NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Menjadi Istri Sang Kapten

Reinkarnasi Menjadi Istri Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Raja Tentara/Dewa Perang / Dijodohkan Orang Tua / Pernikahan rahasia
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aira azahra

Wulan masih tidak percaya bahwa dia telah reinkarnasi ke dalam tubuh seorang perempuan yang cantik namun tidak bahagia. Dia adalah istri dari kapten yang tampan dan berkuasa, namun dingin dan tidak peduli dengan istrinya.

Wulan mempunyai janji dengan jiwa aslinya, yaitu mengubah takdir hidup sang kapten agar jatuh cinta dengan tubuh istrinya yang bermana Livia. Tapi bagaimana caranya? Kapten tersebut sangat dingin dan tidak peduli dengan istri.
.
Namun, semakin Wulan mencoba untuk mendekati sang kapten, semakin dia menyadari bahwa kapten tersebut memiliki luka yang dalam dan tidak mudah untuk diobati.

Wulan harus mencari cara untuk menyembuhkan luka tersebut agar sang kapten dapat membuka hatinya dan jatuh cinta dengan Livia.

Bagaimana kelanjutan cerita Wulan? Apakah dia berhasil mengubah takdir hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 32

Hampir setengah jam mereka menempuh perjalanan menuju penginapan. Akhirnya, mereka sampai juga. 

Livia mencoba melangkah dengan tenang, tetapi tak bisa memungkiri bahwa hatinya merasa sedikit lega dan nyaman berada di dekat Marco. Marco selalu tahu caranya membuat suasana jadi lebih ringan.

"Ayo, kita masuk ke dalam. Siapa tahu ada kamar kosong lagi. Kamu bisa menikmati suasana perkampungan di sini saat aku pergi bekerja nanti. Terima kasih banyak, Marco," kata Livia sambil menatapnya sejenak. Ada sesuatu dalam diri Marco, ketulusan mungkin, yang membuatnya merasa bisa bergantung pada Marco di tengah situasi serba tidak pasti ini. 

Marco hanya tersenyum tipis. "Hmmmn... masalahmu nanti, jangan terlalu dipikirkan. Fokus saja. Kalau boleh tahu, siapa sebenarnya yang akan kamu temui di sini?" tanyanya lembut, sambil mengiringi langkah Livia menuju meja resepsionis. 

"Mr. Donal," jawab Livia sambil tersenyum tipis. Di dalam hati, ia tahu nama itu membawa beban tersendiri. Tapi ia mencoba menyembunyikannya, setidaknya untuk saat ini. "Kamu kenal?" tanyanya balik. 

Marco menggaruk kepalanya dengan canggung, tertawa kecil. "Hmm, tidak tahu. Hehe. Aku mau pesan kamarku sekarang," ujarnya sambil bergerak mendekati meja resepsionis. 

Livia buru-buru mencekal lengannya. "Biar aku saja yang urus. Kamu tunggu di sini," katanya sambil menggelengkan kepala. 

Marco tidak protes, hanya mengangguk perlahan. Sambil menatap punggungnya dari meja resepsionis, ia menarik napas dalam. Ada hal yang sedang mengganggu pikiran, tetapi ia selalu berhasil menghadirkan rasa aman yang entah kenapa dibutuhkan saat ini. 

Setelah mendapatkan kunci kamar, Livia menyerahkannya kepada Marco. "Kamarnya tepat di sebelah kamarku," ujarnya dengan senyum kecil, mencoba menenangkan diri. Dalam hati, ia tahu akan membutuhkan keberadaan pria ini lebih dari yang pernah dibayangkan.

Livia memutar kunci kamar penginapannya, lalu membuka pintunya perlahan. Ia memperhatikan Marco yang tampak ragu di ambang pintu. "Mau masuk ke dalam?" tanyanya, mencoba menyelami ekspresi bingung di wajah. 

"Bo-boleh ... apa tidak masalah?" ucap Marco dengan nada gugup. 

Livia bisa melihat kegelisahan di mata Marco, seperti seseorang yang takut membuat langkah salah. "Tidak masalah," jawabnya singkat sambil menutup pintu di belakang mereka. 

