NovelToon NovelToon
Ayah, Kau Di Mana?

Ayah, Kau Di Mana?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Wali Nikah
Popularitas:50.6k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

"Ayah bukanlah ayah kandungmu, Shakila," ucap Zayyan sendu dan mata berkaca-kaca.

Bagai petir di siang bolong, Shakila tidak percaya dengan yang diucapkan oleh laki-laki yang membesarkan dan mendidiknya selama ini.

"Ibumu di talak di malam pertama setelah ayahmu menidurinya," lanjut Zayyan yang kini tidak bisa menahan air matanya. Dia ingat bagaimana hancurnya Almahira sampai berniat bunuh diri.

Karena membutuhkan ayah kandungnya untuk menjadi wali nikah, Shakila pun mencari Arya Wirawardana. Namun, bagaimana jika posisi dirinya sudah ditempati oleh orang lain yang mengaku sebagai putri kandung satu-satunya dari keluarga Wirawardana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Mencari Tahu

Shakila juga terkejut karena tidak tahu ibunya melahirkan seorang bayi atau bayi kembar. Yang dia tahu hanya ada dia seorang.

Arya dan Shakila saling beradu pandang dengan pikiran yang sama. Penasaran dengan jumlah anak yang dilahirkan oleh Almahira.

Di tengah-tengah ketegangan itu bunyi lift membuat mereka bertiga tersadar. Pintu besi itu pun terbuka otomatis.

"Hal itu bisa Pak Arya tanyakan kepada ayah yang selama ini membesarkan aku, Zayyan Mahendra Abdulrahman. Dia, lah, yang memberi tahu aku kalau Anda, lah, ayah kandungku," kata Shakila dengan cepat karena tidak ada lagi waktu.

"Apa?" Arya dan Pak Darmawan terkejut. Karena ada orang yang berani mengatakan kalau dirinya adalah anaknya.

"Papa!" 

Silvia langsung masuk dan bergelayut manja seperti biasanya. Perempuan itu pun menatap tajam kepada Shakila begitu melihatnya.

"Sedang apa kamu di dalam sini? Bukannya ini adalan lift khusus dan tidak boleh dimasuki oleh karyawan. Pergi!" ucap Silvia sambil mendorong tubuh Shakila dengan kuat sampai keluar.

Beruntung kedua kaki Shakila bisa menjaga keseimbangan sehingga tidak terjatuh. Begitu dia menoleh pintu lift menutup. Shakila berharap Arya akan menemuinya atau menemui Zayyan. Ada perasaan lega karena sudah mengatakan apa yang selama ini dia pendam.

Karena mulai besok Shakila tidak bekerja lagi di kantor pusat, dia pun membereskan barang-barangnya. Tentu saja banyak rekan kerjanya yang bertanya-tanya. 

"Kenapa kamu harus kembali ke kantor cabang?" Kamila terisak sedih karena hanya Shakila yang tulus mau berteman tanpa pamrih.

Shakila tidak bisa menjawab. Dia hanya tersenyum tipis. Tiga bulan di sini membuat gadis itu memiliki banyak pengalaman kerja.

"Aku senang bisa kenal sama kamu," ucap Shakila kepada Kamila. Mereka berpelukan sebelum berpisah.

Sementara itu, Arya terus kepikiran tentang Shakila. Dia ingin tahu banyak tentang gadis itu. Ocehan Silvia tidak sedikit pun masuk ke dalam pikirannya, kecuali nama Shakila.

"Perempuan tadi sudah aku mutasikan ke kantor cabang sebelumnya. Sebenarnya Pak Ali keberatan dan bersikukuh untuk mempertahankannya. Namun, aku memberi tekanan kepada dia dan akhirnya diam, menurut apa yang aku inginkan," ucap Silvia senang karena merasa menang. Tidak ada seorang pun yang bisa melawannya.

"Apa? Kamu mutasi Shakila!" Arya baru tersadar dengan ucapan putrinya.

"Iya, Papa. Karena dia sudah merusak gaun pestaku di perayaan ulang tahun perusahaan. Dia harus diberi pelajaran," balas Silvia yang merasa tindakannya adalah benar.

Arya tidak lagi bicara. Dia harus cari tahu dahulu kebenarannya. Apa yang dikatakan oleh Shakila adalah kebenaran atau kebohongan untuk menipu dirinya.

