My Idol Or My Hero?

"Jieun?"

Manik mereka bertemu, jungkook sedikit tidak percaya. "Apakah benar itu jieun?" dengan cepat jieun memberi isyarat agar jungkook mendekat. Jungkook yang mengerti langsung berpura-pura menyapa para fans nya dari dekat.

"Anyeong~" ucap nya sambil mengajak para fans nya melakukan tos.

Tibalah ia di depan jieun, dengan sigap jieun menyerahkan kertas yang sudah ia tulis pesan di dalam nya kepada jungkook tanpa membuat bodyguard nya curiga.

Jungkook sedikit tidak mengerti namun ia menerimanya dan segera memasukkan nya ke dalam saku sebelum bodyguard nya curiga dan mengetahui nya.

Setelah itu ia masuk kedalam mobil dan pergi, sebelum jungkook masuk ke dalam mobil ia menyempatkan untuk melihat jieun kembali lalu tersenyum senang ke arah jieun.

"Syukurlah kau baik-baik saja,"  batinnya.

Didalam mobil jungkook berniat untuk membuka dan membaca kertas yang diberikan jieun tetapi ia urungkan niatnya karena ia takut akan dicurigai oleh manajernya.

Jungkook kembali berpikir. "Kenapa jieun bisa ada di sini? Pasti ada alasan kenapa dia tidak mengabariku dan siapa laki-laki yang menggandeng nya tadi? Sepertinya tidak asing,"  batin jungkook bertanya-tanya.

"Jungkook-ah besok kau masih ada syuting, besok adalah jadwal terakhir mu lalu lusa kita akan kembali ke Korea," ucap manajernya dari kursi depan.

"Kenapa cepat sekali, biasanya liburan dulu," protes nya.

"Hyung mu sudah selesai melakukan kewajibannya, apa kau tidak mau menyambutnya?"

"Hah benarkah! aku sangat sibuk sampai-sampai tidak sadar kalau Hyung akan pulang," ucapnya.

"Kau ini ada-ada saja."

...»»————> ... <————««...

Saat ini hyunsuk tengah mengurus surat warisan yang ia temukan kemarin.

"Tuan suratnya sudah selesai," ucap anak buahnya memberikan surat yang palsu.

Hyunsuk mengambil nya lalu mensejajarkan dengan surat warisan yang asli.

"BAGUS HAHAHA!!"

"Ini bahkan tidak ada bedanya, sangat mirip. Dengan begini aku bisa mendapatkan seluruh kekayaan park hyung-sik hahaha. Sekarang yang harus aku lakukan adalah membakar surat yang asli dan membunuh jaemin kemudian memalsukan kematiannya," monolog nya sembari menyunggingkan senyum jahat nya.

"Bersiaplah jaemin."

...»»————> ... <————««...

Akhirnya jungkook sampai di hotelnya. Ia segera membersihkan diri lalu langsung merebahkan dirinya di atas kasur.

"Hahh... Hari ini lelah sekali," tuturnya. Jungkook memejamkan matanya tiba-tiba ia teringat kertas yang diberikan oleh jieun.

"Ah iya kertasnya," jungkook mengambil kertas tersebut dari saku celana yang ia pakai tadi lalu membacanya.

'Oppa aku akan langsung ke intinya. Setelah aku pulang dari konser mu aku dan jaemin di culik oleh orang suruhan paman, ternyata ia sudah mengetahui keberadaan kami. Sekarang paman mengurung jaemin di ruang bawah tanah mansion nya lalu aku di jodohkan untuk kepentingan bisnisnya. Oppa tolong aku, tolong selamatkan jaemin, aku takut paman akan menyakiti nya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, hanya oppa harapan satu-satunya yang aku punya sekarang'  isi surat tersebut. Jieun juga menaruh alamat pamannya di surat itu.

"Apa!! Dijodohkan? Berarti laki-laki yang bersama jieun tadi..."

"Tidak jieun milikku, aku yang menemukannya duluan," monolog nya.

Jungkook berdiri sembari meremas kertas tersebut. Rahangnya mengeras. "Tenang saja, aku akan menyelamatkan kalian berdua. Tunggu sebentar lagi saja," monolog nya.

Tanpa jungkook sadari jieun menulis nomor ponselnya yang baru di sudut kertas tetapi jungkook tidak membacanya.

...»»————> ... <————««...

Saat ini jieun sedang khawatir apakah jungkook sudah membaca pesannya atau tidak. Ia menunggu jungkook mengirim pesan ke ponselnya.

Sudah 10 menit lamanya ia bolak balik seperti setrika tetapi tak kunjung mendapatkan pesan.

Tok.. Tok..

Kriett!

"Jieun ayo makan malam," ucap heeseung dari ambang pintu.