Marco melangkah masuk, pandangannya menyisir ruangan. "Wah ... penginapannya lumayan juga. Bersih dan nyaman," katanya, mencoba mencairkan suasana. "Kita bisa cari makan nanti?" 

Livia hanya mengangguk ringan. "Bisa, aku ikut saja." Namun, ekspresinya berubah serius. 

Marco menatap Livia , kemudian bertanya dengan nada pelan tapi penuh perhatian. "Apa tidak masalah dengan suamimu, Livia? Maksudku, aku seorang pria masuk ke kamar penginapanmu. Takutnya ada yang salah paham, terutama kalau suamimu tahu. Bagaimana kalau dia marah?" 

Livia menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya sebelum menjawab. "Sebenarnya aku berniat untuk berpisah dengannya, Marco," katanya akhir, dengan nada yang lebih tegas daripada yang diperkirakan. "Tapi dia memohon waktu. Dua tahun ... itu terasa begitu lama." 

Marco mengernyitkan dahi, pandangannya menyipit, seolah mencoba membaca sesuatu yang lebih dalam dari kata-kata Livia. "Kamu yakin dia benar-benar akan melakukannya? Maksudku, kita sama-sama tahu sifat seorang pria. Kadang, apa yang diucapkan dan yang ada di hati bisa sangat berbeda." 

Livia diam sejenak, meresapi kata-katanya. Kebenaran itu menyentuh sebuah titik yang dihindari untuk diakui pada dirinya sendiri. Hanya sebuah gumaman pelan yang keluar darinya, tetapi entah bagaimana, ia tahu ini bukan akhir dari percakapan mereka malam itu.

Tok ... tok ... tok ..

Ketukan di pintu membuat Livia dan Marco tersentak. Mereka saling pandang satu sama lain.

"Siapa yang datang malam-malam begini?" batin Livia penuh tanda tanya. Tanpa pikir panjang, ia bangkit dan melangkah menuju pintu. Saat membuka, matanya langsung menangkap pemandangan yang tak terduga—beberapa pria berdiri di sana, wajah mereka penuh kesan serius. 

"Siapa kalian?" tanya Livia, berusaha menjaga ketenangan meski jantungnya berdetak kencang. 

Salah satu pria itu memperkenalkan dirinya. "Namaku Juan," ucapnya sembari menunjukkan identitasnya sebagai anggota militer angkatan laut. "Aku teman dekat suamimu. Tadi ada seseorang yang datang kepadaku, meminta bantuanku untuk menggerebekmu dan …." Juan tiba-tiba berhenti, matanya beralih kepada Marco. "Ha, Kapten Marco. Selamat malam! Seorang anggota militer angkatan darat. Apa kabar?" 

Livia menarik napas dalam-dalam, rasa kesal menggelegak di dadanya. "Keluar dari kamarku, Pak Juan! Jangan menciptakan keributan di tempat penginapan ini. Kalau ingin melaporkan sesuatu kepada suamiku, silakan! Malah jauh lebih baik. Toh, itu bisa mempercepat keputusan untuk berpisah," ucapnya tanpa ragu, setiap kata mengalir dengan emosi yang terselubung oleh kemarahan. 

Juan tampak terdiam sesaat, seperti mencari jawaban di wajahnya. Sebelum ia sempat berkata apa-apa, Marco yang berdiri di belakang angkat bicara. 

"Aku yang salah. Aku memang masuk ke dalam kamar Nona Livia, tapi kami tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas." Marco langsung menyahutnya, tidak mau melihat Livia disalahkan.

Mata Livia beralih ke Marco. Dalam hati, ia bertanya-tanya bagaimana semua ini akan berakhir. Tapi satu hal sudah jelas—malam ini penuh dengan aroma ketegangan yang tak bisa diabaikan. 

Juan cekikikan menahan tawanya. "Benarkah kamu berpisah dengan Alex, Nona? Setahuku Nona Livia sangat bucin dengan suami sendiri, tapi mengapa berubah? Apa masa berlaku cinta sudah habis?"

Livia menarik napasnya dalam-dalam. "Keluar dari kamarku sekarang juga!"