***

Shakila berlari memeluk Zayyan begitu turun dari mobil. Dia sangat rindu sekali kepada ayahnya itu. 

"Kenapa tidak bilang sama ayah kamu sudah sampai. Jika tahu akan ayah jemput di stasiun," kata Zayyan sambil mengusap pipi Shakila dengan lembut.

"Aku tidak mau merepotkan Ayah. Karena aku tahu pagi-pagi Ayah selalu sibuk," balas sang anak.

"Sibuk apanya?" Zayyan tertawa kecil.

"Tuh, sibuk ngurus si Menul!" Shakila menunjuk ke arah kucing betina peliharaannya. Tawa Zayyan semakin keras.

Shakila mengeluarkan kucing berwarna putih dari kandang. Dia sangat rindu dengan hewan peliharaannya.

"Ayah, sore nanti aku akan pergi ke rumah Abian," kata Shakila sambil mengelus bulu si Menul yang duduk di pangkuan menggeliat manja.

"Dia sudah tahu kamu pulang hari ini?" tanya Zayyan dengan mata memicing.

"Belum, Yah. Jangan beri tahu dia dulu, ya, Yah. Aku mau aku kasih kejutan soalnya," jawab gadis itu tersenyum jahil. 

Zayyan hanya tertawa terkekeh. Kadang putrinya ini suka jahil sama orang-orang terdekat.

***

Arya dan Pak Darmawan duduk saling berhadapan. Tidak banyak orang tahu tentang kehidupan laki-laki kaya itu. Hanya beberapa orang terdekat saja yang tahu, salah satunya adalah sang asisten.

Pak Darmawan sudah kerja bersama Arya lebih dari 30 tahun, sebelum mereka menikah. Pria paruh baya itu adalah orang kepercayaannya dari dahulu. 

"Menurut kamu, gadis bernama Shakila itu jujur atau bohong?" tanya Arya sambil memerhatikan lembaran kertas berisi biodata Shakila yang dia dapat dari Bu Mega.

"Aku melihat dia sebagai gadis yang jujur. Terlihat dari pancaran matanya," jawab Pak Darmawan.

"Apa menurut kamu wajah Shakila mirip dengan Alma?" tanya Arya lagi. Karena dia masih bisa mengingat wajah istri pertamanya.

"Iya. Wajahnya mirip dengan Non Alma, dulu. Senyumannya juga mirip. Hanya saja Shakila tidak punya gigi gingsul, berbeda dengan Non Alma," jawab Pak Darmawan dan Arya membenarkan itu.

"Kamu ingat apa yang dikatakan oleh Widuri, dahulu saat aku membawa Silvia dari tangannya?"

Pak Darmawan terlihat berpikir. Dia mencoba mengingat kejadian 22 tahun yang lalu. Setelah Arya bercerai dengan Miranda karena terbongkar perselingkuhannya, mereka mencari keberadaan Almahira ke kampung halaman ayahnya.

Arya dan Pak Darmawan pergi ke kampung yang ada di pinggiran ibu kota. Kedatangan mereka untuk mengambil anak yang sudah dilahirkan oleh Almahira. Karena hanya anak itu satu-satunya generasi penerus Arya. Laki-laki itu mengalami disfungsi ereksi karena penyakit yang dideritanya dahulu.

***

22 tahun yang lalu ....

"Benarkah ini rumah orang tua Almahira?" tanya Arya sambil mengamati rumah sederhana.

"Benar. Ini adalah rumahnya. Aku pernah mengantar Pak Gunadarma ke sini beberapa kali. Jadi, tahu betul," jawab Pak Darmawan.

Arya turun dengan langkah gagah dan terkesan angkuh. Dia memasuki rumah yang tidak memakai pagar. Terlihat seorang wanita paruh baya, wanita muda, dan seorang anak kecil sedang berada di teras rumah.

"Permisi. Apa betul ini rumah Pak Zaenal?" tanya Arya.

"Benar," jawab wanita paruh baya. "Kamu ... Ar-ya?" 

Tentu saja Arya mengangguk. Dia menebak kalau wanita itu adalah ibu tirinya Almahira. Ketika menikah hanya Pak Zaenal saja yang datang. Karena pernikahan itu mendadak, tidak ada waktu lagi.

"Ternyata benar. Mau apa datang ke sini?" tanya Bu Dewi dengan senyum ramah karena berhadapan dengan orang kaya.

