Perjalanan kisah cinta seorang gadis cantik bernama Alexandra Pranoto dan seorang laki-laki yang baru ia kenal bernama Devan Mahendra.
Berawal dari sebuah perjodohan, akankah kisa cerita mereka berakhir bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Pertama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
"Rasanya perut ku mau meledak" ucap Devan yang baru saja duduk di sofa ruang keluarganya.
Adrian yang mendengar ucapan sang anak, merasa keheranan.
"Kenapa seperti itu ? Apa Kau sakit ?" tanya adrian
Devan pun menceritakan kejadian tadi ketika di mall, dan tingkah random istrinya itu. Adrian yang mendengarnya tak bisa menahan tawa nya.
"Apa anak ku mau balas dendam , karena dulu aku sering menjahili Alexa ya" ujar Devan pada sang papi
"Ah bisa jadi, tapi Mami mu juga dulu seperti itu, bahkan mami mu pernah merengek ingin makan buah mangga, dan kau tau itu bukan sembarang mangga, ia ingin makan mangga tetangga. Sampai aku minta ijin untuk memetik beberapa buah, sang pemilik sudah memperingati bahwa mangga itu masi sangat masam, tapi mami mu tetap yakin memakannya. Sampai ketika ia memakan gigitan pertama, itu benar-benar terasa masam, kau tau apa yang di ucapkan ibu mu , dia bilang mangga itu masam karena aku tidak ikhlas memetiknya, dan mami mu marah seharian , tidak menegur papi sama sekali" ujar Adrian, jika mengingat hal itu Adrian rasanya benar-benar kesal.
"Ah sepertinya itu menurun pada anak ku sekarang, Mood Alexa benar-benar selalu naik turun. Kadang dia selalu ingin ada di dekatku, sampai untuk pergi bekerja saja susah, tapi kadang dia menyuruh ku pergi jauh-jauh. Yang kasur tiba-tiba jadi sempitlah" kesal Devan
"Tapi nak, kai tetap harus sabar menghadapi Alexa. Dia sudah merelakan tubuhnya perlahan berubah bentuk untuk mengandung anak mu, dia bahkan tidak mempedulikan tentang dirinya lagi, tapi lebih mementingkan anaknya, dia rela betambah gemuk asalkan anak mu sehat di dalam sana. Bahkan kelak dia akan mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anak mu" ucap Adrian menasehati sang anak.
Devan menganggukan kepalanya pertanda mengerti.
"Sayang, aku mencarimu sedari tadi ternyata kau disini" ucap alexa yang baru saja tiba di ruangan dan langsung menghampiri Devan
"Bukankah kau tadi sudah tidur, kenapa terbangun ?" tanya Devan sambil menarik lengan alexa agar ia duduk di pangkuannya.
"Entahlah, aku tiba-tiba terbangun dan langsung mecarimu" jawab alexa sambil melingkarkan lengannya di leher Devan.
Adrian sudah terbiasa melihat sifat manja sang menantu pada anaknya.
"Apa kau butuh sesuatu sayang?" tanya adrian.
Alexa menganggukan kepalany.
"Apa yang kau butuhkan ?" tanya adrian.
"Bisakah papi besok membiarkan Suami ku libur sehari saja. Karena besok aku mau memeriksakan kandungan ku, aku tidak mau di antar siapapun" pinta Alexa pada Adrian.
"Tentu sayang, bahkan kau boleh memintanya untuk selamanya di rumah. Papi tidak akan keberatan" jawab adrian.
"Jangan , cukup sehari saja. Aku akan bosan jika melihatnya setiap hari" celetuk Alexa yang membuat mertuanya itu tertawa.
"Alexa, mami mencari mu sayang. Ayo cepat minum susumu" ujar Monik yang datang sambil membawa segelas susu.
"Kau belum meminum susu mu ? Tadi kau bilang sudah" tanya Devan
"Aku bosab minum susu terus" jawab alexa sambil menundukan kepalanya, ia merasa bersalah karena sudah membohongi suaminya.
"Sayang, meskipun demikian kau harus tetap meminumnya, kau tidak ingin membuat anak kita kekurangan gizi bukan ?" tanya Devan pelan
Alexa menganggukan kepalanya.
"Jadi sekarang minumlah" perintah Devan. Alexa pun meminum susu itu sampai habis.
"Maaf ya, kau jadi harus meminum susu setiap hari" ujar Devan.
"Kau tidak perlu meminta maaf sayang, itu sudah kewajiban ku" jawab Alexa.
"Baiklah, karena sekarang sudah malam. Kau harus tidur" perintah Devan sambil menggendong Alexa dari pangkuannya.
"Papi mami aku pamit ke kamar" pamit Devan.
***
Alexa sudah kembali tertidur di pelukan sang suami, setelah tadi ia meminta Devan untuk memijit bagian kakinya karena terasa pegal, dan setelah Devan mengajak bayi yang ada di perut Alexa untuk berbincang.
Devan terus menatap wajah cantik Alexa yang sedang terlelap tidur, sesekali ia akan memberikan ciuman di bibir mungil Alexa. Wajah Alexa menjadi candu dimata Devan, ia tidak akan bisa tenang jika tidak melihat wajah istrinya itu dalam 1 hari. Sungguh ia sangat mencintai Alexa, ia rela melakukan apapun untuk Alexa, dan memastikan bahwa dia tidak akan membiarkan Alexa bersedih.