Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 28
Keesokan harinya Ratih menunggu waktu yang tepat untuk menemui Danu dan ingin membicarakan sesutu kepada Danu.Waktu pun tiba,terlihat Danu yang sedang duduk santai di teras rumahnya.Ratih pun memberanikan diri dan menghampiri Danu.Danu melihat Ratih yang perlahan melangkah mendekatinya.
Ratih yang gugup ketika akan berbicara kepada Danu,berhenti dan berdiri di samping kanan Danu.Dia dengan gugup mengawali pembicaraan.
"Mas lagi santai ya?."Tanya Ratih kepada Danu.
Dia terlihat gugup dan tangannya gemetar.
Namun Danu tidak menghiraukannya sama sekali.Dia dengan santai meminum kopi dan sedang asyik dengan handpone nya.
"Emmmm mas aku mau ngomong sesuatu."Ucap Ratih.
Mendengar Ratih yang terus berbicara,dia menghela nafas panjang.
"Nggak usah basa_basi deh,jangan ganggu saya lagi santai.Jangan merusak suasana hati saya hari ini."Jawab Danu sedikit kesal kepada Ratih.
"Tapi mas sebentar saja,saya ingin membicarakan sesuatu."Ucap Ratih.
"Udahlah mau ngomong apa si,nggak penting baget."Sahut Danu.
"Tapi sebentar saja mas!!."Ucap Ratih berharap Danu mau mendengarkannya.
"Ya udahlah cepetan nggak usah basa_basi.jangan ganggu waktu saya."Jawab Danu dengan nada kesal melihat ke arah Ratih.
"Emmm sebenarnya saya mau minta maaf mas soal mas yang kemarin jatuh di rumah sakit."Ucap Ratih dengan gugup menundukkan kepalanya.
"Ngapain kamu minta maaf.Kamu pasti seneng kan lihat saya jatuh,iya kan?."Jawab Danu dengan mata melotot melihat Ratih.
"Enggak mas.Mas Danu kok mikirnya gitu si.Aku nggak ada berfikir sedikitpun seperti yang mas Danu katakan.Justru saya merasa sedih,saya merasa tidak bisa menjaga mas Danu dengan baik."Ucap Ratih sembari meneteskan air matanya.
Namun Danu bukannya memperdulikan permintaan Ratih yang meminta maaf padanya,tetapi malah terus menuduhnya.
"Alah udah lah,saya tau pasti kamu senang melihat saya seperti ini.Karena kamu benci kepada saya dan keluarga saya.Saya tau itu,iya kan?."Ucap Danu dengan nada kesal kepada Ratih .
"Ya ampun enggak mas nggak seperti itu.Saya benar_benar tidak pernah berfikir seperti itu."Ucap Ratih membantah apa yang dikatakan oleh Danu .
"Udahlah nggak usah sok sedih di hadapan saya,pasti dalam hati kamu senang kan."Ucap Danu yang malah terus menerus menuduh Ratih berpura_pura.
Bu Riska yang melihat Danu dan Ratih lantas berjalan menghampiri mereka.
"Kalian ber dua ngapain di sini?."Tanya bu Riska kepada mereka ber dua.
"Ini ni bu orang aku lagi enak_enak santai di sini ngeganggu aja.Sok_sok an merasa bersalah lagi karena aku jatuh di rumah sakit kemarin.Sok_sok an sedih,padahal pasti dia merasa senang lihat aku jatuh kemarin di rumah sakit."Ucap Danu menjawab ibunya dengan nada kesal.
"Tidak bu tidak seperti itu.Saya benar_benar bersedih melihat mas Danu seperti ini."Ucap Ratih yang membantah tuduhan Danu.
"Aduh Ratih udah lah saya juga tau kamu pasti senang melihat anak saya seperti ini,iya kan?Kamu pasti senang karena Danu celaka,kamu nggak suka ka lihat dia cepat sembuh."Ucap Bu Riska yang juga terus menuduh Ratih.
"Bener itu bu,dia pasti senang lihat aku nggak sembuh_sembuh."Sahut Danu.
Mereka ber dua terus_menerus memojokkan Ratih seakan_akan Ratih benar_benar membuat Danu celaka dan senang melihat Danu terus menderita dengan kelumpuhannya itu.