The Great Mommy

Begitulah kegiatan mereka hari ini..sampai matahari mulai berganti bulan barulah Karina membawa kedua anaknya untuk beristirahat di sebuah penginapan yang ada di alun-alun kota.

si kembar yang dasar memang sudah kecapean langsung terlelap saatnya tubuh mereka menyentuh kasur..Karina pun mengalami hal yang sama..akhirnya ketiga orang itu terlelap pulas sambil berpelukan.

_______________________

Hari ini Karina dan si kembar kembali berkeliling pasar..hari ini pasar semakin ramai.. apalagi nanti malam festival lampion akan di langsungkan..banyak tamu dari kekaisaran luar yang berkunjung kekaisaran Ellington Karna ingin menyaksikan festival itu.

Tapi saat sedang asik berjalan-jalan Alana melihat 2 orang laki-laki menyeret seorang perempuan muda.

"mommy liat..Itu kakak baik yang kemarin..kenapa dia ditarik-tarik begitu.."ucap Alana menunjuk pada titik yang dia sebut.

Karina yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangannya.

"apa yang akan para laki-laki itu lakukan.."gumam Karina.

"kalian tunggu disini mommy akan kesana.."ucap Karina..dia akhirnya berjalan cepat menuju 3 remaja itu.

"hey bocah kenapa kalian menyeret-nyeret nya?.."tanya Karina.

"apa kau bilang?..bocah?..dasar kau wanita tidak tau diri.."ucap seorang remaja laki-laki.

"bibi tolong aku.."ucap perempuan itu.

"hey kubilang lepaskan..apa kalian tidak mendengar.."ucap Karina.

"apa hak mu mencampur urusan kami..apa kau juga ingin melayani kami?.."tanya pemuda yang satunya.

"dasar kau bocah keparat.."ucap Karina menendang perut pria yang berkata mesum. padanya tadi.

umur mereka kira-kira 15 thn..tapi badan mereka yang bongsor hampir sama dengan Karina yang sekarang berumur 23 thn.

"kau wanita sialan..berani sakali kau menyakitinya ku..kau tidak tau aku siapa?.."tanya bocah itu berteriak marah.

"apa urusan ku..mau kau anak presiden pun aku tak perduli.."ucap Karina..mulia menarik gadis itu dari cengkeraman bocah satunya.

"aku bilang lepaskan!!!.."ucap Karina geram.

"aku tidak mau jalang.."ucap bocah satu itu.

akhirnya Karina kembali menendang bocah itu.

"sini nak.."ucap Karina menarik gadis itu.

"sialan kau wanita jalang.."ucap pemuda itu geram.

"serang.."teriaknya entah pada siapa.

Tapi tak lama terlihat 10 orang pengawal yang mengelilingi mereka.. sepertinya bocah yang di tendangnya itu salah satu anak bangsawan..Karina hanya bisa bernafas lelah..dia sebenarnya malas untuk bertarung..tapi yasudah lah..sudah terlanjur.

"Cici Koko tolong amankan kakak ini.."teriak Karina pada kedua anaknya.

"baik mommy.."ucap mereka.. setelah itu Alana langsung meraih lengan gadis itu untuk mendekat pada mereka.

"huh..ayo kita olahraga sebentar.."gumam Alana sambil menegangkan ototnya.

Setelah itu dia mulai menyerang pengawal yang di anggapnya cetek itu..dan benar saja..baru beberapa menit mereka sudah tumbang.

Sungguh..bela diri di zaman ini masih sangat lemah..dan banyak celah.

Karina hanya melirik mereka remeh.

"bagaimana bocah?.. pengawal mu sudah terkapar semua...apa ada lagi?.."ucap Karina tersenyum remeh.

"sialan.."teriak pemuda itu.

Dia mulai mengangkat pedangnya dan mulia menyerang Karina..pertarungan lumayan sengit..tubuh pemuda itu sudah dipenuhi luka..sedangkan Karina masih bersih..bahkan satu helai kain bajunya saja tidak tergores.

Karina yang merasa malas bertarung terlalu lama..dengan cepat menendang pemuda itu kuat..sampai dia terlempar dan menabrak pohon.

Temannya yang melihat itu merasa geram.. akhirnya di maju melawan Karina.

"Koko.. berlatih lah.."ucap Karina.. setelah dia menyingkir dari sana dan di gantikan oleh Alano.

pemuda yang melihat Alano sebagai lawannya itu tersenyum mengejek..tapi sebelum pemuda itu sempat berbicara..Alano lebih dulu melancarkan serangannya.

