Syakira sabira dijodohkan untuk menikah dengan seorang lelaki bernama Husain Ghani oleh ibunya. Sebab persahabatan kedua orangtuanya yang akrab syakira menerimanya. Sementara Husain Ghani tidak suka pada syakira. Namun keduanya tetap dipaksa menikah demi mempererat persahabatan kedua orangtuanya juga sebagai balas budi ayah husain pada keluarga syakira.
-------
"syakira kamu ga boleh bobok di sini, pokoknya kamu bobok di bawah titik tanpa koma. kamu harus nurut",ucap husain sinis.
"kamu aja yang dibawah aku kan cewek masak dibawah huh",kesal syakira.
"okee."
Akankah pernikahan mereka harmonis ataukah mereka tidak tahan pada kelakuan satu sama lain? kepoin yukk ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pangesticass, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Pagi ini Husain terbangun lebih awal dari syaki. Padahal biasanya syaki lebih duluan. Mungkin karena syaki kelelahan mengikuti permintaan husain.
"Ki bangun sholat. Buruan", seru husain membangunkan syaki.
Syaki masih saja tertidur, dan husain pun meninggalkan syaki terlebih dahulu untuk mandi besar lalu hendak sholat berjamaah di masjid.
Meski kondisi air masih sangat dingin, husain bergegas mandi secepat kilat supaya tidak ketinggalan sholat jamaah di masjid. Karena suara air guyurannya terlalu intens dan cukup banyak membuat syaki terbangun.
Itu pasti mas husain lagi mandi, gumam syaki.
Syaki pun bergegas bangun dan menyiapkan ganti baju untuk dipakai setelah mandi.
"Nah sudah bangun sana mandi ki", seru husain lagi.
"Iya mas"
Syaki mandi secepat mungkin. Ternyata adzan berkumandang saat syaki tengah mandi dan sepertinya ia tidak bisa mengikuti sholat jamaah di masjid. Lalu husain yang telah selesai lebih dulu hendak berangkat ke masjid meski seorang diri.
"Ki, mas sholat di masjid ya?"
"Iya sana mas"
Husain memilih memakai motor supaya tidak terlambat sampai masjid. Kebetulan masjid yang husain kunjungi adalah masjid yang kadang dipakai anak pondok untuk sholat. Dan di pondok itulah hanum tinggal bersama santriwati lain. Kebetulan sekali hanum melewati depan masjid itu bersama seorang teman untuk sholat di masjid itu. Hanum ingin sholat di masjid itu karena kebetulan tadi habis dari pasar dan ia mampir supaya bisa mengikuti sholat subuh berjamaah.
Husain yang mengenali hanum sebagai seorang kristen pun terkejut melihat hanum mengenakan jilbab plus gamis panjang seperti seorang ukhti.
"Loh hanum tumben pakai jilbab?",sapa husain tepat di depan masjid.
"Oh mas husain toh. Iya ini aku ngaji di pondok pesantren jadi pakai jilbab. Kebetulan ini habis dari pasar dan mampir biar tidak ketinggalan sholat jamaah"
"Jam segini dari pasar?"
"Iya habis beli ayam ada kok yang sudah buka hehe. Mau dimasak pagi pagi juga soalnya. Ya sudah aku masuk dulu ya? Misi", balas hanum sembari meninggalkan husain.
MasyaAlloh hanum cantik banget pakai jilbab.
"Num..kamu jadi mualaf?", tanya husain membuat langkah kaki hanum terhenti.
Hanum lalu menoleh dan membalas pertanyaan husain itu dengan mengangguk saja.
"MasyaAlloh num."
Hanum bergegas mengambil wudhu bersama temannya. Temannya yang heran melirik dan bertanya pada hanum," Siapa itu kak?"
"Teman kuliah. Dia sudah punya istri ", balas hanum dengan wajah masam.
"Ya sudah ayo sholat", sambung hanum lagi.
Husain tak melepas pandangannya pada hanum saat hanum tengah berwudhu dan sampai hanum memasuki masjid. Husain benar benar tertegun tidak menyangka pada keputusan hanum juga sangat terpanah pada keayuan hanum saat memakai hijab.
Hanum nampak ayu dan manis sekali. Senyumannya tidak dimiliki oleh orang lain, benar benar senyuman yang khas. Senyum yang sangat indah dan manis. Membuat jantung husain berdebar debar dan berulang kali jatuh cinta pada hanum. Bahkan meski telah beristri syaki pun, bayang bayang hanum menguasai alam pikirannya. Sungguh mengesankan.
Untuk itulah setiap menghampiri syaki ia masih terlintas seribu bayangan hanum. Sehingga ia memilih tidur seorang diri di sofa.
Air mata bersalah jatuh di kedua mata husain mengingat betapa hanum sangat mencintainya dan malah tersakiti akibat dirinya.
Maafin aku num. Aku harap kita masih bisa bareng lagi, batin husain.
Selesai sholat jamaah, husain langsung menunggui hanum beranjak dari shaf-nya. Nampak hanum masih mengikuti dzikir yang diarahkan sang imam.
Laillaha illah ...
Begitulah yang hanum ikuti juga temannya.
Husain menunggu hanum bukan tanpa alasan, tentu alasannya adalah mengajak hanum menikah dengannya. Kali ini ia beranikan setelah melihat hanum menjadi mualaf. Tanpa Husain sadari, hanum telah dilamar oleh Faro dan sebentar lagi akan menikah.
Dzikir tak begitu lama, dan akhirnya hanum beranjak keluar. Ia nampak terkejut melihat husain yang nampak sungkan seperti hendak bicara padanya. Namun hanum enggan mempertanyakan hal itu dan memilih mengucapkan,"Permisi"
Sebatas ucapan untuk menghormati yang lain.
"Eh num tunggu dulu" Tangan husain mencegah kepergian hanum. Hanum menoleh dan menatap husain heran.
"Aku mau nikahin kamu", sambung husain. Hanum terkejut hingga membelalakan matanya tak menyangka ucapan husain. Husain yang sudah menikah.
"Loh nanti syaki gimana?", tanya hanum.
"Aku bakal minta ijin dia biar kita poligami.", pinta husain.
"Maaf tapi aku gak bisa" Hanum melepas tangan husain pada pergelangan tangannya.
"Kenapa?"
"Maaf ya. Aku pamit dulu. Misi" Tanpa menjelaskan keadaanya hanum bergegas meninggalkan husain. Husain pun berpikir hanum cemburu dan tidak mau dimadu. Yang sebenarnya hanum memang tidak bisa sebab ia telah dilamar Faro.
Maaf sen, aku sudah mau menikah, maaf-, batin hanum.
"Nuummm..", panggil husain.
Hanum tak mengindahkan panggilan itu dan bergegas berlalu menancapkan gas motornya.
"Ih kak nyebelin ya kakak tadi omongnya spontan gitu kagak romantis banget.",cibir teman hanum.
"Ah gak tahulah dek"
Seandainya aku harus memilihmu dan dia. Aku juga bingung num. Apa memang takdir kita berpisah ,batin husain teriris pedih.
--------------
Wah gimana ya reaksi husain kalau tahu hanum menikah dengan Faro.
Terusin kelanjutannya yuk.
jangan lupa like dan vote ya ;)
mampir juga di karyaku dong kak
1. ruang rahasia di kamar Tante feronica
2. mantanku naik pelaminan