Flower Lovania Smith, Gadis Cantik yang memiliki sifat bar bar dan primadona di SMA Galaxy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldrick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Aurora, Nisa dan Vino sekarang sedang berada di parkiran. Karna yang paling sesuai membawa nisa dan vino menurut aurora di sini.
Mereka bertiga duduk di lantai bawah tanpa harus merasa jijik dengan debunya. Vino masi memandangi wajah sepupunya yang jauh lebih cantik dari dua tahun lalu.
Terlintas di kepala vino kenapa aurora menunjukkan dirinya sekarang? Kemana aurora selama ini? Pikir vino bertanya tanya.
"Lo selama ini kemana aja? Kenapa lo tiba tiba pergi ninggalin gue sama temen temen gitu aja?" Tanya Vino penasaran.
Aurora melirik Vino kemudian mengalihkan nya ke nisa, "Eh, Jadi sahabat gue mau gak?" Ucap aurora frontal membuat sang empu terbatuk batuk.
Uhuk.. Uhuk.... "G-gue jadi sahabat lo? Emang boleh?" Tanya Nisa sedikit gugup mendengar ajakan aurora.
"Iya..., Btw nama lo siapa?" Tanya Aurora lagi penuh semangat sampai sampai menampilkan senyum manis nya ke nisa.
Nisa justru semakin gugup melihat nya, "Gue nisa" Balas Nya sesopan mungkin.
"Menarik, Nama yang bagus" Celetuk Aurora sambil menopang dagunya.
Vino sendiri kesal dengan sepupunya ini, Bukannya menjawab pertanyaan nya. Ini malah mengajak Nisa menjadi sahabat nya dan dirinya di kacangi gitu aja.
"Flow" Vino melotot kan matanya menatap Aurora.
"Not flow, Panggil Aurora Vino" Kesal Nya melihat vino yang masih memanggil nya flower.
"Oke oke, Ceritain sama gue kenapa lo hilang gitu aja dua tahun ini" Putus Vino mulai memanggil flower dengan sebutan Aurora.
"Gue kecelakaan terus hilang ingatan deh, gak ada satu pun yang gue ingat" Jelas Aurora seadanya, Karna jawaban ini yang dia dapat saat menanyakan kenapa dirinya bisa amnesia.
"APA!!!" kaget Vino dan nisa bersamaan membuat aurora memutar bola matanya malas.
"Ck, Alay lo pada" Jengah Aurora kesal melihat dua makhluk didepannya ini yang sangat alay.
Vino menabok lengan aurora, Plak!!
"Aws...." Ringis Aurora menatap horor Vino.
"Lo kalo mau berantem sama gue bilang!!" Emosi aurora, entah kenapa aurora gampang terpancing emosi.
"Sorry, Gue cuman gak suka sama kata kata lo yang bilangin kita alay, Lo lagi amnesia loh bisa bisa lo bilang sesantai itu" Vino meminta maaf dan menjelaskan kepada Aurora kepada dia menabok lengannya.
"Yaudah sih, Gue juga gak kenapa kenapa"
"Lo kesini sama siapa?" Tanya Vino memicingkan matanya ke depan.
"Sama daddy Vino" Balas aurora dengan nada malas nya.
Nisa masi menatap Wajah Aurora terus menerus sampai membuat sang pemilik tubuh menatap nya. Sontak nisa cengengesan, "Hehe, Gue cuman mau tanya aja, Kalo lo lupa ingatan kenapa lo ingat makhluk astral ini?" Tunjuk nisa ke vino.
Vino melototkan matanya, "Enak aja lo ngatain gue makhluk astral" Sela Vino menatap kesal sahabat nya itu.
"BWHAHAHAHA...., Lo emang cocok sama panggilan itu" Tawa aurora mengejek vino membuat pipi aurora memerah.
Wajah vino semakin suram mendengar tawa aurora, "AURORA!!" Tegur Vino supaya tidak mengejek nya lagi.
Aurora langsung mengatur mimik wajah nya menjadi datar, "Oke balik ke topik awal, Lo tadi tanya kenapa gue bisa kenal sama nih bocah?" Ucao aurora dengan serius.
"Gue kenal vino dari daddy, Daddy yang ngasi tau gue tentang asal usul keluarga gue sampai gue tau nih bocah. Gue juga pindah ke indonesia karna mau lihat Vino" Jelas aurora panjang lebar.
