NovelToon NovelToon
PENDEKAR IBLIS

PENDEKAR IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Spiritual / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: zhar

"Dendam bukan jalan keluar. Tapi bagiku, itu satu-satunya jalan pulang"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Tangan Kirana dijulurkan ke depan... Bagaikan pusaran taufan, tubuhnya berputar menghantam ke arah Pengemis Laknat.

Pengemis Laknat terpana. Ia terperangah, lalu melompat ke samping, mencoba menghindar.

CRAAAAASSSSS!

Seketika, rasa dingin menyayat kulit lehernya. Ia bahkan tak sempat menoleh untuk melihat siapa penyerangnya. Darah muncrat tinggi ke udara, dan tubuh Pengemis Laknat tergelincir, kejang-kejang, sebelum akhirnya tak bergerak lagi.

Kirana berdiri terpaku. Ia tak mampu menyaksikan kematian musuh yang jatuh di tangannya sendiri. Ada bercak air yang mengalir dari mata lentiknya. Ia menyekanya perlahan, lalu menatap ke arah mulut gua tempat asap pekat membumbung tinggi, pertanda pertempuran hebat masih berlangsung di dalam sana.

Kirana bersiap berkelebat ke arah gua untuk membantu Raka. Namun langkahnya terhenti. Matanya terbelalak.

Tak jauh dari tempatnya, ia melihat Bintang Kusuma sedang dipermainkan oleh Si Buta Sadis.

"Hahahahahaaa! Kupermainkan nasibmu, anak muda!" teriak Si Buta Sadis sambil tersenyum penuh kepuasan, mengibaskan tongkatnya dengan liar.

Bintang Kusuma berusaha menangkis serangan itu dengan tenaga dalam yang dahsyat.

TRRAAAAANGGGG!

Dua senjata bertemu, menciptakan semburan bunga api. Bintang Kusuma terpental dua tombak jauhnya dan terjerembab di antara batu-batu tebing. Namun, ia segera bangkit, takut lawannya kembali menyerang. Napasnya kini tersengal-sengal, dadanya naik-turun tak terkendali. Tubuhnya penuh luka akibat berkali-kali jatuh dan bangkit lagi. Pedangnya sudah banyak yang tumpul, dan tangannya mengucurkan darah. Beberapa jurus lagi, ia mungkin tak sanggup bertahan.

“Hahaha… ayo lagi, Anak Muda!” teriak Buta Sadis sambil melompat, tongkatnya dikibaskan ganas ke arah Bintang Kusuma. Dengan sisa tenaga, Bintang menggenggam senjatanya dengan kedua tangan, bersiap menyambut serangan.

TRRRAAAAANGGG!

Buta Sadis terbelalak. Tongkatnya bergetar hebat hingga ia terpaksa mundur tiga langkah. Di hadapannya, berdiri seorang wanita yang juga mundur tiga langkah, menenangkan getaran pada senjatanya. Kini ia berdiri di samping Bintang Kusuma.

Bukan hanya Buta Sadis yang terkejut Bintang Kusuma pun terpaku melihat gadis itu. Segera ia menoleh ke arah tepi rawa. Keterkejutannya bertambah saat mendapati Pengemis Laknat terkapar kaku, kepalanya hampir putus.

Buta Sadis tak perlu menoleh untuk tahu pertarungan di tepi rawa telah usai. Dan itu berarti, kini yang berdiri di hadapannya.

Orang yang memenangkan pertempuran di Samping Rawa itu tak lain adalah Kirana.

"Hahaha... Jadi sekarang aku berhadapan dengan orang yang tadi ingin melawanku. Ternyata kita memang berjodoh, Nona!"

"Hati-hati, ilmunya luar biasa hebat!" seru Bintang Kusuma, membuat Kirana tersentak.

"Kita hadapi bersama. Setelah itu, kita bantu Pendekar Iblis!" ujar Kirana. Ia masih merasakan dampak benturan sebelumnya Si Buta Sadis benar-benar memiliki tenaga dalam yang tinggi. Dalam kondisinya yang sudah terkuras usai melawan Pengemis Laknat, mustahil Kirana bisa bertarung sendiri.

Ia teringat Raka. Kecemasannya memuncak ketika menyadari bahwa Raka sebelumnya telah bertarung melawan dua orang. Dirinya saja hampir kehabisan tenaga setelah melawan satu musuh. Bagaimana dengan Raka?

Dan kini, di hadapannya berdiri salah satu tokoh paling ditakuti dari golongan hitam Datuk Pengemis Nyawa.

Pertarungan melawan Si Buta Sadis harus segera diselesaikan. Ia harus membantu orang yang telah menanam taman bunga di hatinya.

"Baik..." jawab Bintang Kusuma, menyusun sisa-sisa tenaganya. Ia menggenggam senjatanya dengan kedua tangan yang berlumuran darah.

--

"Baiklah, anak muda… wajar kalau kalian memilih menghadapiku berdua," cibir Buta Sadis dengan dingin.

Namun alih-alih mempertimbangkan untuk bertarung satu lawan satu, justru serangan dari dua arah sekaligus menerjang Buta Sadis. Ia telah bersiaga, memasang pendengarannya dengan tajam dan mengerahkan tenaga dalam hingga ke tingkat tertinggi.

Di dalam gua, dentuman keras menggema ledakan dari benturan dua senjata sakti: milik Pengemis Nyawa dan Pendekar Iblis. Racun hitam berbau sangit bercampur aroma kayu cendana yang harum memenuhi ruangan yang semakin mencekam.

"Hiaaaat!" Raka melompat tinggi, memutar senjatanya hingga mengeluarkan suitan tajam yang memekakkan telinga. Di saat bersamaan, Pengemis Nyawa mengibaskan tongkat dari arah bawah, menciptakan deru angin yang mengguncang udara.

Melihat gelombang serangan jarak jauh yang dikirim lewat tongkat itu, Raka membatalkan serangannya. Ia melakukan salto ke tanah, merangkak cepat di permukaan, lalu menyapu kaki ke arah lawannya.

Pengemis Nyawa meloncat ke udara, menyodokkan tongkatnya ke bawah. Namun Raka berkelit ke samping, menopangkan tangannya ke tanah, lalu mengangkat tubuhnya sambil memutar kaki ke atas menyerang Pengemis Nyawa yang masih melayang di udara.

Serangan cepat itu mengejutkan Pengemis Nyawa. Dengan refleks, ia menarik tongkatnya dan menyilangkannya di depan dada untuk menahan hantaman yang datang.

1
Hendra Yana
terimakasih
Hendra Yana
up lagi dong
Hendra Yana
lanjut
Hendra Yana
lanjut up nya
Hendra Yana
lanjut
Hendra Yana
mantap
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
Hendra Yana
up
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
Hendra Yana
mantap
Hendra Yana
kaya bkl seru nih
lanjut dong
Hendra Yana
semangat
Das ril
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!