NovelToon NovelToon
Cubic Plot Hole

Cubic Plot Hole

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Iblis / Kutukan / Agen Wanita
Popularitas:481
Nilai: 5
Nama Author: Keypi

Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXVI : Akhir

Di alam roh April, muncul sosok bayangan perempuan sangat cantik yang menghampiri April dengan kesadaran tak terkendalikan. Dialah Rawa. April menatap bayangan Rawa dengan air mata berlinang. Ingin memeluk namun tidak bisa. Hanya terdengar suaranya saja, hal ini sama seperti saat bayangan ayahnya masuk ke dalam roh April.

“Apa-apaan ini? Kenapa menangis? Yang aku kenal bukan seperti ini.”

“April adik perempuan kakak yang kuat, masa jadi cengeng begini sih?”

Raut wajah kesal.

“April, kamu tahu? Sebelum kakak mengenal dan bertemu sama kamu, kakak itu introvert dan jarang mau berbaur, tapi setelah Pak Kasim memberikan amanah ke aku untuk mengajak kenalan dan bersama kamu, kakak jadi berubah mau berbaur dan ga kayak dulu lagi,”

“Kakak bersyukur bisa mengenalmu, April.”

Air mata April membasahi pipinya.

“Walau kakak sudah tidak berada disisi April lagi secara langsung, tapi kakak selalu ada di hati April,”

April memegangi dadanya. Rawa tersenyum dan mengangguk.

“Begitu juga dengan ayah April.”

Matanya terbuka lebar, berkaca-kaca, bibirnya ingin mengangkat.

“Pesan kakak, jangan jadi orang jahat apalagi melukai orang-orang yang udah baik sama kamu, tulus sama kamu, membantu, menyelamatkan kamu dan memahami kamu. Jangan salahkan pak Kasim dan Chengyou, mereka tidak tahu apa-apa April, mereka sama sepertimu tapi mereka lebih memikirkan dirimu daripada mereka sendiri, begitu juga denganku dan ayahmu.”

“Kakak percaya, kamu adalah April yang selalu aku kenal dan selalu begitu selamanya.”

Sosok bayangan Rawa perlahan-lahan menghilang. April ingin menggapainya.

“Kak Awa! Kak!”

Sosok bayangan Rawa tersenyum dan menghilang.

“KAK RAWA!!!”

April menangis dan mengingat apa yang Rawa katakan padanya. April mengingat seluruh ingatan Kasim yang membabertunya dan A Chengyou yang membantu, menemani dan mengajarkan padanya.

“Aku akan selalu ingat, kak Awa.”

A Chengyou sangat mengkhawatirkan April, Kasim mencegah A Chengyou yang ingin mendekati April. Warna rambut April perlahan berubah menjadi semula, rasa sakit kepala dan hatinya sudah reda, kesadarannya kembali terkontrol. April menghela nafasnya.

A Chengyou yang melihat perubahan itu, membuatnya lega dan berlari ke arah April. A Chengyou memeluk April. Kasim tanpa sadar meneteskan air mata. A Chengyou benar-benar memeluk April dengan sangat erat, matanya terpejam. April terkejut, A Chengyou memeluknya. April membalas pelukan A Chengyou itu.

“Maaf, membuat kalian khawatir.”

Di malam itu, benar-benar menjadi momen yang menegangkan, menakutkan sekaligus melegakan bagi April dan A Chengyou. Tidak pernah disangka bahwa April akan dikuasai aura kejahatan saat kesadarannya memudar. April akan selalu mengingat pesan Rawa padanya dan berjanji tidak akan menjadi orang jahat pada yang tidak bersalah maupun orang yang sudah baik padanya.

Namun, April tidak pernah memaafkan dan akan membalas dendam kepada yang membunuh ayahnya dan Rawa. Hal ini tidak bisa April lepaskan, April bertekad akan terus latihan menjadi lebih kuat dan mengalahkan para pembunuh yang membunuh orang tercintanya.

Disini lah, perasaan antara baik dan buruk membuat April dilema berkepanjangan dan seolah-olah terpenjara di dalam kurungan itu.

Kamar pribadi A Chengyou

A Chengyou memberikan koper dan surat dari Rawa pada April di malam itu juga. Kasim ikut menyaksikan. April terkejut melihat koper yang berisi pakaian dan beberapa aksesoris maupun atribut milik Rawa padanya. April juga melihat ada sebuah pistol. April membuka dan membaca surat dari Rawa itu. Surat itu berisi tentang alasan pakaian, aksesoris dan atribut diberikan untuk April. Rawa merasa, selama ini belum memberikan hadiah kepada April secara langsung, pakaian ini masih baru dan belum digunakan oleh Rawa, pakaian ini akan berguna untuk April ketika menginjak masa remaja, aksesoris seperti gelang kristal dan atribut seperti jaket kulit, sarung tangan, kacamata sniper untuk April yang mau berlatih menjadi ahli sniper sebagai bentuk permohonan maaf karena Rawa tidak ada waktu mengajari langsung padanya.

Setelah semua April buka, melihat dan membaca. April pikirannya menjadi berubah dan memutuskan bahwa dirinya mau mendalami teknik sniper. Keluar dari kelas pedang. Ini keinginannya dan berhutang budi pada Rawa.

“Pak,”

April mendekati Kasim. Tatapan April begitu tajam dan sangat serius. Kasim bisa merasakan vibes yang sangat menohok dari April.

