa tertinggi di Domain Abadi, Dunia para Abadi berada, tempat mereka yang telah menembus batas fana dan hidup sebagai dewa yang tidak mati oleh waktu.”
Chen Yu menatap ShiTong dengan kaget, wajahnya tak lagi tenang seperti biasanya.
“Bagaimana bisa aku…?”
ShiTong langsung memotong perkataan Chen Yu, matanya memerah.
“Dua puluh tahun yang lalu, Kaisar Chen Fu dikhianati oleh dewa-dewa muda yang iri pada kekuasaannya. Dalam pertempuran besar yang mengguncang Domain Abadi, Kaisar terluka parah… dan sebelum dirinya menghilang dalam pusaran ruang waktu, dia menitipkanmu, bayi kecil itu kepadaku.”
“Dia berkata… ‘Lindungi anakku. Bawa dia ke dunia bawah dan sembunyikan. Kelak dia akan kembali dan membawa cahaya ke semua dimensi yang telah tenggelam dalam kegelapan."
Chen Yu merasa lututnya lemas. Ia jatuh berlutut ke tanah. “Jadi orang yang membesarkanku. mereka tahu semua ini?”
ShiTong menggeleng perlahan.
“Tidak. Mereka hanya pasangan tua biasa yang menerima permintaanku. Aku menghapus ingatan mereka dan menjauh. Tuanku… aku telah gagal menjaga Anda. Tapi sekarang darah Kaisar yang agung kembali hidup dalam dirimu.”
Qing Shanyue menarik napas dalam.
“Chen Yu… jika ini benar… maka kamu bukan hanya pahlawan dari Sekte Langit Cerah. kau adalah calon penguasa di dunia para abadi.”
Ji Qianlan menatap Chen Yu dengan mata penuh haru.
“Inilah alasan mengapa kau tumbuh secepat kilat. mengapa energi YuanQi mengelilingimu secara alami. kau tidak hanya berbakat. Kau mewarisi darah dari penguasa tertinggi Domain Abadi.”
Chen Yu menunduk dalam keheningan. Hatinya berkecamuk. Rasa tidak percaya, beban tanggung jawab, dan kerinduan terhadap sosok ayah yang bahkan tidak ia kenal.
“Chen Fu… ayahku.” gumamnya lirih. Dan dipenuhi kebingungan dan perasaan aneh.
ShiTong kemudian berdiri dan berlutut kembali, kali ini lebih dalam. “Tuan muda, izinkan aku kembali melayanimu. seperti dahulu aku melayani ayahmu.”
Chen Yu menatapnya, kemudian perlahan mengulurkan tangan dan membantu ShiTong berdiri.
“Bangkitlah. Jangan panggil aku tuan. Saat ini aku masih Chen Yu. murid dari Sekte Langit Cerah. Tapi suatu hari nanti saat aku kuat, aku akan mencari kebenaran tentang ini.”
ShiTong tersenyum haru.
“Itulah jawaban yang pasti akan membuat ayah anda, Kaisar Chen Fu bangga.”
Guru Ji Qianlan tersenyum tipis.
“Chen Yu… perjalananmu baru dimulai.”
Setelah mendengarkan fakta tentang dirinya secara tiba-tiba. Chen Yu merasa sangat kebingungan. Karena terlalu banyak misteri tentang dirinya sendiri. Setelah itu Chen Yu tidak mau terlalu memikirkan nya. Lalu berbalik hendak pergi.
Chen Yu berdiri di depan gerbang batu kuno yang mengarah keluar dari tempat pertapaan Ketua Sekte lama. Angin pegunungan bertiup pelan, menyapu helaian rambutnya yang tenang. Di belakangnya, ShiTong membungkuk dengan mata berkaca-kaca.
“Tuan muda, izinkan aku ikut bersamamu. Biarkan aku melayanimu seperti dulu saat aku melayani ayahmu, Kaisar Chen Fu.”
Chen Yu diam sejenak, lalu menggeleng pelan.
“Tidak, kau tidak perlu ikut.”
“Tapi...”
ShiTong hendak memohon lagi, namun Chen Yu mengangkat tangan, menyela dengan tenang.
“ShiTong, aku butuh seseorang yang bisa kupercayai untuk menjaga Sekte Langit Cerah saat aku tidak ada. Aku tahu kau cukup kuat untuk itu. Jagalah sekte ini dan jagalah keluargaku.”
