NovelToon NovelToon
The Agreement

The Agreement

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Tamat
Popularitas:72.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anna

SEAN DAN SAFIRA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh sembilan

happy reading genkssss!!!

****

Sudah hampir empat hari Safira tidak pulang ke rumah—maksudnya rumahnya dengan Sean.

Ayah Adrian sudah sedikit membaik, tapi terkadang masih mengeluh tentang nyeri di dada. Bahkan Safira sempat membawanya ke rumah sakit saat itu, tentunya tanpa mengabarkan Sean.

Sebenarnya bukan tidak ingin mengabarkan, tapi saat Safira menghubungi lelaki itu, ponsel Sean mendadak tidak bisa dihubungi. Ingin sekali Safira bertindak masa bodo dan tidak mau memikirkan Sean, namun kepalanya tidak bisa berhenti memproyeksi wajah sialan sang suami.

Dan kini, di sini lah Safira. Memasuki rumahnya yang sempat ia tinggalkan selama empat hari. Tidak ada yang berubah, masih sama seperti saat pertama kali ia pergi, hanya ada beberapa cucian di kitchen sink, Safira duga itu adalah peralatan kotor bekas Sean gunakan.

Menaiki tangga untuk sampai ke kamarnya, Safira berhenti sebentar untuk mengecek kamar Sean. Perempuan itu tahu kalau sang suami tidak ada di rumah, dan mendadak benaknya memikirkan kalau memang Sean tidak pernah tidur di rumah selama ia berada di rumah Ayah Adrian.

Itu diperkuat dengan tidak adanya baju kotor di kamar lelaki itu.

Sialan, Safira merasakan nyeri di hatinya.

Ia bukan perempuan naif yang tidak tahu dimana keberadaan sang suami selama ini. Dimana lagi kalau bukan di apartemen simpanannya—boleh kan Safira menyebutnya seperti itu, karena nyatanya Bella memang simpanan sang suami.

Menghela napas lelah, Safira menutup pintu kamar Sean dan masuk ke dalam kamarnya. Yang ia butuh hanya membersihkan diri dan mendinginkan kepalanya. Kesehatan ayah sudah cukup menguras sebagian isi kepala Safira, ditambah selama di rumah Ayah ia selalu menerka-nerka apa saja yang Sean lakukan tanpanya di rumah.

Jujur, Safira tidak ikhlas kalau Bella menginjakan kakinya di rumah ini, apalagi sampai menginap. Karena bagi Safira rumah ini adalah tempat dirinya beristirahat bersama Sean, meski ada perjanjian di antara mereka.

Cukup tiga puluh menit untuk Safira membersihkan diri dan mengenakan pakaiannya, sebelum kemudian perempuan itu turun ke lantai bawah berniat membuat makanan untuknya. Tapi, saat kakinya berada di undakan anak tangga terakhir, pintu rumah terbuka dari luar, dan sosok yang selama empat hari ini selalu memenuhi kepalanya masuk dengan wajah lelah dan mengenakan pakaian santainya.

Pakaian yang tidak pernah Safira lihat.

Mungkin pakaian yang berada di apartemen Bella.

"Kamu baru pulang?" Sebelum Sean menyadari keberadaanya, Safira sudah lebih dulu menyapa lelaki itu.

Sedikit terkejut, Sean mengangkat wajahnya hingga membuat pandangan mereka bertemu. Lalu canggung mengambil alih suasan itu.

"Oh ... lo—" Sean berdehem. "Kamu udah di rumah? Gimana keadaan ayah?"

Sejujurnya, Sean merasa lidahnya masih terasa kaku untuk memanggil Safira dengan panggilan baru mereka. Tapi bukan kah mereka harus terbiasa dengan kata-kata itu mulai sekarang, setidaknya sampai delapan bulan ke depan sebelum mereka memilih mengakhiri pernikahan itu.

Safira melangkah mendekat, begitu juga dengan Sean. Hingga tubuh mereka saling bertemu di tengah ruangan. "Ayah sudah lebih baik."

"Kemarin k—kamu nelpon aku, ya?" Kepala Safira mengangguk. "Sorry, hapenya mati."

"Gak apa-apa, kok."

Suasana canggung kembali mengambil alih, sebenarnya Sean benci berada di keadaan seperti ini dengan Safira. Ingatan tentang janjinya pada Bella terus berdengung di telinga.

"Kamu gak tidur di rumah?" tanya Safira menatap lurus ke arah mata Sean, sementara yang di tatap membuang pandangannya ke sembarang arah. "Tidur dimana?"

"Di rumah temen."

Safira tahu itu bohong, hanya saja ia tidak ingin terlalu mengorek kejujuran dari bibir Sean. Memangnya ia siapa? Setan di dalam diri Safira terus mengingatkan kalau ia hanya istri pura-puranya Sean.

"Kamu beneran takut kecoa?" Ingat saat Sean meminta ikut menginap di rumah Ayah, saat itu ia mengatakan bahwa ia takut kecoa kalau tidak ada Safira di rumah.

Padahal itu hanya bualannya saja.

"Gak mungkin kan di rumah ini ada kecoa?"

Sean masih bungkam. Sesungguhnya ia tidak ingin membuat Safira sakit kalau ia mengatakan yang sesungguhnya bahwa selama Safira tinggal di rumah ayah ia sedang berada di apartemen Bella.

Entahlah, tiba-tiba saja ia menjadi begitu takut.

"Udah makan? Mau aku masakin?" Uhh ... Safira benar-benar terlihat seperti istri sungguhan. Tidak. Jangan terbawa suasana. Seharusnya tidak begini. "Aku mau masak, mungkin aja kamu mau mi instan, ya sekalian aja gitu. Aku bukan mau nawarin kamu makan sih." Kilahnya.