"Baiklah," jawabnya.

Mereka pun turun ke bawah untuk makan malam.

...

Saat ini hanya terdengar suara dentingan piring dan sendok, tidak ada percakapan apapun di antara mereka sebelum jieun membuka suara.

"Hee."

"Y-ya?" heeseung terkejut, ini kali pertama jieun mengajaknya bicara duluan karena biasanya heeseung lah yang memulai percakapan.

"Aku ingin pulang," ucapnya.

"Kenapa? Apa kau tidak suka wisata di sini?"

"Bukan begitu, hanya saja aku khawatir dengan adikku. Aku takut paman akan melakukan sesuatu saat aku tidak ada."

"Baiklah lusa kita akan pulang," ucapnya.

...»»————> ... <————««...

Lusanya jieun dan heeseung kembali ke Korea, jieun sudah tidak sabar untuk menemui adik kesayangan nya jaemin. Ia harap paman nya tidak melakukan apapun pada jaemin selagi ia tidak ada.

"Aku pulang," jieun memasuki mansion hyunsuk bersama heeseung. Ternyata hyunsuk sudah menunggu nya di ruang tamu, heeseung yang memberi tahu nya bahwa mereka akan pulang.

"Selamat datang sayang," ucap hyunsuk merentangkan tangannya.

"Uek perutku tiba-tiba mual mendengar nya. Tahan jieun tahann," batinnya.

Dengan terpaksa jieun memeluk ayah palsu nya sembari menahan mual di perutnya. Seperti nya setelah ini ia akan mandi kembang tujuh rupa untuk menghilangkan bau pamannya.

Setelah itu hyunsuk mempersilahkan heeseung untuk duduk. Mereka duduk dan berbincang tentang liburan yang baru saja mereka lakukan.

Jieun duduk di sebelah hyunsuk atas perintah hyunsuk. Ini terlalu bertele-tele jieun ingin segera bertemu adiknya.

"Jadi bagaimana liburan kalian?" tanya hyunsuk.

"Seru sekali, kami berdua sangat menikmati nya, benar kan jieun?" ucap heeseung.

"Ya," jawabnya.

"Baguslah kalau begitu, oh iya paman dan ayahmu sudah mengatur tanggal pernikahan kalian," ucap hyunsuk.

Jieun yang sedang meneguk air nya tersedak mendengar penuturan pamannya.

"Uhuk uhuk uhuk,"

"Pelan-pelan minumnya sayang,"

"Uek," jieun reflek menutup mulutnya.

"Perutku mual lagi sialan, kenapa dia terus memanggil dengan kata sayang,"  batinnya.

Hyunsuk mengusap punggung jieun untuk menenangkan nya.

"Aku tidak mau menikah dengannya," batin jieun melihat heeseung.

"Uhuk ehemm... A-ayah aku mau tidur, aku lelah sekali hari ini," ucap nya.

"Baiklah, selamat tidur sayang."

"Uek, sialan,"  batin jieun sambil tersenyum ke arah hyunsuk.

"Selamat tidur jieun," ucap heeseung.

Jieun tersenyum kecut lalu segera naik ke kamarnya.

...»»————> ... <————««...

Hari ini jungkook, jimin, taehyung dan namJoon akan menyambut Hyung-hyung nya yang telah selesai melakukan wajib militer.

"Uhh aku sudah tidak sabar bertemu dengan Seokjin hyung," ucap jungkook.

"Bersabarlah sebentar lagi, mereka sedang dalam perjalanan kemari (agensi)," ucap namjoon.

Selang beberapa menit akhirnya mereka sampai di agensi. Para maknae langsung mengambil posisi untuk mengejutkan mereka.

Jimin segera mengambil kue dan taehyung menyalakan lilin nya.

Tok! Tok!

Kriett!

"SELAMAT DATANG!!" ucap mereka serempak.

"Woahhh apa ini," ucap j-hope terkejut. Tak berbeda dengan Seokjin dan Suga mereka juga terkejut atas surprise yang sudah di siapkan para maknae.

Jimin menyodorkan kue nya kepada ketiga hyungnya untuk meniup lilin nya. Para Hyung pun meniup lilinnya dengan kompak setelah itu mereka bertepuk tangan dengan gembira lalu memeluk satu sama lain menyalurkan kerinduan nya selama ini.

Setelah itu mereka duduk dan berbincang-bincang, makan bersama, dan menghabiskan waktu sepanjang hari dengan berbagi cerita.

"Oh iya Hyung, saat aku tanya jungkook ingin melakukan apa setelah kontrak kita dengan agensi berakhir. Jawabannya membuat ku kaget," ucap namjoon.

"Memangnya jungkook menjawab apa?" tanya Seokjin.

"Ia menjawab akan ..."

Bersambung..........