NovelToon NovelToon
Cinta Gadis Desa

Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengasuh
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: moms arka

Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

Hari demi hari Arjun dan Ambar semakin dekat saja, Ambar yang pembawaannya riang dan mudah bergaul membuat Arjun terpikat, setelah beberapa bulan mereka dekat Arjun menyatakan cintanya pada Ambar di sebuah restoran, kala itu mereka sedang makan malam.

"Ambar maukah kamu jadi kekasihku" tanya Arjun sambil memberikan setangkai bunga mawar

"kamu serius?" tanya Ambar

"iya aku serius" ucap Arjun harap harap cemas

"iya aku mau" jawab Ambar malu malu sambil menerima bunga mawar dari tangan Arjun

"yesss!" ucap Arjun lagi sambil mengepalkan tangannya

beberapa bulan kemudian mereka pun menikah, orang tuan Arjun, Dirga Wijaya dan Rosiana sangat menyayangi Ambar, Ambar yang memang sudah yatim piatu begitu bahagia bisa mendapatkan kasih sayang dari kedua mertuanya.

Ambar pun tak lama kemudian di nyatakan positif hamil, dan bertambah lah kebahagiaan di keluarga Wijaya tersebut.

di suatu malam Ambar terbangun dari tidurnya, dalam tidur dia bermimpi memakan rujak mangga muda yang sangat enak, setelah bangun dari tempat tidur, dia menuju ke dapur barangkali ada mangga muda di kulkas, tapi ternyata apa yang di inginkan nya tak di dapatnya. Lalu dia kembali ke kamarnya, dia mencoba memejamkan matanya tapi tak bisa, rujak mangga muda selalu saja ada di pikirannya.

lama kelamaan dia tak tahan lagi memendam keinginannya, lalu dia membangunkan suaminya Arjun.

"mas bangun.....mas bangun......." sambil menggoyang goyangkan tubuh suaminya Ambar membangunkan Arjun

"mas bangun......" sekali lagi Ambar membangunkan Arjun

"ada apa sayang?" tanya Arjun sambil mengucek ngucek matanya

"itu loh mas aku ga bisa tidur" jawab Ambar

"emangnya kenapa ga bisa tidur?" tanya Arjun lagi

"itu aku kepengen makan rujak mangga muda mas, kayaknya enak deh" ucap Ambar sambil menerawang membayangkan rujak mangga muda yang enak.

Arjun melihat jam di atas nakas "jam 1 malam? Kemana harus mencari rujak mangga muda?" tanya Arjun bingung

"mana ada toko buah yang buka jam segini sayang" ucap Arjun kepada Ambar

"ini bukan keinginanku mas, ini keinginan anakmu" jawab Ambar sambil matanya berkaca kaca

"ya harus beli kemana coba jam segini, besok aja yah sayang" ucap Arjun lagi membujuk ambar

"ya ga usah beli dong mas, kan rujaknya bisa bikin sendiri, sedangkan mangganya bisa minta di rumahnya pak Angga tetangga kita" jawab Ambar lagi

"ya masa minta ke rumah orang jam segini, kan mereka lagi istirahat sayang" ucap Arjun

"ya kan mas bisa ambil aja dulu, tar bilangnya bisa besok" jawab Ambar enteng

mau tak mau Arjun menuruti kemauan istrinya, dia memanjat pohon mangga tetangganya pak Angga untuk memetiknya.

sementara itu Ambar pergi ke dapur untuk membuat bumbu rujaknya.

setelah mendapatkan mangganya Arjun kembali ke rumahnya dengan membawa dua buah mangga muda yang besar besar, jangan di tanya gimana dag Dig dug nya perasaan Arjun pada saat memetik mangga tersebut, dia takut ketahuan warga dan di kira maling.

"dah kaya maling aja aku ini" gumam Arjun pelan

"emang mas maling kan, kan mas ga bilang minta sama pak Angga" ucap Ambar dari dapur sambil membawa bumbu rujak buatannya,

setelah mencuci dan memotong buah mangganya, kemudian Ambar memakannya dengan lahap, sedangkan Arjun hanya memperhatikan tanpa mau mencicipinya.