Juan mendekati Livia dan tersenyum tipis. "Aku akan keluar dari kamar ini, kecuali .... dia keluar terlebih dulu."

Marco mengangguk pelan. "Oke, aku akan keluar dulu. Selamat malam, Livia."

Livia membalas dengan senyuman manis. "Hmmmm .... kalau mau mencari makanan, kamu tinggal pesan nanti. Jangan pedulikan mereka," katanya dengan kode ke arah Juan.

Juan tersenyum tipis. "Tunggu kepulangan Alex nanti, kamu habis di tangannya langsung. Aku berharap Alex mempunyai keturunan yang tegas seperti dia, selalu ditakuti oleh orang lain. Kamu tidak tahu siapa suamimu sebenarnya," ucap Juan menyeringai tajam.

"Aku tidak peduli siapa dia, Pak Juan. Sebab tidak penting untukku," tegas Livia membukakan pintu. 

Juan melangkah kakinya keluar ke arah pintu, matanya tertuju pada pandangan Livia sangat marah kepadanya. "Kau akan menyesal nanti," desisnya pelan.

Livia menghela napas lega akhirnya menutup pintu kamarnya itu, sangat marah kepada Alex sudah mengirim temannya. "Suami macam apa dia? Bisa-bisanya mengirim teman sendiri, aaargghhh .... bukannya dulu dia tidak pernah seperti ini?"

Langkahnya menuju ke kamar mandi, kepalanya membutuhkan air dingin untuk meredakan emosi ini.

Beberapa menit kemudian, Livia mau ke kamar Marco dan mengajaknya makan malam bersama. Sayang sekali, tidak ada siapa pun di kamar itu.

"Aku sudah menyiapkan mobil untukmu, Nona Livia. Pria yang bersamamu itu, dia sudah pergi meninggalkanmu dan pulang. Siapa yang tidak takut dengan suamimu? Jangan macam-macam dibelakang suami," tiba-tiba Juan bersuara di belakang Livia.

"Ka-kamu ..."

1
Aretha Shanum
muter2 tok bosen, pisah y pisah aja
Mawar Hitam: 😭😭kak
total 1 replies
Yuliana Tunru
lho kok livia yg bayar noh kekasih tercinta mu yg urus utang z blm dicicil blm lg utang nyawa wulan dulu dasar teman lucnut nikmati semua ya
Mawar Hitam: mau tabok ya kk
total 1 replies
Yuliana Tunru
mmg lebih baik.hidupntenang ya dara bekerja dan menghidupi siri sendiri nikmati keserakahan dan kejahatan mu rekha toh kau cuma benalu skrg sok baik padahal pusing..kalah z trs kevin biar zyan tak bisa lg byk tingkah
Yuliana Tunru
bagus livia biar zayn kapok nipu2 orang lg jgn dikasih celah ya
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Dewi Sri
Typonya sangat bertebaran
Mawar Hitam: makasih komen kak, jadi aku perbaiki
total 1 replies
Dewi Sri
Pantas saja jarang yg koment atau suka novel ini, nama nama pemeran nya sering gonta ganti dan salah dlm penulisan.... perbaiki lagi thor
Dewi Sri
ceritanya lumayan bagus tp sepi komentar...tetap semangat ya othor, sy baru nemu cerita ini
Yuliana Tunru
swmua jd aneh saat kubia berubah mertua x jg ikut takut klo livia danbalex cerai pdhl alex cuek bgt eh malah MP ..up lg lah thorr penasaran
Yuliana Tunru
ayo alex jika mmg livia cintamu pertahankan krn samoe bab ini blm jelaa apakahvalex dan mm x mmg benar2 menganggap livia istri dan menatu yg berharga
Mawar Hitam: pengen tabok yakan kak
total 1 replies
Yuliana Tunru
good livia basmi semua penghianant dan orang2 yg penuh.dusta kyat demi hidupmu hg mama mu
Mawar Hitam: sabarr kak 🤣
total 1 replies
Yuliana Tunru
smoga livia yg baru lbh tangguh tak.mudah di tindas tak bodoh lupakan obsesi suami yg tak pernah mengagapmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!