Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.
"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Jadi aku masih hidup?"
"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"
"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34: Misi
Cora dan Violet sedang berada di Cafe dimana Barnes sedang melakukan pertemuan dengan Kliennya. Tentu saja dengan Isabel yang juga ikut di sana, duduk di samping Barnes.
"Sebenarnya dia bekerja apa sih, kenapa lama sekali. Kita sudah satu jam lebih di sini," ujar Violet bosan.
"Dia seorang arsitek," balas Cora.
"Itu dia.. ayo cepat.." ucap Cora menepuk-nepuk tangan Violet saat melihat Barnes sedang pergi menuju toilet.
"Oke, serahkan padaku.." ujar Violet pergi mengikuti Barnes.
Violet sedang menunggu Barnes keluar dari toilet. Ia akan menjalankan rencananya setelah pria itu keluar.
"Bersiap-siaplah Violet," gumam Violet menarik nafasnya setelah melihat Barnes keluar dari toilet.
"Brukkk... akh..." Violet dengan sengaja menabrak tubuh Barnes membuat keduanya hilang keseimbangan dan terjatuh.
"Astaga Tuan.. maaf.. maafkan saya.." ucap Violet memasang wajah bersalahnya. Violet bangkit dari atas tubuh pria itu.
"Apa kamu tidak bisa berhati-hati," kata Barnes kesal.
"Maafkan saya Tuan, saya sedang buru-buru. Seseorang mengejar ku," ucap Violet panik. Ia kemudian pergi dengan berlari.
Barnes merapikan penampilannya dan tak sengaja melihat gelang dan sapu tangan berwarna putih di atas lantai.
"Apa ini milik wanita itu," gumam Barnes mengambil gelang dan sapu tangan itu. Di ujung sapu tangan itu tersulam nama Violet.
"Violet.." gumamnya. Barnes teringat dengan ibunya. Wanita itu memiliki nama yang sama dengan ibunya.
"Hei Nona tunggu dulu.." Barnes keluar dari toilet mencari wanita yang sudah menabraknya.
Tidak ada lagi, sepertinya wanita itu sudah pergi. Barnes menyimpan benda itu di dalam saku celananya.
"Aroma ini," gumam Barnes mengerutkan keningnya. Barnes mengambil kembali saputangan milik wanita itu dari dalam sakunya dan mencium aromanya.
"Apa ini kebetulan," gumamnya. Aroma ini mengingatkannya pada Cora. Kekasihnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
"Ya ampun kenapa aku bodoh, tentu saja ini bukan kebetulan. Di luar sana ada banyak orang yang memakai parfum yang sama," gumam Barnes lalu pergi.
"Dimana Mr. Frank?" tanya Barnes setelah kembali ke mejanya.
"Dia baru saja pergi. Istrinya sepertinya akan melahirkan. Dia bilang akan menghubungimu nanti untuk melanjutkan pembahasan kalian," ujar Isabel memicingkan matanya saat melihat bekas lipstik di kemeja putih Barnes.
"Kenapa ada bekas lipstik di bajumu Barnes?" tanya Isabel curiga. Barnes melirik bajunya dan melihat bekas lipstik merah di kemejanya. Sepertinya itu bekas lipstik dari wanita yang menabraknya. Ia harus menjelaskannya pada Isabel, jangan sampai kekasihnya itu salah paham.
"Sepertinya ini bekas lipstik wanita yang tak sengaja menabrak ku tadi saat di toilet," ujar Barnes.
"Jangan salah paham sayang. Aku tidak melakukan apa-apa? wanita itu sedang buru-buru dan tak sengaja menabrak ku," ucap Barnes meraih tangan Isabel saat melihat wajah cemberut kekasihnya itu.
"Ya sudah, ayo kita pulang.." kata Isabel. Barnes mengangguk.
Sementara itu, Cora dan Violet sedang dalam perjalanan pulang setelah Violet menjalankan misinya.
"Apa kamu yakin kalau misi ini berhasil?" tanya Violet.
"Kita lihat saja, aku rasa dia akan penasaran dan mencarimu," ujar Cora sembari menyetir mobilnya.
"Kita harus merencanakan misi berikutnya setelah ini," kata Violet. Cora lalu mengangguk.
"Berhenti.. berhenti dulu Cora," ujar Violet menurunkan kaca mobil Cora.
Cora lalu menepikan mobilnya, "ada apa?" tanya Cora.
"Lihat.. di sana," tunjuk Violet.
"Bukankah itu Brandon si otak ************," ujar Violet.
"Benar.. dia sedang bersama siapa? mereka terlihat mesra sekali," ucap Violet.
"Ya Tuhan.. itu Edith Violet," ujar Cora terkejut saat melihat wajah Edith.
"Jangan bilang wanita itu menjadi simpanan sugar daddy," kata Cora. Ia lalu tersenyum menyeringai.
"Sepertinya aka lebih mudah membalasnya Violet. Hanya menunggu momen saja," kata Cora.
"Kamu benar Cora," ujar Violet. Mobil Brandon kemudian melewati mereka.
walopun awalnya kayak Tom and Jerry tapi berakhir jadi pasangan dan keluarga bahagia..
masih penasaran sama nasibnya Violet..
kira2 pasangannya siapa ya..
kalo sama Barnes kurang setuju walopun mereka sudah ada anak..
pengennya sama Darren aja, bakalan lucu tuh digombalin tiap hari..
anyway, makasih ya kak, udah buat novel sebagus ini..
semoga selalu diberikan kesehatan..
tetap semangat berkarya dimanapun berada dan semoga sukses selalu..
🙏🏻💪🏻😘🥰😍🤩💕💕💕