"mas mau?" tanya Ambar

"ngga, makasih" jawab Arjun sambil menggelengkan kepalanya

keesokan harinya Arjun pergi ke rumah pak Angga untuk bilang bahwa tadi malam dia mengambil mangganya dan meminta maaf, tentu saja pak Angga memaafkannya, bahkan menyuruh mengambilnya lagi.

hari hari berlalu, tak terasa kandungan Ambar sudah memasuki 9 bulan saja, Arjun selalu siap menjaga Ambar dan calon anaknya, Ambar selalu di perlakukan seperti ratu, semua keinginannya selalu di turuti oleh suami dan kedua mertuanya,

suatu malam Ambar terbangun dari tidurnya, tenggorokannya terasa kering, dia menuju meja kecil di pojok kamarnya untuk mengambil air minum, tapi ternyata tempat minumnya kosong,

"yah udah abis" gumamnya,

lalu dia pergi keluar kamar menuju dapur sambil membawa gelas untuk mengambil air minum, tapi belum juga sampai ke bawah, Ambar merasa agak pusing kepalanya sehingga dia hilang keseimbangan dan terjatuh, lalu tubuhnya terguling guling hingga lantai bawah.

"gubrak......" suara benda terjatuh

"mas.......!!!" teriaknya

darah segar keluar dari inti tubuhnya mengalir melalui kakinya, setelah beberapa saat Ambar tak sadarkan diri.

sementara itu Rosiana sang mertua yang mendengar suara orang berteriak langsung bangun dan mencari sumber suara tersebut, pas melihat menantunya Rosiana berteriak "ya ampun Ambar........!" teriakannya membangunkan seisi rumah, suami dan anaknya menghampiri Rosiana tak kalah terkejutnya.

"Ambar...sayang bangun" teriak Arjun tak kalah kagetnya

lalu tuan Dirga Wijaya menyuruh supirnya menyiapkan mobil, Arjun menggendong istrinya menuju mobil sambil terus menangis

"ayo bertahanlah sayang.....demi anak kita" ucap Arjun sambil memeluk istrinya

sesampainya di rumah sakit, Ambar langsung di bawa ke IGD dan langsung di tangani oleh dokter,

tak lama kemudian dokter keluar menemui keluarga,

"suami ibu Ambar" kata dokter

"saya dok" jawab Arjun sambil menghampiri dokter

"pak saya mau minta persetujuan untuk operasi, minta tandatangan di sini" ucap dokter lagi sambil menyodorkan kertas kepada arjun

"baik dok, tolong selamatkan anak dan istri saya dok, berapa pun akan saya bayar dok" jawab Arjun sambil membubuhkan tandatangan di kertas tersebut.

"akan saya usahakan yang terbaik pak, anda berdoa saja" ucap dokter itu lagi

selama operasi itu berlangsung, Arjun terus saja berdoa tak henti hentinya, sedangkan kedua orang tuanya setia menemani di sampingnya.

setelah beberapa waktu, keluarlah sang dokter dari pintu ruangan operasi, lalu Arjun dan kedua orang tuanya menghampirinya

"bagaimana dok dengan istri dan anak saya?" tanya Arjun tak sabar

"Alhamdulillah anak laki laki bapak selamat, tapi maaf istri bapak tidak bisa kami selamatkan, di karenakan pendarahan yang hebat" ucap dokter itu dengan lesu

"Ambar......," teriak Arjun sambil menangis

lalu Arjun menghampiri jenazah Ambar dan memeluknya "sayang bangun...., anak kita membutuhkanmu......., anak kita laki laki sayang....!" sambil menangis Arjun memeluk jenazah Ambar

"sudah Arjun ikhlaskan" ucap tuan Dirga kepada anaknya.

Dirga dan Rosiana pun tak kalah sedihnya kehilangan menantu kesayangannya.

setelah itu Dirga mengurus pemakaman menantunya,

setelah kematian Ambar, Arjun kembali menjadi sosok yang dingin dan gila kerja anak laki lakinya yang di beri nama Arshaka Wijaya, menjadi kurang perhatian darinya, kedua orang tuanya terpaksa harus tinggal di luar negeri untuk mengurus perusahaannya di sana.

Mengenang masa lalu membuat Arjun kembali sedih mengingat mendiang sang istri ambar, Malam semakin larut, akhirnya Arjun tertidur.

1
Harlintjes Lakapi
mana kelanjutannya ?
Giselle Bustamante
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Dzakwan Dzakwan
Jelek, bosen.
C S Rio
Wuih, seru abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!