Dihina Karena Suami Bisu

Akhirnya Bunga dan Kellyn memutuskan untuk kembali ke Mansion, karena Azila sudah begitu kelelahan.

Kini Azila yang digendong Bodyguard tersebut, bukan lelah karena berjalan namun lelah karena kedua parasit yang mengganggu Azila sehingga membuatnya menjadi emosi berlebihan.

" Loh Nyonya kenapa?" tanya Anika saat melihat mereka masuk kedalam Mansion

" Dia kelelahan" jawab Bunga membantu membukakan pintu

" Kelelahan karena jalan-jalan?" tanya Anika kembali

" Bukan, karena parasit" sahut Kellyn

" Haaa parasit?" ulang Anika dengan bingung

" Sudahlah jika kamu tidak paham, kami ingin membawa Azila masuk kedalam kamar dulu, tolong ya buatkan Azila makanan serta minuman" perintah Bunga

Anika menganggukkan kepalanya, dia masih bingung tentang 'Parasit'. Namun dari pada memikirkannya lebih baik dia membuatkan untuk Azila.

Dimana mereka sudah tiba dikamarnya, kini mereka menaruh Azila diatas tempat tidur.

" Apa Fathaan sudah membalas pesanku atau menelponku?" tanya Azila kepada mereka

" Sepertinya belum ada, mungkin mereka masih didalam pesawat" jawab Bunga dengan lembutnya

" Lebih baik kamu istirahat dulu ya, nanti jika Fathaan menelpon kami akan membangunkanmu"

Azila menganggukkan kepalanya lalu dia mencoba menutup matanya.

****

Hari menjelang malam tepatnya jam 7 malam, dimana tubuh Azila menjadi panas sehingga membuat Bunga dan Kellyn begitu bingung.

Mereka sangat tidak tau apa yang sebenarnya terjadi kepada Azila sehingga membuatnya demam.

" A-aku ingin Fathaan" ucap Azila dengan nada tangisnya

" Kamu makan dulu ya" sahut Bunga membujuk Azila

" Tidak, aku ingin Fathaan"

Bunga dan Kellyn saling bertatapan mereka sangat bingung sekali harus bagaimana.

" Kellyn, coba kamu hubungi Fathaan nya" ucap Bunga kepada Kellyn

Kellyn menganggukkan kepalanya, kini dia mencoba untuk menghubungi Fathaan namun apa lag daya bahwa Fathaan tidak ada menjawab panggilan tersebut hal itu membuat mereka menjadi frustasi.

" Tidak dijawab" ucap Kellyn dengan wajah cemberutnya

" Kalau begitu coba asistennya kamu hubungi"

" Siapa namanya?" tanya Kellyn

" Ferdy" sahut Azila

Kellyn kembali mencari kontaknya Ferdy diponselnya Azila serta menghubungi, mereka berharap asistennya Fathaan menjawab panggilan mereka tersebut.

Bunga yang sedang mengecek tubuhnya Azila, ternyata semakin panas membuat Bunga sangat kebingungan.

" Kellyn, tubuhnya semakin panas dan lagi Azila tidak boleh sembarang minum obat" ucap Bunga dengan khawatirnya

Ternyata Ferdy juga tidak menjawab panggilannya tersebut, hal itu semakin membuat mereka menjadi frustasi.

" Tidak dijawab juga"

" Ya Tuhan bagaimana ini? Apa kita langsung bawa kerumah sakit saja?" tanya Bunga kepada Kellyn

" Kalau begitu ayo kita langsung bawa kerumah sakit saja"

" Terus bagaimana Fathaan?" melainkan Azila membuka suaranya

" Mungkin sekarang dia sedang sibuk, jadi lebih baik kita kerumah sakit saja dulu kesehatan kamu dan bayimu adalah nomor satu sekarang" jawab Bunga

Azila hanya bisa menganggukkan kepalanya, padahal dia sangat khawatir sekali karena Fathaan tidak menelponnya atau memberikan kabar kepadanya.

Kini Bunga dan Kellyn meminta bantuan dengan Bodyguard serta Pak Muh untuk mengantarkan Azila kerumah sakit.

****

Sementara Fathaan.

Dia baru saja tiba di Paris, kini perbedaan mereka sangat jauh sekali sedangkan di Paris baru menjelang pagi sedangkan dikota Azila menjelang malam.

Fathaan yang baru saja memegang ponselnya kini betapa terkejutnya Fathaan melihat banyak panggilan tak terjawab dari Azila.

Dengan cepatnya Fathaan mencoba menghubungi kembali Azila. Dia masih tidak tau bahwa Azila akan dibawa kerumah sakit.

