NovelToon NovelToon
Lady Of Mafia

Lady Of Mafia

Status: tamat
Genre:Action / Patahhati / Mafia / Balas Dendam / Enemy to Lovers / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:9.7M
Nilai: 5
Nama Author: Sisca Nasty

Sequel Mafia's in Love.

“Seorang wanita juga bisa melukai saat hatinya telah terluka. Tidak ada yang membedakan antara pria dan wanita. Bukan hanya hati, aku juga bisa melukai seluruh tubuhmu dengan tanganku sendiri.” Eleonora.

Seorang wanita yang mengubah hidupnya, menjadi jahat setelah ia di lukai. Hidupnya yang dulu terasa tenang dan tenteram harus berubah menjadi penuh darah dan tangis air mata. Tangan yang biasa digunakannya merias wajah juga harus berganti menggenggam pistol dan belati.

Semua karena cinta. Cinta memang bisa merubah seseorang menjadi jauh lebih baik. Namun, tidak dengan wanita bernama Eleonora. Tanpa disengaja, ia terjerumus ke dunia hitam untuk membalas rasa sakit hatinya kepada pria yang pernah ia cintai.

Apakah Eleonora berhasil membalaskan sakit hatinya? Apakah selamanya Eleonora akan berada di dalam dunia hitam? Apakah Eleonora akan menemukan cinta sejatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengagum Queen Star

Kwan tiba di kamar yang di huni Leona. Pria itu melangkah dengan wajah sedih. Pemandangan yang ada di depan matanya membuat hatinya sakit. Bahkan pria tangguh itu ingin meneteskan air mata. Jantungnya seperti direma*as kuat hingga membuat rasa sakit yang tiada tara.

Ruangan itu temaram. Baju Leona compang-camping di permukaan lantai. Wanita itu tergeletak di tengah tempat tidur dengan mata terpejam. Selembar selimut menutup tubuh polosnya. Tempat yang di tiduri juga terlihat basah. Kwan tidak lagi sanggup mengeluarkan kata. Bahkan untuk menyebutkan nama Leona saja ia tidak lagi berani.

Kwan merasa kalau kakinya tidak lagi bertenaga. Pria itu terjatuh di lantai dengan posisi berlutut. Napasnya terasa sangat sesak. “Maafkan aku,” ucap Kwan lirih.

Kwan tidak ingin terlihat lemah. Ia tahu bagaimana perasaan Leona saat ini. Kwan berdiri dengan tenaga yang sudah kembali utuh. Pria itu berdiri lalu menarik selimut agar menutupi tubuh Leona hingga ke leher. Satu tangannya mengusap lembut rambut Leona. Kwan bisa melihat jelas air mata yang ada di sudut mata Leona.

Dengan hati yang terluka parah, Kwan mengangkat tubuh Leona. Pria itu ingin membawa Leona kembali ke apartemen yang selama di tempati wanita tersebut. Sorot matanya sangat tajam. Kwan dendam terhadap Zean. Pria itu bertekad untuk membalaskan rasa sakit yang kini dirasakan Leona.

Setelah tiba di lantai bawah, Kwan meminta seseorang untuk menjadi supirnya. Pria itu duduk di bangku belakang dengan tubuh Leona di atas pangkuannya. Ia tidak memiliki pengawal pribadi atau pengawal tersembunyi. Kwan tidak pernah menyangka kalau akan mengalami nasip buruk seperti ini.

Kwan memandang wajah Leona sekilas sebelum memandang ke arah depan. Ia tidak lagi berani menghadapi seluruh keluarga besarnya. Kwan sangat yakin, kalau dirinya akan disalahkan. Kejadian ini berlangsung saat dirinya ada di Brazil.

Mobil itu berhenti di parkiran apartemen. Kwan memandang dua tubuh pria yang sempat menyerangnya sudah tidak ada. Pria itu turun dari dalam mobil. Ia ingin membawa Leona kembali ke kamar. Wanita itu belum bangun. Trauma itu membuat tubuhnya sangat lelah hingga akhirnya Leona tidak sadarkan diri.

