NovelToon NovelToon
I LOVE YOU, BULE

I LOVE YOU, BULE

Status: tamat
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa / Tamat
Popularitas:433.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nona Fi

Sosok gadis manja dan ceria berubah menjadi gadis yang bersikap sangat dingin saat ayah yang begitu dia sayangi menyakiti hati ibunda tercinta. Ara menjadi gadis yang dewasa, bertanggung jawab pada keluarga dan sangat menyayangi keluarganya. Itu sebabnya Ara berusaha melakukan apapun untuk membahagiakan ibu dan kedua adiknya, termasuk menjadi wanita simpanan dari seorang bule tajir.

Seorang Bule yang Ara sendiri tidak tahu siapa namanya, karena yang Ara tahu hanya nama panggilan pria itu, yaitu Al.
"Jangan tanya namaku! Dan jangan mencoba mencari tahu siapa aku! Hubungan antara kita hanya sebatas ranjang, selebihnya aku tidak mengenalmu dan kau tidak mengenalku."

Ucapan bule tajir itu saat dulu membuat kesepakatan dengan Ara, menjadi hal yang selalu Ara ingat untuk membentengi hatinya.

Bagaimana kelanjutan kisah Ara?
Masukan buku ini ke rak baca kalian, ikuti ceritanya dan dukung selalu authornya. Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Fi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bule 33

Arya sedang menggarap laporan bulanan di ruang kerjanya, ketika pintu diketuk dan sekretarisnya masuk ke dalam. Hal ini membuatnya menghentikan aktivitas dan menoleh untuk menunggu hal apa yang akan disampaikan bawahannya itu.

"Di luar ada pak Benny, beliau belum membuat janji dengan Anda, tapi katanya saya suruh menyampaikan kedatangannya pada Anda," kata sang sekretaris dengan sopan.

Mendengar nama Benny, senyum Arya merekah. Dia tak menyangka jika dalam dua hari Benny telah datang padanya setelah dia menelpon untuk meminta bantuan temannya itu.

"Suruh dia masuk!" pinta Arya antusias.

Lelaki itu bangun dari tempatnya untuk menyambut kedatangan temannya. Tepat saat pintu terbuka, Arya langsung mengajak Benny untuk duduk santai di sofa.

"Jika kamu sibuk seharusnya telepon saja aku, kenapa sampai datang ke sini?" tanya Arya memulai perbincangan.

"Aku tidak senang sibuk, Arya. Kebetulan aku ada pekerjaan di sekitar sini makanya mampir," jawab Benny tersenyum.

Arya mengangguk. "Jadi, bagaimana?" tanyanya singkat, dan menatap penuh harap pada temannya itu.

Sayangnya Benny menghela napas panjang dan menggelengkan kepala. "Aku tidak menemukan pemilik atau penyewa yang bersama Ara. Sepertinya orang yang sedang kamu cari itu tak tinggal di sana."

"Kamu yakin? Kamu sudah mencarinya dengan benar, kan?" tanya Arya mendesak.

"Ya, aku bahkan membayar petugas untuk mencari informasi ini. Karena bagian resepsionis tak memperbolehkan siapapun tahu informasi pemilik atau penyewa apartemen di sana," jawab Benny dengan serius.

Arya mendesah, lelaki paruh baya ity menyandarkan tubuhnya lelah di sofa. Matanya terpejam sekilas, dan tangannya terulur untuk memijat pangkal hidungnya.

"Kenapa kamu terlihat frustasi seperti ini, Arya? Memangnya siapa yang kamu cari?" tanya Benny penasaran.

"Tidak ada, hanya kenalan lama yang sudah hilang kontak. Aku tak sengaja bertemu dengannya saat pulang dari apartemenmu kala itu, dan saat sampai di bawah aku lupa meminta nomornya," tutur Arya berbohong. Meskipun pada Benny sekalipun, dia tidak ingin temannya itu tahu tentang apa yang dilakukannya ini. Dia ingin hal ini menjadi pribadi miliknya.

"Baiklah, semoga saja cepat bertemu. Aku akan menginformasikan lagi padaku jika petugas apartemen menemukan nama itu." Benny mulai berdiri. "Karena tak ada lagi urusan, aku akan pamit kalau begitu."

Arya segera mengikuti Benny dan mengantarkan temannya itu keluar dari ruang kerjanya. "Benny," panggilnya sebelum mereka berpisah. "Jangan sampai ada yang tahu apa yang kuminta darimu. Tidak bahkan untuk istri, anak, dan sekretarisku. Biarkan ini menjadi rahasia."

"Tentu saja, kamu bisa percaya padaku," sahut Benny tersenyum. Mereka bersalaman singkat sebelum akhirnya Benny pergi dari sana.

Arya mendesah, kembali ke meja kerjanya untuk meneruskan pekerjaannya lagi. Tapi entah kenapa dia menjadi begitu gelisah. Pikirannya tidak tenang, dan membuatnya tidak tahan untuk berdiam diri.

Lelaki paruh baya itu akhirnya nekat, meninggalkan pekerjaannya pada sang sekretaris, lalu pergi dari kantor mengendarai mobilnya menuju ke tempat-tempat yang sering dia dan Diana kunjungi saat dulu bersama, tapi tak ada sedikitpun jejak atau pun tanda-tanda keberadaan mereka di sana.

