NovelToon NovelToon
Yuan Chen Penguasa Tiga Alam

Yuan Chen Penguasa Tiga Alam

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Romansa Fantasi / Action / Budidaya dan Peningkatan / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Timur
Popularitas:97.4k
Nilai: 5
Nama Author: APRILAH

Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Malam itu, Kepala Akademi Yang Jian berhasil termakan oleh hasutan Tetua Xue Beng. Tapi entah apa yang membuat Tetua Xue Beng tidak menyukai Yuan Chen, rasanya, Yuan Chen tak pernah menyinggungnya. Namun, Kepala Akademi Yang Jian pun memerintahkan Tetua Xue Beng untuk membawa beberapa murid elite akademi ke Desa Embun Pagi untuk membunuh Yuan Chen.

Kepala Akademi Yang Jian memandang Tetua Xue Beng dengan wajah yang gelisah, "Baiklah, Tetua Xue. Saya percayakan tugas ini kepada Anda. Pastikan Yuan Chen tidak lagi menjadi ancaman bagi akademi." Perintah itu keluar dari bibirnya dengan nada yang tegas, meskipun ada sedikit keraguan di dalam hatinya.

Tetua Xue Beng tersenyum sinis, "Jangan khawatir, Kepala Akademi. Saya akan menyelesaikan tugas ini dengan baik." Ia membungkuk hormat, lalu berbalik untuk menjalankan perintah.

Dengan cepat, Tetua Xue Beng mengumpulkan beberapa murid elite akademi, termasuk beberapa yang memiliki kemampuan luar biasa. Mereka semua diberikan instruksi untuk pergi ke Desa Embun Pagi untuk menghabisi Yuan Chen. Tidak ada yang berani menolak perintah dari Tetua Xue Beng, apalagi menyangkut perintah dari Kepala Akademi. Dan malam itu, rombongan murid elite akademi berangkat menuju Desa Embun Pagi.

Dua puluh tahun yang lalu, tragedi itu masih teringat jelas dalam ingatan Kepala Akademi Yang Jian. Murid kesayangannya, yang memiliki bakat luar biasa dalam menguasai elemen kegelapan, perlahan-lahan jatuh ke dalam kegelapan itu sendiri. Kegelapan yang seharusnya dapat dikendalikan, malah menguasai dirinya sepenuhnya.

Saat itu, Yang Jian masih menjabat sebagai Tetua di Akademi Tujuh Warna, dan muridnya itu adalah harapan besar bagi masa depan akademi. Namun, kekuatan elemen kegelapan yang tidak terkendali membuat murid itu menjadi semakin agresif dan tidak stabil. Ia mulai memberontak melawan akademi dan murid-murid lainnya.

Tragedi terjadi ketika murid itu, dalam keadaan tidak terkendali, menyerang akademi dan menyebabkan kerusakan besar. Banyak murid akademi yang menjadi korban, termasuk istri dan anak Yang Jian sendiri. Mereka yang seharusnya menjadi masa depan akademi, menjadi korban keganasan muridnya sendiri.

Yang Jian sendiri harus menghadapi kenyataan pahit bahwa murid yang pernah ia anggap sebagai anaknya sendiri telah berubah menjadi monster. Ia harus mengambil keputusan sulit untuk mengakhiri hidup muridnya itu, demi keselamatan akademi dan orang-orang yang dicintainya. Luka itu masih terasa hingga saat ini, dan menjadi pengingat bagi Yang Jian tentang bahaya dari kekuatan yang tidak terkendali.

Oleh karna itu, Yang Jian tidak dapat mentoleransi kepada murid-murid Akademi Tujuh Warna yang berlatih elemen kegelapan, dan sejak dua puluh tahun yang lalu, aturan Akademi pun diperbaharui, di mana Akademi tidak mengijinkan murid-muridnya untuk berlatih elemen kegelapan. Dan oleh karna itulah Yang Jian memerintahkan Tetua Xue Beng untuk membunuh Yuan Chen. Dia takut akan Yuan Chen yang akan menyimpan dendam terhadap akademi, dan menjadi masalah besar yang harus ditanggung akademi.

***

***

Di malam hari, di Desa Embun Pagi. Yuan Chen berdiri di depan gerbang rumahnya, di bawah gerbang kayu yang rapuh.

"Beristirahatlah, menjadi seorang kultivator tidak perlu menjadi murid Akademi Tujuh Warna," ujar Kakek Ji. Dan Yuan Chen pun tersenyum sembari membungkukkan tubuhnya.

Lalu, Kakek Ji pun membalikkan badannya, ia pun berjalan hendak pergi dari rumah Yuan Chen. Namun, langkah kakinya tiba-tiba terhenti, pandangannya segera berkeliling ke segala arah.

"Orang-orang yang memperhatikan sedari tadi ... keluarlah!" kata Kakek Ji, suaranya berat serak-serak basah, tetapi terdengar begitu dingin.

Dari atap-atap rumah, nampak ada dua puluh orang yang muncul. Mereka semua mengenakan jubah hitam, semua wajah mereka tertutup oleh kain hitam.

Orang-orang di desa segera menutup pintu, menutup jendela serentak. Mereka tahu bahwa itu bukanlah hal yang baik.

Tiba-tiba, ke dua puluh orang berjubah hitam itu melesat bersamaan dari atap rumah. Mereka menargetkan Kakek Ji.

Melihatnya, Yuan Chen pun tak bisa untuk hanya diam, ia pun menghentakkan sebelah kakinya ke tanah, energi spiritual keemasan pun seketika menyelimuti tubuhnya.