Setelah tiba di dalam kamar, Kwan meletakkan tubuh Leona di atas tempat tidur dengan hat-hati. Pria itu segera menghubungi dokter untuk memeriksa keadaan Leona. Kwan berharap besar, kalau Leona baik-baik saja.

Kwan juga meminta karyawan apartemen itu untuk membantunya memakaikan Leona baju. Kwan duduk di ruang tamu. Pria itu memandang dengan tatapan tidak terbaca. Hatinya saja yang melihat kejadian itu sudah terasa sakit dan perih. Kwan tidak lagi bisa membayangkan wajah Leona ketika bangun nanti.

“Tuan, saya sudah selesai mengganti baju Nona itu,” ucap karyawan wanita yang baru saja keluar dari dalam kamar.

Kwan berdiri dari duduknya. Pria itu mengeluarkan sejumlah uang lalu memberikannya kepada wanita tersebut. “Terima kasih.”

“Tuan, anda tidak perlu bersedih. Kekasih anda baik-baik saja,” ucap wanita itu lagi.

Kwan terlihat kaget. “Apa maksudmu?” ucap Kwan dengan suara yang tegas.

“Saya tidak tahu apa yang sudah terjadi pada Nona tersebut. Ada banyak jejak kepemilikan di sekujur tubuhnya. Itu pasti….” Wanita itu menahan perkataannya. Ia merasa enggan untuk mengatakan hal yang seharusnya ia katakan.

“Jangan buat aku menjadi kesal!” teriak Kwan dengan suara keras.

“Nona itu masih perawan!” celetuk wanita itu cepat dengan kedua mata terpejam. Ia tidak menyangka kalau akan mendapatkan bentakan seperti itu dari Kwan.

Kwan mengukir senyuman kecil. Pria itu berjalan cepat menuju ke kamar Leona. Ia tidak lagi peduli dengan wanita yang baru saja memberikannya info tersebut.

***

“Kwan, jam berapa sekarang?” ucap Leona pelan.

“Jam dua pagi,” jawab Kwan pelan. Aku mengatakan kepada Kak Aleo untuk menunda keberangkatan. Nanti jam delapan kita akan berangkat ke Sapporo,” ucap Kwan pelan. Pria itu masih mengusap lembut rambut Leona.

Leona mengukir senyuman kecil. Matanya telah bengkak. Wajahnya tidak lagi terlihat bersemangat. “Aku ingin mandi,” ucap Leona dengan suara serak.

“Aku akan menyiapkan air hangat,” jawab Kwan cepat. Pria itu melepas pelukan Leona lalu berjalan ke arah kamar mandi. Leona menatap punggung Kwan dengan tatapan yang dipenuhi kesedihan. Wanita itu lagi-lagi harus meneteskan air mata.

Kwan keluar dari dalam kamar mandi. “Kak, aku sudah menyiapkannya. Sebaiknya kau tidak mengunci pintunya,” ucap Kwan penuh dengan ancaman.

Leona hanya diam. Wanita itu berjalan seperti mayat hidup. Ia tidak menghiraukan keberadaan Kwan saat berpapasan dengan pria tersebut. Setelah tiba di dalam kamar mandi, Leona mengunci pintu kamar mandi. Wanita itu berjalan ke arah bak mandi.

Leona masuk ke dalam bak mandi. Wanita itu tidak melepas pakaian yang melekat di tubuhnya. Ia duduk di ujung bak mandi dan bersandar dengan posisi nyaman. Leona tersenyum kecil tanpa mau mengeluarkan kata. Wanita itu secara perlahan menjatuhkan tubuhnya. Ia ingin menenggelamkan tubuhnya di dalam bak mandi. Melupakan semua masalah yang kini menerpa hidupnya. Melupakan rasa sakit yang menyayat hatinya.

***

Di sisi lain, wanita yang sempat membantu Kwan menggantikan pakaian Leona terlihat duduk tenang sambil memperhatikan layar monitornya. Wanita itu telah meletakan beberapa ccctv di apartemen Leona. Termasuk di kamar dan kamar mandi. Ia bisa melihat jelas apa yang dilakukan Leona saat itu. Wanita itu meneguk minumanya dengan wajah penuh semangat.