"Ke mana kalian sebenarnya?" gumam Arya bertanya-tanya dengan gelisah.

Arya yang saat ini berada di salah satu taman yang sangat sering mereka kunjungi, akhirnya kembali melajukan mobilnya untuk pergi dari sana. "Ada apa denganku? Setelah bertahun-tahun baru kali ini aku nekat untuk mencari Diana dan anak-anakku," lirih Arya pada dirinya sendiri. Meskipun logikanya berkata untuk tidak berurusan lagi dengan masa lalu, nyatanya hatinya masih bersikeras untuk bertahan meskipun hanya ada secuil kenangan yang tersisa.

Di sisi lain, Ara tengah menunggu taksi sambil menyeret kopernya. Setelah hampir lima hari pergi berlibur bersama Al, kini dirinya harus pulang karena Al berkata akan pergi lagi. Meskipun hatinya tidak rela, tapi dia tetap melepaskan Al karena dirinya juga harus mengurus salonnya.

Wanita itu tampak lelah, begitu masuk ke dalam mobil taksi dia langsung menyandarkan tubuh. Kepalanya begitu pusing, dan dia merasakan perutnya sedikit mual sejak tadi. Ara menduga jika dia mengalami jet lag.

"Mau ke mana, Non?" tanya sang sopir ketika mereka akhirnya keluar dari bandara.

"Ke apartemen--" Ara baru saja akan menyebutkan alamat tinggal apartemennya, ketika dia tiba-tiba mengingat pertemuannya dengan ayahnya kala itu. Dalam hatinya merasa tidak tenang, jika ayahnya itu masih ada di sana untuk menunggunya.

Hal ini membuatnya mengurungkan niat untuk kembali ke sana, akhirnya Ara mengatakan alamat rumah ibunya pada sang sopir.

Selama perjalanan, benak Ara kembali terngiang oleh ayahnya. Wanita itu tampak memikirkan apa yang akan dia lakukan setelah ini, karena dia takut ayahnya akan menemukan dirinya.

'Bagaimana jika aku meminta Al membeli apartemen baru yang jauh dari sana? Aku tidak mau mengambil resiko,' gumam Ara dalam hati tampak berpikir.

Dia belum sempat mendapatkan jawaban, ketika mobil taksi yang membawanya pergi kini telah sampai di tempat tujuan. Ara tak menyangka, karena pikiran, waktu hampir satu jam itu tak terasa berlalu. 

Ara segera membayar bill pada taksi itu, lalu turun dan berjalan untuk ke dalam rumah. Dia baru saja akan mengetuk pintu, ketika sopir taksi memanggilnya karena koper yang tertinggal. 

Menyadari itu, mata Ara melebar. Dia melupakan barang tersebut, yang seharusnya tak dia bawa pulang ke rumah ibunya karena semuanya berisi pakaian-pakaian seksi dan lingerie. Ara berlari, dia berniat untuk pergi lagi menuju salonnya ketika sang bunda ternyata keluar dari rumah. 

"Ara, ada apa?" 

"Bunda...." 

Hal ini membuat Ara salah tingkah, dia yang kepergok tak mungkin lagi melarikan diri. Dia hanya bisa meringis, menyeret kopernya untuk kembali ke rumah lagi. 

Dalam hati Ara berdoa, semoga saja ibunya itu tak akan penasaran dengan koper yang dibawanya saat ini. 

1
Vani_27
menjijikkan
Itoh
sbnernya bgs novelnya tpi pnjabarannya trlalu detail jdi bikin cpt boring
echa purin
/Good/
scarlet
Jgn mau Ara,,, lelaki sekali main tgn, maka akan terus main tgn,,, menjauh darinya Ara,,, dia bkn org yg baik
scarlet
Thor,,, AQ tak suka Al,,, 😡
scarlet
sangatttt 🤭😉
scarlet
Tuhan tau hatimu Ara,,, semoga cepat ada solusi yg baik
SUSANTI SUTISNA
syukaaaa cerita ny...seru n gk belibet sat set tp asik
Inonk_ordinary
yg makin parah lagi,,si buke ternyata ude nikah,,dan ara jd pelakor. jangan² ya. kasian ara,,dia benci pelakor tp dia malah jd pelakor..jgn yaa thorr
Inonk_ordinary
see..org yg sangat ceria ternyata...
Lina Yuliana
lanjut thor season 2 nya di tunggu
Ace Syafitri Prawitasari
Luar biasa
Aycha Aia Cw Libra
sempurna
Andriyati
gak cinta kok ada anak 3 hadehhh dasar kamu
dewi wulandari
bagus 👍
Dewi Purwanti
GPP Ra setidaknya hanya satu laki-laki yg berhubungan dengan moe
HARTIN MARLIN
🤔🤔🤔 siapa dia sebenarnya
HARTIN MARLIN
lebih baik kamu tinggalkan Al itu,agar dia menyadari kesalahannya
HARTIN MARLIN
lebih baik gak usah turuti dulu permintaannya
HARTIN MARLIN
Memang menyesak sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!