NovelToon NovelToon
Perjalan Cinta Kembar Ezara

Perjalan Cinta Kembar Ezara

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Dokter / CEO / Romansa / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:537.6k
Nilai: 5
Nama Author: farala

Ini adalah perjalanan cinta kedua putri kembar Ezar dan Zara.

Arsila Marwah Ezara, si tomboy itu akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan raksasa yang bermarkas di London, Inggris, HG Corp.
Hari pertama nya bekerja adalah hari tersial sepanjang sejarah hidupnya, namun hari yang menurutnya sial itu, ternyata hari di mana Allah mempertemukan nya dengan takdir cintanya.

Aluna Safa Ezara , si gadis kalem nan menawan akhirnya berhasil menyelesaikan sekolah kedokteran dan sekarang mengabdikan diri untuk masyarakat seperti kedua orang tuanya dan keluarga besar Brawijaya yang memang 90% berprofesi sebagai seorang dokter.
Bagaimana kisah Safa sampai akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?


Karya kali ini masih berputar di kehidupan kedokteran, walau tidak banyak, karena pada dasarnya, keluarga Brawijaya memang bergelut dengan profesi mulia itu.

Untuk reader yang mulai bosan dengan dunia medis, boleh di skip.🥰🥰

love you all


farala


💗💗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 : Cinta Arga

Arga duduk menikmati sarapan pagi pertamanya buatan tangan sang istri. Setiap suapan, terbitlah senyum lebar dari bibirnya.

" Masakannya enak juga." Gumamnya.

Beberapa menit kemudian, makanan di atas meja ludes dan berpindah ke lambungnya.

" Terima kasih untuk sarapannya." Ujar Arga sembari membersihkan meja makan dan membawa piring dan gelas bekas makannya ke kitchen sink.

Kebingungan mulai melanda. Dia berencana membersihkan piring piring itu tapi tidak tau bagaimana caranya. Seumur hidup, ini adalah pengalaman pertamanya.

Mencuci piring? Oh,,dia sama sekali tidak pernah melakukannya.

Karena itu, peran Rowan sangat di butuhkan di sini.

" Kau di mana?" Tanya Arga begitu panggilannya tersambung dengan Rowan.

" Saya sudah di depan , tuan."

" Bagus, aku butuh bantuan mu."

Rowan pun segera masuk sesuai perintah Arga dan kini berdiri di samping tuan mudanya itu.

" Apa kau tau bagaimana cara membersihkan ini?" Arga menunjuk ke tumpukan piring dan gelas yang tidak seberapa banyak.

Tawa Rowan hampir saja meledak.

Ternyata bantuan yang di maksud bosnya itu adalah tutorial cara mencuci piring.

" Hmm...begini tuan."

Rowan mulai melakukan tugasnya sebagai tutor yang baik untuk Arga.

" Ternyata semudah itu, sini, berikan padaku."

" Tapi tuan, anda yakin?"

" Kau meremehkan ku?"

" Tidak, tuan."

Rowan pun menyerahkan piring di tangannya dan membiarkan Arga mencucinya.

Lucunya, piring itu baru saja berpindah ke tangan Arga tapi sudah jatuh berhamburan di lantai, pecah...

" Astaga.."

Rowan tidak bisa lagi menahan tawanya.

" Bagaimana ini Rowan?" Arga panik hanya perkara piring.

" Tinggal bersihkan saja , beres tuan. "

" Kau yakin Safa tidak akan marah?"

" Ini hanya piring, tuan. Tidak akan mungkin nona muda marah hanya karena hal sepele seperti ini."

Arga menghela nafas.

" Baiklah, mari kita bereskan. Setelah ini, aku akan mengunjungi Barra."

" Baik, tuan."

*

*

Arga membunyikan bel apartemen Barra. Dua jam lalu, dia baru saja tiba dari Indonesia.

Barra muncul dari balik pintu.

" Masuk, paman."

Arga melangkah masuk dan mendudukkan tubuhnya di sofa tunggal.

" Bagaimana pernikahan mu?" Tanya Barra sembari membawakan segelas kopi untuk Arga.

" Aku belum pernah bertemu dengan nya sejak haru pernikahan ku."

" APA....bisakah itu di sebut pernikahan?" Barra kaget.

" Ya, ekspresi mu sangat mencerminkan asumsi orang orang di luar sana , aku sangat maklum. Tapi kau tau sendiri kan, bagaimana kesibukan ku? Aku baru ada waktu, tapi istri ku harus pergi bekerja. "

Barra menghela nafas.

" Bawa saja Safa ke London, kan beres."

" Jangan memanggil namanya seperti itu. Dia tante mu!" Arga memperingati.

" Iya ..iya..."

" Tidak semudah itu, Barra. Kami belum saling mengenal lebih jauh. Pernikahan ini dadakan. Aku tidak punya persiapan. "

Barra tertawa.

" Persiapan apa yang paman maksud? Hotel HG di Belgia yang menjadi mahar pernikahan mu, begitu? Ini bukan soal siap tidak siap, paman. Hatcher hotel di Belgia adalah hotel rintisan pertamamu, dan hotel itu menghasilkan ratusan juta euro perbulannya , dan paman masih mengatakan tidak punya persiapan ? " ( Setara dengan triliunan rupiah).