" Hallo Azila"

" Ini aku Kellyn"

" Oh Kellyn, dimana Azila?"

" Sekarang kami dalam perjalanan mau kerumah sakit"

Dug!

Jantung Fathaan berdebar sangat kencang saat mendengar ucapannya Kellyn. Fathaan terdiam memikirkan apa yang sudah terjadi selama dia pergi.

" Apa yang sebenarnya terjadi Kellyn?"

" Ini semua gara-gara parasit yang membuat Azila seperti ini"

" Parasit? Apa maksudmu?"

" Monica dan Sherly"

Hanya dalam sekejap emosi Fathaan menaik saat mendengar ucapannya Kellyn, apa lagi yang dilakukan dua manusia itu?

" Apa yang sudah mereka lakukan?"

" Mereka menyuruh Azila menceraikanmu sehingga membuat Azila begitu emosi sekali jadi dia merasakan perutnya sangat sakit lalu pas malam ini tiba-tiba saja tubuh Azila panas itulah mengapa kami membawanya kerumah sakit karena dia tidak boleh sembarangan minum obat bukan"

Fathaan menghelakan nafasnya, dia memegang pelipisnya merasa benar-benar sakit sekali kepalanya saat mendengar penjelasannya Kellyn.

Padahal sudah diperingatkan bukan jangan pernah mengganggu Azila namun mereka masih saja tetap mengganggunya.

" Kellyn, tolong jaga Azila aku akan membalas perbuatan mereka berdua dan lagi aku baru saja tiba di Paris nanti setelah aku selesai melakukan rapat aku akan kembali"

" Baiklah, tolong kamu kembali dengan cepat ya kami tidak tega melihat Azila menangis mencarimu terus"

Fathaan mengakhiri panggilannya, lalu dia mengepalkan tangannya sangat sekali sehingga membuat buku kuku menjadi putih.

Dia begitu marah sekali karena ulah mereka Azila kembali masuk rumah sakit.

" Tunggu saja pembalasanku, sudah aku katakan bukan? Jangan mengganggu kehidupan Azila lagi namun kalian masih saja jadi sekarang jangan salahkan aku jika aku sudah bertindak" guman Fathaan dalam hatinya

Fathaan kembali memegang ponselnya kini dia menghubungi Ferdy untuk melakukan tugas.

" Ferdy, hancurkan sekarang juga Perusahaan Ayahnya Monica dan Sherly"

" Maksud tuan?"

Ferdy yang begitu bingung, saat Fathaan mengatakan ingin menghancurkan Perusahaan Benny dan Richard.

" Apa saya harus mengulangnya kembali lagi Ferdy?"

" B-baik tuan akan saya lakukan sekarang juga"

" Jangan berikan kehidupan lagi untuk mereka, hancurkan seluruhnya"

Fathaan mengakhiri panggilannya secara tiba-tiba membuat Ferdy merasa tidak mengerti sebenarnya apa yang sudah terjadi?

Ferdy merasa kali ini Fathaan begitu sangat marahnya sehingga nada bicaranya pun sangat berubah sekali.

Sementara Azila.

Yang sedang dirawat dirumah sakit, Dokter mengatakan emosi yang berlebihan serta setres sehingga membuat tubuhnya menjadi melemah serta demam.

Bunga dan Kellyn merasa sedih sekali saat mendengar penjelasannya Dokter, itu semua ulah kedua parasit sehingga membuat Azila seperti ini.

" Dia sudah saya suntikkan vitamin serta penurun panasnya, jadi biarkan dia beristirahat sejenak lalu nanti tolong urus administrasinya terdahulu sebelum dia pindah ruangan" jelas Dokter

" Baik dok, kami akan mengurusnya"

" Kalau begitu saya pamitan dulu, nanti setelah dia sudah pindah ruangan dan bangun hubungi saja perawatnya"

" Baik dok, terima kasih"

" Sama-sama"

Dokter itu pergi meninggalkan Bunga dan Kellyn, mereka menatap kearah Azila yang sedang dirawat.

Sejak dari Mansion hingga sampai kerumah sakit Azila menangis terus mencari Fathaan, untungnya pas Kellyn menerima panggilan dari Fathaan dia tidak mendengarnya karena Bunga mencoba untuk menenangkan Azila.

Mereka berdua juga sangat bersyukur, untungnya saja mereka ada disana jika tidak Azila akan merasakan sakitnya sendiri.

Bunga dan Kellyn juga begitu kesal sekali dengan kedua parasit itu rasanya ingin sekali menghajar mereka.

Namun yang dipikirkan Bunga dan Kellyn hanya kesehatan Azila serta kedua bayinya saja, yang lainnya tidak perduli mereka.