"Terus, Daddy lo ada bilang sesuatu tentang teman atau sahabat lo gitu?" Tanya Nisa lagi yang masih belum puas dengan jawaban aurora.
"Gue gak punya teman, Dari dulu gue cuman deket sama Vino kata daddy" Jawab Aurora lagi.
Sampaing hingga Dario menghampiri mereka, Membuat Nisa dan Vino menelan saliva nya. Mereka berdua merasakan hawa yang begitu mencengkeram saat Dario datang.
"H-halo Om" Sapa Vino dan Nisa barengan.
"Hem..." Jawab dario, Dia menatap sang putri ingin mengajak nya pulang. Aurora pun setuju dia berpamitan kepada nisa dan Vino setelah itu meninggalkan kampus.
Nisa menatap Vino dengan serius, "Kenapa gue sedikit gak percaya sama Penjelasan aurora, menurut gue Bokap nya dia menyembunyikan sesuatu" Jelas Nisa mengeluarkan pendapat nya
Vino mengangguk, "Gue juga ngerasa gitu, Aurora yang sekarang sangat berbeda sekali. Tapi gue gak bisa buktiin itu Nis, Gue selalu berdoa sama tuhan supaya dia balik" Vino menatap kedepan dengan tatapan yang sangat sulit untuk di artikan.
"Aurora memang kembali, tapi sifat nya begitu cuek dan kasar" Ucap Vino lagi.
"Entah lah, Gue gak tau" Balas nisa dengan tatapan kebingungan.
*******************
Di mansion kediaman Alea, Kini alea berada di dalam pelukan papah nya. Hatinya terasa sangat sakit saat mendengar sahabat nya tak mengenal nya.
"Hiks... Hiks..., Papah.... , Hari ini aku jumpa Flow di kantin kampus" Adu nya menangis pilu di pelukan sang papah.
Arka mengelus punggung putrinya yang gemetar, "Udah sayang jangan nangis lagi, okey? Nanti malem kita ke mansion mereka gimana?" Bujuk Arka supaya putrinya berhenti menangis.
Alea menghentikan tangisannya kemudian mendongak ke atas melihat wajah serius Papah nya.
"Nanti malem janji Pah!" Aurora menaruh tangannya di jari manis Papah nya.
"Janji sayang....." Arka mengacak gemas rambut putrinya membuat alea menatap kesal papah nya yang sudah membuatnya berantakan
******************
Di mansion Alister tepatnya di kamar dia hanya mengurung diri saat melihat kedatangan flower yang sangat tiba tiba.
"ARKH!!!" Alister memukul cermin kacanya sampai pecah membuat tangannya berdarah.
Namun rasa sakit di tangannya tidak sebanding dengan rasa sakit yang ada di dalam hatinya, "Sekuat apapun gue ngelupain lo semakin susah buat gue lupa" Batinnya menahan sesak teramat dalam.
Alister merasa seperti berada di dua tahun yang lalu.
Air mata Alister turun begitu saja tanpa permisi, "Hiks...,Aku kalah flow.., Rasa ini begitu dalam untuk mu" Gumamnya lirih.
Senja yang di luar kamar alister hanya meremas Kuat bajunya, Ia takut alister akan kembali bersama flower. Selama dua tahun ini dialah yang menemani alister dan sekarang wanita itu datang begitu saja.
"Aku yang menemani alister bangkit flow..., Tapi kenapa kamu yang selalu menang di hati Alister" Lirih senja, Hatinya terasa sangat sakit. Senja takut alister akan meninggalkan nya dan kembali mengejar cinta Flower.
"Tuhan...., Kenapa sangat menyakitkan mencintai alister, Hiks.., Aku juga ingin menang di hati alister tuhan.... " Tangis senja pecah di depan pintu kamar Alister, Air matanya turun begitu saja.
"Hiks..., Kenapa kamu harus hadir di tengah tengah kami flow, Udah bagus kamu pergi dari kehidupan Alister. Kenapa sekarang kamu balik lagi flow..." Ucap Senja di tengah tengah tangisan nya.
SELAMAT MEMBACA >_<
*MAAF YA TEMAN TEMAN AKU UPDATE NYA LAMA, KARNA SEKARANG AKU LAGI FOKUS UJIAN.