ShiTong menunduk dalam. Suaranya berat, nyaris berbisik. “Jika itu perintah tuan muda. aku akan melindungi sekte ini meski harus mempertaruhkan nyawa.”
Namun, matanya masih menyimpan kekhawatiran.
“Tuan muda, mengapa repot-repot pergi Kekaisaran Zhou Agung? Aku bisa mengajarkanmu teknik abadi langsung di sini. Kau tak perlu pergi.”
Chen Yu menatap langit sejenak.
Tatapannya dalam, suaranya tenang namun penuh tekad.
“Jalan hidupku baru dimulai ketika aku melangkah ke Zhou Agung. Teknik abadi bisa kupelajari nanti saat di Domain Abadi."
Chen Yu lalu menatap ShiTong dengan mata penuh makna, lalu berkata di dalam hati.
(Buku asal seperti mengarahkan diriku untuk pergi ke Zhou Agung. Jika bukan karena itu, aku tak akan meninggalkan mereka yang kucintai.)
ShiTong menunduk dengan penuh hormat.
“Baiklah, Tuan Muda. Aku akan menjaga Sekte Langit Cerah dengan seluruh hidupku. sampai kau kembali.”
Chen Yu mengangguk.
Guru Ji Qianlan dan Guru Qing Shanyue tersenyum melihat momen itu. Lalu mereka bertiga naik ke kapal spiritual dan meluncur kembali ke Sekte Langit Cerah.
Saat awan tipis membelah di angkasa dan sekte tampak dari kejauhan, Chen Yu mengucapkan dalam hati.
“Zhou Agung tunggulah aku. Jalan hidupku akan dimulai di sana.”
Langit senja mulai menyapu warna emas ke seluruh penjuru Sekte Langit Cerah saat kapal spiritual Chen Yu perlahan mendarat di halaman utama. Angin lembut menyambut kedatangannya, namun yang lebih hangat dari itu adalah. dua pelukan yang langsung menyambut dari kanan dan kiri.
“Chen Yu!”
“Suamiku!”
MuWan dan Xining memeluknya bersamaan, tak peduli pada pandangan sekeliling. Chen Yu sedikit terkejut, namun perlahan tersenyum tipis. Kedua tangannya dengan tenang membalas pelukan mereka, satu di tiap sisi. Kehangatan itu tak bisa ia abaikan.
MuWan mendongak, wajahnya merah, namun matanya tegas. “Kami sudah bicara tadi saat kau pergi.” katanya perlahan.
Xining mengangguk di sampingnya, mata beningnya tampak sedikit berkaca.
“Aku sudah jujur pada MuWan. Tentang perasaanku padamu.”
Chen Yu menatap mereka bergantian, hatinya bergetar pelan dan merasa bingung.
MuWan tersenyum lembut, lalu menggenggam tangan Xining dan meletakkannya di atas tangan Chen Yu.
“Aku tak bisa egois memiliki seluruh hatimu, Chen Yu. Saat aku di sekte langit merah, Xining-lah yang selalu menjagamu dan menenangkanmu saat kau terluka.”
Xining menunduk malu, namun genggamannya pada tangan Chen Yu menguat. “Mulai hari ini, Xining adalah istrimu juga. Istri sah seperti aku.”
Chen Yu membisu sejenak. Napasnya terasa berat oleh rasa haru. Ia menarik keduanya dalam pelukan yang hangat tanpa berkata apa pun. karena terkadang keheningan adalah bentuk kasih sayang yang paling dalam.
Setelah beberapa saat, MuWan mengangkat wajahnya dan bertanya pelan,
“Ngomong-ngomong ke mana kau tadi? Apa yang terjadi?”
Xining menambahkan.
“Iya, kami penasaran. Kau pergi bersama dua guru wanita. dan pulang dengan tatapanmu yang berbeda.”
Chen Yu melepaskan pelukan itu perlahan dan berkata dengan suara rendah.
“Aku bertemu seseorang. Seseorang yang mungkin memiliki jawaban atas siapa diriku sebenarnya.”
MuWan dan Xining saling menatap, terdiam sesaat.
Chen Yu tersenyum kecil dan melanjutkan,
“Tapi semua itu akan kucari tahu nanti. Yang terpenting, kalian bersamaku sekarang.”
MuWan memeluknya lagi dengan erat.
Xining hanya menutup matanya dan berbisik lirih,
“baiklah suamiku.”
dusah GHOBLOK lembek lagi,
mendingan gak usah di lanjutkan lagi ini alur ceritanya