Bodo lah kalau terdengar aneh.

Sean tersenyum tipis, sangat tipis sampai Safira tidak tahu lelaki itu sedang tersenyum atau meringis mendengar kalimatnya. "Boleh ... aku mandi dulu ya,"

Ia hendak melangkah menuju kamarnya saat tiba-tiba tangan Safira menahan tangannya hingga langkahnya terhenti.

"Mie goreng apa rebus?" tanya perempuan itu.

Seketika saja sengatan itu datang lagi, sengatan aneh yang menyambar aliran darahnya hingga terasa panas. Lalu merambat menuju dadanya yang kemudian berdebar tidak karuan.

Rasa aneh itu datang lagi.

Rasa ingin menyentuh tubuh Safira.

Rasa yang membuatnya tidak karuan selama empat hari ini.

Sean tidak pernah mengerti dengan apa yang terjadi padanya saat rangsangan aneh itu datang di tubuhnya.

Ini gila.

"Se?"

Pandangannya turun menuju lengannya yang bersentuhan dengan telapak tangan Safira.

Apa ini semacam magic? Apa sebenarnya Safira itu adalah penyihir? Mantra apa yang ia berikan pada Sean hingga tubuhnya merespon seperti ini?

"Sean?"

Tidak mungkin kan ia sudah tidak waras. Pasti Safira memiliki ajian atau guna-guna yang bisa membuatnya mendadak gelisah.

"Sean, kamu kenapa?"

Barulah saat Safira menggerakan lengannya, lelaki itu tersadar dan tersentak menjauh hingga cekalan yang berada di lengannya terlepas.

Seperti memiliki virus, Sean tiba-tiba saja bergerak mundur menjauhi Safira, lumayan jauh hingga lima langkah jarak mereka berdua.

Safira tentu saja mengernyit bingung. Apa yang salah dengannya? Kenapa Sean mendadak takut seperti itu?

"Kenapa?"

"O—oh ...," salah tingkah, Sean menggeleng samar untuk menyadarkan dirinya. "Enggak ... gue cuma mau mandi." ucapnya buru-buru bahkan sampai lupa dengan kata 'aku' seperti yang mereka janjikan.

"Tadi aku tanya. Kamu mau mie rebus atau mie goreng?" Safira maju selangkah mendekatinya, yang membuat Sean mundur selangkah menjauh.

"Goreng aja ... iya, mie goreng aja." Lagi, balasan Sean terdengar buru-buru dan takut. "Aku—ke kamar dulu, mau mandi." Dan beranjak cepat dari tempatnya, berlari menaiki tangga kemudian buru-buru membuka pintu kamar dan menutupnya kasar.

Safira mendesis bingung. Kernyitan di dahinya pun belum sepenuhnya hilang. Ia menggeleng samar. "Kenapa sih? Kayak ngelihat setan aja." gumamnya tersenyum seraya menuju dapur.

****

kalau ada typo atau kalimat rancu harap maklum ya, aku nulisnya ngebut soalnya hehehe yang penting update kan yaaa.

makasih yaa buat dukungannya, jangan lupa like, komen, dan share cerita ini ke teman-teman kalian. sama jangan lupa di vote untuk sampe ke ranking 10 besar wkwkwk

1
Anita Giu
Akhirnya aku kembali lagi 2025. Gak ke hitung lagi udah brpa kali aku balik baca cerita Safira dan Sean 🥹🥰
Winsjuliyaaaa❤️
Haiii thor aku dari 2025
Sa Ya
terserah
☺😍
aku cari cerita jona dan bella kok udah gak ada ya???
udah dihapus ya thor?
myPuspa
dari 2025 balik lg kesini cuma mau baca kisah jona dan bella, kok direvisi dihapus semua thor ?
dimana kalau mau baca kisah mereka lagi...🥺
myPuspa
Luar biasa
desember
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
desember
AQ baca ulang karena kangen SM sean😍🤣
Uci H'Tulang
i come back
Ika Yuliastin
Luar biasa
Ayy_
namanya diana diubah jd ganaya?
tp masih ada yg belum diubah itu thor.
hmmm fir fir.. mending kamu biarin jona sm diana. Klo sama medusa, Ga berasa canggung apa ya jdi satu keluarga sm mantan tmn tidur suami? 🙄
Agustina Farida: k ok k ok kl.n l
total 2 replies
Ayy_
biarin aja lah si medusa mati, ngerepotin mulu
Ayy_
nyusahin aja si medusa
lagian knp jd ngurusin dia
Ayy_
sok pahlawan lu.. ngpain bantuin org yg prnh mau bunuh istri lu
otak dipke dong
Ayy_
mantan pacar itu harus di buang pada tmptnya.
Ga ada alesan bantuin atau apapun itu. Ingat sdh berumah tangga.
Ayy_
bagus fir.. buang aja mah suami begitu. Udh mau punya anak tp ga ada perubahan jd lbh dewasa.
Lemah bgt jd cow, gmn mau ngelindungin anak istri
Ayy_
raga ttp jd favorit, cow tegas yg buang mantan pada tmptnya.
Bukan kyk sean yg plin plan
Ayy_
padahal nungguin ceritanya raga, ehh malah cerita medusa yg dibuat
Ayy_
Aku tim nya raga. sampe sini ga ada simpati2nya sedikitpun sm medusa.
Dia begitu krn obsesinya sendiri.
Ayy_
mknya gaush sok jd pahlawan kesiangan. Lu sendiri yg ngebuat istri lu berpikiran buruk.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!