“Aku ingin pindah dari kelas pedang ke kelas sniper.”

Kasim dan A Chengyou sangat terkejut. Kasim menatap matanya dan memahami April tanpa menanyakan alasannya.

“Jika itu kemauan dan keputusanmu, saya akan mengurus ini.”

April senang.

“Terimakasih banyak, pak.”

A Chengyou sangat kebingungan.

'April.. saya tahu, kamu ingin membalas budi dari kak Rawa, tapi, bukankah ini membuatmu menjadi tiga kali lipat?'

A Chengyou memandang ke arah April dengan rasa campur aduk. A Chengyou menghela nafasnya.

'Apapun itu, saya akan selalu mendukung dan membantumu, April.'

Koper dan surat yang sudah dibuka, dirapihkan kembali. Kasim membawa koper April ke dalam kamar April, A Chengyou mengikutinya.

“Kalau begitu, April, istirahat lah. Kamu pasti lelah dari ujian arena dan semua yang terjadi dalam waktu bersamaan. Mengenai perpindahan kelas, saya akan mengurusinya.”

“Sekali lagi, terimakasih banyak pak Kasim, saya akan selalu mengingat perkataan bapak.”

Kasim mengangguk.

“Untuk anda, A Chengyou. Saya ucapkan terimakasih telah membantu saya dan April, anda sebagai keluarga bangsawan ternama membuat saya sangat senang dan membuat pikiran saya bertambah luas dengan sikap, sifat dan tindakan anda yang terdidik.”

“Pak Kasim terlalu berlebihan, saya hanya melakukan apa yang sudah saya pelajari di keluarga saya maupun di sini, pak.”

Kasim tersenyum.

“Baiklah kalau begitu, saya akan kembali ke tempat saya, kalian berdua beristirahatlah. Selamat malam.”

Kasim meninggalkan April dan A Chengyou.

“Selamat malam juga pak.”

April melihat ke arah A Chengyou.

“Senior...”

A Chengyou menoleh.

“Maaf dan terimakasih banyak dari ku padamu, Senior. Aku selama ini selalu merepotkan, melukai dan membuatmu sakit, maaf.”

“Saya senang kamu bisa menerima kenyataan dan menjadi April yang dewasa. Saya dengan kamu, kita berdua sama-sama tumbuh, saya tidak pernah merasa saya direpotkan atau terluka karena mu, April.”

'Yang membuat saya terluka itu ketika kamu jauh dari pandangan saya April, seperti kehilangan kesadaran mu dan terluka. Saya benar-benar tidak mengerti perasaan yang saya alami ini apa padamu April.'

April tersenyum dan merasa bersalah.

“Udah udah, gausah mikirin hal yang aneh-aneh, sekarang kamu istirahat, saya juga akan istirahat.”

April sangat senang gaya bicara A Chengyou berubah selama 5 bulan belakangan ini.

“Senior, gaya bicaramu terlihat berubah, aku suka gaya bicara yang bawaannya berwibawa begini,”

A Chengyou tersenyum dan salah tingkah.

“Walaupun sebenarnya sedikit aneh dan tidak cocok, apalagi suka debat sama ku.”

Nada bicara April terkesan mengejek A Chengyou. Wajah A Chengyou berubah menjadi kesal.

“Ya, ya, yaudah saya akan kembali ke kamar dan akan tidur, selamat malam.”

A Chengyou lari pelan dan meninggalkan kamar pribadi April. April tertawa.

“Selamat malam juga, Senior.”

Aoren sedari tadi mendengarkan obrolan ketiganya dari bawah ranjang April. Aoren tertawa saat April mengejek A Chengyou.

'Bener juga ya, hahahahaha'

\*\*\*

Ujian Arena Agen Angkasa sudah selesai diselenggarakan. Seluruh kegiatan di Agen Angkasa berjalan normal pada umumnya. April pindah kelas dari kelas pedang ke kelas sniper, setelah melihat isi koper dan surat dari Rawa padanya. April benar-benar menekuni kelas sniper dan benang.

Bubble yang mengetahui hal ini April pindah, membuat Bubble terombamgr-ambing, Bubble merasa April adalah saingannya. Jarak antara Bubble dengan April di kelas sniper tidak begitu dekat, April berusaha mengenal dan berteman dengan baik, namun Bubble selalu menolak dan membatasinya.

April tidak ingin bersaing dengan teman sekelas dan orang-orang disekitarnya, menurutnya itu bukanlah hal yang baik. April selalu mengingat dan menggunakan setiap pesan dan kata-kata dari ayahnya maupun Rawa. April benar-benar suka membaca buku dan bolak-balik perpustakaan. Baginya, buku adalah hidupnya.

April juga dijuluki sebagai “Kutu Buku Muda”.

- Bab 26 sebagai penutup perjalanan April kecil berumur 7 tahun. Bab 27 adalah bab masuknya perjalanan April remaja. Jika kalian penasaran dengan perjalanan dan mencari jawaban dari setiap teka-teki atau pertanyaan atau kejadian aneh yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah bagi April, maka support selalu dan ada banyak karakter baru maupun tempat-tempat baru.

1
Keypidream
mohon supportnya ya!
Kei Kurono
Bikin penasaran!
Keypidream: terimakasih Kei Kurono sudah mau membaca novel aku. dengan dukungan ini, aku jadi semakin semangat! ditunggu chapter-chapter selanjutnya ya🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!