Arga tersenyum simpul.

Melihat ekspresi bahagia Arga, pertanyaan yang sempat tertampung di benak Barra mencuat ke permukaan.

" Paman, aku ingin tanya."

" Apa?"

" Hari itu, tepat saat kita datang ke tempat acara, kenapa paman harus mengatur nafas dan hati paman? Apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui?" Tanyanya dengan kening mengernyit.

Arga meraih cangkir kopi buatan Barra, menyesap pelan pelan sembari menghirup aroma khasnya lalu kembali menyimpan cangkir tersebut di atas meja.

" Kau ingat saat kita bertemu di mount Elizabeth beberapa bulan lalu?"

Barra nampak berpikir, kemudian mengangguk pelan tanda jika dia mengingat nya.

" Aku jatuh cinta saat dia tidak sengaja menabrak ku."

" What? Jatuh cinta macam apa itu? "

Arga tertawa.

" Menurut mu, itu aneh?"

" Kalau di katakan aneh sih , tidak juga. Hanya saja kisah paman itu, sedikit berbeda dengan kisah cinta pada umumnya."

" Ya, katakan lah begitu. Entah, tapi begitu menatap matanya, jantungku langsung berdegup sangat kencang."

" Hebat, aku salut padamu, paman. Cintamu jatuh pada orang yang tepat. Padahal, dulu ku pikir paman akan menikahi bule bule seksi yang puluhan bahkan ratusan yang selalu datang dan mengelilingi mu hampir setiap hari."

" Awalnya aku juga merasa sedikit aneh dengan tubuhku, kenapa aku tidak tergoda sama sekali melihat wanita wanita itu. Akhirnya, ku putuskan berkonsultasi ke dokter andrologi , dan dokter mengatakan kalau aku sangat sehat dalam hal seksualitas."

Barra kembali menatap Arga. " Tapi paman, andaikata tidak ada keajaiban di hari itu, apa yang akan paman lakukan jika Safa tidak menikah dengan mu?"

Arga menghela nafas panjang.

" Entahlah, tapi jika aku menuruti kata hati ku, kemungkinan besar yang akan terjadi adalah, aku akan menculiknya dan membawanya pergi . Terserah lelaki uzur itu mau mencoret ku dari daftar keluarga, aku sudah tidak peduli."

Barra menggeleng." Paman nekat juga."

" Ya, begitulah."

" Aku percaya, aku sangat tau bagaimana sepak terjangmu . "

Arga tersenyum.

" Tapi, kenapa aku merasa kalau ini sudah di atur?" Tanyanya curiga mengingat mulusnya jalan yang di lalui Arga untuk mendapatkan cintanya.

" Kalau yang kau katakan itu benar, ucapan terima kasih saja ku rasa tidak cukup. Siapa pun itu, aku akan memberikan yang setimpal padanya."

" Kalau opa Alden yang melakukannya?"

" Hah, tidak mungkin, dia tidak pernah peduli padaku . Kalaupun memang si tua itu yang melakukannya, Aku tidak perlu memberinya bayaran, itu kan memang tugasnya."

Bara menggeleng. " Kalian ini ayah dan anak tapi ibarat Tom and Jerry, tidak pernah akur."

" Sudahlah , ada urusan apa kau ke sini? "

" Ada yang harus aku selesaikan di HG."

" Ara, tidak ikut?"

" Sepertinya, paman mulai akrab dengan nya."

Arga mendelik. " Kau cemburu?"

" Hei..dia bukan seleraku." Kilahnya.

Arga tertawa renyah." Jangan sepertiku, kalau kau menyukainya, lebih baik bicarakan langsung. Kalau di ambil orang, kau baru tau rasa."

Barra terdiam.

" Aku pergi, sampaikan terima kasih ku pada Ara."

" Dia tidak ikut. Terima kasih untuk apa?"

" Rahasia."

*

*

Mount Elizabeth

Matahari hampir terbenam dan Safa masih bergelut dengan pasiennya.

Di jam jam genting menjelang pulang , ada ada saja yang menghambat nya.

Seperti sore ini, Safa kedatangan pasien pre eklamsia. Tekanan darah pasien nya itu sangat tinggi di usia kandungan nya yang menginjak tiga puluh tujuh minggu.

Dengan penuh pertimbangan dan diskusi alot, akhirnya Safa harus masuk kembali ke kamar operasi setelah mengantongi persetujuan dari suami pasien.

Jam sudah menunjuk di angka delapan, dan Safa baru bisa bernafas lega.

Dengan wajah sayu kelelahan, dia menggendong tas ranselnya keluar dari gedung departemen obgyn menuju lobby rumah sakit.

Ponsel yang sejak pagi tidak pernah dia pegang, baru sempat dia buka saat perjalanan ke luar gedung departemen obgyn.

Tidak begitu banyak panggilan, hanya ada sebuah chat yang masuk dan membuatnya tersenyum.

" Pulang jam berapa?"