Namun, di saat Yuan Chen hendak bergerak, tiba-tiba Kakek Ji menjentikkan jarinya, seketika waktu pun terhenti, semua orang seolah-olah tersegel dalam sesuatu yang tak kasat mata. Ke dua puluh orang itu melayang, tetapi tidak bisa bergerak, hanya sepasang mata mereka yang terus bergerak ke kiri dan kanan, nampak panik. Begitu juga dengan Yuan Chen, tubuhnya seolah-olah tertimbun oleh sesuatu yang sangat berat, bahkan itu seolah-olah membuat seluruh tulangnya terasa patah.

"Orang yang terus bersembunyi ... seharusnya kau sudah bisa keluar!" kata Kakek Ji lagi, dia berbicara dengan sangat dingin, tatapannya mengarah kepada satu rumah kayu yang memiliki dua tingkat lantai.

Lalu, dari atap rumah itu, seseorang nampak tidak terpengaruh oleh teknik menghentikan waktu milik Kakek Ji. Orang itu berjubah hitam, sama-sama menutupi wajahnya dengan kain hitam.

Orang itu berdiri tegap dengan sombong di atas atap rumah kayu. Lalu dia pun tertawa dengan suaranya yang lantang, "Ha haa! Ji Ningshuang! Seorang jenius yang jatuh, ternyata masih cukup mempunyai kemampuan di usia tua nya." kata orang berjubah hitam itu dengan suara yang lantang.

'Siapa dia? Dan siapa mereka semua ini?' batin Yuan Chen.

Kakek Ji mengangkat tinggi kepalanya ke atas, menatap orang berjubah hitam di atas atap rumah.

"Kau ... dari Akademi Tujuh Warna, kan?" tanya Kakek Ji dengan suaranya yang berat, tetapi sangat tenang.

"Akademi tujuh warna?" katanya, dengan nada yang meninggi, "Sekumpulan sampah itu tidak bisa disetarakan denganku!" sambungnya, nada bicaranya semakin meninggi.

Kakek Ji pun berjalan ke depan, lalu mengetukkan tongkat kayu nya ke tanah. Namun, itu bukanlah ketukan tongkat biasa, tetapi dari ketikan itu, seolah-olah ribuan pedang tak kasat mata yang seketika membunuh ke dua puluh orang berjubah hitam yang terjebak oleh teknik penghentian waktu milik Kakek Ji.

"Kuat sekali! Teknik apa itu?" kata Yuan Chen, terkejut sekaligus takjub.

"Sepertinya ... tidak akan mudah jika aku ingin menyingkirkan kamu sekarang, Ji Ningshuang!" kata orang berjubah hitam itu dengan nada yang sinis.

Kakek Ji terkekeh saat mendengarnya, ia pun berbicara, "Karna sudah datang! Kenapa tidak bertegur sapa? Aku rasa, tulang-tulang tuaku ini masih sanggup untuk melakukannya selama beberapa putaran!" tawaran Kakek Ji.

Orang itupun kembali tertawa dengan sangat lantang, "Ha haa!" ia pun melompat dari atas atap rumah, dan berdiri dalam jarak sepuluh meter dari tempat Kakek Ji.

"Dengan senang aku akan meladeni mu, Ji Ningshuang!" katanya, segera memasang badan pertarungan.

1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makslendhepz
APRILAH: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Adifa
aku suka banget sama fantasi 🥰
Adifa
lariii😅
Suci Nurhanifah
Lanjut thor, satu vote meluncur /Determined/💪💪
APRILAH: terimakasih kak
total 1 replies
Wang Qiu'er
Waduh, kalo di usir gitu, apa bakal jadi dendam buat Yuan Chen ?
Syah Raman
Dalam segi narasi sih bagus, cuman pas di dialog kenapa agak lama nunggu jawaban, sebaiknya, kalau ada karakter yang bertanya, karakter yang satunya langsung jawab.🤣
Alyanceyoumee
banyak bahasa yang asing... biasa bergelud di dunia romansa. baca yang fantasi harus banyak mencerna. 🤧
CumaHalu
udah 30th terakhir jadi ahli bela diri tapi usianya baru 18th?? itu sejak dalam perencanaan gitu kah thor jadi ahli beladirinya🤭
CumaHalu: ooh begitu...😁🙏 jadi dia nanti bakalan jadi temen Yuan Chen
total 2 replies
CumaHalu
wah, kakek main ngilang aja, napa ga nunggu Yuan Chen pergi dulu sih kek...
Kutipan Halu
keliatannya dekat tapi ternayata jauh yaaa, kerennn sih bisa jalan dia tas air. ini pertama kalinya aku baca novel gendre ini kk maaf yaa kalu komennya rada2 ngaur🙏🙏🙏
APRILAH: siyap, aman kak
total 1 replies
Syah Raman
mungkin ada beberapa narasi yang tidak aku mengerti, tapi cerita ini cukup menarik
Syah Raman: ya, semangat terus 💪
total 2 replies
ig: kekeutami2829
desa embun pagi sm kek desa dkt rmh ku thor. disana lbih dingin dan dataran tinggi
APRILAH: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Ndra Yoha
tambah lg Up nya
APRILAH: otw kak
total 1 replies
ig: kekeutami2829
inti mksdny apa? 🙄
ig: kekeutami2829
capek bgt pasti
Tulisan_nic
duh main bunuh aja/Scowl/
Saila Alka
siapa yang bocah bau🤣🤧
Bulanbintang
Kaum pembully😤
TokoFebri
ceritanya semakin seru dan menarik. 🤭
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!