“Seperti ini putri big boss queen star?” ucapnya dengan tatapan menghina. “Memang dia cantik karena mewarisi kecantikan ibunya. Tapi, bagaimana dengan sikapnya? Dia wanita cengeng yang mudah putus asa dan menyerah. Tidak layak untuk menjadi big boss Queen Star yang baru,” sambung wanita itu lagi.

Wanita itu memutar kursi yang ia duduki. “Tapi, aku penasaran. Siapa yang sudah berani menyakitinya hingga sekejam itu? Wanita itu putri Erena. Tidak mungkin Erena membiarkan putri yang ia lahirkan celaka hingga separah itu. Pasti kali ini lawan mereka sangat cerdas. Hingga akhirnya, Erena tidak lagi bisa menyadari keberadaan musuhnya. Wanita itu juga sudah tua,” ucap wanita itu dengan tawa kecil. “ Walau sudah tua, Erena tetap menjadi idolaku.”

Wanita itu beranjak dari kursi yang ia duduki. Ia menatap bingkai besar yang tertempel di dinding. Ada foto Erena saat masih berada di dalam dunia mafia. Wanita itu terlihat sangat tangguh dan ditakuti. Dua buah pistol ada di tangan Erena dengan tatapan membunuh ciri khasnya.

“Aku sangat mengagumi Erena ketika mendengar ceritanya dari anak-anak gangster. Bahkan mengumpulkan semua info tentang Queen Star hingga sekarang. Kira-kira, Putri Erena mau tidak ya membangkitkan Queen Star lagi. Aku sangat mengidolakan geng mafia queen star. Mereka sangat hebat,” gumam Wanita itu dengan wajah bersemangat. Ia memperhatikan kedua bola mata Erena yang ada di dalam foto tersebut. Bibirnya mengukir senyuman kecil. “Mereka memiliki mata membunuh yang sama!”

1
Riyanti
Entah mengapa, aku terlalu rindu dengan kalian 😢.
Aku kembali mengulik kisa terdahulu disini. Entah ada yang ingat siapa aku? Tak mengapa jika tidak ada yang ingat, cukup aku saja yang ingat😿.
Aku Cio
Debbie Teguh
lho bukannya bilang aj ambil obatnya di kamar, trus kunci pintu, trus tlp oliver deh
Debbie Teguh
ajaran Lana nih kayaknya
Debbie Teguh
gak ada miller msh ada roberto wkwkwk
Dyanalfatih29
Idolaku yang sangat menginspirasi dan aku penggemar berat sejak novel pertama buatan kak Sisca nasty tiap baca serasa nostalgia gak bosen baca dari orang tua, anam sampai cucu generasinya😍😍😍
Nurul: kak Yang tentang Lady Ruby itu judulnya apa lupa aku yg anaknya kembar tiga seam Shane Salsabila
total 2 replies
Marhaban ya Nur17
👏👏👏
Marhaban ya Nur17
nr ada cerita Ben neh ????
Marhaban ya Nur17
gw jg malu wkwkw
Marhaban ya Nur17
Anne ama Sarah gmn tuh nasibnya wkkwkwk
Marhaban ya Nur17
tuh kan zean ama Clara wkwkkwk
Marhaban ya Nur17
gercep bang mill
Marhaban ya Nur17
jan mulai deh ller
Marhaban ya Nur17
di bajak emasnya bell wkkwkw di korup
Marhaban ya Nur17
produksi ? ??? 😄 gw jg Lola neh wkkwkw
Marhaban ya Nur17
gw udh soudzon ama Bella wkwkkwk
Marhaban ya Nur17
ada udang di balik bakwannya tuh pasti
Marhaban ya Nur17
serius ???? pd jd tukang pijit dadakan wkwkkwk
Marhaban ya Nur17
konfliknya emang Letty miller ama zean yyyy
Marhaban ya Nur17
suwami takut istri wkkwwk kocak Lukas nunduk ae klo di sidang ama lana
Marhaban ya Nur17
Clara ama zean wkwkw yg msh kosong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!