Pertarungan itu berlangsung cukup lama.

"anak itu cukup cerdas..dia hanya ingin bermain-main dengan lawannya.."ucap seseorang dari balik semak yang menyaksikan pertarungan itu.

"iya yang mulia..si kembar sungguh sangat hebat.."ucap yang satunya.

"Koko jangan bermain-main.. setelah ini kita harus belanja cemilan..Cici sudah lapar.."teriak Alana..Karina hanya terkekeh mendengar ucapan putrinya itu.

"hahaha..sungguh gadis yang sangat lucu.."ucap pria yang ada di semak itu.

"ya dia memang lucu.."ucap pemuda satunya.

"jeri apakah sudah menyelidiki siapa mereka?.."tanya pemuda tadi.

"sedikit lagi yang mulia..orang suruhan kita sedang menggali informasi di desa buangan.."ucap pengawal jeri.

Ya..mereka adalah kaisar Damian dan pengawalnya jeri.

Di pertarungan..Alano juga melakukan tendangan bebas..yang membuat lawannya terpental jauh..dan memuntahkan seteguk darah.

Karina mengacungkan dua jempolnya pada Alano.

"dasar rakyat jelata..liat saja aku akan membalas ini..kediaman Mentri kiri akan membalas dendam nya pada kalian.."teriak pemuda itu geram.

"owh putra dari kediaman Mentri kiri..aku jadi tidak heran dengan sikap mu ini..yasudah..aku akan menunggu pembalasan itu.."ucap Karina santai.

"ayo anak-anak kita pergi..kalian pasti sudah lapar.."ucap Karin tanpa beban.. seolah tadi mereka tidak melakukan apa-apa.

"yang mulia..wanita itu sungguh hebat dan tenang..dia bahkan dengan santai melenggang pergi dari sana.."ucap pengawal jeri.

"aku juga salut dengan ketenangan wanita itu.."ucap kaisar Damian.

"sekarang ikuti mereka.."ucap Damian berlalu dari sana.

"huh selalu saja pergi tidak beri aba-aba.."gerutu pengawal jeri.

.

.

.

Sesampainya di sebuah rumah makan..mereka langsung makan dengan nikmat.

"nak..bagaimana kau bisa dengan dua bocah menyebalkan itu?.."Tanya Karina saat mereka selesai makan.

"salah satu dari mereka adalah tunangan ku bibi..dia putra dari Mentri kiri..son..dia selalu saja mengajak ku untuk melakukan hal buruk..tapi aku selalu tidak mau dan selalu kabur darinya..tapi tadi dia mengajak satu temannya..dan menyeret ku dengan paksa.."cerita gadis itu..dia adalah Evelyn Ellington.

"hah.. bagaimana bisa?..kanapa kau tidak mengadukan perbuatannya pada orang tua mu.."ucap Karina.

"aku tidak berani mengadukannya dengan ayah bibi..tapi saat aku berbicara pada ibu..ibu malah mendukung perbuatan pemuda itu.."ucap Evelyn.

"kenapa ibumu seperti itu?..coba kau adukan saja dengan ayah mu..aku yakin dia pasti akan mengambil tindakan pada pemuda itu.."ucap Karina.

"aku tidak berani bibi..aku tidak dekat dengan beliau.. berbicara saja kami jarang.."ucap Evelyn.

"orang tua apa seperti itu..pandai membuat saja..tapi saat anak lahir malah di telantarkan.. sudah syukur di beri anak..nanti kalau tak diberi anak nangis Bombay..ada anak malah di telantarkan.."ucap Karina geram.

Evelyn yang mendengar itu hanya menundukkan kepalanya.

Damian yang mendengar perkataan Karina juga mereka bersalah..jeri menatap tuanya itu.

"dia membicarakan mu yang mulia.."ucap jeri.

"biarkan saja.. setelah ini ku pastikan putra menteri kiri itu mendapatkan balasan.."ucap Damian datar.

Damian mulai mendekati meja mereka.

"permisi apa aku boleh bergabung?.."tanya Damian.

"tuan..anda disini?.."tanya Karina terkejut melihat Damian..tapi kali ini Damian berpenampilan sederhana memakai pakaian rakyat biasa.

Evelyn yang hendak mengeluarkan suaranya di hentikan dengan kedipan mata dari ayahnya..dia mengerti kode itu..jadi dia hanya diam menyaksikan apa yang ingin ayahnya itu lakukan.

"paman tampan.."teriak Alana senang..Damian hanya tersenyum tipis menanggapi ke antusiasan Alana.

.

.

.

TO BE CONTINUE..........