Safa mengamati dengan seksama pesan tersebut. Biasanya hanya Marwah yang akan menanyakan pertanyaan itu, tapi kali ini, pertanyaan itu berasal dari orang yang berbeda.

Safa ingin membalas, tapi di lihatnya pesan itu di kirim jam lima sore, berarti sekitar tiga jam lalu. Jadilah dia mengurungkan niatnya.

Di lobby, ternyata banyak sekali orang yang menunggu jemputan. Di luar sedang hujan, mereka lebih baik menunggu dari pada basah kuyup .

Beberapa orang yang tidak suka dengan Safa mulai menggunjing.

" Kasian ya, di hari pernikahan di tinggal. Malu tau...apa kata orang?" Kata seorang wanita yang merupakan senior Safa di departemen obgyn.

" Kalau dia jadi aku, aku tidak akan kembali ke sini. Tapi ya, begitulah, tidak tahu malu, sudah di campakkan masih juga mengharap." Jawab residen tahun kedua yang memang tidak menyukai kehadiran Safa.

Safa hanya diam, dia tau jika saat ini dia sedang di bully, tapi jika masih dalam batas kewajaran, Safa tidak ambil pusing, selagi mereka tidak menggunakan kekerasan, Safa fine fine saja.

" Cantik sih, tapi sayang tidak laku..." Lanjut mereka sembari tertawa.

Telinga Safa mulai kepanasan. Sejak tadi, hanya dia yang menjadi topik pembahasan. Karena itu, dia mulai melangkah keluar, kehujanan tidak apa dari pada terus tinggal dan membuat hatinya terluka.

Namun, baru beberapa langkah, Arga datang entah dari mana merangkul pundaknya.

Safa sempat terkejut, dan hampir saja menolak tangan Arga, untungnya dia tersadar jika pria itu berhak atas dirinya.

" Ayo, di sini dingin."

Safa tersenyum manis seperti tidak ada yang terjadi. Di situlah hati Arga seakan tersayat.

Rowan sudah menunggu tepat di depan lobby, begitu melihat bos dan istrinya mendekat, Rowan langsung membukakan pintu.

Puluhan pasang mata menyaksikan kejadian indah itu. Ada yang masih sibuk menjelek jelekkan Safa, tapi ada juga yang memujinya.

Mesin kendaraan belum berbunyi , dan biasanya di kesempatan itu, Rowan akan bertanya ke mana Arga akan pergi.

" Kita ke mansion , Rowan." Ujarnya datar.

" Baik tuan."

...****************...

1
Nia nurhayati
mbk lala kapan lagi uv nya
Sity Lestari
Luar biasa
sri handayani
bln madu terganggu iklan....🤭🤣😄
Nur HafniOctavia
sangat luar biasa🤩
Amyy Amyy
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Lilik Juhariah
untung ketemunya sama wanita Sholehah om Arga, yg minum sama yg menyediakan sama sama dilaknat Allah dan Haram
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Nia nurhayati
lanjuttt mbk lala
Naftali Hanania
tuan huan yg baik gitu kok anak nya bs semengerikan itu....apa ya sebab nya
Bak Mis
lanjut
Shee
berasa baru baca eh dah end kak, pada hal q nungguin nya lam.

semoga cepet sehat ya kak biar bisa crazy up😘
Shee
g sadar diri ya sak🤭🤭🤭
itu namanya menjaga milik sendiri sakti biar g di ambil orang 😂
Srie Handayantie
kali inii habislahh sudahh kau Eric , bukan hanya Brawijaya yg turun tangan hatcer pun demikian . tidak ada lagi kata selamat untuk dirimuuu . lagian kesalahan Eric tuh fatall banget . 🙈
Ir
aku curiga kalo Eric ini bukan anak tuan Huan deh ko beda banget sama sifat bapak nya, ya Kanaya memang pernah begitu sih tapi setelah dapet teguran kematian Reno dia sadar lahh si Eric udah lumpuh masih aja betingkah, malah bapak nya di buat koma sekarang, mudah²an lahh penyebab kecelakaan tuan Huan juga cepet kebongkar
Herlina: ditunggu episode berikutnya ka, semangat trus dlm berkarya❤❤
total 1 replies
yellya
kak,ku kasih kopi nih biar semangat up nya 😍😍
viellia
Sejahat itu eric terhadap orang tuanya tangkap eric secepatnya
Happyy
👌👌💖💖💖
Novita Sari
Alhamdulillah hp eric uncle zayn dulu yg tau, semoga eric cepet ketangkep polisi jangan sampai arga ketemu eric dulu,bisa kita tau apa yang terjadi... Alhamdulillah udah update lagi n semoga suami author cepat sembuh dlm masa pemulihan aamiin yra 🤲🤲🤲
darsih
arga semakin marah kyk nya ketauan lebusukan nya eric
arga d lawan
aisyhana lupsh
Dh lah musnahkan ajh Eric...kejam n berhati iblis kek sakit hati atas prslingkuhan ibunya trnyta pndukung serakah juga...dh sikat ajh tngelamkan/Grin/
aisyhana lupsh
😄😄
bner2 y sakti kmu...
Eman bucin tingkat dewa para lelakinya Brawijaya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!