"Saya mau bertemu dengan Alma dan anaknya," jawab Arya.

Bu Dewi dan Widuri saling beradu pandang. Ibu dan saudara tiri Almahira itu diam, tetapi mata mereka bergerak-gerak seperti memberi kode.

"Alma kabur sama laki-laki asing dan menelantarkan anaknya. Ini Silvia, putrinya Alma. Kami yang selama ini mengurus dia," kata Dewi sambil menyerahkan anak kecil yang sejak tadi duduk bermain boneka.

Mendengar itu Arya sangat marah. Dia tidak menyangka Almahira tega meninggalkan anaknya demi laki-laki asing.

"Anak ini sekarang tanggung jawab kamu. Kami lelah mengurusnya selama ini. Uang kami juga habis untuk beli susu," lanjut Bu Dewi sinis.

"Bu ...." Widuri berbisik kepada Bu Dewi dengan ekspresi memberengut.

"Diam!" balas Bu Dewi dan itu membuat Widuri pun diam.

Arya menggendong Silvia. Dia menatap anak kecil itu dengan iba karena badannya kurus dan kulitnya kusam.

"Besarkan dia dengan baik. Jangan sampai kamu menyakiti dirinya. Jaga dia dengan segenap jiwa dan ragamu. Kalau perlu kamu pertaruhan nyawamu demi melindungi Silvia," ucap Widuri.

"Tentu saja. Karena dia adalah putri kandungku. Tidak akan aku sia-siakan," balas Arya.

"Di mana Pak Zaenal?" lanjut Arya bertanya.

Bu Dewi dan Widuri terlihat gugup. Keduanya saling melirik.

***

1
Irma Minul
luar biasa 👍
Mulaini
Siapa yang mengikuti mobil Zayyan yang bersama Shakila atau jangan-jangan bodyguard yang di sewa sama pak Darmawan untuk menjaga keselamatannya?
Mulaini
Semoga pak Arya cepat sadar dan bertemu kembali dengan Shakila anak kandung mu yang berada di dekat mu.
Maisya
lanjut
🌷💚SITI.R💚🌷
siapa yg bantuin ya pihak Mario atau pihak wulan
🌷💚SITI.R💚🌷
mungkin hampir semua karyawan orang²y Mario makan mereka cuek aja..
Farida P
Menunggu bab selanjutnya thor
Tuti Chandra
semoga shakila dan ayahnya selamat dr orang yg niat jahat terhadapnya
Tri Handayani
beruntungnya kamu shakila memiliki ayah sebaik papa zayyan meskipun bukan ayah kandung tpi kasih sayangnya melebihi ayah kandungmu bahkan rela mempertaruhkan nyawanya demi kamu.
semoga shakila dan papa zayyan baik"saja.
Nar Sih
seperti nya ini orang,,nya si mario yg sengaja membuntuti zayyan dan shakilla
Sunaryati
Segera sadar Pak Arya, kau sekarang dikelilingi banyak orang yang peduli padsmi
Sunaryati
Syukurlah Arya sudah ketemu semoga segera sadar dan bisa mengungkap semua kejahatan orang- orang yang dilakukan kepadanya.
Queen kayla
zayyan ..ayah yg begitu sempurna..almahira sangat beruntung ... walaupun pernah di sakiti sama org yg sgt di cintai tp dia mendapatkan org yg sangat menyayangi dg tulus
sryharty
semoga pak zayyan dan kila selamat Sampe rumah
Sugiharti Rusli
dulu kamu membuang Almahira begitu saja tanpa belas kasih dan meragukan kehamilannya yang merupakan darah daging kamu sendiri Arya,,,
Sugiharti Rusli
dulu kamu hanya mengikuti ego kamu yang sedang bucin sama si Miranda yang pada kenyataannya pengkhianat sebenarnya
Sugiharti Rusli
kamu beruntung Arya, masih dikaruniai seorang anak kandung, Zayyan bahkan kehilangan anak beserta Almahira sang istri tercinta,,,
Sugiharti Rusli
semua yang Zayyan katakan tentang siapa Arya dulu semuanya sangat benar
Sugiharti Rusli
waduh Zayyan dan Shakila ada yang buntutin tuh, semoga si Darmawan juga memberi pengawalan secara diam" yah
Kasih Bonda
next thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!